FF: The Boy Who Get Gift


Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.

HAloo, makasih yang udah jalan-jalan di blog ini ^^
FF ini dibuat gara-gara liat Kyu yang menang di acara MBC Variety Entertainment Show Award. Cuma 1 jam buatnya juga. Dia keliatan seneng banget, aku juga seneng banget, gak tau pas malam itu kayaknya malamnya Kyu, walaupun akhirnya dia lari-lari buat perform ke SBS juga. Tetep ganteng, cape gak ya lari-lari gitu? Padahal berharap dia ada di SBS Gayo Daejun pas Red Carpet soalnya yg nyambut bocah2 kecil calon penerus SUJU kata yeye juga wkwkkw.. Kali aja si Kyu jail trus gangguin bocah2 itu, eh tapi dia malah asik di MBC tak apeulah..Congratz buat Kyu walaupun telat publish juga, asli malam itu di bersinar. Bener banget kata Si Won, Kyu itu RISING STAR pas di Radio Star. Dan malam itu dia kayak yang mencrang bercahaya sendiri hahahaha. Pas tampil di SBS juga yang keliatan cuma dia doang dimata aku padahal ada banyak member di panggung *lebayyy

Oke langsung ajaa..!!

 

MBC Variety Entertainment Show Award 29-12-2012

 

Author (Owner) : Galuh Tyas Wijiastuti ^^

Genre : Romance, comedy.

Rating : PG 15

Length : Oneshot

Cast :

–       Cho Kyu Hyun of Super Junior

–       Kang Hyu Won

–       Kim Hye Rin

–       Cho Ahra

 

“Ya!! 5 menit kau tak sampai di kamarku, kau akan tahu akibatnya!” ucap Kyu Hyun dengan nada memerintah, jelas sekali pria itu menunjukan sikap semena-menanya lagi.

Klik

Tanpa mau mendengar jawaban atau sanggahan dari orang di seberang sana, ia mematikan ponselnya dengan cepat. Pria itu kini tengah merasakan bahagia yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ia baru saja memenangkan salah satu kategori sebagai Best Newcomer pada acara MBC Variety Entertainment Show Award 2012 beberapa waktu lalu. Ia terus menyunggingkan senyumnya bukan hanya karena memenangkan kategori tersebut tapi hadiah yang akan ia terima sebentar lagi.

“Lama sekali gadis itu,” ucap Kyu Hyun sedikit tak sabar. Berulang kali ia melihat jam tangannya dan pintu kamarnya secara bergantian.

“3 menit 47 detik..” ucapnya lagi.

****

Hyu Won berlari dengan cepat setelah mendapat telepon dari Kyu Hyun. Rumahnya yang berjarak beberap blok dari rumah Kyu Hyun memang bisa dikatakan dekat. Tapi 5 menit untuk tiba sepertinya tidak mungkin. Dengan sepeda saja ia butuh waktu 15 menit, ia tahu pria itu pasti sengaja memberi waktu lebih sedikit agar bisa menyiksa dirinya.

Tanpa mau pusing memencet bel dan tatakrama semacamnya, ia menerobos masuk ke rumah besar tempat pria itu tinggal. Rumah itu sudah seperti rumahnya sendiri.

“Hossh..hossh..”

“Eommanim, eonnie, Kyu Hyun oppa dimana?” tanya Hyu Won dengan nafas yang terengah-engah.

“Ya! Kau kenapa seperti dikejar anjing?” ucap Ahra kakak Kyu Hyun dengan datar, ia sudah biasa mendapat kunjungan seperti ini.

“Kyu Hyun oppa dimana?” tanya Hyu Won lagi dengan nafas yang masih memburu. Wanita paruh baya yang tengah sibuk mengatur makanan di meja berjalan mendekati Hyu Won yang tampak masih sibuk mengatur nafasnya.

“Minum ini Wonie, kau kenapa harus berlari seperti ini?” ucap wanita yang tak lain eomma Kyu Hyun memberi segelas air putih pada gadis itu.

“Kyu Hyun oppa menyuruhku datang cepat, memangnya kenapa? Ia sedang sakit?” tanya Hyu Won setelah meneguk segelas air putih tadi.

Ahra sedikit terkekeh, “Hati-hati bila menemuinya, sakit jiwanya sedang kambuh. Kau mungkin akan menjadi mainannya sekarang Hyu Won-ah?” ucap Ahra misterius. Ia tahu adiknya itu sedang bahagia jadi sekarang ia butuh sesuatu untuk melampiaskan kebahagiaannya itu. Karena ia, seisi rumah baru saja menjadi “pembantu” pria itu.

“Apa yang eonnie bicarakan?” tanya Hyu Won bingung.

“Ia baru saja menang penghargaan kau tak tahu?”

“Aku tahu,” balas Hyu Won enteng.

“Ia sedang dalam masa kejayaannya sekarang. Sejak tadi memerintah sana dan sini, ia pikir itu terlihat keren?” ucap Ahra sarat dengan cibiran. Walaupun begitu ia senang-senang saja karena adiknya itu memang sudah seperti itu tabiatnya. Saat di depan kamera terlihat begitu bijaksana menanggapi kemenangannya tapi ketika di rumah ia seperti bocah kecil yang mengharapkan perlakukan lebih atas kemanangannya.

“Eonnie, apakah aku akan bernasib seperti kalian?” tanya Hyu Won penuh selidik.

“Maybe..”

“Andwae…” ucapnya pelan nyaris berbisik. Ia tahu, dirinya akan menjadi “mainan” pria itu.

“Tadi kau tampak sangat terburu-buru kenapa sekarang tampak begitu santai?” ucap Ahra seolah mengingatkan tujuan gadis itu datang kemari.

“OMMO!!”

****

Ceklek

Dengan pelan Hyu Won membuka pintu kamar Kyu Hyun. Seolah menjadi pencuri, ia menjulurkan kepalanya dan mengedarkan kepalanya mencari sosok pria yang beberapa menit lalu menelponnya dan memerintahnya untuk datang dengan cepat.

“Kemana pria itu?” ucap Hyu Won lalu menegakan badannya setelah melihat ruang kamar yang tampak begitu kosong. Ia melangkahkan kakinya dan memasuki ruangan kamar yang tampak kosong itu.

Sedikit mengerutkan dahinya, mencoba menerka-nerka dimana pria itu sebenarnya. “Oppa, Kyu Hyun oppa!” teriak Hyu Won mencoba mencari Kyu Hyun.

“Aishhhh…” umpat Hyu Won kesal. Ia baru saja akan melangkahkan kakinya keluar namun dengan cepat pula tubuhnya seperti terangkat dengan cepat. Ia merasakan kakinya tak berpijak pada lantai kamar lagi. Sekarang seperti ada seseorang yang mengangkat tubuhnya dengan tinggi.

“Aishhh lepaskan aku Cho Kyu Hyun!!!” teriak Hyu Won mencoba meronta, ia tahu betul tangan siapa yang ada di sekitar perutnya kini. Tanpa mengindahkan rontaan gadis itu, Kyu Hyun terus mengangkat tubuh gadis itu ke atas lalu detik berikutnya seolah akan menghempaskan tubuhnya ke lantai.

“Aishhh Eommaaaa!! Eonnie!!!” teriak Hyu Won keras.

“Aishhh ne.. ne..” ucap Kyu Hyun lalu menjatuhkan tubuh gadis itu pada ranjang besarnya.

“CHO KYU HYUN APA YANG KAU LAKUKAN!!” samar-samar keduanya mendengar teriakan orang dari bawah. Ahra sepertinya berteriak karena mendengar jeritan Hyu Won tadi.

“Karena kau nenek sihir itu meneriaki kita, babo!” ucap Kyu Hyun lalu menjitak pelan kepala Hyu Won.

“Aishhhh, kenapa kau memanggilku kemari? Ini sudah malam, Ji Hoon oppa menanyakan alasanku keluar dengan menyebalkan,” balas Hyu Won lalu mulai duduk bersandar pada dashboard ranjang.

“Aku akan menagih hadiahku sekarang,” ucap pria itu lalu mulai duduk di tepi ranjang. Mata Hyu Won membulat memberi kesan ia pura-pura terkejut dengan perkataan pria itu.

“Hadiah apa?” tanya Hyu Won acuh.

“Cih,” cibir Kyu Hyun. Ia merasa kesal sekarang.

“Apa? Mengapa aku harus memberikan hadiah untukmu?” tanya Hyu Won lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

“Kau tak punya TV di rumah, hah?” kesal Kyu Hyun.

“Aku punya,” balas Hyu Won lagi. Dengan sebal Kyu Hyun mengambil piala di atas mejanya lalu memberikannya pada Hyu Won.

“Apa ini?” tanya gadis itu lagi seolah tak mengerti.

“Aiissshhh, aku menang kategori Best Newcomer, kau tahu??” ucap Kyu Hyun dengan sombong.

“Ohh..” balas Hyu Won dengan enteng. Pria itu semakin kesal sekarang.

Dengan pelan ia meletakan piala kemenangannya pada nakas di samping ranjangnya dan mulai melempar tatapan misterius ke arah Hyu Won. Hyu Won menyadarinya dan mulai gugup sekarang.

“W..wae?” tanya Hyu Won gugup.

Kyu Hyun menyeringai. Dengan cepat ia meletakan kedua tanganya bertumpu pada dashboard ranjang sehingga sekarang tampak memenjarakan Hyu Won.

“Kau lupa perjanjian kita atau sengaja melupakannya?” ucap Kyu Hyun dengan seringai. Lengkap sudah kegugupan Hyu Won sekarang.

“Janji? Janji apa? Aku tak ingat..” ucap Hyu Won gugup. Gadis itu berbohong. Ia tahu bahwa bila ia ingat janji itu maka Kyu Hyun akan menindasnya. Dan lagi pria itu bisa besar kepala nanti. Kalau sudah begini ia mengutuk perjanjiannya dengan pria itu. Bila pria itu menang maka ia berhak meminta apapun dari gadis itu, seperti itu bunyi perjanjian keduanya.

“Baiklah, kau mau bermain-main denganku Wonie??” tanya Kyu Hyun dengan santai.

Tanpa menunggu reaksi gadis itu, Kyu Hyun dengan cepat mengecup bibir mungilnya dan melepas kecupannya lalu mengedipkan sebelah matanya seperti pria mesum di drama-drama kebanyakan. Ia ingin memberikan sedikit shock jantung untuk gadis itu. Malam ini gadis itu harus tahu sepenting apa gadis itu di dalam hatinya.

“YAK!!!! Kau!!!” ucap Hyu Won terkejut. Ia mengerjapkan matanya dengan cepat. Jantungnya seperti akan melompat sekarang.

“Wae?” ucap Kyu Hyun enteng.

“Oppa, kau menciumku? Kau pikir siapa dirimu?” ucap Hyu Won dengan keterkejutannya, nada gadis itu sedikit meninggi. Sebenarnya jauh di lubuk hatinya, ada sedikit rasa senang yang membuncah tapi kembali lagi pada kejelasan hubungan keduanya yang membuatnya sedikit terkejut. Kalau ia tak salah kedunya tak memiliki ikatan seperti wanita dan pria dewasa pada umumnya, kan? Mereka hanya apa? Oppa? Dongsaeng?

Kyu Hyun menegang seketika. Benar, siapa dirinya? Kekasih bukan? Kakak kandung juga bukan? Ia hanya emm apa? Tetangga? Senior saat di sekolah dulu? Tapi hubungan keduanya lebih dari dekat. Ia mengira Hyu Won sudah bisa paham dengan maksud kecupannya.

Kyu Hyun menatap manik mata Hyu Won dengan tajam seolah berusaha menyalurkan perasaannya selama ini. Tubuhnya begitu dekat dengan gadis itu. “Kau tak menyadari perasaanku padamu?” ucap Kyu Hyun pelan, ia baru saja salah mengartikan kedekatan keduanya selama ini. Tak ada suasana ramai seperti tadi. Hanya ada kecanggungan dan deru nafas keduanya yang saling bertabrakan pada wajah masing-masing.

“Perasaan apa?” ucap Hyu Won mencoba menormalkan degup jantungnya. Sebenarnya gadis itu begitu senang karena pria di hadapannya baru saja melontarkan kalimat yang menujukan isi hati pria itu. Ia hanya bingung harus merespon apa.

“Kau anggap apa kedekatan kita selama ini??” tanya Kyu Hyun pelan.

“Apa? Kedekatan kita hanya sebagai oppa dan dongsaeng, bukan?” ucap Hyu Won dengan gugup. Gadis itu mengutuk kalimat yang baru saja ia lontarkan, bukan seperti itu perasaan gadis itu sebenarnya. Ia takut bila berbicara jujur, ia hanya akan mendapati kenyataan bahwa pria di hadapannya itu mungkin hanya menganggap dirinya dongsaeng. Ia takut mengalami cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Kyu Hyun menganggukan kepalanya dengan entang, “Benar kau hanya dongsaengku, apalagi?” ucap Kyu Hyun lalu menarik tangannya yang sejak tadi bertumpu pada dashboard ranjang. Ia kembali menormalkan ekspresi wajahnya. Seketika itu perasaan sakit menjalar dalam hati Hyu Won. Apakah ia baru saja melewatkan suatu pengakuan yang akan dilontarkan pria itu nantinya? Ia merasa baru saja menyakiti pria itu?

Kyu Hyun menatap piala yang tadi ia letakan di atas nakas dengan senyum kecut, piala itu tampak tak menarik lagi sekarang. Awalnya ia ingin sekali mempersembahkan piala itu untuk Hyu Won dan menyatakan perasaannya tapi gadis itu selalu seperti biasa, bersikap kekanak-kanakan dan menghancurkan hatinya.

Sebenarnya gadis seperti apa dirimu? Kedekatan kita selama ini kurang menunjukan perasaaku, hah? Kau juga menyukaiku, kan? Anni, aku yang terlalu banyak berharap sepertinya. Batin pria itu dengan pedih.

Ceklek

Kedua kepala itu dengan cepat menoleh ketika pintu terbuka, Ahra menjulurkan kepalanya dengan raut wajah senang. Seketika itu juga raut wajahnya berubah murung saat melihat posisi duduk kedua dongsaengnya itu.

“Eomma menyuruh kalian untuk turun makan,” ucap Ahra dengan pelan.

“Ne eonnie..” ucap Hyu Won lalu segera turun dari ranjang. Tanpa mau menunggu Kyu Hyun ia segera berlari keluar meninggalakan pria itu yang masih duduk di tepi ranjang.

“Wae?” tanya Ahra.

“Ia mempermainkanku, ia tak mencintaiku, noona.”

Ahra tersenyum menanggapi ucapan dongsaengnya itu, “Ia menyukaimu, percaya padaku Kyunie..” ucap Ahra pelan.

Kyu Hyun mengangkat kepalanya dan menatap noonannya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Keluarkan jurus andalanmu Cho Kyu Hyun, kau kalah ditangannya? Memalukan,” cibir Ahra lalu menutup pintu kamar dengan pelan seolah sengaja membiarkan dongsaengnya itu untuk berpikir sebentar.

****

KyungHee University

03:00 PM

Hyu Won keluar dari kampus dengan cepat ketika mendapat telepon dari Kyu Hyun. Pria itu bilang ia menunggunya di depan gerbang. Ada apa?

Dengan tergesa-gesa Hyu Won keluar dan langsung menemukan Hyundai NF Sonata milik pria itu sudah terparkir dengan manis di depan gerbang kampus.

Tanpa membuang waktu, ia segera berjalan menuju mobil pria itu. Perasaannya sedikit gugup. Sikap apa yang harus ia tunjukan pada pria itu? Setelah sikap diam pria itu semalam di meja makan, Hyu Won sedikit menyesali sikapnya semalam. Hari ini ia bertekad mengatakan semuanya. Ia tak peduli pria itu akan menolakanya atau apapun. Yang penting ia sudah berusaha.

“Oppa..? Ken..” ucapa Hyu Won langsung terhenti saat ia membuka pintu mobil. Di tempat duduk yang biasanya ia duduki ada seorang gadis yang sudah menempatinya.

“Oh, annyeong Hye Rin eonnie..” ucap Hyu Won pelan. Kim Hye Rin adalah asisten Kyu Hyun.

“Cepat masuk! Eomma menyuruhku menjemputmu,” ucap Kyu Hyun dengan datar seolah enggan berbicara dengan Hyu Won.

“Ne,” balas Hyu Won dengan pelan lalu berjalan menuju jok belakang. Ia sudah mengantisipasi sikap seperti ini. Kyu Hyun mungkin akan bersikap dingin padanya.

Hyu Won memasang seatbelt dengan cepat lalu memberi kode pada Kyu Hyun melalui spion bahwa mobil sudah bisa jalan.

Mobil mulai berjalan meninggalkan KyungHee university. Hyu Won hanya diam dan memandangi kedua orang yang tampak berbincang tak menghiraukan dirinya. Apakah mereka tak sadar bahwa ada orang di belakang?

“Oppa, ada apa eomma menyuruhmu menjemputku?” tanya Hyu Won berusaha bergabung dengan obrolan kedua orang di depannya.

Kyu Hyun menolehkan kepalanya menatap Hye Rin sekilas dengan senyumnya, lalu memandang Hyu Won memalui spion dengan sinis. “Molla,”

Hyu Won hanya mengangguk tak bisa menanggapi lebih balasan pria itu, apa yang mau dibicarakan lagi bila pria itu hanya menanggapinya dengan dingin?

“Kyu Hyun-ah, kau tak memberitahukan kabar baik ini pada Hyu Won?” tanya Hye Rin pelan. Kyu Hyun mengangkat kepalanya lalu memandang Hyu Won dari spion, ia mengernyitkan dahinya bingung. Sepertinya bukan hanya ia yang bingung dan penasaran dengan ucapan asistennya itu.

“Kabar apa eonnie?” tanya Hyu Won dengan cepat, gadis itu tak sadar ia baru saja menunjukan rasa penasarannya.

“Aku dan Kyu Hyun baru saja berpacaran,” balas Hye Rin ringan.

“MWO?” ucap Hyu Won terkejut begitu juga dengan Kyu Hyun. Lalu sedetik kemudian Kyu Hyun bersikap seperti semula.

“Ah ye, tadi kami resmi berpacaran” ucap Kyu Hyun enteng. Walaupun begitu ia sedikit ragu dengan ucapannya. Tapi dengan cepat otaknya berpikir mengikuti kemauan gadis di sebelahnya. Ini mungkin seperti sandiwara untuk memancing perasaan seseorang.

“Benarkah?” tanya Hyu Won pelan. Ia mengangkat kepalanya lalu memandang Kyu Hyun dari spion berusaha mencari kebenaran dari ucapan pria itu. Mata keduanya bertabrakan, dengan cepat Hyu Won mengalihkan padangannya.

“Ne, Kyu Hyun bilang ia menyukaiku sejak awal debut. Aku juga begitu,” balas Hye Rin dengan senyuman. Hyu Won merasa seperti ada batu besar yang menimpa kepalanya rasanya berat sekali. Hilang sudah harapannya untuk bersanding dengan pria itu. Orang biasa tak mungkin bersanding dengan Rising Star seperti Cho Kyu Hyun. Selamanya ia hanya akan menjadi sahabat atau mungkin dongsaeng namja itu. Ia ingin menangis tapi hatinya seolah melarangnya untuk mempermalukan dirinya lebih jauh lagi, bukankah semalam ia menyangkal perasaannya pada Kyu Hyun? Lalu atas dasar apa ia harus terkejut dengan hubungan dua orang di depannya itu? Tapi kalau ia tak salah, Kyu Hyunlah yang semalam seolah memberikan petunjuk tentang sesuatu yang mengarah pada sebuah cinta.

“Cukkae..” ucap Hyu Won dengan pelan. Nyaris kehilangan suaranya.

****

“Ya! Apa yang kau bicarakan noona? Berpacaran?” tanya Kyu Hyun saat mengantar Hye Rin ke depan gerbang rumah gadis itu. Ia bisa saja tak harus mengantar sampai gerbang, tapi karena rasa penasarannya dan sedikit berekting sebagai kekasih baik pada umunya, ia ikut turun dan mengantar asistennya itu.

“Kyu, lihat reaksinya. Ia juga menyukaimu,” ucap Hye Rin dengan kekehan. Hye Rin tahu tentang Hyu Won. Pria itu sempat uring-uringan sejak pagi dan Hye Rin tahu penyebab artis kesayangannya itu uring-uringan adalah karena gadis yang sejak tadi memasang wajah murung setelah pengakuan palsunya mengenai hubungan cintanya dengan Kyu Hyun. Kyu Hyun sering bercerita pada Hye Rin.

Kyu Hyun berkacak pinggang, ia merasa frustasi sekarang. “Iya, Kau dan Ahra mengatakan hal yang sama tapi tidak seperti ini. Ia pasti sangat sedih sekarang,”ucap Kyu Hyun sesekali melirik bangku belakang tempat Hyu Won duduk dari gerbang tempatnya berdiri.

“Aku sudah membantumu, sekarang kau yang bergerak sendiri. Kalau ia mencintaimu ia akan mengamuk bila kau menceritakan kedekatan kita, pancing ia. Permainkan sedikit perasaannya tak apa, Kyunie..” ucap Kim Hye Rin dengan seringai. Ia gemas dengan sikap artisnya itu.

“Kalau ia tetap tak menyukaiku?” tanya Kyu Hyun ragu.

“Paksa dia,”

****

“Oppa, aku tak enak badan” ucap Hyu Won saat Kyu Hyun memasuki mobil. Gadis itu sudah berpindah pada jok depan.

“Kita ke rumahku dulu, eomma menunggumu.”

“Ne,” balas Hyu Won dengan anggukan.

Kyu Hyun mulai menginjak gas, dan meninggalkan kediaman Hye Rin. Pikiran pria itu sedikit berputar pada perintah asistennya tadi. Memaksa?

“Wonie, menurutmu Hye Rin bagaimana?” tanya Kyu Hyun memancing.

“Baik,” balas Hyu Won enggan.

“Dia memang baik, aku mencintainya..” balas Kyu Hyun dengan senyuman. Ia menunggu reaksi Hyu Won. Semua memang sangat kekanak-kanakan. Tapi gadis itu yang memaksanya untuk bersikap kekanak-kanakan.

Hyu Won menolehkan kepalanya dan memandang pria itu dengan terkejut, “Wae?” tanya Kyu Hyun.

“Kau mencintainya?” tanya Hyu Won dengan ragu. Ia takut Kyu Hyun berpikir yang tidak-tidak.

“Tentu saja,” balas Kyu Hyun dengan mantap.

“Jadi semalam apa maksdumu menanyakan perasaanku?” tanya Hyu Won dengan emosi yang mulai tersulut. Ia tak sadar baru saja meninggikan nada bicaranya.

“Perasaan apa?” tanya Kyu Hyun berusaha tak menanggapi ucapan Hyu Won, sebenarnya ia ingin sekali tertawa saat ini. Benar, Kim Hye Rin benar. Ia tahu sekarang Hyu Won juga menyukainya tapi entah apa yang disembunyikan gadis itu hingga ia menyangkal perasaannya sendiri semalam.

“Hentikan mobilnya, aku mau turun.” Ucap Hyu Won dengan tegas.

“Wae? Kita masih jauh Wonie,” ucap Kyu Hyun dengan bingung.

“Aku bilang hentikan Kyu Hyun-ssi,” ucap Hyu Won dengan kesal.

Cekitttt

“Baik, turunlah!” ucap Kyu Hyun dengan sedikit berteriak. Hyu Won terkejut tapi detik berikutnya ia kembali menormalkan ekspresinya.

Ia turun dan membanting pintu mobil pria itu dengan keras. Kyu Hyun menjadi kesal dengan tingkah gadis itu.

Dengan cepat Kyu Hyun menjalankan mobilnya dan meninggalkan Hyu Won yang masih berdiri di samping pintu mobilnya. Hyu Won menatap mobil Kyu Hyun yang menjauh dengan perih. Air matanya mengalir dengan lancangnya.

Tubuh gadis itu tak mampu menahan berat badannya lagi, ia merosot menangis di pinggir jalan seperti orang gila. Hatinya begitu sakit, pria itu bisa dengan mudahnya membolak-balikan perasaanya?

“Apa? Cinta? Mencintainya? Kau brengsek Cho Kyu Hyun! Tadi malam apa maksudmu menciumku dan berkata tentang hal-hal bodoh seperti itu?” isak Hyu Won dengan kepala tertunduk. Gadis itu semakin menangis dengan keras. Kepalanya terus menunduk dan menatap ujung sepatunya. Ia tak peduli banyak orang yang lewat dan menertawakan sikapnya itu. Matanya mulai kabur karena tertupi air mata yang terus mengalir. Samar-samar ia melihat sebuah sepatu di depannya.

“Ya! Hyu Won babo cepat berdiri!” ucap sebuah suara yang sekarang begitu dibenci gadis itu. Dengan cepat gadis itu menggelengkan kepalanya mencoba menghalau pikirannya tentang pria itu. Tak mungkin pria itu mau repot-repot kembali lagi.

“Aishhh berdiri Kang Hyu Won!!!” perintah suara tersebut lagi. Kali ini semakin nyata, dengan cepat Hyu Won menengadahkan kepalanya dan mendapati pria yang beberapa menit lalu membuatnya berantakan seperti ini.

“Kyu Hyun oppa?”

Kyu Hyun tertawa pelan, lalu menarik tubuh gadis itu hingga gadis itu berdiri dengan tegak sekarang.

“Wae? Kau menangis karena kutinggalkan? Kau kan bisa memesan taksi, kenapa harus menangis seperti ini?” ucap Kyu Hyun mengejek Hyu Won.

“Kenapa kau kembali?” tanya Hyu Won pelan tak memperdulikan ejekan pria itu. Ia tak tahu sejak kapan Kyu Hyun kembali.

Kyu Hyun menangkup wajah Hyu Won lalu menghapus air mata gadis itu, “Aku kembali karena ada yang tertinggal,” ucap Kyu Hyun dengan kekehan.

“Apa?” tanya Hyu Won bingung. Ia sedikit kecewa, jadi ada yang tertinggal bukan karena perasaan pria itu telah berubah?

Kyu Hyun memutar bola matanya kesal, lalu menatap Hyu Won lagi. “Ini yang tertinggal,” ucapnya lalu menunjuk bagian tengah dada gadis itu. Mata gadis itu membulat bukan karena sikap kurang ajar Kyu Hyun melainkan maksud pria itu. Hatinya? Hatinya tertinggal? Memangnya bisa?

“Apa? Dadaku?” ucap Hyu Won penasaran detik berikutnya ia menutup mulutnya merutuki pertanyaannya tadi takut pria itu berpikir mesum, “Anni, maksudku hatiku?” ucap Hyu Won pelan meredam rasa malunya.

Kyu Hyun menggeleng.

“Bukan hatimu tapi hatiku, sepertinya hatiku tertinggal padamu,” ucap Kyu Hyun dengan serius kali ini.

“Kembalikan,” ucap Kyu Hyun lagi dengan tangan yang menodong seolah meminta sesuatu yang begitu penting. Tapi hatinya memang penting, bukan?

Hyu Won menarik nafasnya, perasaanya sedikit lega. Ia mengerti arah pembicaraan pria itu.

“Shirreo!” ucap Hyu Won dengan tegas.

“MWO?” ucap Kyu Hyun dengan terkejut. Perkiraannya meleset, ia menyangka Hyu Won akan menghambur kepelukannya setelah mendengar ucapannya barusan seperti yang ada pada drama-drama pada umumnya. Rasa takut kembali menjalar dalam hatinya, bagaimana kalau gadis itu memang tak menyukainya?

“Kalau aku mengembalikan hatimu, kau akan pergi selamanya bukan? Nanti aku tak punya sandra untuk menahanmu lagi,” ucap Hyu Won dengan senyum yang terkulum. Kyu Hyun tertawa sebentar. Ia menghembuskan nafasnya dengan lega. Gadis itu benar-benar gadisnya.

“Benar, Kajja!” ucap Kyu Hyun lalu berjalan meninggalkan Hyu Won yang masih berdiri.

Hyu Won masih tetap diam dan bergerak sedikitpun. Kyu Hyun menyadarinya dan kembali ke tempat tadi Hyu Won masih berdiri.

“Wae?”

Chu~

Mata Kyu Hyun terbelalak lebar, pergerakan gadis itu begitu cepat. Gadis itu baru saja mengecup bibirnya kilat. “Kita satu sama tuan Cho..” ucap Hyu Won lalu berjalan memasuki mobil pria itu.

****

Kyu Hyun’s Room

08:00 PM

“Jadi sejak kapan kau menyukaiku?” tanya Kyu Hyun pada Hyu Won yang tengah duduk pada kursi santai di balkon kamar Kyu Hyun. Pria itu tengah berdiri membelakangi Hyu Won memandangi gugusan bintang di langit. Ia baru saja menemukan dua bintang yang sangat berdekatan, ia menganalogikan itu dirinya dan Hyu Won. Cih, kekanakan.

“Molla, kurasa sejak lahir..” balas Hyu Won dengan acuh.

“Hmm begitu ya, sepertinya aku juga. Eomma kita terlalu membiarkan kita bersama sejak kecil,” balas Kyu Hyun dengan acuh.

“Putuskan hubunganmu dengan Hye Rin eonnie,” ucap Hyu Won dengan enteng.

“Kau percaya kami pecaran?” tanya Kyu Hyun.

“Anni, kau tak bisa berbohong tadi babo. Mengapa kau ikut terkejut juga saat Hye Rin eonnie mengatakan kalian berpacaran?” tanya Hyu Won dengan sedikit mengejek. Pria itu sama sekali tak bisa berekting dengan baik. “Babo,” desisnya lagi.

Kyu Hyun hanya tersenyum lalu berjalan mendekati Hyu Won yang kini duduk dengan selimut besar menutupi tubuhnya, sepertinya itu hangat. Kyu Hyun tertarik bergabung dengan gadis itu. “Jadi malam ini kau menginap di rumahku?” tanya Kyu Hyun dengan pelan.

“Molla,” balas Hyu Won dengan pelan.

Aku boleh meminta hadiahku sekarang?” tanya Kyu Hyun dengan wajah seperti anak kecil yang meminta permen.

“Apa?”

“Hadiah kemenanganku kemarin,”

Hyu Won menganggukan kepalanya, ia juga penasaran apa permintaan pria itu.

“Katakan Saranghae Kyu Hyun oppa dengan aegyo terbaikmu,” ucap Kyu Hyun dengan jahil. Ia tahu Hyu Won tak suka bersikap aegyo dan semacamnya itu seperti sebuah aib. Sebenarnya bukan itu hadiah yang ingin ia dapatkan, hadiah itu sudah terjawab siang tadi. Gadis itu sudah menyadari perasaannya, apalagi gadis itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya, itu merupakan hadiah terindah bagi Kyu Hyun. Permintaan agar gadis itu beraegyo hanya sebuah bonus yang Kyu Hyun ciptkan sendiri.

“Mwo? Shirroe!” ucap Hyu Won menolak.

Kyu Hyun menganggukan kepalanya paham, “Tak mau? Kau menolak lagi? Kau mau aku menciummu atau yang lain?” ucap Kyu Hyun dengan wajah yang sulit diartikan. Hyu Won hanya memasang wajah manis berusaha bernegosiasi dengan pria itu.

“Baiklah, kau lebih memilih tindakan yang lain rupanya,” ucap Kyu Hyun tak memperdulikan raut wajah gadis itu yang memohon agar tak bertingkah aegyo.

Kyu Hyun mendekati Hyu Won dan memberikan sedikit tekanan pada gadis itu, “BAIKLAH!” balas Hyu Won cepat. Kyu Hyun tersenyum menyeringai.

“Chankkaman,” ucap Kyu Hyun lalu mengeluarkan ponselnya.

Hyu Won menatap bingung.

“Cha, mulai sekarang, katakan seperti tadi..” perintah Kyu Hyun lalu bersiap merekam wajah gadis itu pada ponselnya. “Kau merekamnya? Aku tak mau,” tolak Hyu Won.

“PALLI!!”

Hyu Won hanya bisa pasrah lagipula ini tak terlalu sulit bukan? “Baiklah,” ucap Hyu Won lalu menarik nafasnya dengan dalam. Ia bersiap untuk memberikan hadiah pada pria itu. Ia mengutuk tingkah kekanakan pria itu.

Berulang kali ia menarik nafasnya dengan berat, berulang kali juga ia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Kyu Hyun tak sabar dengan gadis itu.

“Kyu Hyun oppa SARANGHAE,” ucapnya lalu tersenyum begitu imut. Ia merasa akan muntah sekarang, Kyu Hyun tersenyum jahil lalu menyimpan Video tersebut. Ia memasukan ponselnya pada saku celana tidurnya dan memandang Hyu Won dengan tatapan menilai. Gadis itu mengerutkan dahinya bingung.

“Pernyataan cintamu kubalas saat kontrakku dengan SMENTERTEIMENT sudah selesai, setelah itu aku baru bebas berpacaran. Kalau kau berani melirik pria lain, aku akan menyerahkan Video ini pada member Super Junior dan menyebarkan wajah aegyomu ini, arra?” ucap Kyu Hyun lalu mengecup kilat bibir gadis itu.

Kyu Hyun lalu berlari dengan cepat menuju kamarnya untuk menghindari teriakan keras gadis itu. Hyu Won hanya menganga dengan mata yang membulat maksimal setelah mendapatkan perlakuakn seperti itu. Ia merasa dipermainkan. Benar, keduanya bahkan tak memilki hubungan apapun hanya saling mengetahui perasaan masing-masing. Tapi itu lebih dari cukup.

“YAK! KAU CURANG CHO KYU HYUN! KAU MEMPERMAINKAN PERASAANKU!!”

The End

Catatan Kaki:

Eomma: Ibu

Eonnie: Kakak perempuan bagi perempuan

Oppa: Kakak laki-laki bagi perempuan

Ya!: Hei!

Andwae: Tidak

Molla: Tidak tahu

Ommo: Ya ampun

Ne: Iya

Anni: Tidak

Saranghae: Aku cinta kamu

Mwo: Apa

Wae: Kenapa

Annyeong: Hallo

Chu: Kiss

Cukkae: Selamat

Kajja: Ayo

Shirreo: Tidak mau

Palli: Cepat

58 thoughts on “FF: The Boy Who Get Gift

  1. Ckckck sekali evil tetep evil!!
    Uϑªªh susah susah ber-aegyo ekh malah -_-”

    Annyeong!!aisah imnida reader baru thorr, aq 94line salam kenal ya thorr..
    Oia numpang acak acak ya thorr.. 😀

    • Makasih udah baca ff abal-abal itu hhee..
      Iyaa eternal evil! Tapi dapet bonus kissing dari kyu, eh?
      Salam kenal juga eonnie, aku line 95. Silahkan di acak-acak hahaha, semoga gak kapok main ke sini..

  2. scene yg pas Kyu ngegombal itu apa bgt deh. ini bukan ngebash, swear!! aku ngakak baca Kyu yg tiba2 gombal, tp ttp aja maksa! wkwkwk.. apa lg yg ngadu ke Ahra klo Hyuwon ga suka dia. byangin Kyu ngmg gt dgn muka childishnya, dpt bgt. kirain Hyerin itu org ktiga antara KyuWon, tp trnyata cm manajer Kyu aja.

    • Iya lagi nyoba buat kyu childish hhe, tapi kalo buruk maafkan ahahhaah. Ini ffnya buatnya sambil bahagia soalnya kyu menang jadi gitu, kyu juga kalo di radio star kayak yg paling kecil (Yang lainnya tua semua sih -,-?), jadi di sini ceritanya dibuat bocah hhee..

  3. aq bacax jd senyum2 sendiri….ceritax sweet, asik bacax…
    biasax kan karakterx kyu seringx cool, tp sekarang agak childish tp lucu…kyu sih karakterx bs ap aja, cocok smua….

  4. Endingnya bikin ngakak guling2..
    Masa cintanya dibalas ketika Kyu udah selesai kontrak..
    Kasian amat yang nungguin..
    Keevilan Kyu memang gak pernah ilang..
    Selalu muncul disaat yang tidak tepat dan lagi-lagi bikin gemes..
    Kkkkkkk..

  5. anyeong, woah daebak, haha
    jadi “pembantu” kyuhyun?keke
    emang si evil tetap evil, keren nkeren

    @_@ fighting

  6. Hi, intro dulu ya, aku novia 95-line, readers baru hoho ceritanya ringan tapi berkesan 😀
    Oh iya pertama kali aku baca fanfic kamu di sjff yang destroy her heart terus iseng cari di gugel nemu blognya deh >< (aku udah email buat minta password dan sedang menunggu balasan wkwk)
    Bytheway izin ubek-ubek librarynya yaa 😉

  7. Hahaha dasar kyu slu jahil y. Ksian hyuwon dkerjain mulu :p
    Tp senang akhrny mrk ber 2 udh sm2 tau perasaan masing2 ^.^

  8. hahahaha sumpah ya ni dua orang kayak anak kecil, sama2 suka tapi tengsin buat bilang ..scene lucunya pas kyuhyun minta balik hatinya ke hyuwon 😀 ..

Leave a reply to Galuh Tyas W Cancel reply