FF: Our Chance [Sequel Breakeven]


Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.

Happy Reading all. Makasih buat yang udah main-main ke blog. Mohon doanya buat UN dan masuk Universitas!!! Semoga yang seangkatan sama aku lulus semua & masuk Universitas yang dituju. AMIN

Author (Owner) : gluu

Genre : Marriage Life

Rating : PG 17

Length : Oneshot

Cast :

–      Kang Hyu Won

–      Cho Kyu Hyun of Super Junior

–      Kang Hye Sun

–      Lee Hyukjae of Super Junior

–      Yesung of Super Junior

–      Shin Eun Ji

–      Son Mi Ran

–      Lee Donghae of Super Junior

 

Hyu Won menengadahkan kepalanya menatap langit biru yang terlihat begitu cerah dari kaca di belakang meja kerjanya. Walaupun cuaca begitu cerah, tidak dengan hati gadis itu. Hati gadis itu masih tertutup kabut sisa kesakitan yang diciptakan seseorang yang begitu ia cintai.

“Sudah dua tahun, bagaimana keadaanya?” gumam gadis itu, ia membalikan tubuhnya dan berjalan pelan penuju kursi kerjanya dengan kepala menunduk.

Ceklek

“Eoh? Oppa?” ucap Hyu Won saat kepala seorang pria menyembul dari balik pintu.

“Hhhee mian, aku tak mengetuk pintu dulu Hyu Won-ah. Bolehkah aku masuk?” tanya pria itu.

“Hmm,” angguk Hyu Won, ia lalu duduk pada kursi kerjanya.

Pria itu berjalan masuk dengan cepat, ia lalu duduk di depan Hyu Won. Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap pria itu.

“Semua berkas kepulanganmu ke Korea sudah kuurus, kita berangkat besok.” Ucap pria itu lagi.

Hyu Won menghembuskan nafasnya dengan pelan, ada sedikit keraguan di hati gadis itu. “Eun Hyuk oppa, haruskan aku kembali?” tanya Hyu Won pelan.

Pria itu tertawa kecil, ia tahu seperti apa cerita kesakitan gadis di depannya itu, “Tentu saja, kau tak bisa jadi pengecut Hyu Won-ah, kau tak bisa terus bersembunyi seperti ini. Rumahmu bukan di sini, rumahmu di Seoul..”

“Tapi aku tak ingin bertemu dengan mereka..” ucap gadis itu pelan, nyaris berbisik.

Eun Hyuk terkekeh pelan, sebenarnya ia berusaha menenangkan hati gadis itu. “Siapa bilang kau harus bertemu mereka? Kau hanya harus kembali ke Seoul bertemu dengan eomma dan appamu, kau tak merindukan mereka?”

“Tapi Hye Sun eonnieku, aku pasti bertemu dengannya..” ucap gadis itu pelan.

“Bukankah kau yang mengambil keputusan untuk pergi? Itu artinya kau sudah tahu harus bersikap seperti apa bila bertemu dengan mereka lagi, bukan?” ucap Eun Hyuk tenang.

Hyu Won terdiam sebentar, ia memikirkan ucapan pria itu. Semua yang dikatakan pria itu benar, kalau ia tak kembali bagaimana ia bisa tahu sekuat apa hatinya untuk menjalani kehidupan selanjutnya nanti. Ini seperti jackpot pada sebuah game, kau akan menerima bonus bila mampu menjalani setiap rintangan. Begitu pun dengan hidupmu, kau akan mendapat kebahagiaan bila kau bisa bangkit dari kesakitan dan semua permasalahan yang membelenggu hidupmu.

“Ah ngomong-ngomong desainmu mendapat persetujuan dari Tn. Kim, ia meminta kerja sama kita dilanjutkan..” ucap Eun Hyuk. Hyu Won tak terlalu menanggapi ucapan asisten yang sudah ia anggap seperti oppanya sendiri.

Hyu Won mengangangkat kepalanya dan menatap Eun Hyuk penuh arti, “Benar, oppa benar. Aku harus kembali, rumahku di Seoul…”

****

Kyu Hyun menatap jam tangannya lalu menatap kalender duduk di atas meja kerjanya. Bibir pria itu tersenyum miris saat menatap tanggal hari ini.

“Sudah dua tahun berlalu, sebenarnya di mana dirimu? Kau menutup semua akses orang-orang untuk menemuimu. Bahkan eomma dan appamu juga tak memberitahukan keberadaanmu..” ucap Kyu Hyun miris.

Tok Tok Tok

“Masuklah..”

Seorang gadis manis masuk dengan beberapa map di tangannya. Kyu Hyun mengangkat kepalanya dan menatap gadis itu.

“Ada apa Eun Ji-ya..” tanya Kyu Hyun pada gadis tersebut. Ia sekertaris Kyu Hyun.

“Aku membawa desain yang di kirimkan Tn. Kim, Sajangnim,”

“Ah, berikan padaku. Aku ingin melihatnya..” ucap Kyu Hyun. Eun Ji maju lalu menyerahkan sebuah map kepada Kyu Hyun. Pria itu mengulurkan tangannya dan meraih map tersebut.

Kyu Hyun mulai membuka map tersebut, pria itu membaca kertas pertama yang berisi beberapa pengesahan yang harus ia tanda tangani nanti. Setelah membacanya, pria membuka kertas kedua.

Dahi pria itu bekerut seketika saat melihat desain sebuah gaun. Ia lalu mebalikan kertas berikutnya, dahinya semakin berkerut. Eun Ji yang melihat perubahan wajah atasannya itu menjadi sedikit bingung.

“Wae? Apa ada masalah Sajangnim?” tanya Eun Ji ragu.

Kyu Hyun tak menjawab pertanyaan sekertarisnya itu, pria itu justru memejamkan matanya. Ia ingat dengan desain seperti ini. Ia pernah melihat sebelumnya tapi ia masih tak bisa mengingat di mana tepatnya ia pernah melihat goresan tangan seperti ini.

“Siapa nama perancangnya?” tanya Kyu Hyun tiba-tiba.

“Eoh? Helena, Sajangnim..” jawab Eun Ji masih dengan kebingungannya.

“Helena? Ia berasal darimana?” tanya Kyu Hyun cepat.

“Ia perancang dari London Sajangnim, ia orang Korea yang menetap di London..” balas Eun Ji.

“Kau punya biodatanya?” tanya Kyu Hyun.

“Seharusnya ada di dalam map itu, tapi terjadi sedikit masalah saat aku akan mencetak biodata gadis itu. Wae Sajangnim? Apakah ada masalah?” tanya Eun Ji.

“Anniya, hanya saja aku pernah melihat desain seperti ini, tapi aku lupa di mana pernah melihatnya..”

“Apakah kau mau bilang perancang ini melakukan plagiat? Tapi rasanya tak mungkin, setahuku ia perancang kenamaan dari London, Sajangnim..” balas Eun Ji.

Kyu Hyun mengangkat kepalanya lalu menyerahkan kembali map yang sudah ia rapihkan kembali.

“Katakan pada Donghae untuk mengatur penyetujuan kerja sama dengan Tn. Kim..” titah Kyu Hyun pada Eun Ji.

“Ah, baiklah..” ucap Eun Ji lalu berbalik dan berjalan keluar dari ruang kerja Kyu Hyun.

Kyu Hyun masih termangu memikirkan desain yang baru saja ia lihat tadi. Ia merasa begitu mengenal desain itu. Ia masih sibuk memikirkan desain itu hingga sebuah pemikiran melintas dalam benaknya.

“Oppa, eotte? Desain ini akan kukirimkan pada Fashion Design Competition..”

“Anni, tidak mungkin..” gumam Kyu Hyun dengan gelengan kecil. Secercah harapan baru saja membuat pria itu begitu berharap pada pemikirannya.

****

“Kita sudah sampai di rumahmu, Hyu Won-ah..” ucap Eun Hyuk dengan senyuman. Hyu Won menurunkan kaca mobil lalu mulai melihat rumahnya. Ia benar-benar merindukan rumah ini. Sekelebat memori saat ia menghabiskan masa kecilnya di rumah ini muncul satu per satu, bibir gadis itu tersungging bila mengingat sebentar lagi ia akan bertemu dengan eomma dan appanya.

“Kajja! Tuan dan Nyonya Kang pasti sudah menunggu,” ucap Eun Hyuk lalu mulai turun dari mobil. Hyu Won menaikan kaca mobil lalu mulai merapihkan pakaiannya. Ia membuka pintu dan keluar dari mobil.

“Udara Seoul segar sekali oppa..” ucap Hyu Won riang.

“Hmm, lebih baik daripada di London, bukan?” balas Eun Hyuk.

Hyu Won hanya menganggukan kepalanya, keduanya berjalan beriringan menuju pintu rumah. Hyu Won sudah tidak sabar ingin segera masuk.

Langkah keduanya terhenti saat mencapai depan pintu, Eun Hyuk menolehkan kepalanya pada Hyu Won. “Kau sudah tak sabar ya?” tanya Eun Hyuk. Hyu Won hanya tersenyum.

Dengan cepat Hyu Won menekan bel rumah. Ia berdiri dengan tak sabar. Eun Hyuk bahkan menertawai tingkah atasan sekaligus dongsaengnya itu.

Ceklek

Pintu terbuka, senyum Hyu Won yang sejak tadi mengembang seketika itu lenyap begitu saja saat melihat siapa yang membuka pintu untuk mereka.

“Ommo! Wonie?” ucap seorang gadis dengan terkejut. Hyu Won menelan ludahnya lalu sedikit berdehem, ia berusaha mengontrol keterkejutannya juga.

“Annyeong Hye Sun eonnie..” ucap Hyu Won datar, sebuah seringai tipis mencuat dari bibir cerinya.

“Ommo! Benarkah ini dirimu?” ucap Hye Sun masih tak percaya. Ia maju selangkah lalu mulai meraih tubuh Hyu Won, gadis itu memeluk erat tubuh dongsaengnya.

Hyu Won memutar bola matanya malas, ia tak mau lagi tertipu untuk kedua kalinya. Semenjak hari di mana ia meninggalkan Kyu Hyun, ia tahu bahwa eonnienya adalah gadis yang berpura-pura menyayangi dirinya. Semua sikap perhatiannya hanyalah kamuflase semata. Hyu Won masih merasa sakit saat tahu perasaan tulusnya direndahkan begitu saja oleh gadis yang sudah ia anggap seperti saudari kandungnya sendiri. Tapi  jauh di lubuk hatinya, ia masih menyayangi Hye Sun.

Hye Sun melepas pelukannya saat Hyu Won tak juga membalas pelukannya, dahi gadis itu sedikit berkerut. “Kau tak merindukanku Hyu Won-ah?” ucap Hye Sun pelan, ada sedikit nada perih di sana. Eun Hyuk mengutuk sikap dingin Hyu Won, tak seharusnya gadis itu bersikap seperti itu.

Hyu Won tersentak mendengar pertanyaan eonnienya itu, ia tersenyum. “Aku sangat merindukanmu eonnie-ah..” ucap Hyu Won lalu dirinya menarik tubuh Hye Sun dan memeluk gadis itu. Ia sedang tidak berbohong, ia benar-benar merindukan Hye Sun.

“Ah syukurlah, kau ke mana saja selama ini?” tanya Hye Sun. Hyu Won melepas pelukannya lalu tersenyum.

“Eomma dan appa di dalam? Aku sangat merindukan mereka..” ucap Hyu Won mengabaikan pertanyaan Hye Sun. Hye Sun menganggukan kepalanya, Hyu Won lalu berjalan meninggalkan Hye Sun begitu saja, ia memasuki rumah dengan cepat tanpa perduli dengan Hye Sun dan Eun Hyuk yang masih berdiri di depan pintu.

Hyu Won melangkahkan kakinya dengan cepat memasuki ruangan tengah, ia benar-benar merindukan eommanya. Hampir dua tahun ia tak bertemu wanita itu.

Langkah Hyu Won terhenti saat dirinya melihat dua orang paruh baya tengah menonton TV dengan raut wajah yang begitu serius. Bibir gadis itu tersungging begitu saja, ia benar-benar merindukan mereka.

Dengan cepat Hyu Won berjalan menuju sofa di mana kedua orang tuanya tengah duduk, gadis itu dengan cepat menyelip di antara eomma dan appanya.

“Aigoo! Kalian tak merindukanku..” ucap Hyu Won enteng.

“Eoh??”

“Ommo!!” pekik Jung Hyun, appa Hyu Won, dengan keterkejutannya.

“Ya!! Neo!” Sun Hee, eomma Hyu Won, bahkan berteriak sekarang. Hyu Won hanya terkekeh pelan. Ia menikmati mimik terkejut kedua orang tuanya.

Kedua orang tua tersebut berdiri dan menatap Hyu Won masih dengan keterkejutan mereka.

“Aigoo! Benarkah ini dirimu?” Sun Hee berhamburan ke pelukan Hyu Won. Wanita itu memeluk putrinya dengan sayang.

“Ne, eomma ini aku. Aku pulang sekarang..” ucap Hyu Won pelan. Jung Hyun menatap putrinya dengan mata berkaca-kaca, ia ingat betul dua tahun lalu putrinya bersikeras meninggalkan Korea. Ia berusaha melarang dengan segala cara, tapi setelah tahu apa penyebab gadis itu bersikeras untuk meninggalkan Korea, pria itu mengijinkan dengan berat hati.

“Kau tak ingin memelukan appa?” tanya Jung Hyun. Hyu Won menatap appanya lalu melepas pelukan eommanya dan berhamburan ke pelukan appanya.

“Aku sangat merindukanmu appa-ya..” ucap  Hyu Won. Suara gadis itu berubah parau.

“Ahjumma! Ahjussi!! Aku juga pulangggg!!” teriak sebuah suara mengintrupsi moment haru antara Hyu Won dan kedua orang tuanya. Gadis itu mendengus sebal lalu melepas pelukannya pada Jung Hyun.

“Eoh, Hyukjae-ya..!” ucap Sun Hee. Wanita itu berlari dan memeluk Eun Hyuk. Hyu Won hanya menggelengkan kepalanya, ia tahu eommanya sangat menyayangi Eun Hyuk.

“Gomawo sudah menjaga uri Wonie di London..” ucap Sun Hee. Eun Hyuk hanya menganggukan kepalanya. Ia berhutang banyak pada keluarga Kang, keluarga Kang banyak membantu perekonomian keluarganya di masa lalu.

“Ahjumma aku lapar..” ucap Eun Hyuk tak tahu malu.

“Aishh oppa,” cibir Hyu Won.

****

Hyu Won sedang memandangi taman bunga di belakang rumah dari balkon kamarnya, gadis itu selalu suka melihat taman bunga yang sengaja dibuat oleh Sun Hee. Rasanya sangat nyaman bisa melihat lagi taman bunga itu.

“Kau tak tidur, ini sudah malam..” sebuah suara berujar di samping Hyu Won. Tanpa mau sibuk menolehkan kepalanya ia tahu siapa itu.

“Aku belum mengantuk eonnie-ah..” balas Hyu Won pelan.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Hye Sun kikuk. Ia sedang memulai pembicaraan dengan adiknya itu.

Hyu Won diam sebentar, apakah ia dalam keadaan baik? “Aku baik, senang sekali bisa melihat kalian lagi..” balas Hyu Won akhirnya.

“Aku juga sangat senang akhirnya bisa melihatmu lagi,” balas Hye Sun. Ia tidak berbohong sama sekali.

Keduanya terdiam, perlahan semilir angin terdengar begitu jelas di antara keheningan yang tercipta.

Hye Sun menarik nafasnya, tiba-tiba ia menjadi sedikit gugup. “Maafkan aku..” ucap Hye Sun lirih, Hyu Won menolehkan kepalanya menatap Hye Sun, lalu setelahnya ia kembali memfokuskan pandangannya pada taman bunga. Tidak sepenuhnya fokus sebenarnya, pikirannya terus berputar pada ucapan eonnienya tadi.

“Maafkan aku karena sudah menciptakan kekacauan dalam hidupmu, aku benar-benar tak tahu diri. Kyu Hyun dan aku, kami sudah memutuskan untuk tak..”

“Sudahlah..” potong Hyu Won cepat, jantungnya kembali berdegup kencang hanya karena mendengar nama pria itu.

“Aku sudah menghancurkan hidupmu hanya karena ketamakanku Wonie-ah..” ucap Hye Sun lagi.

Hyu Won membalikan tubuhnya dan menatap eonnienya dalam, ia tak menampik bahwa dirinya ingin sekali menampar Hye Sun, mudah rasanya meminta maaf setelah membuat sebuah kehancuran untuk hidupnya. Tapi rasa sayangnya pada Hye Sun jauh lebih berharga dibanding rasa dendam dan kesakitan yang ia rasakan. Ia sudah berjanji bahwa ia akan melupakan semuanya bila ia kembali ke Seoul.

“Sudahlah, aku sudah melupakan semuanya eonnie-ah. Jangan diungkit lagi, kepergianku dari Seoul untuk melupakan semuanya..”

“Semuanya?” dahi Hye Sun sedikit berkerut, mungkin untuk melupakan penghiantan yang ia ciptakan, Hye Sun sangat rela. Tapi untuk melupakan Kyu Hyun, Hye Sun tak pernah rela bila dongsaengnya melakukan hal itu karena ia tahu kedua orang itu saling mencintai.

“Ne, semuanya..” ucap Hyu Won lalu berjalan pada sudut balkon, gadis itu kembali memfokuskan pandangannya lagi pada taman bunga. “Kehancuranku, penghianatan kalian, kebencianku padamu, kebencianku pada pria itu dan rasa cintaku padanya..” ucap Hyu Won kemudian.

Hye Sun menatap punggung dongsaengnya dengan perasaan bersalah setelah mendengar semua ucapannya tadi, “Tidak, kau tak boleh melakukan hal itu Wonie-ah, kalian saling mencintai, kalian tidak bisa seperti ini..” ucap Hye Sun dengan suara bergetar, gadis itu hampir saja menangis kalau ia tak bisa menahannya. Rasa bersalah semakin menggelayutinya. Ia benar-benar hancur saat tahu Hyu Won menghilang dua tahun lalu. Eomma dan appa mereka tak pernah memberitahukan keberadaan Hyu Won, semua itu adalah permintaan gadis itu. Jadi saat gadis itu kembali, ia ingin menebus semuanya.

“Kau tak punya hak melarangku eonnie-ah, jangan buat keputusanku untuk tinggal di London menjadi sia-sia. Aku sudah hampir bisa melupakan semuanya..” balas Hyu Won. Ia tersenyum kecut setelahnya, melupakan? Benarkah ia sudah melupakan semuanya? Itu semua kebohongan semata.

“Maafkan aku Hyu Won-ah, aku benar-benar orang yang tak tahu diri. Setelah keluargamu menolongku, aku justru menghancurkan hidupmu..” ucap Hye Sun pelan, ia benar-benar menyesali perbuatannya.

“Sudahlah, lupakan semuanya eonnie-ah,” ucap Hyu Won, gadis itu membalikan tubuhnya lalu berjalan menuju Hye Sun yang kini berdiri dengan kepala menunduk.

Hyu Won berdiri di depan Hye Sun. Ia tahu kakak perempuannya itu benar-benar menyesal sekarang.

“Bisakah kita memulai semuanya dari awal lagi eonnie-ah, bisakah kita memulainya lagi? Aku menjadi adikmu dan kau menjadi kakak perempuan yang selalu mendengarkan semua keluhanku? Bisakah kita memulai semuanya seperti dulu sebelum semua kekacauan ini terjadi? Lupakan semuanya eonnie..” ucap Hyu Won pelan. Gadis itu tersenyum melihat Hye Sun yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Sejujurnya Hyu Won tak pernah benar-benar bisa membenci Hye Sun, ia begitu menyayangi kakak perempuannya itu.

Perkatan Hyu Won tadi benar-benar membuatnya teringat pada apa yang Sun Hee pernah katakan padanya dua tahun lalu. Hye Sun ingat saat dirinya memutuskan untuk pergi,Sun Hee melarangnya habis-habisan. Wanita yang sudah ia anggap seperti eommanya itu bahkan mengatakan kalimat yang benar-benar membuatnya tak bisa berhenti berpikir bahwa dirinya begitu berharga di mata keluarga Kang.

“Kau anakku, kau anak kami, kau adalah kakak Hyu Won. Kesalahan sebesar apapun yang kau lakukan, tak akan membuatku membencimu. Kau anak kami, apakah ada seorang ibu yang tega membuang anaknya setelah anaknya melakukan kesalahan? Sekali pun itu kesalahan terbesar, kau tetap anakku. Jadi tetaplah tinggal di sini. Hyu Won sudah pergi, apakah kau tega meninggalkan kami juga?”

Hye Sun menarik Hyu Won lalu memelukanya erat, gadis itu menangis tersedu-sedu sekarang, “Tentu, kita bisa memulai semuanya lagi,” ucap Hye Sun pelan.

‘Mengapa kau bisa punya hati setulus ini Wonie-ah? Aku benar-benar iri sekarang, aku berjanji akan menjagamu Wonie-ah. Aku akan menebus semuanya untuk dirimu dan juga eomma dan appa..” batin Hye Sun.

Hye Sun merasa dirinya semakin rendah sekarang, setelah menghancurkan kehidupan Hyu Won, gadis itu masih bisa bersikap tulus seperti dulu. Ia benar-benar melihat sosok Hyu Won kecil yang begitu polos dan tulus. Bahkan setelah keluarga Kang tahu semua kebusukan yang ia ciptakan, keluarga Kang tak sedikitpun mengusir atau memperlakukan dirinya dengan buruk. Ia baner-benar merasa dirinya bukan lagi anak adopsi melaiankan anak kandung dari keluarga Kang sekarang.

.****

Kyu Hyun dan Eun Ji tengah duduk menunggu rapat dimulai. Beberapa petinggi perusahaan juga tampak menunggu rapat dimulai. Mereka menunggu kedatangan Tn. Kim.

Pintu terbuka dan Kyu Hyun beserta peserta rapat menegakan tubuh mereka seketika, seorang pria berumur sekitar 35 tahun memasuki ruangan. Itu adalah Kim Jongwoon orang yang sejak tadi menjadi alasan mengapa rapat belum juga dimulai. Di belakangnya seorang wanita dengan seorang pria berjalan beriringan. Wanita itu berjalan dengan kepala menunduk sehingga wajahnya tak terlihat begitu jelas, belum lagi kacamata hitam yang ia pakai membuat wajah cantiknya tak terlihat jelas.

Pria bernama Kim Jongwoon itu berjalan menuju kursinya, begitu pun wanita yang sejak tadi berjalan di belakangnya.

“Selamat pagi, maaf terjadi sedikit masalah tadi sehingga membuat kalian semua menunggu. Perkenalkan Desainer yang akan bekerja sama dengan kita untuk satu tahun ke depan..” ucap Kim Jongwoon dengan senyum merekah.

Wanita yang sejak tadi sudah berdiri di tempatnya, sekarang melepas kacamatanya. Ia tersenyum begitu ramah, kecantikan wajahnya membuat beberapa peserta rapat berdecak kagum.

Kyu Hyun menolehkan kepalanya menatap wanita yang dikenalkan Jongwoon tadi.

Deg!

Seketika itu juga tubuh Kyu Hyun menegang, jantung pria itu berdegup kencang. Ia tak bisa membedakan ini mempi atau sebuah kenyataan. Gadis yang selama ini ia nantikan, kini berdiri dengan wajah nyaris masih sama seperti dulu hanya saja bertambah semakin cantik dan dewasa.

“Itu dirinya..” gumam Kyu Hyun pada dirinya sendiri. Kalau ia sudah tak waras, mungkin ia akan berlari sekarang juga dan menyeret gadis itu keluar. Tangannya bahkan mencengkram lengan kursi dengan erat seolah akan mematahkan kursi tersebut, ia berusaha menahan hasrat gila dalam dirinya. Buku-buku jarinya bahkan mulai memucat sekarang.

“Sajangnim gweanchanna?” tanya Eun Ji khawatir.

“Annyeong Haesyo, joneun Helena Kang. Di London aku menggunakan nama Helena untuk perusahaan tempatku bekerja, tapi kalian bisa memanggilku dengan nama Koreaku. Namaku Kang Hyu Won…”

****

Semua orang menatap Kyu Hyun yang berlari dari ruang rapat dengan bingung, pria itu lari dengan tergesa-gesa. Ia bahkan meninggalkan Eun Ji jauh di belakang, ia harus segera mengejar Hyu Won yang kini berjalan jauh di depannya. Ia tahu gadis itu sengaja berjalan meninggalkannya. Gadis itu mencoba menghindarinya.

“Hyu Won-ah! Hyu Won-ah! Tunggu!!” Kyu Hyun terus berteriak memanggil nama Hyu Won, tapi gadis itu terus melangkah meninggalkan Kyu Hyun.

Keduanya sempat beradu pandang saat di dalam ruangan rapat. Hyu Won tak menyangka bahwa Kyu Hyun adalah rekan bisnisnya. Ia mengutuk semua kecerobohan yang ia lakukan hingga membuatnya harus kembali bertemu pria itu. Ingin membatalkan kontrak? Tak mungkin, kerugian yang akan ia tanggung tidaklah sedikit.

“Hyu Won-ah!!!” teriak Kyu Hyun lagi. Pria itu terus berlari, bahkan ia menabrak beberapa karyawan yang berjalan berlawanan arah dengannya.

Hyu Won semakin mempercepat langkahnya, Eun Hyuk yang berusaha mengimbangi langkah gadis itu sedikit terengah-engah sekarang.

“Ya! Hyu Won-ah, sebaiknya berhenti dan biarkan suamimu bicara sebentar. Aku lelah..” ucap Eun Hyuk dengan tergesa-gesa.

Hyu Won masih terus berjalan dengan tergesa-gesa. “Ia mantan suamiku, kita sudah bercerai!” Kesal Hyu Won, ia semakin mempercepat langkahnya hingga sebuah tarikan membuatnya sedikit terhuyung ke belakang.

Sretttt

“Akkh!!” pekik Hyu Won tertahan, kalau saja keseimbangan tubuhnya tak baik, tubuhnya mungkin sudah mencium tanah sekarang.

Belum sempat Hyu Won menormalkan degupan jantungnya karena terkejut, ia merasa dirinya ditarik dengan kasar.

Hyu Won menolehkan kepalanya ke arah kanan, jantung gadis itu berdetak tak tentu saat melihat wajah pria di sampingnya. Rahang yang mengeras, tatapan mata yang begitu tajam ke arah depan dan bulir-bulir keringat yang terlihat di sekitar dahi pria itu membuatnya begitu tampan. Hyu Won menelan ludahnya gugup, berapa lama ia tak melihat wajah pria ini? Rasanya ia begitu merindukan pria itu.

Hyu Won menggelengkan kepalanya, ia membuang cepat pikiran bodohnya tentang pria itu. Ia tak mau jatuh dalam pesona pria itu lagi, walaupun faktanya itu tak akan mudah.

“Ya Cho Kyu Hyun-ssi, apa yang kau lakukan? Lepaskan!” teriak Hyu Won garang. Gadis itu menolehkan kepalanya meminta bantuan pada Eun Hyuk, tapi pria itu seolah tak ingin melakukan apapun untuk gadis itu padahal ia tahu gadis itu begitu memohon padanya.

“Kita harus bicara!” ucap Kyu Hyun tak memperdulikan protes Hyu Won, pandangannya masih lurus ke depan.

“Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan!” ucap Hyu Won. Kyu Hyun terus berjalan hingga mereka tiba di parkiran. Pria itu berjalan menuju tempat mobilnya terparkir, ia membuka pintu mobil dengan tidak sabaran setelah memencet tombol kecil pada security system mobil di tangannya.

Dengan kasar pria itu mendorong Hyu Won untuk masuk, Hyu Won terus menolak dengan berusaha keluar tapi Kyu Hyun lagi-lagi tak mengindahkan protes gadis itu. Ia justru memasang seat belt gadis itu dengan paksa hingga gadis itu hanya bisa mendengus pasrah, ia begitu kesal dengan tingkah mantan suaminya itu.

Kyu Hyun menatap Hyu Won tajam, ia masih tak percaya bahwa gadis itu sekarang ada di hadapannya. “Mencoba keluar, maka kau akan terima kemarahanku!” ucap Kyu Hyun setengah mengancam.

“Mwo?” dengus Hyu Won kesal. Sebenarnya ia tak takut sama sekali dengan ancaman pria itu, tapi tubuhnya seolah lelah bila harus bermain kucing-kucingan dengan mantan suaminya itu.

****

Kyu Hyun menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah megah, Hyu Won lagi-lagi hanya mendengus kesal. Ia tak mengerti mengapa pria itu membawanya kembali ke rumahnya dulu. Di sini terlalu banyak kesakitan dan kenangan pahit yang ingin Hyu Won hapus dari benaknya.

Kyu Hyun mengikuti arah pandang Hyu Won, ia tak mengerti dengan tatapan mata Hyu Won yang begitu tajam menatap rumah mereka dulu. Ia menolehkan kepalanya dan menatap wajah Hyu Won. Rasanya seperti baru saja merasakan air yang mengalir pada tenggorokannya, ia masih terus mengangumi kacantikan wajah Hyu Won. Lama tak bertemu gadis itu benar-benar berubah sangat cantik dan dewasa. Rasanya Kyu Hyun ingin sekali menghabiskan waktunya hanya untuk memandangi wajah gadis itu. Ini berlebihan tapi ia benar-benar merindukan gadis itu.

“Wae? Mengapa membawaku kemari?” tanya Hyu Won ketus. Ia masih memadang rumah megah di depannya.

Kyu Hyun sedikit kecewa mendengar nada gadis itu, ia seperti menganggap rumah ini virus berbahaya saja. “Kau tak rindu rumahmu?” tanya Kyu Hyun.

Hyu Won menghembuskan nafasnya kesal, “Rumahku?” sedikit kekehan melucur dari bibirnya.

Kyu Hyun membalikan tubuhnya hingga ia bisa bebas menatap Hyu Won sekarang, “Ini rumahmu, kau tak rindu pada rumahmu?” tanya Kyu Hyun lagi, kali ini dengan nada lembut.

“Berhenti berbicara seperti itu Cho Kyu Hyun-ssi, kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi. Jadi jangan membuat semua ini semakin sulit..” ucap Hyu Won.

Kyu Hyun tak menghiraukan ucapan Hyu Won, pria itu malah melepas seat belt-nya dan mulai keluar dari mobil.

Hyu Won menatap Kyu Hyun yang melewati depan mobil dengan dahi berkerut, ia tak mengerti sama sekali dengan apa yang akan dilakukan pria itu padanya.

“Turunlah..” ucap Kyu Hyun setelah membuka pintu mobil Hyu Won. Hyu Won menatap Kyu Hyun ragu, ia menatap pria itu seolah meminta pria itu untuk tak memaksanya masuk ke dalam rumah itu.

“Ayolah, turunlah..” ucap Kyu Hyun lagi.

“Shirreo..” desis Hyu Won. Ia membuang mukanya dari Kyu Hyun.

Kyu Hyun menarik nafasnya pelan, ia tahu Hyu Won sangat tak ingin masuk ke dalam rumah itu sekarang. Kyu Hyun tahu mungkin hati gadis itu masih tak bisa menerima semua kejadian buruk dua tahun lalu. Biar bagaiamana pun rumah ini adalah salah satu saksi bisu penghianatan yang ia lakukan.

“Geurae..” ucap Kyu Hyun pelan setelah itu Kyu Hyun menudukan tubuhnya dan memasukan kepalanya melalui pintu, ia membuka seat belt Hyu Won. Gadis itu sedikit memundurkan tubuhnya shock.

“Ya! Jangan paksa aku lagi..” ucap Hyu Won mulai lelah.

“Makanya menurut saja..” ucap Kyu Hyun tak kalah lelah. Wajah pria itu berada beberapa senti di depan wajah Hyu Won.

“Aku tidak mau Kyu Hyun-ssi..” ucap Hyu Won menggeleng pelan. Terlihat sekali raut memohon di sana.

“Wae? Rumah ini terlalu busuk untuk kau masuki? Kau trauma pada rumah ini?” tanya Kyu Hyun tajam. Hyu Won mencelos mendengar terkaan pria itu, semuanya benar.

“Anni..” ucap Hyu Won lirih.

“Dengar, bukan rumah ini yang busuk tapi aku,” ucap Kyu Hyun singkat. Dengan cepat Kyu Hyun menarik Hyu Won hingga gadis itu terlonjak, dengan terpaksa Hyu Won keluar dari dalam mobil kalau tidak mau tubuhnya terseret dengan tidak manusiawi.

****

Hyu Won melipat kedua tangannya di depan dada, mata gadis itu berpendar menatap keadaan rumah yang sama sekali tak berubah. Semua masih sama seperti dua tahun lalu saat ia masih tinggal di rumah ini. Dahinya masih berkerut memikirkan apa alasan rumah ini masih sama seperti dulu.

‘Tak ada perubahan sama sekali, bahkan sofa itu masih sama. Apa ia tak mengurusinya? Anni, tak ada debu sama sekali. Artinya rumah ini memang dirawat selama aku tak di sini, tapi mengapa? Mengapa masih merawat rumah ini?’ gumam Hyu Won masih dengan rasa penasarannya yang begitu tinggi.

“Minumlah,” ucap Kyu Hyun. Hyu Won menatap segelas orange juice yang Kyu Hyun sodorkan padanya. Pria itu tahu minuman kesukaan gadis itu.

“Gomawo,” balas Hyu Won singkat setelah meraih segelas orange juice tersebut. Kyu Hyun tersenyum lalu meminum segelas orang juice di tangannya.

“Tak ada yang berubah sama sekali, kan? Rumah ini masih sama seperti dulu, kau suka?” tanya Kyu Hyun setelah menjauhkan gelas dari bibirnya.

Hyu Won kembali mengamati interior rumah, Kyu Hyun tahu Hyu Won pasti penasaran mengapa rumah ini masih sama seperti dulu.

“Hmm, tak ada perubahan,” ucap Hyu Won singkat seolah ia tak tertarik dengan alasan mengapa pria itu masih membiarkan rumahnya sama seperti dulu.

“Kau tak mau tahu apa alasan rumah ini masih sama seperti dulu? Bahkan taman kesukaanmu di belakang rumah juga tak banyak berubah, aku hanya menambah beberapa tanaman baru..” ucap Kyu Hyun lagi.

Hyu Won menarik nafasnya perlahan, sejujurnya ia sangat penasaran apa alasan pria itu melakukan semua hal itu.

“Katakan apa yang ingin kau bicarakan Kyu Hyun-ssi, aku tak punya banyak waktu,” ucap Hyu Won acuh.

Kyu Hyun berjalan menuju meja kecil dekat sofa tempat biasa Hyu Won duduk menunggunya pulang kantor, pria itu meraih sebuah pigura foto lalu menatapnya dalam. Itu pigura foto saat keduanya masih berstatus sepasang kekasih dulu, Hyu Won yang menaruh di sana.

“Aku yakin kau akan kembali lagi ke rumah ini, jadi aku tak mengubah apapun di rumah ini. Lagipula semua penataan rumah ini adalah hasil karyamu. Jadi sedikit banyak menghiburku saat aku merindukanmu. Bagiku kau hanya pergi berlibur dan pada akhirnya akan kembali lagi pada rumahmu. Hingga saatnya kau kembali, aku masih tetap menunggumu di rumah ini,” ucap Kyu Hyun dengan perasaan yang mendalam. Pria itu benar-benar takut bila harus mengulang kembali kesendirian dirinya karena tak ada Hyu Won di sisinya.

Hyu Won mencelos mendengar penuturan pria itu, jantungnya berdetak kencang. Ia tak menyangka pria itu melakukan semua hal itu. Hatinya sedikit terharu mendengar ucapan pria itu barusan. Rasanya ia ingin kembali mengulang kebersamaan mereka. Semua kenangan bahagia ada di rumah ini sebelum pria itu mengacaukan semuanya dan mengubahnya menjadi kenangan buruk yang sulit dilupakan.

Hyu Won berjalan menuju jendela besar tempat ia biasanya menikmati taman belakang rumahnya, gadis itu berusaha menekan perasaan harunya. Ia tak mau semakin jatuh dalam pesona pria itu lagi dan berujung rasa sakit yang tak bisa ia obati sendiri.

“Kita sudah bercerai Kyu Hyun-ssi, tak seharusnya kau berkata seperti ini. Kau akan semakin membuat semuanya sulit, hiduplah sebagaimana mestinya,” ucap Hyu Won tajam, mata gadis itu berkaca-kaca sekarang. Jauh di lubuk hatinya, ia masih mencintai pria itu.

Kyu Hyun berjalan menghampiri Hyu Won yang masih berdiri menatap pemandangan di luar jendela.

“Asal kau tahu Hyu Won-ah, kita tak pernah bercerai Hyu Won-ah,” ucap Kyu Hyun pelan.

Hyu Won berbalik lalu menatap Kyu Hyun. “Mwo?” pekik Hyu Won. Wajah gadis itu sedikit terkejut.

“Kau hanya mengirimiku surat cerai, aku tak pernah menandatanganinya. Dan tak pernah ada sidang perceraian, jadi bagaimana bisa kita sudah bercerai?” ucap Kyu Hyun enteng, ia menikmati mimik terkejut di wajah Hyu Won.

“Tapi Pengacara Lee bil..” ucapan Hyu Won terhenti seketika. Tangan gadis itu bergerak menutup mulutnya yang kini menganga tak percaya. Ia menggelengkan kepalanya, apakah ia tak pernah bercerai dengan Kyu Hyun? Benar, tampaknya seperti itu. Semua urusan ia limpahkan pada pria paruh baya yang sudah menjadi kepercayaan keluarganya. Ia hanya menerima kabar bahwa Kyu Hyun bersedia menandatangani surat cerai yang ia kirimkan. Ia tak pernah tahu bahwa itu adalah kebohongan semata.

Kyu Hyun tersenyum tipis setelah melihat wajah Hyu Won yang memerah, “Eomma dan appamu yang melarang keras pereceraian ini. Lagipula tanpa mereka larang pun, aku tetap tak akan bercerai denganmu..” ucap Kyu Hyun serius kali ini.

Hyu Won menggelengkan kepalanya, ia bingung harus marah atau tidak pada keluarganya atas semua kebohongan yang sudah terjadi. Ia merasa dipermainkan, tapi tanpa ia sadari jauh di lubuk hatinya ia tak menyesali sama sekali apa yang sudah terjadi. Seolah semua ini adalah sebuah takdir yang memang diatur Tuhan untuk dirinya dan Kyu Hyun, mereka tidak boleh berpisah.

“Aku memang bodoh, mengapa hidupku selalu dipermainkan?” desis Hyu Won dengan tawa hambar pada dirinya sendiri.

Kyu Hyun membalikan tubuhnya sehingga ia bisa melihat Hyu Won sekarang, pria itu menatap Hyu Won dalam, “Mianhae Hyu Won-ah..” ucap Kyu Hyun singkat namun sarat akan penyesalan yang mendalam. Hyu Won menatap Kyu Hyun sekilas lalu kembali memalingkan wajahnya menatap taman belakang rumah. Ia tak mau melihat raut wajah Kyu Hyun yang seperti itu.

“Aku bersalah, aku menghianatimu. Aku melakukan penghiantan di belakangmu, aku melakukan perselingkuhan dengan eonniemu sendir, ak..”

“Geumanhae!” potong Hyu Won cepat, tiba-tiba bayangan saat dirinya melihat Kyu Hyun dan Hye Sun bersama berputar di kepalanya. Ia merasakan perih di dalam hatinya.

“Aku benar-benar pria brengsek, aku dan Hye Sun noona merendahkan perasaanmu, kami sering pergi bersama tanpa kau ketahui, kam..”

“Hentikan Kyu Hyun-ssi! Aku tak mau mendengarnya lagi!” ucap Hyu Won setengah menjerit, tangan gadis itu bergerak menutupi kedua telinganya. Ia ingat saat dirinya akan mengunjungi Hye Sun, dirinya melihat mobil Kyu Hyun terparkir di halaman rumah. Awalnya ia tak mau berprasangka buruk, tapi setelah dirinya masuk ia tahu bahwa dirinya baru saja dikhiantai dua orang yang ia sayangi.

“Mianhae, jeongmal mianhae..” pelas Kyu Hyun.

Hyu Won menatap Kyu Hyun dengan semua emosinya, kalau dulu ia hanya diam maka sekarang ia tak bisa lagi menahan perasaannya. Kyu Hyun balas menatap Hyu Won dengan semua tatapan lelahnya. Ia sudah cukup tersiksa selama Hyu Won pergi.

“Kita sama-sama tahu tidak ada luka hati yang lebih pedih dan mengoyak harga diri daripada penghiantan oleh orang yang kita cintai dan percayai, tapi mengapa kau tega melakukan semuanya padaku? Aku benar-benar mencintaimu dengan segenap perasaanku, apakah karena umurku yang masih muda untuk menjalani sebuah rumah tangga membuatmu berpikir bahwa aku tak serius dengan rumah tangga kita?” ucap Hyu Won dengan suara bergetar. Tubuh gadis itu merosot ke bawah, air matanya tak bisa dibendung lagi. Ia menagis dengan kepala yang ia sembunyikan di antara kedua pahanya.

Kyu Hyun menatap Hyu Won dengan pilu, pria itu menangis dalam diam. Ia ikut merasakan kesakitan yang baru saja gadis itu lontarkan tadi. Tubuhnya ia sandarkan pada jendela kaca rumahnya, perlahan ia ikut merosot. Kaki kananya menekuk menjadi tumpuan tangan kananya, sedangkan kaki kirinya dibiarkan lurus begitu saja. Kyu Hyun duduk bersandar pada jendela yang terbuat dari kaca yang tingginya hampir menyerupai pintu kamar mereka, ia sengaja mendesain kaca sepanjang itu agar ruangan rumah mereka terlihat terang. Kyu Hyun menatap Hyu Won yang kini sesenggukan dalam keadaan berjongkok. Bahu gadis itu bergerak naik-turun tanda ia begitu merasakan sesak dalam tangisnya.

“Hyu Won-ah..” panggil Kyu Hyun pelan.

“Neo napeum namja! Aku membencimu..” ucap Hyu Won disela-sela tangisannya.

“Hyu Won-ah geumanhae..” lirih Kyu Hyun lagi, ia tak sanggup bila harus melihat Hyu Won terus menangis seperti itu.

Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap Kyu Hyun tajam. Wajah gadis itu berantakan sekali, “Aku benci kau! Aku benci eonnie! Aku benci mengapa orang-orang yang kusayangi tega mempermainkan hidupku, aku benci bahwa aku begitu takut kehilangmu saat itu, aku tak pernah berani bersikap tegas dengan apa yang sudah kalian lakukan di belakangku padahal sejak awal aku tahu semuanya. Kupikir aku tak akan bisa hidup dengan baik tanpa dirimu jadi kuputuskan untuk memendam semuanya,” ucap Hyu Won.

Kyu Hyun terperangah mendengar penuturan gadis itu, ia merasa menjadi makhluk paling brengsek sekarang. Dengan teganya ia membiarkan hati gadis itu terluka untuk waktu yang cukup lama.

“Setelah lama memikirkan semuanya, kurasa tak ada gunanya tetap berada di sampingmu tanpa cinta dari dirimu. Aku terlalu bodoh untuk urusan hidupku sendiri, membiarkan kalian mempermainkanku begitu lama. Apakah kalian pikir aku bodoh? Apakah kalian bahagia setelah mempermainkanku?” isak Hyu Won lagi.

Kyu Hyun menggelengkan kepalanya. “Tidak sama sekali, kami benar-benar tersiksa setelah menyadari semuanya.”

“Kalian pantas mendapatkannya!” cerca Hyu Won.

“Ini semua salahku, aku tak bisa lepas dari bayang-bayang Mi Ran. Hye Sun noona begitu mirip dengannya. Sejujurnya aku juga tak mengerti mengapa diriku bisa dengan bodohnya menghianatimu..” ucap Kyu Hyun lemah seolah tenaganya sudah menguap entah ke mana.

Hyu Won menghapus air matanya kasar, gadis itu menatap Kyu Hyun, “Karena kau tak mencintaiku..” ucap Hyu Won parau. Ia selalu takut dengan fakta seperti itu, bahwa dirinya kehilangan cinta dari pria yang ia cintai.

“Anniya, aku sangat mencintaimu. Aku tak pernah begitu yakin dengan keputusanku untuk menikahimu. Semua karena aku mencintaimu..” ucap Kyu Hyun serius.

Hyu Won menengadahkan kepalanya mencoba manahan air matanya agar tak kembali jatuh, jantungnya berdetak kencang saat mendengar perihal perasaan pria itu padanya. Mengapa tak mengatakannya sejak dulu?

“Kemarilah Hyu Won-ah..” Kyu Hyun memanggil Hyu Won.

“Shirreo..” balas Hyu Won pelan. Ia seperti anak kecil yang tak mau dengan mudah menerima bujukan orang asing.

“Kemarilah, kakimu akan keram kalau terus berjongkok seperti itu..” ulang Kyu Hyun.

Hyu Won menatap tempat kosong di sebelah Kyu Hyun, gadis itu menghembuskan nafasnya pelan. Ia menyerah dan mulai berdiri lalu berjalan menuju tempat kosong di sebelah Kyu Hyun. Lagipula kakinya mulai pegal sekarang.

“Nyaman..” lirih Hyu Won saat punggungnya bersandar pada kaca jendela yang dingin. Kyu Hyun tersenyum sekilas, ia menolehkan kepalanya dan menatap wajah sendu Hyu Won.

Keduanya terdiam beberapa saat mengotrol emosi yang sejak tadi meluap-luap tanpa batas. Rasanya begitu lelah setelah saling berteriak dan memaki satu sama lain.

“Apa kabar?” tanya Kyu Hyun tiba-tiba. Hyu Won sontak terkejut mendengar pertanyaan pria itu, lalu detik berikutnya ia menormalkan ekspresinya.

“Lebih baik daripada saat aku di London. Kau sendiri?” balas Hyu Won. Mereka mulai bisa mengontrol emosi masing-masing.

“Aku sangat baik semenjak hari ini, jadi kau tinggal di London? Ah, impianmu untuk tinggal di sana, kan?” balas Kyu Hyun dengan senyuman.

Hyu Won tersenyum, London adalah negara impian gadis itu untuk study fashion yang ia jalani selama ini. “Kau tampak kurus sekali,” ucap Hyu Won.

“Tak ada yang mengurusiku selama ini, aku hanya tinggal sendirian di rumah ini. Makan pun bila aku ingat. AH, kau juga banyak berubah. Wajahmu semakin cantik dan dewasa..” ucap Kyu Hyun dengan kekehan.

“Kau mencoba menyalahkanku atas buruknya pola hidupmu?” balas Hyu Won setengah mencibir.

“Hmmm, begitulah. Salah siapa lagi? Kau istri yang tak menjalankan tugas dengan baik, kau membiarkan suamimu terlantar dua tahun lamanya..” balas Kyu Hyun.

Hyu Won tertawa miris, bukankah ini semua karena ulah pria itu juga? Anni, keduanya bersalah dalam keadaan yang begitu buruk seperti sekarang. Lagi-lagi keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing.

“Jadi bisakah kita kembali hidup seperti dulu, bersama lagi?” tanya Kyu Hyun tiba-tiba. Hyu Won menolehkan kepalanya dan menatap Kyu Hyun dengan gugup. Sejak awal ia takut jika Kyu Hyun bertanya seperti itu.

“Hmm? Bisakah?” tanya Kyu Hyun. Kali ini pria itu menolehkan kepalanya sehingga tatapan mereka bertemu, Hyu Won membuang mukanya.

Kyu Hyun menunggu dengan was-was, ia tak tahu jawaban apa yang akan dilontarkan Hyu Won nantinya.

“Tidak,” balas Hyu Won singkat. Mata Kyu Hyun membulat seketika. Ia sudah menyiapkan diri untuk jawaban seperti ini, tapi ia sama sekali tak menyangka bahhwa jawaban seperti ini yang akan ia dengar.

“Wae Hyu Won-ah?” tanya Kyu Hyun masih menatap Hyu Won.

Hyu Won menundukan kepalanya, ia tak tahu harus bagaimana mengatakan alasan dirinya tak bisa hidup seperti dulu lagi.

“Kau sudah tidak mencintaiku?” tanya Kyu Hyun lagi, kali ini jantung pria itu berdetak tak menentu. Bagaimana bila jawaban gadis itu tak sesuai keinginannya?

Hyu Won menolehkan kepalanya cepat lalu menatap Kyu Hyun, ia tak mau Kyu Hyun berpikir seperti itu tentang dirinya. Hyu Won menarik nafasnya lalu menghembuskannya pelan, “Bohong kalau aku bilang iya, kita menikah bukan satu atau dua tahun, tapi bertahun-tahun. Rasa itu masih ada bahkan aku sangsi apakah aku bisa menghilangkannya walaupun kau menorehkan rasa sakit yang terlalu dalam di hatiku, hingga saat ini aku yakin rasa itu masih ada dan tetap ada..”

Kyu Hyun memejamkan matanya, ia merasa tenang sekarang. Setidaknya gadis itu masih mencintai dirinya. Tapi hatinya kembali dibuat tak bisa tenang.

“Lalu apa lagi? Kau mencintaiku, aku sangat mencintaimu dan kita tak pernah bercerai. Apakah ada alasan lain yang membuat kita tak bisa bersama?”

“Aku takut,”

“Nde?”

“Aku terlalu pengecut untuk menata kembali kehidupan cintaku, aku takut bila rasa sakit itu kembali datang padaku,” balas Hyu Won tenang. Ia bernafas lega setelah berhasil mengutarakan ketakutan hatinya.

“Kau tidak percaya padaku?” tanya Kyu Hyun perih. Sejujurnya ini lebih menyakitkan dibanding saat Hyu Won meninggalkan dirinya dua tahun lalu, wanita yang kau cintai mencintaimu tapi ia tak bisa hidup bersamamu. Apa ada alasan yang lebih menyakitkan selain ini?

“Aku sangat percaya padamu. Sejujurnya hatiku sangat tenang saat kau mengatakan mencintaiku tapi sedetik kemudia hatiku berubah kalut, ini sama seperti dulu. Saat kau menikahiku kau juga mengatakan hal serupa tapi nyatanya kau menorehkan luka mendalam untukku. Aku takut bila kita bersama, hal serupa akan terulang kembali,”

“Tidak! Aku janj..”

“Jangan berjanji untuk hal yang tidak bisa kau tepati, oppa..” potong Hyu Won cepat. Kyu Hyun menundukan kepalanya. Benar, ia juga berjanji tak akan menyakiti hati gadis itu dulu, tapi faktanya ia justru melukai hati gadis itu dengan sangat dalam.

Kyu Hyun menengadahkan kepalanya menatap langit-langit rumah, “Jadi kita tak bisa bersama?” tanya Kyu Hyun parau.

“Entahlah. Kita tak tahu rencana Tuhan selanjutnya, tapi untuk saat ini aku memilih jalan seperti ini, maafkan aku..” balas Hyu Won.

“Kau tahu? Aku tak bisa hidup tanpamu,” ucap Kyu Hyun penuh penekanan. Giginya bahkan bergemeretakan sekarang, ia berusaha menahan emosi atas kebodohan yang ia lakukan hingga gadis itu tak mempercayainya lagi.

“Aku juga tak bisa hidup tanpamu..”

“Apakah kau tak mau memberikan kesempatan untuk kita? Kau tak mau mencoba sekali lagi?” tanya Kyu Hyun.

“Tidak,” balas Hyu Won tegas. Ia harus tegas untuk hatinya. Ini bukan hukuman untuk Kyu Hyun, hatinyalah yang membuat ia tak bisa membiarkan dirinya untuk kembali jatuh dalam pesona pria itu. Ia benar-benar takut bila semua kesakitan hatinya akan kembali terulang.

Kyu Hyun mengerang tertahan, apakah dampak dari kesakitan yang ia ciptakan harus separah ini? Ia benar-benar menyesal telah menyia-nyiakan gadis di sampingnya ini. Dirinya tahu bahwa tidak cukup hanya janji dan kata-kata manis untuk memperbaiki semuanya. Tapi setidaknya ia tahu bahwa gadis itu mencintai dirinya, gadis itu sama sepertinya. Mereka tak bisa hidup tanpa satu sama lain. Mungkin ini semua hanya masalah waktu saja, Kyu Hyun sangat yakin suatu saat mereka bisa kembali bersama.

****

Six Month Later..

Kyu Hyun berdiri menyender pada sisi kanan Audi A5 miliknya, kacamata hitam yang bertengger di wajahnya membuatnya terlihat begitu tampan. Tangannya ia lipat di depan dada, benar-benar berdiri seperti seorang model mobil sport.

Tubuhnya menegak saat melihat Hyu Won yang sejak tadi ia tunggu berjalan keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Bibir pria itu tersungging saat wanita itu melambaikan tangannya. Gadis itu berjalan dengan anggun ke arahnya.

“Hai,” sapa Kyu Hyun saat Hyu Won berdiri di depannya.

“Hai,” balas Hyu Won lalu tersenyum pada Kyu Hyun.

“Kita berangkat sekarang,” ucap Kyu Hyun lalu membuka pintu untuk Hyu Won, gadis itu tersenyum melihat tindakan Kyu Hyun.

Kyu Hyun menutup pintu setelah Hyu Won masuk dan duduk di dalam mobil. Kyu Hyun lalu berjalan mengitari mobil, pria itu masuk setelah membenarkan spionnya yang terlihat miring.

“Pakai seat belt-mu,” ucap Kyu Hyun saat dirinya sudah duduk di kursi kemudi.

“Ne,” balas Hyu Won dengan senyum sumringah. Kyu Hyun mengernyitkan dahinya saat melihat ekspresi Hyu Won yang terlihat begitu bahagia.

“Kau bahagia sekali, ada apa?” tanya Kyu Hyun penasaran.

“Eobsseo..” balas Hyu Won. Kyu Hyun menganggukan kepalanya, pria itu tak juga menjalankan mobilnya membuat Hyu Won sedikit bingung.

“Kenapa kita tidak jalan?”

Kyu Hyun menarik nafasnya perlahan, tiba-tiba ia merasa gugup. Padahal bukan baru kali ini saja ia akan menanyakan perasaan gadis itu padanya lagi. Sudah enam bulan berlalu, setiap saat ia selalu menanyakan kapan gadis itu bisa hidup bersama dengannya lagi. Mereka tidak pernah berpisah, bercerai atau apapun. Tak ada rasa benci dan dendam sama sekali, hubungan keduanya sudah berjalan baik. Jauh lebih baik daripada saat keduanya masih menjalani kehidupan rumah tangga. Hanya saja belum adanya pernyataan balik dari Hyu Won untuk hidup bersama yang membuat semuanya terlihat begitu kurang. Mereka menikah, tak pernah bercerai atau berkelahi tetapi tinggal di tempat yang berbeda. Mereka terlihat seperti dua pasangan yang baru merajut tali cinta.

“Wae? Mengapa tak jalan? Aku sudah lapar..” rengek Hyu Won.

Kyu Hyun membalikan tubuhnya dan menatap Hyu Won dalam, Hyu Won balas menatap Kyu Hyun dengan alisnya yang bertautan. “Wae?”

“Hyu Won-ah, bagaimana perasaanmu?”

“Baik,”

“Bukan,” sergah Kyu Hyun.

“Nde?”

“Bagaimana dengan keputusanmu? Apakah kau sudah bisa hidup bersama denganku, lagi?” tanya Kyu Hyun akhirnya.

Hyu Won terdiam lama, Kyu Hyun menganggukan kepalanya. Ia tahu jawaban apa yang akan gadis itu lontarkan nanti.

“Baiklah jawabannya tidak, aku sudah tahu..” ucap Kyu Hyun acuh, ia tak terlihat kecewa sama sekali. Ini hanya masalah waktu bagi pria itu, sampai kapan pun ia akan menunggu gadis itu siap untuk hidup bersama dengannya lagi.

Kyu Hyun baru saja akan menginjak pedal gas saat Hyu Won mencengkram lengan bajunya hingga membuatnya tak jadi menjalankan mobil.

“Wae?” tanya Kyu Hyun.

Hyu Won tersenyum, Kyu Hyun tak pernah melihat senyum Hyu Won yang setenang itu.

“Aku bersedia,” balas Hyu Won singkat.

“Mwo?” tanya Kyu Hyun. Ia tak mengerti ucapan gadis itu.

“Aku bersedia hidup bersamamu oppa, aku ingin hidup denganmu…” ucap Hyu Won lagi. Sontak mata Kyu Hyun terbelalak lebar, ia merasa ini seperti mimpi tapi wajah Hyu Won yang terlihat begitu sumringah membuatnya sadar bahwa ini nyata.

“Kau tidak sedang mengerjaiku, kan?” tanya Kyu Hyun. Hyu Won menggeleng.

“Astaga di sini panas sekali..” ucap Kyu Hyun gugup. Ia bahkan merenggangkan kerah bajunya, ia mencoba membuka dasi yang ia kenakan. Hyu Won sudah terkekeh geli sekarang.

“Oppa, kau berlebihan sekali..” cibir Hyu Won.

“Hyu Won-ah kau tidak bercanda, kan?” tanya Kyu Hyun lagi. Ia benar-benar masih belum percaya.

“Iya aku tidak bercanda oppa,” balas Hyu Won tenang.

Kyu Hyun menurunkan jendela mobil dan menghirup udara dengan rakus, ini pertama kali udara terasa lebih segar dari biasanya. Pria itu benar-benar gugup sekarang, perasaan ini sama seperti saat ia melamar Hyu Won dulu.

Kyu Hyun mengusap wajahnya kasar, bulir-bulir keringat mulai terlihat di sekitar dahinya.

“Apakah ini nyata?” ucap Kyu Hyun bergumam.

“Oppa, ayo. Aku sudah lapar..” ucap Hyu Won.

“Whooooo!!!” teriak Kyu Hyun heboh sekatika. Ia benar-benar senang sekarang.

“Aishh oppa!” kesal Hyu Won.

Kyu Hyun menatap Hyu Won dengan tatapan yang sulit diartikan, Hyu Won terlihat seperti permata yang benar-benar berkilau sekarang. “Kemari, mendekatlah..” ucap Kyu Hyun meminta Hyu Won untuk mendekatinya.

“Wae?” tanya Hyu Won bingung, meski begitu ia tetap memajukan kepalanya mendekati pria itu.

Chu~

Sebuah kecupan mendarat pada bibir tipis Hyu Won, gadis itu hanya mendengus sebal setelah Kyu Hyun melepas kecupan bibir mereka. Tak mau kalah, dengan cepat Hyu Won meraih kepala Kyu Hyun yang belum sepenuhnya menjauh dari wajahnya, gadis itu mengecup pipi Kyu Hyun cepat. Ia benar-benar merindukan Kyu Hyun-nya.

“Aigoo~ Kita harus merayakan ini,” ucap Kyu Hyun senang.

“Kajja!!” seru Hyu Won senang.

Kyu Hyun menginjak pedal gas lalu mulai meluncur meninggalkan halaman perusahaan tempat Hyu Won bekerja. Hyu Won menatap pemandangan dari jendela mobil. Bibir gadis itu terus tersungging menikmati suasana bahagia yang baru saja terjadi.

‘Aku tahu luka hatiku memang meninggalkan bekas yang sulit untuk dihapus, rasa takutku benar-benar membuatku menyiksa Kyu Hyun oppa terlalu lama. Tak seharusnya aku bersikap seperti ini. Aku terlalu takut dengan apa yang belum tentu akan terjadi. Aku tak mau lagi terlalu larut dalam kesedihan dan ketakutanku, aku tak pernah tahu seperti apa rasanya bila tak mencoba. Aku tak mau menyesal karena ketakutanku. Jadi mulai sekarang mari berjuang bersama, oppa’ gumam Hyu Won dalam hati.

“Apa yang kau pikirkan?” tanya Kyu Hyun lalu membelai kepala Hyu Won.

“Eobsseo..” balas Hyu Won.

“I Love You…” ucap Kyu Hyun ringan.

“I Love You Too…” balas Hyu Won dengan kekehan.

The End

 

Catatan Kaki:

Oppa: Kakak laki-laki

Eonnie: Kakak perempuan

Wae: Kenapa

Geumanhae: Hentikan

Mwo : Apa

Ya: Hey

Mianhae: Maaf

Eobsseo: Tidak ada apa-apa

Anni: Tidak

Eomma: Ibu

Appa: Ayah

Gweanchanna: Tidak apa-apa

Chu: Kiss

 

Oke, aku kalah sama reader yang cantik-cantik. Tadinya gak mau bikin sequel tapi readernya cantik-cantik+imut sihh jadi aja. Seneng kan? Oke aku plin-plan katanya gak mau bikin sequel tapi gak enak juga kalo mereka ngegantung, aduh gagal mau bikin cerita Sad ending. Maafkan kalo ending gak bagus, aku rasa udh cukup Kyu menderita. Hhaha Hyu Won juga gak bisa hidup tanpa Kyu Hyun. Jadi gitu deh endingnya, hope you like it guys!

Makasih udah mampir+baca+komen+apapun..

I Love You All! Enjoy It!

Salam SS5 🙂

171 thoughts on “FF: Our Chance [Sequel Breakeven]

  1. Am I the first? /m/
    Well, aku baca ff ini sambil dengerin semua lagu album red jd feel sedih+nyeseknya dpt bgt #afficurcol
    Kak, thanks ya udh buat sequel. Aku nahan nangis loh baca ff ini. Ada typo dikit but it’s okay lah. Udh ah bingung mau komen apalagi

  2. Yeahhh, menurutku ini twoshoot yang berakhir happy ending:)
    setelah meluapkan isi hati tanya kabar? *tak terduga
    kkkk

    • Itu tujuan aku, nanya kabar! Ahh seneng maksud tersampaikan.
      Hhhee puas udh ada ada sequel? Ada feelnya gak sih eon? *jawab jujur please ><
      Aku ngerasa susah bikin feel di sini..

      • Kalo dari segi pandangku, emosinya lumayan dapet pas adegan minta maaf dideket jendela, tapi pas tanya kabar itu langsung muncul tanda tanya. Dari aku sih gitu:D
        eh aku difollback ya @cho_agga28 makasih. Kkkk

  3. nah kan sequel muncul juga
    lagian ga enak kalo ngegantung gitu . kekekeke *soktau

    seru seru ….
    aku suka sama jalan ceritanya …

    ditunggu karya selanjutnya

  4. ada ya org kayak hyu won,
    klo w mah udah w tendang muka hye sun yg kagak tw dri,
    trus w ga bkal mw lg dah ma kyu,
    emang nya lelaki cuma dri kyu,,

    haha,

    daebak thor,
    trus berkarya y,

  5. hi galuh… 🙂 salam kenal lg #rasany kita udah kenalan dl wkt eonni minta pw di twitter :p #

    hyu won orang baik yaa…karena menurut eonni sebuah pengkhianatan berupa perselingkuhan apalagi itu suami istri (janji dg Tuhan lho… 🙂 ), dg permintaan maaf bahkan sampai yg bersalah pun sujud di kaki orang yang tersakiti mungkin takkan sembuh lukanya..#soalnya eonni berharap lho saeng, kalo kyuhyun ato pun hye sun melakukan hal dramatis spt itu, hehe 😛 #
    tapi dengan cinta yg besar dan kebaikan serta ketulusan hati seorang hyu won mampu untuk memaafkan eonni salut…setidaknya hyu won ga lgsg balik ke kyuhyun sih..hehehe..
    itu aja sih kalo menurut eonni, saeng…tapi dari cerita dan hal yg lainny semuanya bagus kok 😀

    • @hanmingi443 eonnie, ya kan eon? Hhhee, aku cari dulu tadi wkwkwk..

      Iya luka hati paling susah hilang tuh penghiantan. Yang mau aku sampein di cerita ini juga tuh, walaupun kyu sama hye sun gak sujud2 buat minta maaf atau dibuat menderita, rasa bersalah di hati itu lebih nyiksa, kan? Dari luar keliatan mereka biasa aja, tapi di hati mereka rasa bersalah gak ada yg tauu. Itu beban sampe mati *yuhuuu..
      Terus udah hukaman juga ke Hye Sun, Hyu Won masih tetep baik ke dia walaupun dijahatin. Gila itu rasa bersalah mau sebesar apalagi ahhaha *ketawasetan. Lebih menderita kalo orang yg kita jahatin malah tetep baik ke kita, mending dimaki-maki kan? Aku bakal ngerasa hina banget kalo orang yg aku jahatin malah baikin aku, aduh sinerton banget ini!

      Terus masalah Hyu Won yang mau nerima Kyu walaupun digantungin dulu, aku pernah baca. Orang paling berani tuh kalo dia bisa maju ngelawan sakit hati bekas penghiantan. Terus Hyu won juga gak boleh egois ke perasaan dia sendiri, kan? Walaupun sakit hantinya gak ada dua. Dia juga cinta kyu. Kalo kata aku orang yg gak bisa nerima maaf+kasih kesempatan ke diri sendiri karena trauma gengsi atau apapun, bakal nyesel sampe mati karna ngelepasin kesempatan dari Tuhan. Kalo sakit hati lagi, yaudah serahin aja ke Tuhan lagi. Seenggaknya udh mencoba buat jalanin hidup. Tuhan yg tau segalanyaa, mungkin ada jalan lain yg lebih bagus setelah penderitaan..

      Aduh maafin kalo sok bijak, sok tau. Kurang lebih gitu maksud aku eon hheee….

  6. eiyyy author ny sama seperti diriku, ng bisa ng’lihat kyu oppa menderita lama2 -.-
    ending ny kurang panjang thor kekeeke
    coz dr td ng’lihat kyu oppa galau mulu, yg happy ny dikit >< #modus
    author tahu dong maksudku hehehhe
    sekali lagi ff ny keeereen deabak

  7. dan ternyata happy endingnya disini… 😀 hwaaa.. suka2 walaupun sempet bingung awal2nya sm hubnya si kyu-hyuwon.. endingnya heboh gila si kyunya.. akhirnya kyu mendapatkan hyuwon kembali.. *jgn dikhianatin lagi ya si hyuwon tuan cho 😛
    oiya blh nnya? aku msh bingung sm hubnya eunhyuk-hyuwon, jd mereka itu kk-adik ngga sedarah kyk si hyuwon-hyesun ato gmn? maaf ya aku kurang mencerna kalimatnya…
    semangat buat tes univnya dan semangat buat nunggu pengumuman kelulusan *semoga kita smua lulus.. amiinnn :), terimakasih 😀

    • Hhahah si Kyu emang heboh banget di ending. Seheboh aku pas ngetik -,-?

      Hubungan Hyuk sama Hyu Won tuh bukan kakak adik kandung. Jadi Ortu Hyu Won nolongin keluarga Hyuk. Karna berhutang budi, Hyuk kerja sama keluarga Hyu Won. Nah dia udah anggap Hyu Won kayak adik sendiri, padahal cuma sebatas hubungan kerja biasa awlanya. Gak usah pusingin Hyuk, dia cuma pelengkap penderita di sini wkwk.

      Hyu Won sama Hye Sun itu kakak adik tapi tiri. Jadi Hye Sun diadopsi sama keluarga Hyu Won, buat dijadiin kakak. Soalnya Hyu Won anak tunggal.

      Gpp kurang dicerna juga, aku yg nulisnya gak mikirin detail wkwk. Aamiin, semoga kita semua Lulus! Makasih 🙂

  8. Bagus nya emang kyk gni ..happy ending.kan tdi SAD nya udh ,,pas bagian dialog kyu -hyu d mObil&d dlm rumh mereka.asli bikn aku nangis…

  9. Auawww utg msi ada kesempatan utk kyu.. Eiii tp rasa penyesalan utk kyu alias hukuman uda ckup sih… Hehehe… Kasian dia…. Nti tmbh kurus aja… Yah pas baca mata lumayan berkaca2 thor… Author nya sukses buat hati aku terkoyak *lebeh banget… Wlwkwk

  10. Awalnya aqu udh berkaca- kaca nih bacanya,. Tp terakhir,. Senyum – senyum kaya orang gila… 😀

    Kyuhyun~ah,. Jangan ulangin kesalahan yang sama lagi yah..xixixixixi

  11. FF ini bener2 bikin terharu dan berderai air mata..
    Aigoo Kyuhyun bener2 tersiksa ditinggal..
    Rasain, makanya jangan coba lirik2 ‘tetangga’ sebelah apalagi kalau sampai main mata..
    Jaga mata, jaga hati, dan jaga diri..
    #lho..
    Endingnye bener2 bikin senyam-senyum gaje dan pengen ikutan teriak histeris bareng ma Kyu..
    Cuaca mendadak panas..
    Reaksi Kyu lucu banget, padahal udah suami isteri ini..
    Tapi bener2 kaya prosesi lamaran..
    Semoga rumah tangganya makin langgeng, dan jangan coba2 lirik ‘tetangga’ lagi..
    #asah pisau..

  12. ye ye ye..
    happy ending is the best ending ever..

    pas momment kyuhyun hyuwon di dalam rumah mereka itu sumpah keren banget, sampe ter-nga nga bacanya..

    gomawo for happy ending 🙂

  13. waaah ternyata adaa sequelnya…
    akhirnya kyu sm hyu won bisa bersama lagi
    bikin AS nya lagi yaa thor,smpi mereka punya anak..
    oke oke..

    • Kenapa suka happy ending sehh? Aku juga mau coba bikin sad tapi ujung-ujung happy, ya sudahlah takdir happy. Terus pada minta bikin sequel, yahh kepengaruh aja jadi bikin sequel happy end.

  14. endingnya pas…hahahaha…ini yg aku suka…maafinnya g express krn sakit hati itu lama bgttt sembuhnya walopun qt g benci sama org itu…daebak daebak…keren ffnya

  15. akhirnya happy ending.q sukaaa cinta memang butuh kesetiaan q gk menyangka kyuhyun bakalan menunggu hyu won kembali kesi2nya.q salut ma dia haha..fighting!!!

  16. Thor,kenapa jongwoon umur 35!? /pukul pukul meja/ #abaikan
    Bagus thor,akhirnya ada sequelnya thor *joget caesar* daebak! Thor bikin ffbyang kyuhyun taktermaafkan dong thor,kyuhyunnya jadi lebih jahat dong thor. Biar seru,haha #ketawa evil ama ddangkoma ._. Bagus thor ffnya,lanjutin thor^*^

    • Wahh istrinya Jongwoon marah!
      Iya, asalnya gak akan bikin sequel tapi akhir yg pertama gantung jadi aja bikin. Wahh kita sehati bgt ya suka yg kejam2 gitu wkwkw. Tapi lagi gak ada waktu buat nulis, sibuk kuliah hahaha. Makasih udah mampir 🙂

  17. Entah kenapa..di sini pun tetap masih ga suka sama Hye Sun!! -____-” sang pengacau kehidupan hyu won…hidupnya enak bgt, udah di angkat jd anak di keluarga kang, ngancurin hidupnya hyu won..eee kok msh bisa di maafkan dengan mudah..harusnya dia itu kena karma, gara2 dia kan leeteuk oppa meninggal 😦 hiks hikss! Emg bener2 ga suka sama org yg kyk gtuuuu -_- #curhat! Hahhaahaha..

    Baguslah kyu sama hyu won baikan lagi.. Tapi sebenarnya pengen sih klo mslnya ada pria lain yg deketin hyu won..spy sama2 impas dengan kyu.. Kyu jg harus ngerasain gmana ngeliat hyu won sama pria lain..,Wakakakakak..
    Tapi gpp…cerita ini tetap menarik dan masuk di hati..awwwww..:)

    • Hahahahha emosi banget lahhh? Calm down, just fanfiction. Iya emang sengaja biar semua orang benci hye sun wkwkwk. Dia udah ngerasain gak enak hati selama bertahun-tahun. Bahkan seumur hidup kayaknya karna ulah dia ke hyu. Jadi kalo dikasih karma takut kasian wkwkw.

      Wahhh gak tamat-tamat nanti kalo ada cowo baru, kyu juga udah menderita 2 tahun 6 bulan nungguin hyu. Kasian nanti. Nanti dia makin jodoh sama hye sun gara2 sama-sama kasian *apasihhini?

      Yang penting happy ending lahhh ya, iya gak? Makasih udah mampir+baca 🙂

  18. Dr beberapa cerita yg sy baca diblog mu alur ceritanya memang sengaja dicepetin ya, mungkin karna cerita yg km buat cerita pendek jd klo alurnya agak panjang jd ribet ya, tp ga’ pa” jln ceritanya bgs kok, salam kenal ya chingu

  19. Aaaah ªkŮ ngerasa kyu masih kurang menderitanya
    ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ •”̮• ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ
    Perasaan menderita kyu saat ditinggal hyu won kurang penjabarannya thor 😀
    But after all nice ff
    Mau baca ff yg lainnya aaaah 🙂

  20. Hiks hiks huwaaaaaaaa aaaaaa #nangiskejer =’O T.T TT_TT

    rasanya kalo itu aku, aku mending nyari yang lain -,-

    Huufftt sakit banget rasanya.. -_-
    Tapi seneng.. hehee.

  21. Aku nangis baca ini pas pengakuan hyu won astagaaaaa berurai air mata ga tau kalau jd hyu won mungkin aku udah lompat dari gedung lantai 65 yaaaaaa tegar banget hyu won hebat bisa bangkit keren ini ff nya aku suka sama genre married life walaupun temanya klasik tp tetep ngena 🙂

    • Udah baca yg breakeven kan? Ini sequelnya, takutnya belum baca nanti gak nyambung. Syukur dehh ya kalo kebawa sedih hahaha. Ya tema pasti gitu aja, aku suka yg pasaran gitu wkwkkw.

  22. thor menurutku yang sakit disini cuma hyu won deh..
    kyu ama selingkuhannya gak di gambar sama sekali kalo dia benar-benar nyesal ama yang dia lakukan. apa lagi selingkuhannya kyu gak tau malu banget..
    itu menurut aku aja thor …

    setelah baca nih sequel aku jadi memiliki banyak pertanyaan..
    salah satunya, apa ada orang yang puny hati kayak hyu won??
    kalo ada cowok yang setianya kayak hyu won. siapa pun tolong lempar orang itu ke aku sekarang juga..
    * sory thor curcol mulu soalnya lagi badmood banget nih

    • Ya emang sama aku gak digambarin detail, lebih fokusin ke proses baikannya hhee. Mungkin ada orang yang punya hati kayak Hyu Won. Aku contohnya, becanda denggg haha. Semoga kita dapet cowo yang setia kayak hati Hyu Won ya. Bukan badmood gara-gara FF kan ._.

  23. Walaupun diawali dengan kesedihan tapi berakhir dgn kebahagian saya suka.
    Oenie salam kenal saya lily,lily boleh baca ff oenie kan?

  24. Annyeong chingu
    reader baru di blog mu
    salam kenal 😀

    Waaa aku baca yg sebelumnya di fb FF khusus Kyu

    kyaaaaa akhirnya mereka balikkan
    sempat benci juga ama Kyu yg dengan seenak jidatnya selingkuh ckckck
    huuuh dan sempat deg2an kalau Hyu Won gak nerima Kyu lagi buat tinggal bersama layaknya suami-istri
    daaaan happy ending huwaaa daebak ><

  25. anyeong,
    hehe emang nggak baca judul kalau ini sequel breakeven, keke woahh emang nggak terpisahkan deh hyu won ,sejauh apapun pasti kembali,kekeke

    @_@fighting

  26. Anyeong eonni-ya,, ah annii, author-nim 😀
    Nan kim harin aka arini imnida..
    Sbenernya aku pmbaca lama mu eonn, tapii gara2 aku agak katrok didalam dunia maya, jadii ga tau gmna cara ngomen blog orang jika kita tidak punya blog.. Mianhaee eonn..
    Untuk slanjutnya, aku PASTI komen selalu kok!!

    Oiyaa, untuk FF inii
    Pujii syukuur bangeett ga jadii SAD ending,, abisnya kasiaan liat kyu sama Hyu won nya..
    Inii END nya pas banget eonn, Ga terlalu MANIS dan ga Terlalu HAMBAR..
    Kereen,, aku sukaa pas bagian mereka abis cekcok2, kyuhyun langsung aja Nanya kabar #nyimpangNihsiKuyun XD
    Keep writing ne eonn,, Fightingg!!! (งˆ▽ˆ)‎​ง. 😀

    • Annyeong Arini! Seneng ternyata pembaca lamaa, sekarang udah gakk katrok dong ya. Gak masalahin gak komen juga, aku cuma takut dibash doang haha. Tapi makasih udah nyempetin komen.

      Awalnya mau dibikin sad ending tapi akunya gak tahan godaan buat bikin sequel, reader juga pada minta bikin seqeul jadi aja dibuat. Aku juga suka bagian nanya kabar itu! Kita sehatiii wkwk.
      Fighting juga!

      • Ya ga lah eonn..
        Udah belajar darii mbah google 😀 kekeke

        Hahaha,,
        Tambah sequelnya ampe punya anak gapapa juga tuh eonn XD #maunya

        Cieeee
        Sehaatiii 😀
        😀

  27. saling.memaafkan…kesampingkan ego…selalu ikhlas dan positif thinking….pesan ff yg q tangkap dr ffmu…keren bgt…q suka proses kyu minta maaf ma hanwoo.yg baik bgt hatinha

  28. hua sumpah keren abis happy end
    suka banget akhirnya mereka bersatu
    huh hyu won baik banget
    padahal kakak tirinya hancurin dia
    tapi walaupun kakak tirinya tobat , kalo aku sih gag bakal ma’afin kekeke
    keep writing ne author

  29. duh duh nasib buruk menimpamu sayang -_- syukur deh endingnya begini…keren ffnya tapi kurang greget thor gregetan yg Breakeven tapi bagus banget thor udah dilanjut!! keep writing 🙂

  30. Ahhh gak nyangka ternyata brakeven ada sequel..
    Aku kira akan berakhir sad g2 ajja..

    Ya ampun nangis aku bacanya..
    Apalagi waktu hye sun dan kyu mengakui penyesalan mereka..
    Nyesek banget..
    Untung hyu won orang yg baik dan tulus..
    Walaupun dy sudah dikhianati tapi dy masih bisa memaafkan dengan mudah..
    Harusnya kamu beruntung kyu bisa punya istri seperti itu..

  31. Padahal ngarep banget klo hyu won gk akan pernah kau balik kekyu lagi sampai kapanpun. Biar dia tau rasanya kehilangan dan diacuhkan serta tidak diterima oleh yg dicintai. .hahahaha#evillaugh

  32. Chukkae… Akhirnya mereka brdua balikan lagi ^^
    Baik bgt hati hyu won~
    mau nerima kyuhyun lagi,, memberi kesempatan kedua,, walaupun udah disakiti sedalam itu~
    dan kurasa kyu emang udah benar2 menyesal,,
    suka bgt ma ff ini, feel nya dapet bgt,,
    joah! ^^~

  33. Wahh q kira mrk udah cerai. Tnyt kyu g pnh tnda tngani surat cerainy. Syukur deh mrk baikan lg. Kyu am hyuwon kyk org bru pcran y. Gugup2 gt hehehe

  34. uh! lagi2 dibuat mudah,, padahal kalo dlam kehidupan nyata,, q yakin pasti gak bakalan mau balik. secara selingkuh dg kk sendiri.
    tp yo wes lah,, namanya juga cinta galau 😀

    • Namanya juga fanfiction semua kayak impian, mudah hahaha. Karna di dunia nyata gak bisa diwujudin jadinya ke dunia maya aja lahhh wkwk. Ksian liat mereka pisah lama-lama haha.

  35. akhirnya happy ending
    karena penyembuhan luka butuh proses juga..jd g bisa instan y
    hyuwonnya juga keren.. benteng pertahanan diringa rasa ikhlas dan memaafkannya juga daebak

  36. Happy ending hehehehe
    Akhirnya mereka bahagia.
    Cie kyu sabar ya disini. Hyuwon nya sabar banget pas awal2 kalo aku mah aduh ga tahan digituin.
    Jangan2 kakaknya hyu won ama eunhyuk hehehehe. Tebakan doang.

  37. Sedih banget pas Hyu won bilang belom mau sama Kyuhyun lagi, serasa idup Kyuhyun menderita banget gitu ampe kurusan. Padahal mah aslinya embul pisan #colekKyu haha

  38. Agak ga rela hyuwon blik lg sma kyuhyun, stlah pngkhianatan yg kyuhyun lakukan. Hrus.y tmenan aja jgn blikan. Hhehe tp kseluruhan crita.y aku suka. Kren 👍

Leave a reply to chohyunni11 Cancel reply