FF: Try to Trust Love Part 1


Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.

Sebelumnya, makasih buat yang udah singgah+baca ff di sini. Makasih ^_^

Yang udah mampir unyu-unyu dehh^,,^

Ehmm akhirnya berhasil publish juga nih cerita, modal iseng2 dan inspirasi dari drama korea (hahahah) Terciptlah cerita ini. Ini FF yang enurut aku bahasa aku gak bgt 😦 Kali ini karakter Kyu gak terlalu kejam tapi masih konteks yg sama dingin, “kasar”, evil, sialan, ngeselin dikit, dan ganteng banget pastinya >,,< Kali ini aku coba buat cerita yang ringan dan gak terlalu serius kayak 7 Years Without Love sama Destroy Her Heart  tapi konflik masih tetep ada (ya iyalah ada, ngapain bikin cerita kalo gak ada konflik?). Mau istirahat dulu bikin yg kejam2 abis itu lanjut lagi ahhaha. Ini mau di bikin 2 part, kayak biasanya spesial 2 part kalo bikin cerita. Oke deh, langsung!!! 

Enjoy It!!!

 

Author (Owner) : Galuh Tyas Wijiastuti ^^

Genre : Romance, Love

Rating : PG 16

Length : Twoshot

Cast :

–       Cho Kyu Hyun of Super Junior

–       Kang Hyu Won

–       Lee DongHae of Super Junior

–       Kim Hye Rin

–       Lee Eun Hyuk of Super Junior

–       Cho  Ahra

–       Choi Soo Jin

–       Kang Ji Hoon

–       Hanna

“Cinta tak butuh sebuah pengakuan, asalkan kau tetap berada di sampingku dan tak pergi kemana-mana maka aku menyebut itu adalah cinta” galuh tyas wijiastuti

****

Morning At Class

Cho Kyu Hyun, pria itu sedang memandang dengan segala tatapan yang ia miliki dan segenap perasaan yang terlalu memuja ke arah bangku taman belakang kampus di mana seorang gadis tengah duduk tanpa sedikit pun terganggu dengan keadaan sekitar yang begitu ramai. Bibir Kyu Hyun sesekali bergumam tak jelas mengometari setiap gerakan dari gadis di bangku taman itu. Bukan hanya sekali ia memandangi gadis itu, melainkan setiap waktu. Mengawasi setiap pergerakan yang dilakukan gadis itu, memastikan tidak ada yang terjadi sedikit pun pada gadis itu. Menatap gadis itu memberinya energi tersendiri. Gadis itu memiliki tarikan tersendiri yang membuat Kyu Hyun terus-menerus menatapnya.

“Kang Hyu Won,” gumam Kyu Hyun dengan senyum memuja yang terlalu berlebihan. Ia bahkan tak tahu mengapa ia tak pernah bosan dengan aktivitasnya memandang gadis itu.

“Kau hanya mempermainkannya Cho Kyu Hyun” ucap sebuah suara dengan seringai kecil dibibirnya. “Kau mempermainkan perasaanmu” ucap suara tersebut lagi.

Tanpa menoleh sedikit pun Kyu Hyun tahu siapa pemilik suara itu. Gadis yang pernah menjadi masa lalunya. Gadis yang pernah mengisi hatinya dulu, hingga kesalahan fatal yang dilakukan gadis itu padanya dan semua angan-angan bersama gadis itu menghilang tanpa jejak. Penghianatan menjadi alasan utama kebersamaan keduanya harus terputus dengan paksa. Mengapa gadis itu terus datang padanya?

Kyu Hyun terpukul dengan semua yang dilakukan gadis itu, apa ia tak membuat gadis itu bahagia berada di sampingnya? Hidupnya bahkan tak memiliki tujuan hingga bertahun-tahun. Tapi ia tahu hidupnya harus terus berlanjut, mungkin di masa lalu ia tak mampu membuat gadis itu bahagia dengan semua cinta yang ia miliki. Semuanya sudah ia lakukan untuk mempertahankan gadis itu tapi kemauan gadis itu untuk berpisah membuat Kyu Hyun yakin bahwa gadis itu tak mencintainya lagi. Melepaskannya mungkin merupakan jalan agar gadis itu bisa bahagia.

Bertahun-tahun berusaha untuk bangkit dan melupakan gadis itu, Kyu Hyun berhasil melakukannya. Hingga satu waktu gadis itu kembali muncul dan mengutarakan keinginannya untuk kembali bersama Kyu Hyun. Apa sebenarnya keinginan gadis itu? Setelah memporak-porandakan hatinya lalu dengan mudahnya kembali dan meminta menjalin sebuah cinta. Sayang semuanya sudah terlambat bagi gadis itu, Kyu Hyun dalam waktu hanya sedetik ia bahkan mengubah tujuan hidupnya hanya untuk seorang gadis polos yang berhasil mencuri hatinya.

Kyu Hyun masih terus memandang Hyu Won tanpa sedikit pun terusik dengan kedatangan gadis di sampingnya itu.

Merasa tak mendapat respon dari Kyu Hyun, gadis itu mulai membuka mulutnya dan berbicara dengan tenang. “Ia hanya gadis polos dan lugu. Tak sebanding denganku. Aku tahu dia bukan gadis idamanmu” ucapnya dengan senyum. “Kau tak benar-benar mencintainya” tambahnya memberi penakanan. Ada banyak kekhawatiran yang melanda perasaan gadis itu saat berkata seperti itu. Ia takut Kyu Hyun benar-benar mencintai Hyu Won. Ia membuat keyakinan bahwa Kyu Hyun tak mungkin dengan mudahnya berpaling dari dirinya. Ia tahu betul seperti apa hidup Kyu Hyun setelah mereka berpisah, pria itu tak bisa hidup tanpanya.

Kyu Hyun memalingkan wajahnya, kali ini dengan tatapan yang sulit diartikan. Tak ada lagi senyum di bibirnya melainkan seringai tajam.

“Wae? Mengapa kalau aku mempermainkannya. Mengapa bila ia polos dan lugu? Ya, benar dia polos dan lugu. Tapi satu hal yang dapat ku pastikan dan yakini dari dirinya. Kau tahu apa itu??” ucap Kyu Hyun dengan tatapan tajam ke arah lawan bicaranya.

Gadis itu hanya diam tanpa sedikit pun memikirkan jawaban apa yang akan ia keluarkan. Karena pertanyaan itu diucapkan bukan sebagai pertanyaan tanpa jawaban melainkan sudah memiliki jawaban dari Si penanya.

“Ia tak akan pernah mengkhianatiku” balas Kyu Hyun dengan tenang. Jawaban itu membuat tubuh gadis itu menegang dengan seketika, ia seperti tersambar petir. Pria itu tengah menyindir dirinya. Ia tahu bahwa kesalahan terbesarnya adalah mengkhianati pria di hadapannya itu.

“Kau menyindirku tuan Cho,” balas gadis itu dengan senyum kecut, berusaha menghilangkan kegugupannya dengan candaan bodoh.

“Benarkah?? Aku menyindirmu??” balas Kyu Hyun lagi.

“Pembicaraan ini terlalu serius Kyu Hyun-ah,” balas gadis itu lagi. Kalau sudah begini, ia mengutuk kalimat yang ia lontarkan sejak tadi.

“Benarkah??” balas pria itu lagi tak peduli.

Mendadak bibirnya kelu untuk melontarkan kalimat hanya sekedar membalas ucapan Kyu Hyun. Ia takut saat berbicara maka suaranya terdengar bergetar. Ia selalu menyesali kesalahan yang ia buat di masa lalu. Mungkin sebesar apapun usaha yang dilakukannya akan sangat sulit mengembalikan keadaan seperti semula. Seperti kaca saat hancur berkeping-keping, sekali pun dapat dibetulkan tetap tak akan sesempurna sebelumnya kecuali kau menggunakan sihir terhebat di dunia tapi hal seperti itu tak ada di dunia nyata ini.

“Aku pergi” ucap Kyu Hyun dengan datar lalu membalikan badannya.

“Kau mau kemana?? Temani aku di sini,” ucap gadis itu seperti memelas.

“Aku mau menemui gadis yang menurutmu polos itu Hye Rin-ah” balas Kyu Hyun dingin lalu pergi meninggalkan gadis itu.

Gadis itu hanya diam membeku dan menatap kepergian Kyu Hyun dengan pilu. Hanya penyesalan yang bisa ia rasakan sekarang.

“Kau bodoh Kim Hye Rin” ucap gadis itu mengatai dirinya sendiri seolah ia adalah bayangan lain yang sedang mencibir wujud asli tubuhnya.

****

Kyu Hyun melangkahkan kakinya dengan ringan menuju kursi taman di mana seorang gadis berkacamata tengah duduk sendirian.

Baru saja Kyu Hyun hendak menyapa gadis itu, di samping gadis itu sudah duduk seorang pria dengan wajah teduh dan tampan. Walaupun memiliki wajah teduh dan tampan namun Kyu Hyun menyimpan berjuta-juta amarah pada pria itu.

“Brengsek,” umpat Kyu Hyun lalu segera meyeret kakinya mendekati gadis berkacamata itu.

Nafasnya memburu dan langkahnya menjadi semakin dipercepat. Ia tak mau gadis itu dekat dengan pria di sampingnya. Kalau sudah menyangkut pria di hadapannya itu, emosinya selalu meluap-luap.

“Ehmmm…”

Seketika itu juga dua orang yang sedang duduk dan bercengkrama menoleh ke arah datangnya suara.

“Oh, Kyu Hyun-ah..” sapa pria yang tengah duduk dengan raut wajah terkejut lalu kembali memasang wajah seperti semua. Ia tahu Kyu Hyun tak akan pernah bersikap baik padanya lagi, tak tahu hingga kapan hubungan buruk mereka akan terus berlanjut.

Tidak peduli dengan kesopanan, Kyu Hyun tak membalas sapaan pria itu dan lebih memfokuskan pandangannya pada gadis berkacamata di samping pria itu.

“Maaf DongHae-ssi, aku ada urusan dengan Hyu Won” ucap Kyu Hyun dingin. Tanpa menunggu balasan dari DongHae maupun Hyu Won, Kyu Hyun menarik tangan Hyu Won dengan sekali tarikan dan membuat gadis itu terlonjak.

“Oppa, ada apa??” tanya Hyu Won dengan langkah cepat mengimbangi Kyu Hyun sambil melepas kacamatanya dengan cepat, ia hanya memakai kacamata saat membaca sama seperti Kyu Hyun.

Kyu Hyun tak menjawab pertanyaan Hyu Won sedikit pun ia malah semakin mempercepat langkahnya. Di jalan orang-orang yang berpapasan dengan mereka menyapa tapi tak dihiraukan.

“Annyeong Kyu Hyun sunbae..” sapa seorang gadis dan tak mendapat jawaban sama sekali dari Kyu Hyun.

Hyu Won tersenyum menggantikan Kyu Hyun ke arah gadis yang menyapa tadi. “Oppa, gadis  itu menyapamu” ucap Hyu Won dengan keras.

“Diam kau!” sentak Kyu Hyun. Hyu Won langsung terdiam setelah mendengar sentakan Kyu Hyun. Ia kesal dan hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Ada apa lagi dengan pria ini? Batinnya dalam hati.

Di jalan Kyu Hyun dan Hyu Won berpapasan dengan Hye Rin. Hye Rin melempar senyuman ramah ke arah Kyu Hyun namun tak mendapat tanggapan lebih dari Kyu Hyun. Senyum ramah Hye Rin langsung berganti dengan tatapan tajam saat melihat siapa yang ada di belakang Kyu Hyun.

Kyu Hyun dan Hyu Won berlalu dengan cepat dari pandangan Hye Rin. Kaki Hyu Won memang menjauhi Hye Rin tapi tidak dengan matanya. Mata gadis itu menatap tepat di manik mata Hye Rin. Ada semacam tatapan ketidaksukaan yang dirasa Hyu Won saat Hye Rin menatapnya.

“Kita mau kemana oppa!!!” tanya Hyu Won dengan kesal. Ia mulai risih dengan tatapan orang-orang yang menatap aneh padanya dan Kyu Hyun.

Langkah Kyu Hyun tiba-tiba terhenti dan membuat Hyu Won menabrak punggungnya. Kyu Hyun lalu membalikan badannya dan sedikit tersenyum jahil saat melihat Hyu Won mendumal tak jelas akibat ulahnya. Hanya sebentar, lalu setelah itu raut wajah dingin yang kembali tampak.

“Oppa? Ada apa menarikku?” tanya Hyu Won dengan wajah bingung.

“Mulai sekarang aku tak mau melihatmu dekat dengan pria manapun. Termasuk Lee DongHae itu” ucap Kyu Hyun dengan tajam.

“Wae???” tanya Hyu Won tak mengerti.

“….” Kyu Hyun hanya melempar tatapan tak ingin menjawab.

“Ne, arraseo” ucap Hyu Won pelan. Ia tahu bahwa bila sudah melawan ucapan Kyu Hyun maka ia pasti kalah.

“Aku ke kelas, dosenku sudah datang” ucap Kyu Hyun lalu berlalu.

Hyu Won masih menatap Kyu Hyun yang telah berlalu meninggalkannya dengan nafas yang tersenggal-senggal. Kebingungan melanda Hyu Won, ada apa dengan pria itu? Mengapa harus menariknya dengan paksa hanya untuk mengatakan kalimat seperti tadi.

“Selalu begini, sebenarnya apa maunya?? Mengapa selalu bertingkah semaunya?? Aku ini lama-lama terlihat seperti bonekanya saja. Sebenarnya aku ini kekasihnya bukan sih?” dumal Hyu Won dengan  kesal.

****

Design Grafis Department, Kyunghee University

03:00 PM

Hyu Won mengemaskan buku-buku pelajarannya dengan tergesa-gesa. Gadis itu sedang tak ingin bertemu dengan Kyu Hyun. Setiap pulang sekolah sudah menjadi rutinitasnya bertemu dengan Kyu Hyun. Pria itu selalu menghampirinya atau pun menyuruhnya untuk menemuinya. Hari ini ia ingin cepat tiba di rumah dan beristirahat sepuasnya.

Drrt Drrt

From : Kyu Hyun AHJUSSI

            Kau di mana?? Temui aku di taman belakang. Terlambat 5 menit, mati kau!

 

“Ommo!! Kyu Hyun Oppa. Eottohakae??” ucap Hyu Won panik. Ia benar-benar tak ingin bertemu Kyu Hyun. Gadis itu segera beranjak dari duduknya dan keluar dari kelasnya.

Gadis itu nekat pergi dan tak menemui Kyu Hyun. Ia benar-benar merasa lelah. Untuk kali ini saja ia ingin cepat pulang. Badannya terasa hampir remuk setelah seharian mengerjakan tugas dari Kim Songsaenim. Tanpa membalas pesan Kyu Hyun ia segera pergi. Ia tahu bahwa bila ia menjawab pesan Kyu Hyun maka ia tak akan bisa pulang dengan cepat.

****

“Hyu Won-ah..!!!” teriak Kyu Hyun dari luar kelas Hyu Won. Bukannya jawaban yang didapat melainkan kelas yang sudah kosong. Kyu Hyun mengedarkan pandangannya ke dalam kelas mencari Hyu Won.

“Kemana ia?? Apakah ia sudah pulang?? Tak seperti biasanya” ucap Kyu Hyun pada dirinya sendiri. Pria itu memilih meninggalkan ruangan kelas itu.

Di jalan ia terus mengedarkan pandangannya ke penjuru Universitas berharap ia akan menemukan gadis itu. Tak dipungkiri rasa khawatir mulai menjalar dalam hatinya.

Dengan tergesa-gesa ia berjalan menuju parkiran. Pikirannya langsung tertuju pada rumah gadis itu.

“Kyu Hyun-ah!!!!!” teriak suara seseorang dari belakang. Dengan cepat Kyu Hyun membalikan badannya.

“Oh Hye Rin-ah?? Wae??” tanya Kyu Hyun tergesa-gesa. Pikirannya sedang  tertuju pada Hyu Won.

Hye Rin berjalan mendekati Kyu Hyun “Kau sedang terburu-buru??” tanya Hye Rin dengan bingung.

“Ne,” jawab Kyu Hyun singkat.

“Di mana Hyu Won?? Biasanya kalian bersama saat pulang,” ucap Hye Rin.

“Dia menghilang sejak tadi. Aku sedang mencarinya, gadis itu suka melakukan sesuatu tanpa hati-hati” balas Kyu Hyun, tanpa ia sadari ia baru saja menunjukan rasa perhatiannya terhadap Hyu Won.

Memori Hye Rin sedikit berputar ke beberapa tahun silam saat ia masih bersama dengan Kyu Hyun. Pria itu memang akan melindungi siapa pun yang ia cintai. Ia jadi merindukan semua perhatian Kyu Hyun di masa lalu. Bibirnya tersenyum hambar. Lagi-lagi ia mengutuk semua kesalahan yang telah ia perbuat. Ia melamunkan semua hal yang sering ia lakukan dengan Kyu Hyun di masa lalu.

“Hye Rin-ah?? Gweanchanna??” tanya Kyu Hyun dengan tangan yang dikibas-kibaskan di depan wajah Hye Rin. Gadis itu sedikit melamun.

“Ah.. ne, gweanchanna. Kau sangat mengkhawatirkannya” ucap Hye Rin pelan.

“Ada apa kau memanggilku??” tanya Kyu Hyun.

“Anni hanya ingin menyapa saja” ucap Hye Rin lalu kembali seperti semula, ia tahu tak seharusnya menunjukan wajah menyedihkan seperti itu.

“Kalau begitu aku pergi duluan. Aku harus menemukan gadis kecil itu,” ucap Kyu Hyun dengan tergesa-gesa.

“Chankkaman..”

“Hmmm???” tanya Kyu Hyun.

Dalam pikiran Hye Rin terbesit keinginan untuk mengetahui seperti apa perasaan pria itu pada dirinya. Apakah pria itu masih mencintainya seperti dulu lagi atau tidak. Walaupun ada banyak perasaan ragu dalam dirinya bahwa pria di hadapannya bukan pria yang sama dengan beberapa tahun silam.

“Bisakah kau menemaniku ke Myeongdeong??” tanya Hye Rin dengan ragu.

****

At Myeongdeong

05:00 PM

“Gomawo karena mau menemaniku,” ucap Hye Rin dengan senang. Kyu Hyun menemaninya pergi ke Myeongdeong. Walaupun Hye Rin tidak tahu alasan apa yang membuat pria itu mau menemaninya.

“Ne..” balasnya datar. Hye Rin sedikit melangkahkan kakinya menjauhi Kyu Hyun dan berjalan menuju tempat aksesoris wanita.

Dengan langkah malas Kyu Hyun mengikuti gadis itu memasuki tempat aksesoris tersebut. Matanya memandang gerak-gerik Hye Rin yang terlihat sangat aktif. Memorinya sedikit berputar ke beberapa tahun silam saat mereka masih bersama.

Flashback

 

“Kyu Hyun-ah, ini bagus tidak???” tanya Hye Rin dengan wajah berbinar-binar sambil mengacungkan sebuah kalung di tangannya.

 

“Anni, ini sangat mewah dan glamour. Kau itu masih muda dan manis. Kalau memakai kalung itu  kau terlihat lima tahun lebih tua” balas Kyu Hyun.

 

“Mwo??? Tapi aku suka kalung ini” balas Hye Rin manja.

 

“Cari yang lain saja” ucap Kyu Hyun dengan enteng.

           

 “Anniya, aku tetap memilih ini” ucap Hye Rin tetap pada pendiriannya.

 

“Terserah padamu. Kau sangat mengingkannya kan?” ucap Kyu Hyun lalu kembali melihat aksesoris lainnya. Ia tak tertarik dengan aksesoris seperti ini, baginya melakukan hal seperti ini terlalu boros. Tapi, bagi Hye Rin ini adalah surga.

 

Flashback End

“Kyu Hyun-ah, ini bagus tidak??” tanya Hye Rin memecah lamunan Kyu Hyun.

“Ne??”

“Ini..” ucap Hye Rin lalu menunjukan seuntai kalung di hadapannya pada Kyu Hyun.

“Bagus” balas Kyu Hyun dengan singkat. Ia tahu bahwa gadis di depannya ini tetap akan mengikuti kemauan dirinya sendiri. Jadi jawaban tidak adalah jawaban yang sia-sia.

“Benarkah?? Aku juga berpikir begitu” balas Hye Rin senang.

“Belilah” ucap Kyu Hyun lalu meninggalkan Hye Rin yang sibuk dengan aksesoris.

Hye Rin kembali berkutat dengan aksesoris lainnya. Sementara itu Kyu Hyun tengah berjalan melihat-lihat aksesoris lainnya. Mereka berdua terlalu sibuk dengan kegiatan masing. Kyu Hyun berdiri jauh di belakang Hye Rin dan Hye Rin sendiri sibuk memiliki-milih aksesoris.

Hye Rin menolehkan kepalanya dan menyapukan pandangannya ke penujuru toko mencari Kyu Hyun. Ia mulai bosan dengan aksesoris yang ada pada toko itu.

Dengan langkah mengedap-endap Hye Rin mendekati Kyu Hyun yang tengah memegang sebuah gelang berwarna merah muda cerah. Gelang itu sangat manis. Ia berpikir membeli satu untuk Hyu Won, walaupun sebenarnya pria itu sangsi apakah Hyu Won akan menyukai pemberiannya itu. Setahunya Hyu Won tak pernah menggunakan aksesoris yeoja seperti ini, gadis itu lebih sering menggunakan jam tangan daripada gelang.

“Kyu Hyun-ah?? Kau sedang apa?” tanya Hye Rin mengagetkan Kyu Hyun.

“Ne? Anni” balas Kyu Hyun yang tekejut.

Hye Rin mengalihkan tatapannya dari wajah Kyu Hyun dan berpindah ke tangan pria itu. “Kau tertarik dengan gelang itu?? Untuk siapa?? Ahra eonnie??” tanya Hye Rin ingin tahu.

“Anniya..”

“Ah untuk Hyu Won, ne?” tebak Hye Rin dan mendapat tatapan takjub dari Kyu Hyun, kenapa gadis itu bisa menebak untuk siapa gelang di tangannya itu.

“Belilah, mungkin itu bisa kau jadikan hadiah untuknya” ucap Hye Rin dengan senyuman. Sebenarnya gadis itu sedikit tak rela berkata seperti itu. Tapi ia tak mungkin dengan terang-terangan menunjukan perasaan tidak sukanya. Ia hanya harus berusaha terus agar Kyu Hyun kembali berpaling padanya.

“ ….” Kyu Hyun hanya diam dan menimbang-nimbang apa ia harus membeli gelang itu.

****

“Kajja! Aku antar kau pulang” ucap Kyu Hyun lalu berjalan meninggalkan Hye Rin. Mereka berdua baru saja selesai makan dan memutuskan untuk pulang karena hari sudah malam.

“Ne..” balas Hye Rin lalu berjalan mengikuti langkah Kyu Hyun yang lebar. Gadis itu merasa sangat senang. Baginya ini kencannya dengan Kyu Hyun walaupun sebalikanya Kyu Hyun tak menganggap ini sebuah kencan, pria itu hanya menemani gadis itu. Hanya itu dan tak lebih.

Keduanya berjalan dengan diam tak ada yang memulai pembicaraan. Mata Hye Rin memandang bungkusan kecil yang dibawa Kyu Hyun. Hatinya sedikit perih karena tahu bahwa isi dari bungkusan itu untuk wanita lain.

“Apakah gelang ini bagus?” tanya Kyu Hyun memecah keheningan.

“Ne, itu sangat bagus. Hyu Won pasti akan sangat senang bila kau berikan gelang itu. Semua gadis pasti mengingkan gelang itu” ucap Hye Rin mengiyakan pemikiran Kyu Hyun. Berusaha membuat pria itu tak ragu dengan keputusannya karena telah membeli gelang itu walaupun pada kenyataan ada perasaan sesak yang dirasa Hye Rin saat mengatakan hal seperti tadi.

“Apakah ia akan senang?”

“Tentu saja, semua gadis akan senang bila diberikan gelang cantik seperti itu. Kita semua sama, menyukai benda cantik seperti itu” ucap Hye Rin.

Kyu Hyun tahu bahwa Hye Rin sejak tadi bersikap tak seperti dirinya, gadis itu terus-menerus berpura-pura menutupi perasaannya. Kyu Hyun tahu ia sangat keterlaluan bersikap seperti ini tapi ia juga tahu bahwa perasaannya tak akan bisa dipaksakan lagi hanya untuk mencintai Hye Rin. Hanya ada Hyu Won saat ini.

“Hye Rin-ah..”

“Hmm??”

“Tanganmu, ulurkan tanganmu..” perintah Kyu Hyun.

“Wae?” tanya Hye Rin bingung lalu mengulurkan tangannya.

“Gelang ini untukmu” ucap Kyu Hyun lalu memakaikan gelang tersebut pada pergelangan tangan Hye Rin. Kyu Hyun menyadari sesuatu yang penting dari semua ucapan Hye Rin. Gadis itu membuatnya menyadari sesuatu yang sangat indah. Baginya gelang itu seharusnya menjadi milik Hye Rin saja.

“Jinjja?? Gomawo. Wae?” tanya Hye Rin.

“Ku rasa Hyu Won tak pantas memakai gelang itu” ucap Kyu Hyun lalu membalikan badannya.

****

A Morning, Kyunghee University

7:00 AM

Pagi-pagi sekali Hyu Won sudah ada di lingkungan kampus. Sebenarnya gadis itu tak ada jadwal sepagi itu. Ia hanya sedang melakukan rutinitas paginya. Membuatkan bekal untuk Kyu Hyun. Kyu Hyun menyukai makanan buatan Hyu Won. Pria itu suka dengan masakah gadis itu.

“Aissshhh di mana setan itu?? Kenapa ia lama sekali” kesal Hyu Won.

“Hyu Won-ah..!!” panggil seseorang. Dengan cepat Hyu Won menolehkan kepalanya menghadap ke arah suara tersebut.

“Ah Soo Jin-ah??” sapa Hyu Won balik. Sahabatnya yang ceroboh memanggilnya.

“Kau sedang apa? Tunggu, biar ku tebak. Kau sedang menunggu pangeranmu ya?” tanya Soo Jin sembari duduk di samping Hyu Won.

“Ne,” balas Hyu Won dengan senang, pipi gadis itu sedikit merona. Pangeran?? Sahabatnya bahkan memanggil pria yang ia cintai pangeran. Itu artinya Kyu Hyun benar-benar seperti pangeran baginya. Terdengar menjijikan tapi itu memang faktanya.

“Aishhh membuat iri saja. Kemarin kau pergi ke Myeongdeong dengannya ya?” tanya Soo Jin dengan menyadarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

“Anni, aku di rumah sejak pulang dari kampus” balas Hyu Won lalu ikut menyandarkan tubuhnya pada sandaran bangku.

Dengan cepat Soo Jin menolehkan kepalanya dan menatap Hyu Won dengan tatapan yang sulit di artikan, Hyu Won hanya membalas dengan kening berkerut.

“Mwo?? Lalu siapa yang pergi dengan Kyu Hyun oppa kemarin?? Ku pikir itu dirimu. Kau benar tak pergi ke Myeongdeong?” tanya Soo Jin lagi.

“Ne, aku tak ke sana,” balas Hyu Won mulai tak fokus. Pikirannya bercabang antara menjawab pertanyaan sahabatnya itu dan memikirkan ucapan sahabanya itu.

Hyu Won menatap kawanan burung di langit tanpa sedikit pun menyadari kebingungan yang mucul di wajah Soo Jin.

“Aneh, ku lihat Kyu Hyun oppa seperti memberikan sesuatu pada gadis itu,” gumam Soo Jin pelan.

“Kau bilang apa?” tanya Hyu Won saat mendengar nama Kyu Hyun disebut. Tubuhnya langsung menegak seketika.

“Aku tak tau jelas, tapi aku yakin kalau kemarin aku melihat Kyu Hyun oppa di Myeongdeong dengan seorang gadis. Kyu Hyun oppa seperti memberikan sesuatu pada gadis itu” balas Soo Jin.

“Tapi aku tak ke sana Soo Jin-ah” ucap Hyu Won mulai gusar.

“Benarkah?? Benar kau tak ke sana?? Tapi benar juga, postur gadis itu sedikit lebih tinggi dibanding dirimu” timpal Soo Jin.

Hyu Won hanya diam memikirkan perkataan sahabatnya itu. Pikiran-pikiran negatif mulai berkecamuk dalam otaknya. Apakah Kyu Hyun berselingkuh di belakangnya?? Ah, mungkin saja Ahra Eonnie pikir Hyu Won. Tapi Ahra sedang berada di Australia.

“Hyu Won-ah apakah Kyu Hyun oppa selingkuh??” ucap Soo Jin cepat, merasa pikirannya itu harus segera disampaikan pada sahabatnya itu. Ia sebenarnya takut menyakiti perasaan Hyu Won.

“Anniya!! Kau salah liat. Kyu Hyun oppa mencintaiku. Mungkin kau salah liat Soo Jin-ah. Mungkin itu Ahra Eonnie” elak Hyu Won. Ia tak mau sesuatu yang buruk benar-benar terjadi.

“Semoga aku salah lihat,” ucap Soo Jin mencoba menenangakan Hyu Won tapi faktanya gadis itu bahakan tak tenang sedikit pun. Malahan pikirannya semakin kacau.

Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. “Kau tak kuliah?” tanya Hyu Won tiba-tiba, melihat Soo Jin yang duduk santai membuatnya berpikir gadis itu pasti terlalu menikmati udara di taman sehingga membuatnya melupakan aktivitas yang akan di lakukannya.

“Ommo!!!! Aku harus pergi Hyu Won-ah, annyeong!!!” ucap Soo Jin gusar lalu berlari tanpa memperhatikan raut wajah Hyu Won. Soo Jin sudah benar-benar melupakan aktivitasnya selanjutnya, gadis itu benar-benar akan terlambat kalau tidak berlari.

Hyu Won hanya menertawakan tingkah lucu sahabatnya itu, selalu seperti itu. Pelupa dan semacamnya sama seperti dirinya. Tiba-tiba pikiran Hyu Won kembali melayang pada semua perkataan Soo Jin.

“Apakah benar seperti itu?? Tidak mungkin Kyu Hyun oppa tega mengkhianatiku” gumam Hyu Won pelan. Ia terus menyangkal mati-matian semua perkataan Soo Jin. Tanpa ia sadari di belakangnya sudah ada sesorang yang ia tunggu sejak tadi. Pikirannya masih terus saja berkutat pada ucapan sahabatnya itu.

“Ya!!!” teriak Kyu Hyun kesal, gadis itu tidak peka dengan kehadirannya.

“Aisshhh oppa, kau mengagetkanku” dumal Hyu Won.

“Kau, apa yang sedang kau pikirkan??” tanya Kyu Hyun. Hyu Won hanya diam, pikirannya masih sedikit tersangkut pada pembicaraanya beberapa menit lalu dengan Soo Jin.

“Hmm???” tanya Kyu Hyun sekali lagi.

“Anni,” jawab Hyu Won berbohong tentunya. Ia lalu melempar seyum manisnya pada Kyu Hyun.

“Kau berbohong, wajahmu seperti orang linglung. Wae?? Kau sakit?” tanya Kyu Hyun lalu mengusap lembut pipi Hyu Won.

“Anni, aku baik-baik saja” balas Hyu Won dengan gelengan kecil. Pipinya sedikit merona karena perlakuan Kyu Hyun.

“Jinjja??”

“Ne.”

“Kau masak apa?” tanya Kyu Hyun lalu duduk di samping Hyu Won.

“Bukalah” ucap Hyu Won dengan wajah sumringah. Ia sedikit melupakan apa yang di bicarakan Soo Jin hanya karena sentuhan dan perlakukan manis Kyu Hyun tadi.

“Oppa, kata eomma kemarin kau ke rumah ya?” tanya Hyu Won lalu membantu Kyu Hyun membuka kotak makanan.

“Ne, katanya kau sedang tidur. Kenapa tak mengatakan kau pulang duluan. Eomma bilan kau kelelahan sekali.” ucap Kyu Hyun sambil menatap tangan Hyu Won yang bersiap menyuapi sepotong kimbab ke mulutnya.

“Kalau aku mengatakan padamu, yang ada aku tak akan bisa pulang dan malah berakhir di rumah sakit atau rumahmu. Iya kan?” jawab Hyu Won lalu mulai menyuapi Kyu Hyun.

“Kau kemana lagi setelah itu oppa?” tanya Hyu Won.

“Ne?” tanya Kyu Hyun yang sibuk mengunyah makanan dalam mulutnya.

“Kau langsung pulang setelah dari rumahku?” tanya Hyu Won.

“Ne,” balas Kyu Hyun singkat. Dalam hati Hyu Won berteriak senang karena ternyata pembicaran Soo Jin tak benar. Hyu Won sedikit tersenyum.

“ Wae?” tanya Kyu Hyun lalu memegangi dahi Hyu Won.

“Oppa!!!” Kesal Hyu Won karena Kyu Hyun seolah menganggapnya sakit jiwa.

“Pulang nanti kita ke rumahku, Eomma dan  noona merindukanmu.” Ujar Kyu Hyun.

“Eonnie di Seoul?” tanya Hyu Won senang.

“Ne. Dan ia terus merengek padaku dan eomma,” balas Kyu Hyun dengan mulut penuh.

“Merengek?”

“Ia meminta eomma memasak yang enak hanya untuk mengundangmu. Dan eomma dengan senang hati mengabulkannya. Ia bahkan merengek seperti bayi kepadaku hanya untuk mengundangmu. Kau pakai mantra apa sampai Noona merindukanmu seperti itu?? Kalian kaum wanita sangat membingungkan” ucap Kyu Hyun dengan sebal.

“Hahahahaha, sepertinya kau sebentar lagi akan dibuang oleh Ahra eonnie. Aku akan menggantikan posisimu menjadi adik kesayangannya” timpal Hyu Won senang.

“Mwo?? Kau salah babo” ucap Kyu Hyun dengan wajah jahil. Ia tak tahu apa reaksi Hyu Won setelah mendengar pemikirannya nanti.

“MWO?? BABO???”

“Ne, yang benar itu kau akan menggantikan satatusmu bukan menjadi adik kesayangannya melainkan adik ipar kesayangannya” ucap Kyu Hyun sedikit terkekeh. Ia sendiri bingung mengapa ia bisa berpikir seperti itu. Ia tahu pipi gadis itu pasti sedang merah merona sekarang.

Hyu Won merona seketika, “MWO??? Jangan bermimpi kau oppa!!!!” ucap Hyu Won yang malu dan menjitak kepala Kyu Hyun sebagai gantinya karena pria itu baru saja melontarkan kalimat yang membuatnya malu setengah mati.

“ Ya!!! Neo..!!! Aishhh Jinjja!!!!” kesal Kyu Hyun.

****

Kyu Hyun’s Home, Seoul

04:00 PM

“Hyu Won-ah!!!!!” teriak Ahra dengan keras saat melihat Hyu Won di ruang tamu.

“Eonnie!!!” balas Hyu Won lalu berlari dan berpelukan dengan Ahra.

“Nan jongmal bogosipoyeo,” ucap Ahra lalu menatap wajah Hyu Won senang.

“Nado, kapan eonni pulang??” tanya Hyu Won.

“Kemarin, dan minggu depan aku sudah harus kembali lagi ke Australia” ucap Ahra lesu ketika mengingat waktu liburannya hanya satu minggu.

“Kau semakin cantik eonnie-ah” puji Hyu Won, Ahra memang selalu terlihat cantik. Gadis itu selain suka berkeliling dunia ia juga suka merawat diri. Potongan rambut barunya membuatnya seperti boneka.

“Hahahahaha, kajja!! Eomma sudah menunggu di ruang makan. Mana Kyunie?” tanya Ahra pada Hyu Won.

“Oppa sedang memarkir mobil” jawab Hyu Won lalu berjalan menuju meja makan.

Keduanya berjalan menuju meja makan. Saat tiba di meja makan teriakan nyaring kembali terdengar dari Hanna ibu Kyu Hyun. Hyu Won dan Hanna lalu berpelukan dengan erat. Semua terlihat seperti sabuah drama perpisahan anak dan orang tua.

“Kajja!! Kita makan,” ajak eomma Kyu Hyun. Ketiga wanita itu lalu berangkulan selayakanya gadis-gadis muda yang akan bepergian.

Hyu Won menghentikan langkahnya tiba-tiba dan mendapat tatapan bingung dari dua wanita di sampingnya. “Anni, tunggu Kyu Hyun oppa dulu” ucap Hyu Won dengan pipi merona. Ia terlihat seperti istri yang tak akan makan bila suaminya belum makan.

“Aigoo, kyunie benar-benar memiliki kekasih yang manis sekali” sindir Ahra lalu berjalan menuju kursi makan dan diikuti Hyu Won yang duduk di depannya, Ahra benar-benar sudah lapar sejak tadi tapi melihat tingkah Hyu Won membuatnya ingin menggoda kekasih adiknya itu. Sifat Ahra tak jauh beda dengan Kyu Hyun, mereka seperti setan.

“Tentu saja, aku tak salah memilih kekasih” ucap sebuah suara dari pintu.

Hyu Won lalu menolehkan kepalanya dan melihat Kyu Hyun tengah berdiri dan berjalan menuju tempatnya duduk.

“Eommaku cantik, noonaku manis, kekasihku sudah pasti manis dan cantik” ucap Kyu Hyun lalu dengan cepat mengecup pipi Hyu Won. Ia mencuri ciuman itu.

“Ya!!! OPPA!!!!!” teriak Hyu Won malu. Ia benar-benar malu sekarang. Kyu Hyun tak seperti biasanya bersikap seperti ini. Pria itu pasti sedang berencana menjahilinya sekarang.

“Aigoo, Kyu Hyun-ah kau benar-benar tidak sopan sekali” ucap eommanya dengan wajah menyindir. Hyu Won sudah menunduk menahan malu dan mendapati pandangan jahil dari Ahra.

“Wae? Dia kekasihku. Lebih baik aku menciumnya di depan kalian. Kalau aku melakukannya secara sembunyi-sembunyi apakah kalian bisa yakin setelah itu dia masih akan tetap seorang gadis yang masih suci?” goda Kyu Hyun lalu duduk di kursinya. Sementara itu, Hyu Won hanya membulatkan matanya. Ia tak menyangka Kyu Hyun akan menjahilinya seperti itu, kalau tak mengingat ia sedang di meja makan, ia mungkin sudah menerjang pria itu sejak tadi. Pria itu memang selalu mengerjai Hyu Won di depan keluarganya.

“Ya!!! Cho Kyu Hyun!!! Lihat karena ulahmu pipi Hyu Won memerah” sindir Ahra.

“Eommaaaa…” rengek Hyu Won. Ia benar-benar tak akan selamat bila di kerjai dua kakak-beradik itu. Jalan satu-satunya adalah meminta tolong pada Hanna.

“Kyu Hyun benar Hyu Won-ah,” ucap Ahra seolah mengiyakan ucapan Kyu Hyun. Kyu Hyun hanya tersenyum senang. Merasa terbang ke angan-angan karena bisa menjahili Hyu Won.

“Kalau ia mulai menatapmu dengan tatapan aneh saat kalian berdua maka kau harus segera pergi. Arraseo??” ucap Ahra sambil menimba nasi. Raut wajah Kyu Hyun berubah, ia tahu bahwa noonnya benar-benar tak ada di pihaknya sekarang.

“Ne?” tanya Hyu Won bingung.

“Kyu Hyun itu suka menonton video yadong jadi kau hati-hati saja bila hanya berdua dengannya. Kau bisa…” ucapan Ahra terhenti karena teriakan Kyu Hyun. Kyu Hyun buru-buru memotong ucapan Ahra.

“Ya!! Ya!! Noona.. Noona…”

“Mwo?”

“Noona-ya kau membuatnya takut?” geram Kyu Hyun.

“Hahhaahhahaha..” Tawa keras dari Hanna dan Ahra membuat Hyu Won semakin malu. Ia hanya memasang tampang membunuh ke arah Kyu Hyun dan dibalas dengan tatapan menantang dari Kyu Hyun.

****

 

Kyu Hyun’s Room, 03:00 PM

Hyu Won sekarang berada di kamar Kyu Hyun. Bukan hanya ia tapi Ahra juga. Ketiganya akan membantu menilai gambar hasil karya murid eomma Kyu Hyun. Hanna mengajar sebagai guru menggambar tapi anehnya Kyu Hyun tak bisa menggambar dengan baik.

“Hyu Won-ah, aku ambil minuman dan makanan dulu ya” ucap Ahra lalu keluar.

“Ne Eonnie, ambil yang banyak!!” angguk Hyu Won sambil mencari-cari pulpennya yang masih bisa dipakai. Ia tak menemukan pulpen yang tintanya utuh.

“Oppa, pinjam pulpenmu sebentar. Pulpenku tintanya habis!!” teriak Hyu Won dari luar kamar mandi.

“Ambil di tasku!!!!” Teriak Kyu Hyun dari dalam kamar mandi. Dengan cepat Hyu Won membuka tas Kyu Hyun dan mulai mencari pulpen namja itu.

Matanya melihat kertas-kertas di dalam tas Kyu Hyun. Seperti kertas struk belanja, “Aishhh kertas-kertas apa ini?? Dasar namja, suka sekali menyimpan kertas seperti ini” rutuk Hyu Won.

“Sikat gigi?” ucap Hyu Won saat membaca daftar yang tertera pada salah satu kertas. “Bulgogi di Myeongdeong? Makan saja ke Myeongdeong,” gumam Hyu Won. “Kapan ia makan di Myeongdeong?” ucap Hyu Won lalu melihat tanggal di struk belanja itu. Ia lalu memasukan kertas-kertas itu kembali.

Ia akhirnya melihat sebuah pulpen warna hitam dengan tulisan kanji yang sulit di baca. Setelah mendapatkan apa yang dicarinya, Hyu Won menutup kembali tas Kyu Hyun.

“Pulpennya ada??” tanya Kyu Hyun yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dengan cepat Hyu Won membalikan badannya dan menatap Kyu Hyun.

Kyu Hyun tampak sangat santai. Celana pendek dan kaus sleeveless hitam membuatnya telihat sangat tampan. Hyu Won menatap Kyu Hyun terpesona. Kyu Hyun sedikit tersenyum saat menyadari arah tatapan Hyu Won.

“Kau terpesona denganku?” tanya Kyu Hyun jahil.

Hyu Won hanya menganga mendengar ucapan pria itu, ia tak akan kalah lagi sekarang. Sedikit banyak ia belajar dari kejahilan Ahra dan Kyu Hyun lalu detik berikunya mulai melontarkan ejekan pada pria itu.  “Oppa, bulu kakimu lebat sekali, kakimu seperti hutan di belakang kampus” sindir Hyu Won.

“Diam kau!!!” sentak Kyu Hyun lalu berjalan menuju sofa tempat Hyu Won duduk. Dengan reflek Hyu Won menggeser duduknya agar Kyu Hyun bisa duduk di sofa itu.

“Oppa, kau akan mengantarku pulang kan?” tanya Hyu Won sambil mulai membuka kertas gambar satu-persatu.

“Anni, aku lelah. Kau pulang sendiri saja” ucap Kyu Hyun dengan acuh. Pria itu tak benar-benar akan membiarkan gadisnya pulang sendiri seperti itu. Ia hanya sedang mengerjai gadis itu. suatu kesalahan besar baginya bila membiarkan gadisnya pulang atau pergi sendirian apalagi hari mulai malam. Bila perlu ia akan mengantar gadis itu sampai kamarnya.

“Ya!! Oppa!!! Kau menyebalkan sekali. Kau mengajakku lalu menelantarkanku?? Kenapa aku bisa punya kekasih setega dirimu? Sepertinya aku sudah tak waras saat menerima cintamu dulu. Kau benar-benar…”

Chu…

Mata Hyu Won terbelalak lebar saat merasakan sesuatu yang kenyal dan hangat menyentuh bibir mungilnya. Wajahnya dengan seketika menegang dan darah dalam tubuhnya mengalir deras. Ocehannya terhenti sebelum ia sempat menyelesaikan kekesalannya pada Kyu Hyun.

“Berisik,” ucap Kyu Hyun singkat setelah melepas kecupannya pada bibir Hyu Won. Sementara gadis itu masih menegang dan pipinya mulai merah merona.

Kyu Hyun menolehkan kepalanya ke arah Hyu Won dan mendapati wajah Hyu Won memerah seperti tomat di pasaran. Sedikit perasaan senang karena gadisnya masih sangat polos. Mereka bahkan bukan hanya kali ini saja berciuman tapi gadis itu masih saja seperti itu. Sungguh menggemaskan.

“Wae? Kau tegang??” tanya Kyu Hyun seolah mengejek kekasihnya itu. Padahal jantungnya sendiri berdetak tak jelas. Ia sendiri pun sama seperti Hyu Won. Hyu Won mengerjapkan matanya lalu menelan ludahnya susah payah. Ia kembali ke dunia nyata lagi setelah mendengar pertanyaan Kyu Hyun yang sangat merendahkannya itu.

“Mwo?”

“Sudahlah. Kau gugup kan?” tanya Kyu Hyun memojokan gadis itu, ia sendiri berusaha menutupi kegugupannya.

“Hahahahahahah, anniya!!! Kenapa harus gugup. Kita bahkan bukan hanya sekali berciuman kan?” balas Hyu Won menantang. Sedetik kemudian ia mengutuk kalimat yang baru saja ia lontarkan, kesannya gadis itu sering menghitung berapa kali mereka berciuman dan terlihat begitu menantang Kyu Hyun.

“Geure, kita memang sudah sering berciuman. Bagaimana kalau kau membuktikan ucapanmu barusan, kita berciuman lagi. Eotte?” pancing Kyu Hyun, ia berniat menjahili gadis itu lagi.

Hyu Won hanya diam, ia mengutuk kebodohannya sendiri. Berusaha kuat dan ingin mengalahkan Kyu Hyun malah sebaliknya terlihat sangat bodoh.

“Eotte?” tanya Kyu Hyun lagi lalu memajukan tubuhnya mendekati wajah Hyu Won.

Deg!!!

Jantung Hyu Won tak bisa di ajak berkompromi. Seseorang tolong aku sekarang kalau sampai ia menciumku maka habis sudah nyawaku, batin Hyu Won dalam hati.

“Hmmm…??” tanya Kyu Hyun lagi lalu semakin mendekat. Mata Hyu Won mulai terpejam menahan kegugupannya. Ia tak tahu harus apa. Rasanya ingin berlari tapi semuanya terasa sulit. Tubuhnya tertahan oleh tubuh besar Kyu Hyun.

Pria itu sebenarnya hanya ingin menggoda tapi malah berubah menjadi sangat mengingikan gadis di hadapannya itu. Tak bisa di tahan lagi ini sudah terlanjur, toh Hyu Won adalah kekasihnya pikirnya dalam hati. Ia bahkan mengumpat dalam hati atas kejahilannya sendiri.

Bibir Kyu Hyun mulai mendekat dan nafas mereka mulai terasa di wajah masing-masing. Kyu Hyun mengumpat dalam hati karena wajah Hyu Won yang sangat menggoda. Wajah gadis itu sangat manis dari jarak sedekat ini.

Jarak semakin dekat..

Dekat..

“YA!!! CHO KYU HYUN!!!!!”

Bugh!!

“Argghhhhhh…” ringis Kyu Hyun sambil memegang bokongnya yang mendarat dengan keras di lantai.

“Noona-ya????” Kesal Kyu Hyun bercampur keterkejutannya. Sedikit lega karena noonanya itu datang di saat seperti itu dengan begitu ia tak perlu susah payah menahan gejolak gila dalam dirinya.

“Ya!! Hyu Won-ah, cepat kau pulang!!!” teriak Ahra pada Hyu Won.

Hyu Won terkejut karena teriakan Ahra. Apakah kakak kekasihnya itu marah karena mereka melakukan kegiatan mesum??

“Eonnie-ah mianhae. Akk..akk..” gugup Hyu Won. Ia bingung harus menjawab apa.

“Kau ku antar pulang sekarang” ucap Ahra sambil menarik nafasnya.

“Ya!! Noona-ya!!!” teriak Kyu Hyun masih kesal. Ia hafal betul sikap kakaknya itu. Kakaknya itu tak akan marah pada Hyu Won melainkan pada dirinya.

“Diam kau Mr. Cho!!!” teriak Ahra mengacungkan jarinya ke arah Kyu Hyun dengan marah. Dengan cepat Ahra melangkah menuju sofa tempat Hyu Won duduk dan menarik gadis itu berdiri dengan kasar.

“Eonnie…” pekik Hyu Won. Wajah Hyu Won memucat, mungkin sebentar lagi Ahra akan menamparnya karena berperilaku tak sopan di rumah keluarga Cho pikirnya.

“Gweanchanna?? Kyu Hyun melakukan apa padamu?? Kau di ancam?? Kau baik-baik saja kan??” tanya Ahra sambil memeriksa tubuh Hyu Won. Hyu Won terkejut, gadis itu hanya bisa menganga saat mendengar kalimat khawatir dari Ahra. Sangat jauh dari pikirannya bahwa Ahra mungkin akan membunuhnya, ia mulai berpikir mengenai ucapan Kyu Hyun bahwa mantra apa yang ia gunakan hingga Ahra begitu manyayangi dirinya?

“Ne…ne” jawab Hyu Won masih dengan kegugupannya.

“Syukurlah…” ucap Ahra lalu memeluk Hyu Won. “Benar firasatku, bocah itu pasti akan melakukan sesuatu padamu” sambung Ahra lagi. Sementara itu, Hyu Won menjulurkan lidahnya ke arah  Kyu Hyun yang masih duduk di lantai. Pria itu hanya membalas dengan senyum malas. Hyu Won merasa menang saat ini. Kyu Hyun hanya mencibir tingkah berlebihan Noonanya itu.

“Dan kau!!!” tunjuk Ahra pada Kyu Hyun lalu melepas pelukannya pada tubuh Hyu Won.

Kyu Hyun menunggu kalimat yang akan di lontarkan noonanya itu.

“Aku tak akan membiarkan kau hanya berduaan saja dengan Hyu Won lain kali. Kau benar-benar harus di waspadai. Berhenti bergaul dengan Hyukjae Kyu Hyun-ah!! Kau benar-benar menyeramkan sekali” ucap Ahra lalu menedang bokong Kyu Hyun dengan tega.

“Ya!! Noona-ya, kau berlebihan sekali. Gadis itu juga ikut andil” balas Kyu Hyun dengan kesal. Ia tak mau di salahkan sendirian. Karena gadis itu sendiri adalah godaan terbesar yang ikut andil dalam kegiatan mesum tadi.

“Berlebihan kau bilang??? Kalau aku tak segera kembali tadi mungkin mau sudah menghamili gadis ini. Iya kan??” sentak Ahra.

“Mwo??” Pekik Hyu Won dan Kyu Hyun bersamaan.

“Hyu Won pasti sangat tertekan berpacaran denganmu. Kau pasti yang memaksanya duluan. Iya kan?” Ucap Ahra lagi. Ia berkacak pinggang dan mendesah kesal dengan tingakah adiknya. Tak cukup hanya di situ, rasa kesal Ahra sudah terlalu akut.

Ahra masih kesal dengan tingkah adiknya itu, “Aishh Jinjja!! Kau benar-benar licik Cho Kyu Hyun, kau akan dapat pelajaran dariku setelah ini” ucap Ahra lalu menarik Hyu Won berdiri.

“Noona!!!!!” kesal Kyu Hyun.

“Kajja!! Ku antar kau pulang Hyu Won-ah..” ucap Ahra.

“Noona..!!!” Teriak Kyu Hyun lagi dengan kesal. Ia yang akan mengantar Hyu Won dan memastikan gadis itu aman. Tapi, Ahra bahkan tak memperdulikan teriakannya.

“Dan kau!! Jangan mencoba kabur dan menginap di rumah teman yadongmu itu. Kau akan mati setelah ini Cho Kyu Hyun. Aku akan lapor pada Appa dan Eomma. Mereka harus tahu kalau putra mereka benar-benar menyeramkan” ancam Ahra lalu menarik Hyu Won keluar kamar. Hyu Won membalikan badannya dan tersenyum licik ke arah Kyu Hyun.

“Rasakan itu babo!!!” ucap Hyu Won tanpa suara. Ia merasa puas sekali.

****

 

Design Grafis Department, Kyunghee University

03:16 PM

Hyu Won baru saja akan melangkahkan kakinya keluar kelas namun terhenti karena seorang wanita berdiri di depannya.

“Hye Rin Eonnie?” ucap Hyu Won terkejut.

“Kau ada waktu?? Aku ingin bicara berdua denganmu” ucap Hye Rin datar, gadis itu tak memperlihatkan sikap sopan santunnya sama sekali.

“Ne,” balas Hyu Won dengan anggukan ragu, ia bingung dengan kedatangan gadis itu.

Hye Rin melangkah dengan angkuh menuju ruang kelas Hyu Won dan berbalik menatap Hyu Won yang masih berdiri dengan kebingungannya.

“Kau pasti bingung dengan kedatanganku kan?” ujar Hye Rin lalu bersandar pada sebuah meja.

“Sesungguhnya iya, aku terkejut dengan kedatangan eonnie. Ada apa?” tanya Hyu Won lalu berjalan mendekati Hye Rin.

“Begini, langsung saja. Aku tak suka bertele-tele. Aku merasa kau harus tahu apa yang ku rasakan juga. Mungkin kau bisa berbaik hati menyerahkan apa yang ku inginkan” ucap Hye Rin angkuh.

“Apa itu eonnie?” tanya Hyu Won.

“Kita mencintai satu orang yang sama” ucap Hye Rin kemudian.

Hyu Won mengakat kepalanya dan menatap He Rin dengan terkejut. Pria yang sama? Itu artinya Hye Rin mencintai kekasihnya kan?

“Kyu Hyun oppa maksudmu?” tanya Hyu Won.

“Tentu saja, siapa lagi pria yang kau cintai Hyu Won-ssi??” ucap Hye Rin dengan nada angkuh.

Hyu Won mencoba tenang, sebenarnya perasaan gadis itu sedikit kesal. Bagaimana mungkin gadis yang ini selalu bersama dengan kekasihnya yang bahkan terlihat seperti sahabata kekasihnya ternyata memendam perasaan lebih.

“Kalau kau mencintainya lalu aku harus apa?? Itu adalah urusan perasaanmu. Aku tak berhak ikut camur dalam urusan hatimu” ucap Hyu Won mencoba tenang.

“Ku pikir kau akan berteriak-teriak dan memakiku ternyata kau memiliki pengendalian diri yang baik” ucap Hye Rin terdengar mengejek.

“Lagipula untuk apa aku harus berteriak-teriak? Itu terlihat seperti gadis bodoh. Benarkan?” balas Hyu Won.

“Ah, mengapa kita jadi berbicara hal yang tak penting seperti ini? Kembali pada tujuanku kemari. Aku ingin kau meninggalkan Kyu Hyun” Ucap Hye Rin enteng.

“ Mwo??”

Kali ini Hyu Won tak bisa tenang, gadis di depannya benar-benar bertindak sesukanya. Mengapa juga ia harus meninggalkan Kyu Hyun?

“Wae? Kau keberatan?” tanya Hye Rin.

“Tentu saja, berikan alasan bahwa mengapa aku harus meninggalkannya?” Tantang Hyu Won.

“ Mudah saja, alasan pertama aku menginkannya. Alasan kedua ia tak mencintaimu. Jadi, daripada kau sakit hati nantinya lebih baik kau meninggalkannya. Kyu Hyun hanya belum sadar bahwa yang ia cintai adalah diriku bukan dirimu” ucap Hye Rin dengan segala keangkuhannya.

Hyu Won tersenyum kesal, bagaimana bisa ada gadis seangkuh Hye Rin? Kali ini gadis itu benar-benar memancing emosinya.

“Kau bilang apa? Ia tak mencintaiku dan belum menyadari perasaannya yang sesungguhnya? Bagaima bisa kau begitu yakin dengan ucapannyamu eonnie?? Apa kau tak lihat seperti apa kami selama ini?” tanya Hyu Won.

“Semua yang kau lihat belum tentu benar Hyu Won-ssi. Walaupun Kyu Hyun bersikap seperti kekasih di hadapanmu tapi kau tak tahu kan ia seperti apa di belakangmu?” tanya Hye Rin.

“Aku tak peduli apa yang kau katakan. Yang mengetahui dirinya adalah aku dan kami saling mencintai. Jadi maaf eonnie aku tak akan pernah melepaskannya pada siapapun” ucap Hyu Won tegas lalu hendak berlalu, ini sangat menjijikan bila dilanjutkan.

“Dasar bodoh,” desis Hye Rin.

Hyu Won mengurungkan niatnya pergi sepertinya pembicaraan harus diakhiri dengan baik “Ya memang bodoh tapi asalkan orang yang mencintaiku tetap bersamaku aku tak peduli dengan apapun.” Ucap Hyu Won.

“ Cih, bagaimana kalau Kyu Hyun tak mencintaimu?” tanya Hye Rin sekratis.

Hyu Won diam sebentar. Ia tak memikirkan pertanyaan seperti ini akan di keluarkan oleh Hye Rin.

“Huh?” sekali lagi Hye Rin merasa menang.

“Aku, aku akan tetap mempertahankannya” balas Hyu Won.

“ Cih…”

“Lalu bagaimana bila Kyu Hyun oppa tak mencintamu?” lempar Hyu Won pada Hye Rin.

“Kau bicara seolah Kyu Hyun sangat mencintaimu Hyu Won-ssi” jawab Hye Rin.

“Tentu saja, Kyu Hyun oppa memang menc..” ucapan Hyu Won terhenti tiba-tiba. Terlintas dalam pikirannya memori kebersamaannya dengan Kyu Hyun. Ia baru sadar kalau selama hubungan mereka Kyu Hyun bahkan tak pernah bilang ia mencintai Hyu Won. Selalu Hyu Won yang mengatakan duluan. Saat ulang tahunnya, saat hari jadi mereka, saat hari kasih sayang, Bahkan setiap hari selalu Hyu Won yang mengatakan.

“Wae? Mengapa berhenti? Kau tak melanjutkannya? Ia tak pernah bilang cinta padamu?” tanya Hye Rin dengan menyudutkan.

Hyu Won menelan ludahnya yang terasa membatu entah sejak kapan, ini pertanyaan sulit. Ia ragu dengan pikirannya. Benar, apakah Kyu Hyun mencintainya?

Hyu Won menggeleng, “Ia tak penah mengatakannya” gumam Hyu Won pada dirinya sendiri.

“Itulah maksudku Hyu Won-ssi. Aku datang kemari untuk itu,” ucap Hye Rin dengan yakin. Ia menggunakan keraguan Hyu Won untuk menyudutkan gadis itu.

“Mwo?”

“Kau masih tak mengerti? Baiklah, ku perjelas. Aku dan Kyu Hyun pernah menjalin hubungan serius tiga tahun lamanya. Aku dan ia saling mencintainya. Hingga suatu kebodohan yang ku lakukan Hyu Won-ssi. Aku tahu aku bodoh saat itu, dengan mudahnya aku melepasnya. Aku tahu ia masih menaruh perasaannya padaku. Aku tahu ia hancur saat berpisah denganku Hyu Won-ssi, karena itu aku berniat kembali dan memperbaiki semuanya” ucap Hye Rin dengan serius. Ada rasa penyesalan yang besar dalam diri Hye Rin.

“Kau berbohong eonnie. Kyu Hyun oppa tak pernah mengatakan apapun tentangmu” sangkal Hyu Won.

“Untuk apa aku mengarang cerita seperti ini? Kami pernah saling mencintai dan itu berjalan tiga tahun lamanya, kau tahu tiga tahun bukan waktu yang cepat untuk melupakan perasaanmu pada seseorang,” ucap Hye Rin.

“Kyu Hyun tak pernah membicarakan ini” ucap Hyu Won.

“Tentu saja, untuk apa ia menceritakan masa lalunya padamu??” balas Hye Rin.

“Benar, karena kau hanya masa lalumu jadi untuk apa ia menceritakannya padaku?” sambung Hyu Won tenang. Hye Rin tersenyum mengejek.

“Kau masih belum mengerti juga Hyu Won-ssi?? Untuk apa pria memberitahukan sesuatu yang tidak di sukai kekasihnya sementara pria tersebut sangat mengingkan hal tersebut. Mereka akan menutupinya serapat mungkin” ucap Hye Rin.

“Jadi maksudmu Kyu Hyun oppa masih menyimpan perasaannya padamu dan tak ingin aku terluka? Lalu untuk apa ia berhubungan denganku?” sambar Hyu Won tak sabar, ia tak terlalu suka pengandaian yang di katakan Hyu Won.

“ Molla, mungkin ia hanya ingin membuatku cemburu dengan kedekatan kalian” balas Hye Rin dengan sinis.

“Aku tak semudah itu percaya padamu” sambar Hyu Won.

“Terserah padamu, hanya ingin memberitahumu saja kau tahu dalam setiap hubungan harus ada kepercayaan dan kejujuran? Apakah Kyu Hyun mengatakan semua cerita masa lalunya? Apakah kalian pernah saling jujur satu sama lain tentang hidup kalian?” Tanya Hye Rin mulai kesal.

Hyu Won terdiam memikirkna perkataan Hye Rin. “Pernah,” ucap Hyu Won kecil. Ia ragu dengan jawabannya. Selama ini selalu ia yang mengatakan semua hal tentang hidupnya. Ia bahkan tak tahu kalau Hye Rin mantan kekasih Kyu Hyun. Lagi-lagi ia mendapati fakta baru bahwa hubungannya selama ini bisa di katakan hanya dirinya sendiri yang merasa bahagia. Ia tak pernah tahu seperti apa perasaan Kyu Hyun. Semua yang di katakan Hye Rin benar.

“Ah, untuk gadis sepolos dirimu. Pasti hanya kau saja yang berbicara mengenai hubungan kalian kan? Kau bahkan tak tahu aku mantan kekasihnya. Apa yang kau pikirkan setiap kali kau melihatku dan Kyu Hyun bersama? Sahabat? Teman satu Universitas? Oh ayolah Hyu Won-ssi kau tak bisa senaif itu. Kau tak tahu kan seperti apa hati Kyu Hyun?” ucap Hye Rin. Ia sebenarnya merasa membohongi diri sendiri karena faktanya Kyu Hyun hanya menganggapnya sahabat saja.

“Kyu Hyun oppa tak seperti itu” sangkal Hyu Won lagi

“Kau tak bisa menilai sesoorang mencintaimu hanya karena sikap yang ia tunjukan padamu. Pria, mereka menyimpan masa lalu mereka dalam hati. Kita tak pernah tahu apa yang akan di lakukan mereka nantinya. Semanis dan seakrab apapun kalian saat terlihat oleh mata, tak bisa memberikan penilaian langsung bahwa kalian saling mencintai, kan? Pria mencari kenyamanan dalam hubungan mereka. Apakah Kyu Hyun pernah mengatkan ia nyaman padamu?” Tanya Hye Rin.

“Bukankah perasaan cinta tak harus di katakan?” timpal Hyu Won.

“Tapi, bukankah kau butuh sebuah pernyataan juga? Kau juga butuh sebuah pengakuan bukan?” balas Hye Rin lagi.

“Aku tak butuh pernyataan. Asalkan ia tetap bersamaku dan tak meninggalkanku maka ku pastikan ia juga mencintaiku” balas Hyu Won.

“Bagiamana kalau ia berselingkuh di belakangmu?” tanya Hye Rin.

“Walaupun ia tak pernah jujur padaku tentang hidupnya. Tapi satu hal yang dapat ku yakini. Ia tak akan pernah mengkhianatiku. Kyu Hyun oppa bukan pria brengsek yang berselingkuh di belakang kekasihnya eonnie” balas Hyu Won kesal, Hye Rin seolah sedang menggoyahkan hatinya.

“Baiklah, aku tak tahu ini bisa dikatakan perselingkuhan atau tidak. Tapi dua hari yang lalu kami pergi bersama ke Myeongdeong dan aku menyadari bahwa mungkin perasaanku masih bisa di perjuangakan” ucap Hye Rin.

“Myeongdeong? Dua hari yang lalu??” ucap Hyu Won lagi.

“Ne.”

Hyu Won memutar ingatannya beberapa hari lalu, kemana ia dan Kyu Hyun. Dan senyum manis tersungging di bibirnya.

“Dua hari lalu?? Kau membual eonnie. Dua hari yang lalu Kyu Hyun oppa tak pergi kemana-mana. Ia bahkan datang ke rumahku” ucap Hyu Won senang.

“Benar, kami berdua bahkan ke rumahmu dan eommamu bilang kau tidur. Bagaimana? Ia menjadi kekasih yang baik bukan? Sebelum pergi dengan gadis lain ia menjenguk kekasihnya dulu?” balas Hye Rin tenang.

“Kyu Hyun oppa bilang padaku ia tak kemana-mana setelah itu” balas Hyu Won muali gusar.

Hye Rin tercengang dengan apa yang di katakan Hyu Won. Benarkah? Apa alasan Kyu Hyun berbohong? Tak penting, yang terpenting adalah kebohongan Kyu Hyun bisa memperkuat argumennya.

“Benarkah? Astaga ia membohongi Hyu Won-ssi” ucap Hye Rin seolah terdengar seperti prihatin.

“Anni…”

Hye Rin menatap ruang kelas dengan senyum tersungging, matanya dengan cepat menangkap benda indah pada pergelangan tangannya. Benda yang membuatnya yakin bahwa Kyu Hyun mungkin masih memiliki perasaan pada dirinya.

“Kyu Hyun bahkan membelikanku gelang ini” ucap Hye Rin lalu menunjuk gelang pada pergelangan tangannya.

Hyu Won menatap iri pada gelang di tangan Hye Rin. Memberikan gelang? Kyu Hyun bahkan tak pernah memberikan gadis itu benda manis seperti itu.

“ …..” Hyu Won hanya diam dan menghela nafanya dengan berat. Semua terasa sangat sulit dan membingungkan. Mana yang harus ia percaya. Kyu Hyun atau Hye Rin dengan semua bukti yang ia lontarkan. Kyu Hyun pergi ke myeongdeong? Atau langsung pulang?

Sekelebat percakapannya dengan Soo Jin di bangku taman muncul. Soo Jin bilang melihat Kyu Hyun oppa di Myeongdeong?? Batin Hyu Won. Hyu Won mulai gelisah.

“Ia mengatakan gelang ini tak pantas untukmu tapi lebih baik untuku” ucap Hye Rin dengan senang. Ia merasa senang saat Kyu Hyun mengatakan hal seperti itu tempo hari padanya.

Seketika itu juga Hyu Won mengangkat kepalanya dan memandang Hye Rin dengan tatapan tak percaya. Bukan pada kalimat wanita itu melainkan pada kalimat yang di ucapkan Hye Rin. Kalimatnya sama seperti yang di katakan Soo Jin.

“ Aneh, ku lihat Kyu Hyun oppa seperti memberikan sesuatu pada gadis itu” gumam Soo Jin pelan.

 

Hye Rin merasa suasana menjadi hening, diliriknya gadis di sampingnya yang hanya diam tampak memikirkan sesuatu. Bibir Hye Rin tersungging licik. Ia berpikir telah berhasil mengacaukan pikiran Hyu Won.

“Baiklah, aku tak punya banyak waktu dengan gadis polos sepertimu. Ku harap kau memikirkan kembali apa yang sudah ku katakan padamu” ucap Hye Rin lalu berlalu meninggalkan Hyu Won.

Hye Rin hanya menatap Hyu Won dengan seringai sebelum ia pergi.

“Aku pergi, annyeong!”

Hyu Won berdiri mematung dan memikirkan fakta baru yang ia dapatkan. Kakinya terasa sangat lemas. Kakinya tak mampu menopang berat tubuhnya lagi hingga ia merosot ke lantai dan memegang kedua lututnya dalam keadaan berjongkok.

Ia menyangkal semuanya mati-matian. Air matanya akan mengalir bila ia tak bisa manahan semuanya. Rasanya ingin menangis tapi ia tak ingin semuanya seperti itu. ia tak ingin menangisi sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Meskipun hatinya sedikit mulai percaya pada semua yang di katakan Hye Rin belum lagi percakapannya dengan Soo Jin.

Hyu Won masih terus berjongkok dan memegang lututnya yang tadi melemas sambil menatap lantai putih. Rasa lemas mulai berganti dengan pegal. Rasanya enggan untuk berdiri. Hingga sepasang sepatu hitam mengalihkan pandangan Hyu Won pada lantai putih. Diangkat kepalanya dengan cepat dan tersenyum ramah pada sosok di hadapannya.

“Oppa..” ucap Hyu Won lemah. Entah mengapa rasanya ia ingin memeluk pria itu namun terhenti oleh semua pikiran dan kebimbingan tentang pria di hadapannya itu.

“Apa aku lama? Aku membuatmu menunggu hingga kau akan menangis seperti anak kecil?” canda Kyu Hyun lalu menarik Hyu Won agar berdiri.

“Anni, aku tak menangis. Aku hanya lelah” ucap Hyu Won menyangkal. Mungkin wajahnya saat ini terlihat menyedihkan.

“Gweanchanna? Akhir-akhir ini kau sering lelah Hyu Won-ah. Kau harus ke rumah sakit untuk periksa” ucap Kyu Hyun khawatir.

“Nan gweanchanna oppa” balas Hyu Won lesu.

“Kajja!! Kita mau kemana?” ajak Kyu Hyun.

“Kita pulang saja” balas Hyu Won datar.

“Kau sakit?” tanya Kyu Hyun. Ya aku sakit karenamu batin Hyu Won.

“Anni.” Geleng Hyu Won. Mata gadis itu menatap Kyu Hyun dengan banyak pertanyaan.

“Wae?” tanya Kyu Hyun dan mendapat gelengan dari Hyu Won.  Keduanya lau berjalan menuju luar kelas.

****

Central Building, Kyunghee University

Siang itu semua panitia umum penerimaan mahasiswa baru tengah sibuk mendekor gedung utama universitas yang akan di jadikan tempat acara penyambutan bagi mahasiswa baru. Kyu Hyun sebagai  ketua Senat sibuk mengatur dan mengontrol kerja rekan-rekannya. Ia terlihat begitu sibuk sejak satu minggu lalu.

Kemeja kotak-kotak biru yang tak di kancing  dengan kaus putih di dalamnya membuatnya terkesan sangat tampan. Di genggamanannya ada beberapa kertas susunan dekorasi ruangan. Di lehernya tergantung kartu kepanitiaan pelaksanaan.

“Ya!!! In Sung-ah, jangan hanya bercanda. Periksa pengaitnya!!!” teriak Kyu Hyun pada In Sung yang tengah berbicara akrab dengan Eun Hye. Pria itu tengah melakukan pendekatan pada gadis pujaanya itu.

“Kyu Hyun-ah, meja ini menghadap timur atau barat??” tanya Eun Hyuk yang bingung dengan letak meja penerimaan tamu.

“Timur saja hyung” balas Kyu Hyun.

Kyu Hyun berjalan mengelilingi gedung dan memeriksa lagi semua dekorasi gedung. Ia tak ingin acara kacau hanya karena ada dekorasi atau pengait semacamnya yang tak kuat sehingga menyebabkan kekacauan nantinya.

“Semuanya bisa beristirahat sebentar. Dua jam lagi kalian kembali lagi ke sini. Ada beberapa dekorasi yang harus di perbaiki” teriak Kyu Hyun dari atas panggung.

“Ne,” sahut semua panitia lalu berjalan keluar dari gedung. Sementara yang lain keluar, hanya Kyu Hyun yang masih berdiri dan kembali mengecek apa saja yang belum tuntas. Hingga suara seseorang membuatnya menghentikan pekerjaannya.

“Kyu Hyun-ah..” ucap seorang gadis di belakang Kyu Hyun, seketika itu juga Kyu Hyun berbalik.

“Ah, Hye Rin-ah” sahut Kyu Hyun datar lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

“Kau makan dulu. Bagaimana kalau kita makan siang bersama. Aku sudah lapar” ajak Hye Rin.

“Kau duluan saja, aku masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan lagi” balas Kyu Hyun.

“Aku tunggu” balas Hye Rin.

Kyu Hyun yang tengah memeriksa dekorasi panggung sedikit menghela nafas berat dan membalikan badannya dengan cepat ke arah Hye Rin.

“Aku akan makan siang dengan Hyu Won. Jadi, kau bisa makan duluan saja Hye Rin-ah” ucap Kyu Hyun lalu berbalik lagi.

“ …” Hye Rin hanya berdiam diri. Ia tak tahu harus berbuat apa. Kyu Hyun menyadari gadis itu belum pergi dan masih terus berdiri di belakangnya.

“Kau masih di sini?? Kau tak lihat aku sibuk. Hanya melihat saja tak akan membuatmu kenyang” Ucap Kyu Hyun dengan acuh, nada pria itu terdengar datar tapi sarat akan suatu kebencian yang berlebihan.

“Kenapa kau dingin sekali Kyu Hyun-ah?” ucap Hye Rin lirih.

Kyu Hyun kembali menghembuskan nafasnya, ia terlalu lelah untuk meladeni Hye Rin. Ia ingin cepat menyelesaikan pekerjaannya tapi gadis itu terus mengekorinya. “Lalu aku harus bersikap manis dan hangat padamu?? Aku bukan kekasihmu” ucap Kyu Hyun dengan penekanan.

“Setidaknya jangan bersikap dingin padaku. Semenjak bersama Hyu Won kau berubah” ucap Hye Rin kesal. Menurut Hye Rin, Hyu Won adalah gadis yang patut disalahkan atas berubahnya sikap Kyu Hyun.

“Aku memang begini, jangan menyalahkan Hyu Won” ucap Kyu Hyun datar “Ia kekasihku” tambahnya dengan penekanan.

“Aku benci dia” desis Hye Rin namun terdengar oleh Kyu Hyun.

“Terserah kalau kau benci padanya, tapi jangan pernah mengganggunya. Kau akan tahu akibatnya jika mengganggunya” ucap Kyu Hyun dengan tajam.

“Kyu Hyun-ah??” pekik Hye Rin, ia tak percaya dengan kalimat yang di lontarkan Kyu Hyun padanya.

Hye Rin menelan ludahnya dengan sulit. Kyu Hyun tak pernah berbicara sepedas ini padanya. Kyu Hyun, ia walaupun sangat marah tapi tidak akan pernah melontarkan kalimat seperti tadi. Itu kalimat yang terdengar begitu sangat mengerikan bagi Hye Rin. Karena dari nada kalimat itu tersirat suatu pesan dan perlindungan yang berlebihan pada Hyu Won.

“Kau tak pernah seperti ini padaku. Kau tak pernah benar-benar melindungiku” sahut Hye Rin mengungkit moment di mana saat ia dan Kyu Hyun masih berstatus kekasih.

“Kita sudah berakhir, itu semua masa lalu jangan terus-menerus mengungkapkannya” ucap Kyu Hyun datar lalu berjalan meninggalkan Hye Rin yang berdiri mematung.

Sepeninggalan Kyu Hyun, gadis itu hanya berdiri mematung dengan nafas yang berat seolah oksigen sangat sulit di dapatkan padahal ia berada di dalam gedung Universitas sendiri.

Tubuhnya bergetar, Kyu Hyun benar-benar seperti akan terlepas dari dirinya. Ia ragu apakah Kyu Hyun masih punya perasaan padanya atau tidak. Semua keyakinannya runtuh hanya dengan kalimat yang Kyu Hyun lontarkan tadi.

Tubuh Hye Rin melemas, seluruh tenaganya meluap enatah kemana. Tubuhnya merosot ke lantai. Air matanya mengalir deras.

“Kyu Hyun-ah, mianhae” ucap Hye Rin dengan parau.

“Wae?? Kyu Hyun-ah!! Kau tak mencintaiku lagi?? Kyu Hyun-ah, di mana dirimu yang dulu??” racau Hye Rin dengan air mata yang semakin deras.

Terlalu fokus pada kesedihannya membuat Hye Rin tak merasakan ada seseorang yang dari tadi terus menatapnya.

“Berdiri” ucap sebuah suara dengan tajam.

Hye Rin yang tengah menangis mendongak kepalanya dan menata siapa yang berbicara padanya.

“DongHae oppa??” ucap Hye Rin parau.

“Berdiri” ucap DongHae dengan nada lebih tinggi.

“ Hkk..hkk…” isak Hye Rin.

Habis sudah kesabaran yang DongHae tahan sejak lama. Selama ini ia hanya diam melihat usaha Hye Rin yang ingin kembali lagi pada Kyu Hyun bukan karena menyerah melainkan memberikan kesempatan pada gadis itu untuk mendapatkan kembali Kyu Hyun. Tak di pungkiri oleh dirinya sendiri kalau ia masih menaruh perasaan lebih pada gadis itu.

“Kim Hye Rin kau bodoh. Cepat berdiri atau aku menyeretmu dari sini” ucap DongHae.

“Pergi, pergilah. Aku ingin sendiri. Jebal!!!” ucap Hye Rin dengan isakan.

“Baiklah” ucap DongHae frustasi lalu menarik Hye Rin dengan kasar hingga gadis itu berdiri tepatnya tertarik ke atas.

“Oppa!! Wae??? Lepaskan aku..” ucap Hye Rin kesal.

“Gadis bodoh, tak bisakah kau merasakan perasaanku??” kesal DongHae lalu menarik Hye Rin ke salah satu kursi di dekat mereka. Di dudukannya gadis itu dengan hati-hati lalu tangannya menarik saputangan biru dari sakunya.

DongHae berlutut di hadapan Hye Rin dan mengahapus air mata Hye Rin dengan pelan. Hye Rin mulai mereda. Ia mulai sadar dengan apa yang baru saja DongHae ucapkan tadi.

“Oppa..” ucap Hye Rin pelan.

“Hmmm??” tanya DongHae lalu merapihkan anak rambut Hye Rin yang sedikit berantakan.

“Wae?? Kenapa kau baik padaku?” tanya Hye Rin serak.

“Wae?? Tidak boleh??” Apakah aku harus marah padamu?” tanya DongHae balik.

“Anni, hanya saja..” ucapan Hye Rin terhenti.

“Diam, dan dengarkan aku baik-baik” sela DongHae. Hye Rin  hanya mentap bingung ke arah DongHae.

“Aku, mencintaimu. Kau, sudah habis semua kesempatanmu untuk berusaha mendekati Kyu Hyun. Selama ini aku diam, hanya untuk melihat seperti apa hasilnya. Dan ternyata kau hanya berubah menjadi gadis yang jahat dan selalu bersedih. Aku tak akan membiarkanmu mendekati Kyu Hyun lagi. Aku tak peduli kau tak suka dengan sikapku. Tapi aku akan tetap membuatmu kembali padaku.” Ucap DongHae dengan serius. Hye Rin hanya terdiam membeku. Ia mulai merasa nyaman, namun, lagi-lagi perasaannya pada Kyu Hyun sulit membuatnya tenang.

“Kau tak waras oppa, aku tak mencintaimu lagi. Hubungan kita adalah kesalahan di masa lalu. Tak seharunya aku berselingkuh dengan oppa dulu. Aku mencintai Kyu Hyun” ucap Hye Rin dengan kasar lalu berdiri meninggalkan DongHae yang masih berlutut di tempatnya.

DongHae menatap Hye Rin yang berlari tanpa memperdulikan dirinya yang masih berlutut.

“Dasar gadis bodoh, kau hanya akan menyakiti hatimu sendiri” ucap DongHae dengan senyuman. Ia tak terluka sedikit pun dengan perkataan Hye Rin. Baginya Hye Rin tengah mengejar ambisinya untuk mendapatkan Kyu Hyun lagi dan bukannya mencintai Kyu Hyun.

****

Kyu Hyun berjalan mengendap-endap ke arah kursi kayu di taman belakang tempat biasa Hyu Won duduk dan menunggunya setiap hari. Ia ingin mengejutkan Hyu Won yang sedang duduk. Biasanya gadis itu akan sibuk dengan buku-buku tebalnya. Mereka sudah membuat janji makan siang bersama.

Kyu Hyun menatap Hyu Won dari belakang dengan serius. Niat awalnya berubah saat melihat Hyu Won yang tengah serius. Kyu Hyun masih terus mentap Hyu Won dari belakang. Gadis itu tidak sedang membaca buku melainkan melamun. Di tangannya memang ada sebuah buku tapi tampaknya tak mendapat sentuhan sama sekali. Kyu Hyun jadi sedikit khawatir. Biasanya Hyu Won tidak akan membiarkan bukunya tak tersentuh seperti itu.

“Hyu Won-ah” panggil Kyu Hyun. Gadis itu tak menoleh sedikit pun.

“Kang Hyu Won !!” Ucap Kyu Hyun sedikit berteriak.

Hyu Won sedikit tersentak dan menolehkan kepalanya ke arah Kyu Hyun. “Oppa??” Ucap Hyu Won tidak fokus. Ia lalu tersenyum manis ke arah Kyu Hyun, tersenyum dengan terpaksa.

“Lama menungguku membuatmu frustasi ya?” Tanya Kyu Hyun lalu duduk di samping Hyu Won.

“Cih..” Cibir Hyu Won. Biasanya ia akan membalas perkataan Kyu Hyun yang terlalu percaya diri seperti tadi tapi kali ini ia terlalu malas untuk membalas.

“Kau masak apa?” tanya Kyu Hyun lalu meneguk sebotol air mineral yang ada di genggamannya.

“Aku buat omelet, rolade, kepiting goreng dan udang goreng” jawab Hyu Won lalu membuka kotak bekal makanan yang ia bawa.

“Palli, aku lapar sekali Hyu Won-ah” ucap Kyu Hyun seperti anak kecil.

“Ishhh, kau pikir aku ibumu?” kesal Hyu Won namun tetap membuka kotak bekalnya.

“Kau kan calon ibu anak-anaku” ucap Kyu Hyun dengan jahil. Wajah Hyu Won langsung memerah seketika itu.

“Diam kau” ucap Hyu Won gugup. Kyu Hyun tahu Hyu Won sedang malu sekarang.

“Kau tidak sopan sekali denganku” cibir Kyu Hyun.

“Memangnya kau sopan pada Ahra eonnie. Kau lebih kurang ajar dari pada diriku oppa” balas Hyu Won.

“Ya!! Ku katakan padamu ya, kau jangan sering-sering bergaul dengan Ahra noona. Nanti kau berubah jadi cerewet sepertinya. Sudah cukup Ahra noona dan eomma. Kau jangan cere…” ucapan Kyu Hyun terhenti karena Hyu Won buru-buru memasukan rolade dengan kasar.

“Ya!!!!…” kesal Kyu Hyun dengan mulut penuh makanan.

“Kau cerewet oppa” balas Hyu Won sengit seolah membalikan semua ucapan Kyu Hyun bahwa ialah yang cerewet.

“uhuukk…uhukk.”

Kyu Hyun sedikit tebatuk karena ulah Hyu Won.

“Ommo!! Oppa, mianhae…” ucap Hyu Won panik lalu menyerahkan sebotol air pada Kyu Hyun.

Kyu Hyun meneguknya lalu menatap Hyu Won dengan tajam. “Kau mau membunuhku?? Kau ini benar-benar sangat kasar” kesal Kyu Hyun.

“Aku kan sudah minta maaf, kau makan sendiri saja” ucap Hyu Won dengan kesal lalu menyerahkan kotak makanan di tangannya pada Kyu Hyun.

Kyu Hyun akhirnya menyerah dan memakan sendiri bekal makanannya. Disisihkan sayur-sayur yang ada di dalam kotak makanannya.

“Ya!! Oppa!!! Kau menyisihkan sayurnya?? Makan atau aku tak buatkan kau makan siang lagi” ucap Hyu Won sengit. Ia mendapat pesan dari Hanna untuk mengontrol makan Kyu Hyun.

Kyu Hyun hanya diam namun menuruti perintah Hyu Won, ia terlalu lapar dan malas untuk memulai pertengkaran lagi dengan Hyu Won.

“Oppa, kau sibuk sekali ya akhir-akhir ini?” tanya Hyu Won.

“Ne, wae??” balas Kyu Hyun.

“Anni, hanya saja aku sering melihat oppa dan Hye Rin eonnie bersama” ucap Hyu Won. Sebenarnya ia ingin menanyakan tentang hubungan Kyu Hyun dan Hye Rin tapi ia tidak mau terlihat mencolok dan membuat Kyu Hyun curiga.

“Hmmm, ia wakil ketua. Jadi, kami sering pergi bersama. Wae? Kau cemburu? Tanya Kyu Hyun enteng.

“Mwo?? Anniya” balas Hyu Won singkat lalu mencari kesibukan lain dengan membaca buku yang sedari tadi terletak di sampingnya. Ia berusaha menghilangkan kegugupannya.

“Kau sudah makan? Kau tidak ada kuliah?” tanya Kyu Hyun.

“Aku sudah makan, satu jam lagi aku ada kelas” balas Hyu Won.

“Baguslah” ucap Kyu Hyun pada dirinya sendiri, itu artinya Hyu Won bisa menemaninya sebentar pikirnya.

Hyu Won kembali membaca dan fokus pada bacaannya membiarkan Kyu Hyun berkutat dengan sumpit dan kotak bekal yang ia bawa.

“Sudah selesai, kenyang sekali. Gomawo wonnie-ya” ucap Kyu Hyun lalu mengecup pipi Hyu Won singkat. Seketika itu juga Hyu Won menoleh, ia terkejut dengan perkataan Kyu Hyun. Jarang-jarang Kyu Hyun memanggilnya seperti itu sebenarnya ia lebih terkejut dengan kecupan singkat Kyu Hyun.

“Wae??”

“Anni, Oppa jadi suka menciumku sembarangan” balas Hyu Won sambil mengusap pipinya.

“Biar saja kau kan kekasihku” balas Kyu Hyun.

“Ya sudah, aku mau ke kelas dulu oppa” ucap Hyu Won lalu membereskan kotak makananya. Hyu Won berdiri dan hendak meninggalkan Kyu Hyun namun Kyu Hyun berusaha menarik lengannya dan membuat Hyu Won kembali terduduk.

“Tetap di sini Hyu Won-ah, aku lelah. Aku mau tidur sebentar” Ucap Kyu Hyun manja.

“Mwo??”

“Seharian ini aku mendekor gedung, kau tahu sebesar apa gedung itu?? Lelah sekali. Biarkan aku tidur satu jam, lalu bangunkan aku, ne” Ucap Kyu Hyun lalu dengan gerakan cepat membaringkan kepalanya di paha Hyu Won.

“Ya!! Oppa!!” Pekik Hyu Won.

“Diamlah, aku ingin tidur” Ucap Kyu Hyun lalu menutup matanya. Bangku taman yang di duduki memang panjang dan berada tepat di bawah pohon rindang sehingga membuat siapa saja akan mengantuk bila berada di bawa pohon rindang seperti itu. Dan lagi sejak kecil Hyu Won suka pada tempat yang rindang sepert ini, itu alasan ia memilih tempat itu untuk menunggu Kyu Hyun.

Hyu Won memandangi wajah Kyu Hyun dengan lekat-lekat. Bibir Hyu Won sedikit tersungging saat melihat wajah jerawat Kyu Hyun. Pria itu tidak suka makan sayuran sehingga wajahnya seperti itu.

“Oppa, kau terlihat lelah sekali” gumam Hyu Won lalu menyingkirkan rambut kyu hyu yang menutupi dahinya. Tangan Hyu Won bergerak menghapus butir-butir ketingat di dahi Kyu Hyun.

“Jangan mengganguku Hyu Won-ah,” kesal Kyu Hyun yang tiba-tiba berbicara.

“Aishhh kau belum tidur?? Cepat tidur dan jangan berbicara wajah bulan” kesal Hyu Won.

Hyu Won membuka kancing atas kemeja Kyu Hyun agar angin bisa masuk dan Kyu Hyun tak terlalu sesak. Kyu Hyun memang mengacingkan kemejanya saat menemui Hyu Won tadi.

“Ya!!! Kau mau memperkosaku??” teriak Kyu Hyun lalu membuka matanya menatap Hyu Won dengan jahil. Hyu Won mengeretakkan giginya dan menjitak kepala Kyu Hyun pelan.

“Kau ini!! Aku hanya membiarkan udara masuk agar kau tak kepanasan” kesal Hyu Won.

“Babo..” desis Hyu Won.

Kyu terlalu lelah dan tak mau memulai pertengkaran dengan Hyu Won. Hyu Won terus menatap wajah Kyu Hyun yang mulai menghampiri alam mimpi. Pria ini sudah tertidur, pikir Hyu Won. Nafas Kyu Hyun mulai teratur, kalau begini Kyu Hyun terlihat seperti bayi yang manis.

“Oppa, wajahmu jelek sekali. Kenapa bolong seperti ini” ucap Hyu Won sendiri lalu membelai wajah Kyu Hyun. Sedikit kekehan keluar dari bibirnya.

“Aigoo, berminyak sekali. Yang seperti inilah penyebab jerawat” dumal Hyu Won. Hyu Won meraih tasnya pelan agar tak menyebabkan Kyu Hyun bangun.

Di ambilnya tissue basah dan mulai melipat menjadi dua bagian kotak. Di tahannya rambut Kyu Hyun yang ada di dahi lalu mulai menyapukan tissue basah ke wajah Kyu Hyun. Tak ada pergerakan sedikit pun dari Kyu Hyun. Sepertinya namja itu benar-benar tertidur karena kelelahan. Dan itu menjadi sesuatu yang di sukai Hyu Won agar bisa melakukan apapun pada Kyu Hyun.

Hyu Won menyudahi aktivitas mebersihkan wajah Kyu Hyun lalu mengambil bukunya dan kembali membaca.

Hampir setengah jam Hyu Won membaca namun akhirnya ia menyudahi aktivitasnya. Tak enak juga saat membaca sendirian.

“Aigoo oppa, aku bosan sekali” keluh Hyu Won. “Oppa, kau sedang mimpi ya?” tanya Hyu Won sambil mengusir rasa bosannya. Ia sedikit usil dengan menyentuh mata Kyu Hyun. Sedikit harapan agar Kyu Hyun bangun, walaupun ia tahu Kyu Hyun sangat lelah. Tapi, ia sudah sangat bosan.

“Aigoo, dia manusia atau mayat” cibir Hyu Won. Kyu Hyun tak juga bangun.

Hyu Won mulai kembali membelai kepala Kyu Hyun. Sepertinya gadis itu tak bisa menghentikan tangannya untuk menyentuh Kyu Hyun. Bibirnya berkali-kali tersungging saat melihat wajah pulas Kyu Hyun. Pikirannya sedikit melayang pada satu tahun lalu saat Kyu Hyun menyatakan cinta padanya. Bukan, tepatnya memaksanya untuk menjadi yeojachingu pria itu.

Flashback

 

Hyu Won tengah memandang kesal pada seniornya yang dengan tega menyuruhnya berdiri sambil memegang sebuah balon seperti anak kecil. Hyu Won sedang menjalani masa orientasi sebagai mahasisiwi baru.

 

“Kau lelah?? Mau istirahat? Kau boleh istirahat dengan satu syarat” ucap senior namja yang sejak tadi menatap Hyu Won dengan senang.

 

“Anni” balas Hyu Won ketus.

 

“Baiklah, angkat satu kakimu” ucap senior itu dengan enteng.

 

“Mwo??”

 

“Kau masih kuat kan?” tanya senior itu dengan tatapan tajam. Ia mengerjai Hyu Won karena memang Hyu Won bersalah, gadis itu dengan kurang ajarnya berani melawan seniornya. Gadis itu tak suka tradisi bodoh seperti ini.

 

“Ah, kau lelah ya. Makanya jangan melawanku, kau tahu aku Ketua Senat kan? Kau masih baru dan sudah mulai mencari masalah denganku.” Balas pria tersebut dengan seringai.

                                                                                 

“YA!!! LEE HYUKJAE!!! BERHENTI MENJADI DIRIKU DAN MENGGODA GADIS-GADIS!!” teriak sebuah suara dari arah belakang.

 

Pria yang sedang berbicara dengan Hyu Won sontak membalikan badannya dan tersenyum salah tingkah “Ya!! Cho Kyu Hyun-ah, hahahahah hanya pemanasan. Ku serahkan kembali jabatan gadunganku” ucap senior yang mengaku ketua itu dengan enteng tanpa bersalah sedikit pun, ia lalu mengedipkan matanya ke arah Hyu Won yang entah sejak kapan menganga karena ia baru saja dikerjai.

 

Hyu Won sedikit tersenyum dan menurunkan kakinya dengan santai.

 

“Dan kau, siapa yang menyuruhmu menurunkan kakimu?” ucap Kyu Hyun pada Hyu Won.

 

“Ne??” tanya Hyu Won bingung. Bukankah seharusnya begitu??

 

“Tetap angkat kakimu dan pegang telingamu” ucap Kyu Hyun dengan tajam.

 

Hyu Won terus berdiri dan menjalani perintah Kyu Hyun, entah mengapa ia jadi patuh tak seperti tadi saat dengan Hyukjae. Aura Kyu Hyun terlihat berbahaya bila kau memulai pertengkaran dengan pria itu, pikir Hyu Won.

 

Ia merasa risih karena sejak tadi Kyu Hyun terus memandang ke arahnya. Seperti ia adalah seorang tahanan yang akan kabur. Hyu Won memasang tampang kuat walaupun sebenarnya ia sangat lelah. Hampir sepuluh menit ia berdiri dan mendapati tatapan tajam Kyu Hyun terus mengarah ke arahnya.

 

“Neo ireum mwoya?” tanya Kyu Hyun dengan suara beratnya.

 

“Kang Hyu Won imnida.” Balas Hyu Won tegas.

 

“Kau tahu apa alasan aku menghukummu?” Tanya Kyu Hyun lalu melipat tangannya di depan dada.

 

“Ne, aku kurang aja pada Hyukjae sunbae” balas Hyu Won lalu melirik ke arah hyukjae yang memasang tampang bocah bayi seolah mengejek Hyu Won. Emosi Hyu Won sedikit naik lalu ia melempar tatapan kesalnya pada hyukjae. Kyu Hyun mengikuti arah pandang Hyu Won yang menatap bengis ke arah Hyukjae.

 

“YA!!!” Teriak Kyu Hyun keras dan membuat Hyu Won dan Hyukjae menoleh ke arahnya dengan terkejut.

 

“ WAE??” teriak Hyu Won kesal. Hyukjae hanya terkekeh, baru kali ini ada gadis kecil yang berani membentak Kyu Hyun seperti itu.

 

“Aishhh jinjja, anak sekarang memang kurang ajar” keluh Kyu Hyun.

 

“Aku tak akan kurang ajar bila Hyukjae sunbae dan temannya tak menjahiliku” balas Hyu Won membela diri.

 

“Apa aku menyuruhmu berbicara??” tanya Kyu Hyun.

 

Hyu Won hanya diam dan mengerucutkan bibirnya tampak ia begitu kesal. Tanpa ia sadari sikapnya itu membuat Kyu Hyun menjadi tertarik pada dirinya.

 

“Berdiri lima belas menit lagi. Tanpa ganti kaki. Kalau kau lelah kau bisa mengatakan padaku dan aku akan mempertimbangkan menghentikan hukumanmu,” balas Kyu Hyun. Ia sedang berusaha membuat sebuah penawaran pada gadis itu, tiba-tiba ia merasa mendapatkan semangat yang besar. Sebuah permainan baru, lebih menarik daripada Starcraft. Kyu Hyun tahu gadis seperti Hyu Won tak akan menyerah dengan mudah.

 

Hyu Won hanya memasang wajah angkuh. Pantang baginya untuk menyerah pada senior-senior seperti Kyu Hyun dan teman-temannya.

 

Suasanya masih hening, Kyu Hyun terus menatap Hyu Won tanpa sedikit pun mengedip. Seolah sedang meneliti tubuh gadis itu. Kecil, mungil, manis dan err sangat proposional. Ia tak pernah menatap gadis lain seintens ini kecuali terhadap Hye Rin mantan kekasihnya. Ia jadi berpikir ada yang salah dengan dirinya. Apakah ia mulai menemukan hasrat cintanya yang telah menguap entah kemana semenjak penghianatan Hye Rin.

 

 “Kyu Hyun-ah, hentikan hukumannya” ucap Hyukjae tiba-tiba, membuyarkan lamunan Kyu Hyun. Hyu Won sedikit terperangah, ia jadi terharu dengan sikap Hyukjae.

 

Hyukjae menatap Hyu Won dengan wajah prihatin, “Suruh ia berdiri dengan tangannya” balas Hyukjae dengan jahil. Seketika itu juga emosi Hyu Won semakin naik. Satu hal yang ia petik, bahwa Hyukjae adalah orang yang tak boleh di ajak berteman olehnya. Gadis itu terus mengumpat dalam hati meratapi nasib buruknya.

 

Hyu Won masih terus berdiri. Sebenarnya ia sangat lelah tapi rasa gengsinya membuatnya tetap bertahan. Ia sudah tak tahan lagi. Kakinya mulai bergetar dan lemas.

 

“Sunbae-ah…” ucapnya dengan memelas. Kyu Hyun ingin tertawa tapi ia menahannya. Gadis itu mulai lelah, pikir Kyu Hyun.

 

“Wae?” tanya Kyu Hyun.

 

“Aku lelah, bolehkan aku istirahat? Kakiku lemas sekali” ucap Hyu Won, ia membuang semua rasa gengsinya. Ia benar-benar lemas sekarang.

 

“Tentu saja” balas Kyu Hyun.

 

Hyu Won tersenyum senang.

 

“Tapi dengan satu syarat” balas Kyu Hyun dengan datar.

 

“Ne?” tanya Hyu Won bingung. Hyu Won mulai merasa lemas karena sejak pagi ia belum makan di tambah lagi kakinya mulai melemas.

 

“Jadi kekasihku” ucap Kyu Hyun serius. Ia tak pernah seperti ini sejak kejadian dua tahun lalu yang meninggalkan banyak luka pada dirinya. Saat melihat Hyu Won ia memang benar-benar menyukai gadis itu.

 

“Akhirnya, uri Kyu Hyun normal lagi” teriak Hyukjae dengan keras. Ia sudah tahu Kyu Hyun menyukai Hyu Won sejak awal gadis itu masuk.

 

Hyu Won menatap bingung pada dua pria di hadapannya ini. Ada apa sebenarnya? Normal? Apakah ia menjadi sasaran kejahilan mereka berdua lagi?

 

“Mwo??” Ucap Hyu Won tak fokus. Ia merasakan keseimbangannya menghilang entah kemana dan sedetik kemudian tubuh Hyu Won ambruk.

 

Dengan cepat Kyu Hyun menahan tubuh Hyu Won yang hampir menyentuh tanah. Kyu Hyun menggendong tubuh Hyu Won lalu membawanya ke UKS.

 

****

 

“Ngghhh..” lenguh Hyu Won sambil mencoba membuka matanya.

 

Sejak Hyu Won pingsan hingga ia sadar, Kyu Hyun terus berada di samping gadis itu. Menatap gadis itu seolah ia adalah benda terindah di dunia. Bibirnya bahkan tak berhenti tersenyum menatap Hyu Won.

 

“Kau sudah sadar?” tanya Kyu Hyun dengan wajah datar.

 

“Sunbae?” ucap Hyu Won bingung.

 

“Kau sangat terkejut ya? Sampai-sampai pingsan karena pernyataan cintaku tadi” ucap Kyu Hyun tanpa rasa bersalah sedikit pun. Biar bagaimana pun ia penyebab gadis itu pingsan.

 

“Aku ingin pulang” ucap Hyu Won parau, sebenarnya ia takut dengan perkataan Kyu Hyun. Ia tak mau menjadi korban kejahilan pria itu lagi.

 

“Tenang saja, aku yang akan mengantarmu. Eommamu menitipkanmu padaku. Jadi kau akan pulang denganku” Ucap Kyu Hyun. “Dan lagi katanya aku kekasih yang baik untukmu” Sambung Kyu Hyun.

 

“ MWO??” Ada yang salah di sini. Pikir Hyu Won. Ya, benar. Ada sesuatu yang salah di sini. Kyu Hyun menelpon orang tua Hyu Won dan mengaku sebagai kekasih gadis itu.

 

Flashback End

 

“Apakah kau mencintaiku?? Mengapa kau memaksaku menjadi kekasihmu oppa? Apakah perkataan Hye Rin eonnie benar? Aku jadi sedikit ragu dengan perasaanmu oppa” Ucap Hyu Won pilu.

 

Hyu Won mulai merapihkan rambut Kyu Hyun yang sedikit berantakan. Digunakan jari-jarinya untuk menyisir rambut Kyu Hyun.

 

“Bagaimana kalau kau kembali lagi pada Hye Rin eonnie? Bagaimana dengan diriku? Aku sudah terlanjur mencintaimu” Ucap Hyu Won lirih. Air matanya tanpa ia sadari  menetes pada pipi Kyu Hyun. Ia takut bila Kyu Hyun meninggalkannya. Ia tidak peduli bahwa saat ini ia terlihat seperti penakut besar yang mengemis cinta.

 

“Oppa, bisakah kau hapus keraguanku? Aku benar-benar takut. Semua ucapan Hye Rin eonni tampaknya benar. Bagaimana kalau kau meninggalkanku? Bagaimana hidupku?” Ucap Hyu Won lebih pelan lagi. Di usapnya air mata yang mengenai pipi Kyu Hyun.

 

Hyu Won terus memandangi wajah Kyu Hyun, ia takut bila semua perkataan Hye Rin benar adanya. Hyu Won mengambil ponselnya di dalam tas, tiba-tiba terlintas ide untuk memotret wajah Kyu Hyun. Ia suka wajah Kyu Hyun yang seperti ini, polos dan manis.

 

Saat tengah memandang wajah Kyu Hyun, mata Kyu Hyun tampak mengerjap-ngerjap. Hyu Won yang terkejut segera mengatur raut wajah biasa saja seolah tak terjadi apa-apa padahal gadis itu baru saja menangis.

Kyu Hyun menatap wajah Hyu Won dengan raut wajah bingung, wajah gadis itu sembab. Sesuatu yang buruk terjadi, pikinya.

“Aku tidur berapa lama?” Tanya Kyu Hyun yang membuka matanya tapi enggan bangkit dari tidurnya.

“Tidak sampai satu jam oppa, sepertinya setengah jam” jawab Hyu Won sambil melihat jam tangannya.

Kyu Hyun menguap sambil menutup mulutnya lalu menatap wajah Hyu Won lekat-lekat. Kyu Hyun masih penasaran dengan wajah gadis itu. Seketika itu juga Hyu Won menjadi gugup ia membuang tatapan matanya ke arah lain agar tidak bertemu pandang dengan Kyu Hyun dan pria itu tahu gadisnya tengah menghindarinya. Percuma bila ia bertanya karena jawaban Gweanchanna akan ia dengar lagi.

“Aku merasa segar sekarang” ucap Kyu Hyun memecah kegugupan Hyu Won. Hyu Won sedikit lega dengan perkataan pria itu, setidaknya ia tak harus menutupi kegugupannya lagi.

“Cepat bangunlah oppa, pahaku keram daritadi” ucap Hyu Won merajuk berusaha menutupi kegugupannnya. Sebenarnya lebih kepada rasa takut bila Kyu Hyun menyadari gadis itu tengah menangisi namja di pangkuannya itu.

“Kenapa matamu merah? Kau menangis? Menangisiku?” tanya Kyu Hyun menjahili Hyu Won.

Hyu Won sedikit terkejut, ia sedikit kelimpungan dengan pertanyaan Kyu Hyun. Ia ingin berkata tidak apa-apa tapi bibirnya bergerak tak sesuai keinginannya. “Bagaimana kalau ternyata aku menangisimu oppa?” tanya Hyu Won serius. Perasaan emosi membuatnya membawa semua lebih serius.

Kyu Hyun bangkit dari tidurnya dan memandang wajah Hyu Won serius. Ia tak tahu mengapa tapi sepertinya Hyu Won menyimpan sesuatu yang menyesakan dalam hatinya.

“Wae? Mengapa menangisiku? Aku tak suka melihat kau menangis, apalagi karena diriku.” Ucap Kyu Hyun serius.

“Hahahah, oppa aku hanya bercanda. Bukankah oppa masih harus mendekorasi gedung?” ucap Hyu Won dengan senyum getir berusaha mengalihkan pembicaraan mereka yang serius tadi.

“Jangan membuatku khawatir Hyu Won-ah.” Ucap Kyu Hyun lalu membelai pipi Hyu Won.

Hyu Won hanya terdiam, ia hanya tersenyum seolah menjawab perkataan Kyu Hyun. Aku-tak-apa.

“Kau ada kelas, kan? Ku antar” ucap Kyu Hyun lalu berdiri dan merenggangkan tubuhnya. Hyu Won juga ikut berdiri tapi sedetik kemudian ia hampir tejatuh karena kakinya yang terlalu lama menekuk hingga terasa sangat pegal.

“Ommo..” pekik Hyu Won, Kyu Hyun dengan sigap memegang bahu Hyu Won. Keduanya tertawa.

“Gweanchanna? Kajja!!” ucap Kyu Hyun lalu berajalan mendahului Hyu Won. Hyu Won berdiri dan menatap punggung Kyu Hyun sebentar.

Kyu Hyun membalikan badannya dan menatap Hyu Won yang masih mematung menatap dirinya. Kyu Hyun berjalan ke arah Hyu Won dan balas menatap wajah Hyu Won dengan jahil lalu sedetik kemudian tangannya menggenggam tangan Hyu Won. Mata Hyu Won terbelalak, sedikit terkejut dengan ulah Kyu Hyun.

Hyu Won tersenyum lalu menatap Kyu Hyun, ini romantis menurutnya. “Wae? Kau tak pernah berpegangan tangan denganku??” ucap Kyu Hyun tanpa menoleh ke arah Hyu Won, ia menyadari sejak tadi gadis itu tersenyum bahagia sehingga timbul ide jahil untuk menggoda gadisnya itu.

Hyu Won hanya tersenyum senang. Kyu Hyun bisa membuatnya bersedih dan senang dalam waktu bersamaan. Semua keraguan dan kesedihannya terhapus hanya dengan genggaman pria itu, rasanya hangat.

Keduanya berjalan bergandengan tangan. Senyum simpul terukir di bibir Kyu Hyun. Ia merasa sedang memegang sesuatu yang sangat berharga. My pricious girl, batinnya dalam hati. Lalu mengacak rambut Hyu Won.

“Ya!!!” kesal Hyu Won karena rambutnya berantakan.

Kyu Hyun hanya tertawa jahil dan Hyu Won tak benar-benar kesal, karena detik berikutnya gadis itu tersenyum dengan senang. Senyum Hyu Won yang mengembang seketika itu juga memudar saat menyadari siapa yang berdiri di depannya.

“Eonnie??” ucap Hyu Won terkejut. Genggaman Hyu Won menjadi sangat erat di tangan Kyu Hyun, Kyu Hyun merasakan perubahan sikap Hyu Won. Hye Rin berdiri di depannya dengan wajah dingin. Kyu Hyun melirik Hyu Won melalui ekor matanya. Ia tahu gadis itu menyembunyikan sesuatu.

“Kyu Hyun-ah, kau di sini? Kami mencarimu sejak tadi” ucap Hye Rin tanpa memperdulikan Hyu Won.

Hye Rin memandang Hyu Won sekilas dengan segala tatapan bencinya lalu memandang Kyu Hyun dengan manis namun Kyu Hyun sama sekali tak memandang wajah Hye Rin dengan baik.

“Kami membutukanmu untuk dekorasi selanjutnya” ucap Hye Rin lalu menari tangan Kyu Hyun hingga membuat genggaman tangan Kyu Hyun terlepas dari Hyu Won.

Bak disambar petir, tubuh Hyu Won melemas dan bergetar ketakutan. Rasa takutnya meningkat menjadi berlipat-lipat ganda. Apa rasanya seperti ini saat Kyu Hyun meninggalkanku? Gumam Hyu Won dalam hati.

Kyu Hyun menghempaskan tangan Hye Rin dan menatap gadis itu dengan tatapan tak sukanya.

“Kau pergi duluan saja Hye Rin-ah, aku mau mengantar Hyu Won dulu” ucap Kyu Hyun datar lalu mengalihkan tatapannya ke arah Hyu Won. Di dapati gadis itu tengah menunduk menatap tanah dengan raut wajah cemas.

“Kajja!!” ucap Kyu Hyun lalu kembali menggenggam tangan Hyu Won. Bak adegan slomotion dalam sebuah film. Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap Kyu Hyun dengan rasa tak percaya, Kyu Hyun memilihku? Gumamnya dalam hati. Rasanya seperti berada di bawah pohon sakura yang menggugugukan daunnya dan terlihat begitu indah. Genggaman Kyu Hyun terasa begitu sangat nyaman dan penuh dengan perlindungan.

“Ne” angguk Hyu Won lalu keduanya berjalan meninggalkan Hye Rin yang diam mematung. Hyu Won hanya menatap tangan Kyu Hyun yang terus menggengam tangannya.

****

Cenral Building, Kyunghee University

07:00 PM

Sekarang Hyu Won berdiri dengan kasalnya diantara para kerumunan mahasiswa dan mahasisiwi baru. Gadis itu tak terlalu suka dengan keramaian apalagi hal-hal yang berbaur pesta seperti saat ini. Kalau bukan Kyu Hyun yang memaksanya datang dan menemani pria itu maka ia tidak mungkin ada di sini sekarang.

Hyu Won, gadis itu berdiri dan memasang tampang sebal kepada pria yang tengah memberikan kata sambutan di atas panggung. Ia menatap pria itu dengan segala tatapan membunuh yang ia punya. Pria itu yang mengajakanya tapi malah sibuk dengan urusannya sendiri. Hyu Won tahu bahwa Kyu Hyun memang sangat sibuk. Tapi setidaknya Kyu Hyun juga harus memikirkan perasaannya. Gadis itu lebih terlihat seperti anak hilang yang mencari ibunya di keramaian pesta malam itu.

“Aku bosan sekali,” sungut Hyu Won untuk yang ke sekian kalinya. Ia mencoba membuang tatapannya dari pria itu. Ia ingin pria itu tahu bahwa ia benar-benar berada dalam tingkat kebosanan yang paling akut.

Sejak tadi Hyu Won hanya kesal karena merasa diacuhkan oleh Kyu Hyun. Tapi, tanpa sepengetahuannya pria itu sejak tadi juga terus mengawasi Hyu Won. Kemana Hyu Won pergi dan apa yang di lakukannya. Bagaimana tidak Hyu Won tak di awasi dengan ketat oleh Kyu Hyun? Malam ini gadis itu terlihat sangat cantik. Gaun pemberian Ahra yang melekat pada tubuh gadis itu membuatnya sedikit terlihat dewasa. Kyu Hyun tahu bahwa Hyu Won pasti akan menolak mentah-mentah ajakannya, semua alasan sudah pasti di gunakan gadis itu tak terkecuali masalah gaun. Gadis itu mengatakan tak memiliki gaun untuk pesta. Saat mendengar alasan yang di ucapkan gadis itu, Kyu Hyun hanya tersenyum licik karena ia sudah mengira akan seperti itu maka sebelumnya ia menyuruh Ahra untuk mencarikan sebuah gaun untuk gadis itu.

Masalah gaun sudah dapat teratasi. Gadis itu memang bersedia pergi ke pesta bersama Kyu Hyun karena sudah tak ada alasan lagi untuk menolak tapi masalah baru muncul saat gadis itu keluar dari kamarnya dan menampilkan gaun pemberian Ahra yang terlihat cocok di tubuhnya. Kyu Hyun masih ingat jelas ia mengumpat dalam hati menyesali keputusannya meminta Ahra membelikan gaun itu untuk Hyu Won. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan gaun itu tapi yang membuat Kyu Hyu kesal adalah, potongan gaun itu terlalu rendah di bagian belakang sehingga membuat punggung gadis itu terekspos dengan sangat bebas. Ia bahkan menelpon noonanya dan mengomentari gaun yang di belikan noonanya itu dengan marah.  Dan dengan enteng Ahra berkata bahwa kau tidak bisa membuatnya terlihat seperti akan pergi ke gunung dengan menyuruhnya memakai gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Bukankah kalian akan pergi pesta? Motto fashion itu, kalau bagian atas terbuka maka bagian bawah harus tertutup. Begitu juga kalau bagian depan tertutup maka bagian belakang harus membuat orang berdecak kagum. Kyu Hyun hanya bisa mengumpat dalam hati saat noonanya itu malah mengatakan kepadanya untuk diam saja bila tak tahu fashion. Apakah fashion harus membuat gadisnya menjadi bahan tontanan mata lelaki? Ia bahkan berusaha mati-matian untuk tidak menyentuh gadis itu saat keduanya berada di dalam mobil.

****

Hyu Won berjalan mengitari meja makanan, bahkan makanan pun tak mampu membuatnya tertarik untuk berada lebih lama di pesta itu. Kemana pria itu? Decaknya dalam hati. Karena sudah menghampiri meja makan dan ternyata tak membangkitkan semangatnya sama sekali ia berbasa-basi mengambil segelas orange jus. Gadis itu memegang segelas jus dan berjalan mencari tempat sepi.

Saat tengah mencari tempat sepi, tiba-tiba ia merasa bahunya seperti ada yang menepuk. Tidak terlalu keras tapi membuat gadis itu menengok dengan cepat. Ia merasa senang karena akhirnya ada seseorang yang bisa diajak berbicara di tengah-tengah keramaian pesta.

“Hai,” sapa seorang pria di belakang Hyu Won.

“DongHae oppa??” ucap Hyu Won senang lalu tersenyum ramah. Hyu Won sudah menganggap DongHae seperti kakaknya. Pria itu salah satu senior yang dekat dengannya selain Hyukjae. Perkenalan mereka dimulai saat Hyu Won tengah mencari buku di perpustakaan dan akhirnya ia bertemu DongHae. Ia juga tahu kalau DongHae adalah teman Kyu Hyun.

“Kau sedang apa? Sendirian saja? Mana Kyu Hyun?” tanya DongHae.

“Iya, aku sendirian. Pria sialan itu meninggalkanku sendiri. Ia yang mengajakku tapi ia melantarkanku. Menyebalkan sekali” ucap Hyu Won kembali sebal. Gadis itu kembali kesal saat ada yang menanyakannya tentang Kyu Hyun.

“Ia sedang sibuk, mau ku temani? Aku juga sendirian” tawar DongHae.

“tentu saja, aku malahan hampir mati bosan. Sejak tadi aku hanya sendirian oppa” sahut Hyu Won senang.

“Kajja! Kita ke sana, di sini terlalu ramai” ajak DongHae lalu berjalan beriringan dengan Hyu Won.

Tanpa Hyu Won sadari, DongHae meletakan tangannya di bahu gadis itu. Niat DongHae baik, pria itu tak ingin tubuh belakang gadis itu menjadi tontonan saat mereka melewati segerombolan pria.

“Oppa, kau datang dengan siapa?” tanya Hyu Won saat keduanya sudah mendapatkan tempat yang pas untuk berdiam diri.

“Aku datang sendiri” balas DongHae.

Hyu Won hanya menganggukan kepalanya lalu mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Ia mencari sosok Kyu Hyun. Walaupun kesal Hyu Won juga tetap ingin melihat pria itu. apalagi malam ini pria itu terlihat seperti pangeran dengan jas hitam yang membalut tubuh tegapnya.

Mata Hyu Won terus mencari Kyu Hyun hingga tubuhnya menegang saat melihat Hye Rin dan Kyu Hyun tengah berdiri bersamaan. Jarak keduanya terlalu dekat. Hyu Won terpaku pada Kyu Hyun dan Hye Rin. Walaupun keduanya tak melakukan apapun tapi mengingat pernyaataan mengerikan Hye Rin beberapa waktu lalu membuat Hyu Won sedikit takut.

DongHae memanggil Hyu Won berkali-kali tapi tak mendapat jawaban. Pria itu akhirnya menyadari bahwa Hyu Won tengah menatap sesuatu. Diikuti arah tatapan Hyu Won dan pria itu mendapati gadis di sebelahnya tengan cemburu.

“Cemburu Hyu Won-ah??” ucap DongHae dengan senyuman.

“Mwo?? Anni, mereka kan sahabat” ucap Hyu Won pelan.

“Tapi Hye Rin menyukai Kyu Hyun” ucap DongHae dengan lantang seketika itu juga Hyu Won menoleh terkejut. Ia pikir hanya dirinya yang mengetahui fakta itu.

“Kau tahu oppa?” tanya Hyu Won masih dengan keterkejutannya.

“Tentu saja, Hye Rin itu sangat berambisi pada Kyu Hyun. Ia tak benar-benar mencintai Kyu Hyun” ucap DongHae. Entah mendapat angin segar darimana Hyu Won menjadi sedikit lega. Ambisi? Tapi Hye Rin mengatakan ia mencintai Kyu Hyun.

“Kenapa kau tahu?” tanya Hyu Won lagi.

“Apakah itu penting?” tanya DongHae.

“Tentu saja,” ucap Hyu Won semangat.

“Kau seperti anak kecil” ucap DongHae lalu mengacak rambut Hyu Won setelah menjitaknya.

“Ya!!! Oppa! Kau merusak tatanan rambutku” sungut Hyu Won.

“Baiklah mianhae,” ucap DongHae.

“Jadi?? Kau tahu darimana?” tanya Hyu Won penasaran.

“Kyu Hyun dan Hye Rin dulu berpacaran tapi mereka putus karena Hye Rin berselingkuh denganku” ucap DongHae.

“MWO??” teriak Hyu Won terkejut dan mendapatkan sumpalan dari tangan DongHae. Bagaimana tidak, orang-orang di sekitar mereka langsung menengok.

“Pelankan suaramu babo” ucap DongHae.

“ Ne..Ne..” balas Hyu Won. Gadis itu kembali mendapati fakta baru bahwa DongHae ternyata adalah selingkuhan Hye Rin. Ia sedikit kesal karena ulah DongHae yang mungkin menusuk Kyu Hyun dari belakang, tapi sebenarnya ia mensyukuri apa yang terjadi karena bila tidak seperti itu mungkin saat ini Kyu Hyun tak bersamanya.

“Hye Rin merasa tak senang karena hidup Kyu Hyun tiba-tiba kembali membaik, apalagi setelah ia berpacaran denganmu. Ia tak bisa membedakan rasa cinta dan ambisi, serakah. Ia serakah. Ia mungkin iri dengan kedekatan kalian hingga ia menjadi begitu berambisi. Ia memutuskanku dengan alasan masih mencintai Kyu Hyun” ucap DongHae.

“Aku menyadari kesalahkanku, seharusnya aku tak melepasnya bila aku telah merebutnya dari Kyu Hyun. Kyu Hyun jadi begitu membenciku” sambung DongHae.

Hyu Won tak terlalu memusingkan perkataan DongHae tentang Hye Rin. Yang ada dalam pikiran Hyu Won saat ini adalah alasan mengapa Kyu Hyun selalu marah bila Hyu Won sedang bersama dengan DongHae. Apakah alasan Kyu Hyun marah karena DongHae adalah pria yang merebut kekasihnya? Mengapa seperti itu? Kalau Kyu Hyun marah seperti itu maka besar kemungkinan Kyu Hyun masih menyukai Hye Rin. Lagi-lagi pikiran-pikiran bodoh Hyu Won menguasainya.

“Ya!! Kau melamun?” tanya DongHae.

“Anni..” jawab Hyu Won gamang.

Saat Hyu Won baru akan berbicara, tiba-tiba suara dari panggung membuatnya dan DongHae menengok ke arah sumber suara.

“Malam ini kita akan memasuki acara yang ditunggu banyak dari kalian. Dance Couple!! Sebagai simbol kita sambut pasangan serasi kita. Cho Kyu Hyun dan Kim Hye Rin, Ketua dan Wakil Ketua penyelanggara acara ini!!!” teriak pembawa acara dengan lantang.

Senyum Hyu Won yang sejak tadi terukir karena mendengar ada acara dansa dengan seketika memudar. Rasanya seperti bunga yang di petik paksa dari ranting. Gadis itu baru saja menuruh harapan bahwa Kyu Hyun akan berdansa dengannya tapi kenyataanya tak seperti itu.

Hyu Won memandang Kyu Hyun dengan nanar. Lalu kemudian membuang tatapannya. Hyu Won melihat Kyu Hyun tampak tersenyum, apa maksudnya mengajak kemari bila pria itu malah membuat sebuah pandangan yang menyesakan.

DongHae melirik ke arah Hyu Won yang raut wajahnya menjukan ketidaksukaannya pada dua pasangan yang sebentar lagi akan berdansa. “Hanya simbol Hyu Won-ah” ucap DongHae memecah suasana hening yang sempat tercipta. DongHae khawatir dengan Hyu Won. Sebenarnya hatinya sedikit sesak melihat Hye Rin seperti itu tapi ia sudah menanam bulat-bulat dalam dirinya bahwa gadis itu hanya bersenang-senang sebentar karena faktanya sampai kapan pun Hye Rin berusaha Kyu Hyun akan tetap mencintai Hyu Won.

“Gweanchanna?” tanya DongHae.

Hyu Won memandang tengah panggung yang mulai ramai, awalnya hanya Kyu Hyun dan Hye Rin tapi lama-lama pasangan lainnya memasuki panggung dan ikut berdansa.

“Anni, aku.. aku.. tidak baik-baik saja oppa” ucap Hyu Won makin dengan suara bergetar. Gadis itu seperti menahan air matanya. Kyu Hyun dan Hye Rin terlihat serasi dengan lampu yang hanya menyoroti mereka. Ini terlalu menyakitkan, bukan hanya pada kedekatan mereka melainkan senyum di wajah Kyu Hyun.

TBC~

Catatan Kaki:

Wae: Kenapa

Oppa: Panggilan kakak laki-laki dari sudut perempuan

Annyeong: Sapaan/Halo/Hai

Sunbae: Senior

Ne: Iya

Arraseo: Mengerti

Ahjussi: Paman

Ommo: (Terkejut)

Eottohkae: Bagaimana

Gweanchanna: Tidak apa-apa

Anni: Tidak

Chankkaman: Tunggu

Gomawo: Terima Kasih

Mwo: Apa

Kajja!: Ayo

Jinjja: Benarkah

Eonnie: Panggilan kakak perempuan dari sudut perempuan

Ya!!: Hei

Babo: Bodoh

Neo: Kau

Jongmal: Sangat

Bogosipoyeo: Rindu

Nado: Sama

Aigoo: Aduh

Eomma: Ibu

Noona: Panggilan kakak perempuan dari sudut laki-laki

Chu: Cium

Geure: Benar

Eotte: Bagaimana

Mianhae: Maaf

Yadong: Porno

Molla: Tidak tahu

Yeoja: Perempuan

Namja: Laki-laki

Neo Ireum Mwoya: Siapa namamu

Gimana gimana?? Garing? Terlalu lebay? Sok romance? (emanggg) gak tau kenapa pas bikin FF ini gak terlalu puas, maklumi aja ya. Amatiran. Ini ff pertama yang pake sudut pandang orang ketiga jadi rada2 kaku.

81 thoughts on “FF: Try to Trust Love Part 1

  1. Ehh, jika kyuhyun diam* terus memperhatikan hyu won saat dipesta, apa kyuhyun tdk murka saat melihat donghae memengang pundak hyuwon?
    Aku kura bakal terjadi keributan saat dipesta:D

  2. Ckckck kyu ƍäª peka atw mank sengaja??!
    Bingung mo nyalahin kyu yg ƍäª pernah ungkapin cinta’a atw hyu yg trlalu takut ma pikiran negatif’a, qta salihin hye rin aja biar adil!#gubrakk!!(“¬_¬)

    Next.. 😀

  3. halo aku balik lagi…
    klo cerita yg destroy her heart dibuka dgn karakter kyu yg nyebelin, ff yg ini dibuka dgn karakter kyu maniss sekali.. walaupun cuman merhatiin dari kejauhan tp kesannya itu lho gmn gitu…
    pas baca crita ke bawah2nya aduhhh ngga tahan apalagi pas bagian yang di taman itu romantis bgt trus2 yg bagian di kamar kyu juga ngakak abis..
    si hyerin jg terlalu ‘bekerja keras’ mendptkan kyu kembali…
    awalnya sempet bingung knp kyu ngga suka si donghae, aku mikirnya mungkin karna cemburu dan ternyata stlh ditelusuri lbh lanjut… hyerin+donghae “ada apa2nya”…
    lanjut baca part 2 ya.. terimakasih 🙂

  4. Haiii aku readers baru lhooo~ hahaha numpang baca yah 😀

    Its so hurtssss -______- sesak yah jadi woonie 😦 hye rin juga jahat!! Suka banget sama abang ikan ;;) tetep stay cool gitu (ʃ⌣ƪ) aaakkkkk cho!!

  5. Makin jatuh cinta sm blog ini.. Aku suka bgt sm ff yang genre.nya kyk gini. Apalagi ff km yg destroy her heart, sayang gaada sequelnya. Hehe 😀
    daebak!

  6. yakin seh klu kyu gak bkl selingkuh, tapi kasian sm hyewon T.T.. jadi penasaran, lanjut part 2 dlu deh.. :))

  7. obsesi yg mngrikan,,

    hadeh..
    Lgi2 kyu dg sgala sfat cuek dan dinginnya, tdk prnah blng cnta sma yeoja nya, smpe si yeoja ragu sma kyu,,

    hahh

  8. Complicated yah,. Huhahahaha XD

    Kyuu,. Jangan deket – deket hyerin napa eoh?
    Kasih tuh hyuwon nya,..
    Dan hyerin,. Gak sadar yah ada lee donghae yang begitu mencintaimu huh? Ckckckck.. Kayaknya mereka perlu pencerahan biar kembali ke jalur yang benar(?) #deziiigh

  9. Untk prtama kali.a aku suka ff dgn tema anak sekolah/kuliahan *gakdaygtnya*…ff’a bgus bgt thor..LANJUTKAN !

  10. busettttt wkwkwkkwk gak nyangka deh hye rin bakalan selingkuh sama hae xD
    Bener2 kata hae, hyerin terlalu nafsu bwt balikan sama kyu -.-
    Dan astaga 😀
    Pertemuannya mereka itu lucu sekali hahahahahahha, aku suka moment2nya mereka 😀

    • Gak apa-apalahh Donghae lumayan lahh buat selingkuhan. Pertemuan siapa? Kyu-Hyu Won? Actually aku lupa jalan cerita ff ini hahhahaha… Bikin ff ini emang sinetron banget hahah. Btw makasih udah baca 🙂

  11. bnr2 deh hyerin itu sukanya mengganggu hubungan orang lain dia yg mengkhianati eh skrng dia yg mengejar -ngejar kyuhyun,
    tpi lucu jg baca waktu kyuhyun jadian ma hyu won maksa banget percis ma evil bnr2 julukan yg tepat hihihi…

  12. Hua hua huah…
    Ada apa lagi dengan couple ini?

    Hmm..
    Cinta segi empat?
    Wkwkwkwkwkk..

    Maslah yg terjadi benar2 tdk bisa di kendalikan..
    Andai hyu woon jujur, pasti akan dpt sbuah pnjelasn dari kyu..
    Hehehe

  13. Perasaan gue baca ff ini complicated banget hahahaha, antara seneng, sedih, kesel, geregetan jadi satu wkwkwk
    Itu nyesek banget jadi hyuwon astaga-_-

    Panjang banget pula ini part 1 jadi demen bacanya, aku kan suka yang panjang-panjang *ambigu*
    Hahahahaha
    Lanjut part 2 ah~

    • hahahah ini pas buat juga otaknya lagi kyk kabel, pingin banyak konflik trus pingin buat chapter tapi gak mau, jadinya bikin twoshot dan panjang banget.
      Ambigu banget, apa yg panjang *polos* hahahah…

  14. anyeong aku readers baru…

    waaahhh kayanya kyuhyun kurang peka ya..
    image dingin pasti cocok bgt sama kyuhyun..
    aku suka ff nya, keren…

  15. Aaaaa, such a good story..
    FFnya baguuuus. Tambah bagus gara2 part 2nya ga di protect. hehe

    Oiya, baru sadar klo ff2mu itu kbanyakan twoshoot ya? Tp gapapa si, jd ngga kaya sinetron. wkwk

  16. luh,,,,cara km nggambarin karakter kyuhyun itu slalu keren,,,
    ini kalo ada versi 3D ny sy mw pesen 1 dong,,,luh
    dahsyat bgt itu pas drmh ny kyuhyun,,,ahra itu k2 kyu ato bukan yg dbela malah hyu won ny,,,jeongmal deh pengen bgt jd hyu won
    trz,,,trz,,,yg wkt kyu ny tidur dpangkuan hyuwon bner2 deh sesuatu,,apalagi pas curhat itu,,aw,,aw,,miris bgt ngomong ddpn yg gi tidur
    tp yg bner2 melting itu pas kyu lebih milih hyuwon drpd hyerin

    • Syukur banget kalo keren! Versi 4d aja tuh di korea ambil wkwk. Ahra kan kenal Kyu bgt, pasti udah tau itu bocah licik minta ampun jadi lebih milih Hyu Won yang lemah haha. Iya dong milih Hyu Won, Hyu Won kan lebih baik daripada Hye Rin walaupun Hye Rin mantan Kyu juga hoho.

  17. Awalnya udah yakin banget kyuhyun cinta sama hyuwon..
    Tapi koq makin kesini jadi makin ragu ya.
    Sbenernya gimana sih perasaan dy??
    Koq waktu ngasi gelang dy ngomong g2 ke hyerin??

    Ooww jadi donghae itu sekingkuhannya hyerin sampai” dy tega ninggalin kyu..
    Pantesan kyu gak suka donghae deket” sama hyu won

  18. kyu manis bgt sikap’y sm hyu won walau ttp jahil’y..ckk si hye rin mnyebalkan..mau rebut kyu lg..ahh kasihan hyu won liat kyu sm hye rin dansa..smga kyu sadar kalo hyu won sdih..

  19. Hyu woon kasihan tertekan dg perkataan Hyerin.. donghae juga pasti sakit hati juga tapi kyu sungguh sungguh sama Hyu woon kok dia serius

  20. It hyerin kok nyblin bgt sih,, pke gngu hubngn kyu n hyuwon. Jd ikutan kesal liatny.
    Bharap kyu g goyah perasaany.

  21. Aigoo hye rin knapa kau berbcra kpda hyu won yg tidk bnar..

    Kyuhyun lg kau mlah berdansa sma mantan pcarmu..
    Ehhh kau tak ingat pcarmu yg kau bwa untuk menemanimu ke pesta..
    Ko skarang si hyu won ditinggal sih ?

  22. gemesss dia akhirnya. aku yakin sih kalo kyuhyun bakaal setia sama hyu won meskipun ada cinta masa lalunya hyerin. buktinya dari sikap kyu ke hyerin udah beda kan. ini kayanya adalah sesi pengujian cinta mereka berdua.

  23. pasangan yg mudah goyah, yang 1 tidak pernah menyatakan cinta, yg 1 ragu ragu. Ada pihak ke3 yang jd kompor lg o.o

  24. Panjang banget ini satu chapter ya Allah wkwkwk , tapi gapapa bagus aku suka…ringan seperti biasanya 😀

  25. Hyerin nyebelin bgt kasian kn hyu won
    Kyuhyun jg cpet blng cinta ma hyuwon biar dia g ragu
    Aku ska bgt ceritany mkin menarik…

  26. hyerin nyebelin bgt sih.. kasihan hyuwom yg polos bgt..
    btw ngakak bgt pas baca flashback gmn kyuhyun maksa hyuwon buat jd pacarnya 😀
    kyu, jgn kasih harapan ke hyerin dong.. nnti hyuwon jd salah aham -_-

  27. Etdah si Hyerin licik banget hmmm udah dia yg selingkuh sekarang dia yg ngejar2 Kyuhyun yg jelas2 udah punya pacar baru

    Udah tau Kyunya ga mau ama dia lagian jelas2 ada Donghae yg cinta ama si Hyerin bikin kesel aje

  28. hye rin tu ga tau malu dh selingkuh skarang minta kyu ama hyu won…. ih emang ya tu orang minta diketok…
    semngat hyu won kamu percaya kyu cinta bnget ama kmu ko….

  29. Kyuhyun suka banget maksa Hyu won suka banget nyolot. Pasangan yang seru banget kalo lagi debat haha. Suka banget sama semua ff kaka 😂

  30. kasihan hyuwon.. hiks hiks… kenapa kyu gak bilang sih kalau dia suka ama hyuwon..

    kakk minta pw nya donkkkkk penasaran nih ama part 2 nya.

  31. kok nyesek yaaa baca nyaa apa lagi ngeliat kelakuan si hye rin yg naudzubillah nyebelinnya minta ampun,,
    Kyuhyun harusnya cpet2 ngunkapin persaan dia ke hyu won bagaimna ,,
    takut nantinyaa malah jadi salah paham,,

  32. Aku pernah Kok ngerasain gimana jadi hyuwon pas liat gebetan berpasangan sama cewek lain, sakit bngt emang :’v Ya hampir mirip lah #curhat :v

    Kyuhyun jg bikin hati hyuwon jadi agak ragu kayak gitu

Leave a comment