FF: Stand By You Part 11 (Pertemuan Hyu Won & Hyun Ji)


Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya. Happy Reading!

Assalamualaikum! Selamat siang semuanyaa, masih ada yang nunggu cerita ini? Gak mau basa basi busukk, langsung aja cuss. Happy Reading all!

 

Kyu Hyun membuka pintu kamarnya lalu membiarkan Hyu Won masuk lebih dulu. Hyu Won memasuki kamar tanpa suara. Gadis itu melepas tas selempangnya lalu berjalan menuju lemari, ia lantas membuka lemari lalu mengambil baju tidur. Dia akan memakai kamar mandi lebih dulu.

“Apakah kau mau ke kamar mandi dulu? Aku mau mandi.” Ucap Hyu Won.

“Tidak,” balas Kyu Hyun sambil membuka dasi yang melingkar di lehernya.

“Oke.” Balas Hyu Won kemudian dia menghilang di balik pintu kamar mandi.

Kyu Hyun menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Tak ada kecanggungan di antara keduanya. Yang ada justru Hyu Won yang tampak tak peduli dengan apa pun seolah tidak terjadi apa-apa di antara keduanya. Gadis itu bahkan tak menunjukan emosi apa pun, yang sejujurnya adalah suatu cara untuk menutupi kemarahan dan kegelisahan di hatinya.

“Sepertinya bukan sekarang saat yang tepat membahas apa yang sudah terjadi.” Ucap Kyu Hyun walaupun sejujurnya dia sangat ingin tahu bagaimana perasaan Hyu Won. Dia sudah menjadi pria yang sangat brengsek.

Drrt Drrt Drrt

Ponsel Hyu Won berdering nyaring sekali. Kyu Hyun lalu merogoh ponsel gadis itu dari dalam tas Hyu Won. Ditekannya tombol power pada ponsel gadis itu. Nama ibu gadis itu muncul di layar. Kyu Hyun lantas mengangkat panggilan itu.

“Hallo, eomma?” sapa Kyu Hyun.

“Oh? Kyu Hyun-ah? Di mana Hyu Won?” tanya suara dari seberang telepon.

“Hyu Won sudah tidur, ada yang perlu disampaikan? Aku akan memberitahu Hyu Won kalau dia bangun.” Ucap Kyu Hyun.

“Ah tidak apa-apa. Besok pagi saja aku menelpon lagi, gomawo Kyu Hyun-ah. Lanjutkan istirahatmu.” Ucap Ibu Hyu Won.

Ne,” balas Kyu Hyun lalu mematikan ponsel.

Kyu Hyun lalu memasukan kembali ponsel Hyu Won ke dalam tas. Kyu Hyun lantas duduk di atas ranjang. Ingatannya berputar pada pertemuan singkatnya dengan Hyun Ji tadi di kantor.

Eommanya menelpon malam-malam begini sudah pasti ada kaitannya dengan kembalinya Hyun Ji.” Ucap Kyu Hyun. Wajahnya berubah dingin seketika. Aneh rasanya bahwa dia bahkan tidak senang sedikit pun dengan kehadiran Hyun Ji.

Lima belas menit berlalu. Hyu Won belum juga keluar dari kamar mandi, apakah gadis itu baik-baik saja?

Ceklek!

“Aku sudah selesai, kau mau mandi?” tanya Hyu Won yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Kyu Hyun mengangkat kepalanya, suara gadis itu memecah lamunannya. “Iya, sebentar lagi.” Ucap Kyu Hyun.

“Kau kenapa? Kau sakit?” tanya Hyu Won yang tampak tak acuh, sepertinya wajah melamun Kyu Hyun terlihat begitu serius.

“Tidak, aku hanya sedang berpikir.” Balas Kyu Hyun.

“Kau sama seperti Hyun Ji eonnie, selalu memasang wajah serius.” Balas Hyu Won. “Sepertinya kalau kalian sedang bersama, hal-hal menjadi begitu rumit.” Ucap Hyu Won dengan tawa kecil.

Kyu Hyun berdiri dari ranjang, dia sedang menimbang apakah dia harus mengatakan pada Hyu Won bahwa tadi dia bertemu dengan Hyun Ji. Pria itu lalu mengurungkan niatnya. Sudah terlalu malam, mereka seharusnya beristirahat saja dari pada memikirkan hal rumit. Dia tidak peduli dengan Hyun Ji dan dia tak mau kehadiran Hyun Ji mempengaruhi hubungan mereka.

“Tadi Eomma-mu menelpon.” Ucap Kyu Hyun.

“Kapan?”

“Saat kau mandi,” balas Kyu Hyun.

“Lalu apa katanya?” tanya Hyu Won yang sedang mengeringkan rambutnya.

“Tidak ada, dia hanya menelpon.” Ucap Kyu Hyun.

“Tidak mungkin, pasti ada sesuatu yang penting. Eomma tidak pernah menelponku karena iseng.” Balas Hyu Won dengan bingung.

“Aku bilang kau sudah tidur, jadi dia bilang akan menelpon lagi besok.” Ucap Kyu Hyun.

“Wah! Kali ini kau benar-benar bisa membantu. Aku sedang tidak mau berdebat dengan ibuku.” Ucap Hyu Won dengan riang.

Kyu Hyun hanya tersenyum miring, sudah ia duga akan begini respon Hyu Won. Dan dia juga sependapat dengan gadis itu. Malam-malam begini ibunya menelpon sudah pasti ada hal penting yang ingin wanita paruh baya itu bahas. Dia yakin pembahasan itu pasti mengarah pada kembalinya Hyun Ji.

“Ya sudah aku mau mandi dulu.” Ucap Kyu Hyun lalu berjalan menuju kamar mandi. Belum ada beberapa langkah, pria itu tiba-tiba berhenti sejenak. Dia tampak menundukan tubuhnya lalu menyentuh bagian lututnya.

“Kenapa? Kau baik-baik saja?” tanya Hyu Won yang dengan cepat berjalan menuju Kyu Hyun.

Hyu Won memegang tubuh Kyu Hyun yang tampak sedikit limbung. Gadis itu menatap ekspresi meringis di wajah Kyu Hyun. Sepertinya kaki pria itu sakit.

“Kakimu sakit?”

“Beberapa hari ini kakiku tiba-tiba bereaksi dengan aneh. Aku akan pergi ke rumah sakit besok untuk memeriksakannya.” Ucap Kyu Hyun yang sudah kembali berdiri.

“Kau yakin akan mandi sendiri?” tanya Hyu Won. Sedetik kemudian dia merutuki ucapannya.

“Kau mau menemaniku?” tanya Kyu Hyun santai.

Wajah Hyu Won sontak berubah memerah. Sialan, bukan ke arah sana maksud pembicarannya.

“Aku akan memanggil asistenmu untuk menemanimu mandi.” Ucap Hyu Won datar.

“Aku sudah bosan mandi dengan Jun,” balas Kyu Hyun.

“Ya Tuhan!” Ucap Hyu Won lalu berjalan menuju ranjang.

Kyu Hyun hanya tersenyum miring melihat tingkah Hyu Won, dia lalu berjalan menuju kamar mandi. Setidaknya malam ini dia dan Hyu Won tidak berada pada situasi canggung. Walaupun sejujurnya dia tahu bahwa mereka sedang berusaha menghindari topik tentang kemarin malam.

Setelah pintu kamar mandi tertutup, wajah Hyu Won sontak berubah murung. Berbanding terbalik dengan Kyu Hyun yang lebih santai, Hyu Won justru merasa begitu gelisah. Kalau dipikir-pikir dia pandai juga menutupi kekalutan di dalam hatinya. Sejujurnya dia sangat cemas memikirkan apa yang sudah terjadi antara dirinya dan Kyu Hyun. Ada perasaan sedih dan marah di dalam hatinya. Tapi tampaknya Cho Kyu Hyun tidak merasa bersalah atau berhutang penjelasan sama sekali padanya.

“Lagi pula apa yang bisa dilakukan? Semua sudah terjadi. Sial! Sial! Sial!” ucap Hyu Won lalu menjambak rambutnya dengan kasar. Dia merasa kesal dan marah luar biasa. Dia merasa tak bisa menjaga dirinya dengan baik, dia merasa sudah sangat mengkhianati Lee Donghae.

Mianhae, Donghae oppa.” Ucap Hyu Won lalu memejamkan matanya. Dia hanya ingin tidur dengan tenang malam ini. Dia sangat lelah seharian ini memikirkan banyak hal.

****

Pagi Hari

Rumah Keluarga Cho

Hyu Won sudah bangun pagi-pagi sekali. Faktanya dia justru tidak bisa tertidur dengan nyenyak semalaman. Perasaan was-was selalu menghantuinya sehingga membuatnya sering terbangun dari tidurnya. Kesal karena tak bisa melanjutkan lagi tidurnya, sejak pukul lima subuh dia sudah bangun.

“Kau yang menyiapkan semua sarapan ini?” sebuah suara berujar dari arah pintu masuk ruang makan.

Hyu Won membalikan tubuhnya dan tersenyum ramah pada Eun Mi. “Hmm, hari ini aku libur bekerja.” Ucap Hyu Won.

“Aku berharap bisa pandai memasak sepertimu.” Ucap Eun Mi.

“Aku tidak pandai memasak, aku hanya suka memasak.” Balas Hyu Won.

“Sialnya masakanmu selalu enak, tidak heran Donghae oppa sangat suka membanggakanmu.” Ucap Eun Mi. Sedetik kemudian dia menyadari ucapannya yang tak pantas untuk dilontarkan dengan status Hyu Won yang kini adalah istri kakaknya.

“Mian~”

“Gwaechanna,” balas Hyu Won kikuk.

“Hubunganmu dan Kyu Hyun oppa lancar, kan?” tanya Eun Mi.

“Lancar bagaimana? Kau tahu aku tidak pernah berhubungan dengannya kecuali sebagai asisten rumah tangga di keluarga ini.” Ucap Hyu Won dengan tajam.

“Jangan berbicara seperti itu.” ucap Eun Mi menjadi tidak enak.

“Ini masih sangat asing. Aku berharap semua ini segera berakhir.” Ucap Hyu Won.

“Berakhir bagaimana? Kau masih menganggap pernikahan ini main-main, hah? Sepertinya tidak bagi Kyu Hyun oppa.” Ucap Eun Mi. “Dan keluargaku…” tambah Eun Mi.

“Semoga kakak tersayangku segera kembali dan dia bisa menempati posisinya kembali.” Ucap Hyu Won.

“Lebih baik dia tidak kembali sama sekali. Dia pergi meninggalkan masalah. Aku yakin jika dia kembali, dia akan membawa lebih banyak masalah.” Ucap Eun Mi dengan kasar. Jujur, dia lebih senang Hyu Won-lah yang menjadi istri Cho Kyu Hyun.

“Tapi dia tetap kakakku.” Ucap Hyu Won.

“Pagi-pagi sudah bergosip.”

Eun Mi dan Hyu Won menolehkan kepala ke arah sumber suara. Hyu Won tersenyum ramah mendapati ibu mertuanya sedang berjalan menuju meja makan.

“Pagi, eomma.” Ucap Eun Mi.

“Pagi, nyonya.” Ucap Hyu Won dengan hormat.

“Siapa yang memasak semua ini? Apa Hyu Won yang memasak semua ini?” tanya Hanna.

“Siapa lagi? Sudah pasti bukan aku.” Ucap Eun Mi dengan wajah memberenggut.

“Ayo kita makan dulu, eomma sudah tidak sabar ingin mencicipi masakan buatan Hyu Won.” ucap Hanna lalu menarik kursi duduknya.

Semua lantas duduk di kursi masing-masing. Semua berkumpul kecuali Kyu Hyun dan Ayahnya yang sudah berangkat pagi-pagi karena ada rapat penting. Hyu Won menatap Hanna yang sedang memakan masakan buatanya. Sejauh ini rasa masakannya masih bisa diterima. Hanna bahkan terus memuji hasil masakan gadis itu.

Hyun Ji eonnie memang bodoh, bagaimana bisa dia pergi meninggalkan keluarga yang sudah sangat baik kepada dirinya? Bisik Hyu Won dalam hati.

“Makanlah yang banyak Hyu Won-ah.” Ucap Hanna pada Hyu Won.

Ne,” balas Hyu Won.

Hyu Won kembali menyantap makanannya, dia senang melihat Eun Mi dan Hanna yang terus mencicipi masakan buatannya. Hyu Won tersenyum simpul. Ibunya mana pernah memuji hasil masakannya, tetapi Hyu Won selalu bersyukur karena kemampuan memasaknya berasal dari ibunya. Sejak kecil dia yang selalu bangun pagi untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan pagi sebelum ayah dan ibunya pergi bekerja pada keluarga Cho.

Drrt Drrt Drrt

Ponsel Hyu Won bergetar. Gadis itu meletakan sumpit di tangannya ke atas meja lalu merogoh ponselnya di dalam saku celana jeans-nya.

Datang ke rumah sebentar. Ada yang ingin Eomma bicarakan.

Pagi-pagi begini? Ada apa? pikir Hyu Won dalam hati.

“Ada apa, Hyu Won-ah?” suara Eun Mi membuyarkan lamunan Hyu Won.

“Ah, eomma-ku ingin bicara denganku.” Ucap Hyu Won.

“Sepagi ini? Tumben sekali.” Ucap En Mi. Eun Mi sangat tahu bagaimana hubungan Hyu Won dan Ibunya.

“Entahlah.” Balas Hyu Won dengan senyum tipis. Dia lalu kembali melanjutkan sarapannya. Sementara itu, Hanna menatap Hyu Won dengan prihatin. Sama seperti Eun Mi, Hanna tahu seperti apa perlakuan ibu Hyu Won pada dua saudari kembar itu.

****

Kang Hyu Won berjalan menuju rumahnnya dengan santai. Sejak menikah dengan Kyu Hyun, dia jarang datang ke sini. Dia juga bersyukur karena keluarga Cho mengurangi porsi kerja ibunya. Dulu ibu Hyu Won mengurus segala keperluan rumah tangga keluarga Cho. Semenjak menikah, ibu Hyu Won diberi tanggung jawab untuk mengurus taman bunga dan kebun buah milik keluarga Cho saja.

Tok Tok Tok

Hyu Won mengetuk pintu rumah lalu membuka pintu tersebut karena tidak terkunci. Suasana rumah yang terasa dingin membuat Hyu Won merasa tidak nyaman. Biasanya saat masuk ke sini perasaannya akan menghangat tetapi tidak dengan saat ini, mungkin karena dia sudah jarang datang ke sini.

“Kau sudah datang?”

Hyu Won berdiri mematung saat dia melihat sosok yang selama ini menghilang dan meninggalkan banyak masalah untuk keluarganya dan keluarga Cho.

Kang Hyun Ji berdiri dengan dress merah anggunnya. Gadis itu melempar senyum tipis pada Hyu Won.

Eonnie? Hyun Ji Eonnie?” ucap Hyu Won saat dia melihat Hyun Ji berdiri di tengah ruangan. Rasa terkejut Hyu Won tak sebesar kemarahan di dalam hatinya. Rasa-rasanya dia ingin berlari ke arah kakaknya dan menjambak rambut gadis itu.

“Iya, ini aku.” Ucap Hyun Ji.

“Kau kembali?” tanya Hyu Won yang masih terkejut.

“Ya seharusnya lebih cepat aku kembali.” Balas Hyu Won.

“Kau pasti ingin membunuhku sekarang?” ucap Hyun Ji dengan datar. Dia berjalan menuju Hyu Won.

“Sebelum aku membunuhmu, eomma lebih dulu yang akan membunuhku.” Ucap Hyu Won dengan sinis.

Hyun Ji berdiri tepat di hadapan Hyu Won dan menatap adiknya itu dari atas sampai bawah. Sejak kecil mereka dekat tetapi tidak seperti anak kembar lainnya. Mereka punya ikatan batin yang kuat tetapi hubungan mereka selalu dilingkupi dengan rasa iri dan curiga satu sama lain. Hyun Ji sadar betul bahwa ibu mereka adalah sumber dari buruknya hubungan dirinya dan Hyu Won tetapi yang dia tahu pasti adalah mereka saling menyayangi satu sama lain.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Hyun Ji.

“….” Hyu Won membisu tak menjawab pertanyaan kakaknya.

Mianhae, gomawo.” Ucap Hyun Ji yang tiba-tiba memeluk Hyu Won dengan erat.

Hyu Won membeku awalnya lalu kemudian dia membalas memeluk Hyun Ji, dia benci dengan semua tindakan yang sudah Hyun Ji lakukan tetapi Hyun Ji tetap Hyun Ji kakak kembar yang ia sayangi.

“Aku pikir menikah dengan Cho Kyu Hyun akan membuatmu menjadi seorang putri. Nyatanya kau masih Hyu Won yang sama, masih gadis tomboy. Wajahmu kusam sekali, apa Kyu Hyun tidak memberimu uang untuk perawatan?

“Dia tidak suka dengan gadis tomboy, dia suka gadis yang pandai merawat diri; kaki jenjang, rambut panjang dan halus, serta wajah–”

“Hentikan, aku tidak ingin membicarakan Kyu Hyun.” Potong Hyu Won kesal.

Sejujurnya ucapan Hyun Ji sedikit membuatnya tersinggung. Memangnya dia sejelek itu? Tetapi lebih dari itu dia lebih tertarik untuk membahas ke mana kakaknya pergi selama ini dan mengapa dia meninggalkan Kyu Hyun.

“Tapi jujur, kau kurus sekali.” Ucap Hyun Ji dengan sedih. Hyun Ji yakin bahwa dia sudah meninggalkan masalah yang sangat besar untuk Hyu Won.

“Aku tidak menikah dengan Cho Kyu Hyun dalam kondisi bahagia, aku menikah dengannya karena ulahmu di hari bahagia kalian. Aku pikir kau mencintai dirinya, eonnie?” Ucap Hyu Won.

“Aku sangat mencintai dirinya, dan masih mencintai dirinya.” Ucap Hyun Ji dengan sendu.

DEG!

Hyu Won terdiam sesaat mendengar ucapan Hyun Ji. Entah mengapa dia merasa ada yang aneh dengan perasaannya saat mendengar ucapan Hyun Ji. Dia merasa gugup dan gelisah tanpa alasan yang jelas. Lebih dari itu, dia merasa bersalah. Tetapi dia tak tahu mengapa dia harus merasa bersalah. Dia juga tidak menginginkan pernikahan ini.

“Lalu kenapa kau pergi? Kau menyakiti kami semua. Kau tidak marah padaku karena sudah menikah dengan calon suamimu?” Tanya Hyu Won bertubi-tubi.

“Aku tidak bisa memberitahumu alasan sebenarnya, semua karena kesalahan diriku. Katakanlah bahwa ini adalah sindrom pada pasangan yang akan menikah. Aku meragu di detik-detik terakhir.

“Dan… bagaimana mungkin aku bisa marah padamu? Kau sudah menyelamatkan nama dua keluarga. Meskipun aku berharap Kyu Hyun tak pernah mengambil keputusan untuk memilihmu sebagai pengantin pengganti. Tapi aku tahu bahwa ego Kyu Hyun adalah segalanya.” Ucap Hyun Ji.

“Kau tidak mungkin ragu dengan pernikahan kalian. Hubungan kalian bukan hanya satu dua tahun, kalian bersama sejak kecil!” kesal Hyu Won.

“Aku juga tidak mengerti dengan diriku saat itu, dan aku sangat menyesal. Tidak pernah sehari pun kulalui tanpa rasa bersalah dan penyesalan.” Ucap Hyun Ji dengan parau.

“Aku tidak cukup baik mengenal Cho Kyu Hyun tetapi setelah hidup dengannya selama berbulan-bulan. Aku sedikit tahu bahwa dia orang yang kejam, dia tidak peduli dengan perasaan orang lain, dia hanya peduli pada dirinya sendiri dan keluarganya.

“Aku tidak mengerti saat kau meninggalkannya dulu, kau pasti sudah tahu seperti apa Cho Kyu Hyun itu. Aku yakin kau juga tahu konsekuensi apa yang akan kau hadapi. Jujur, aku salut padamu karena bisa hidup bertahun-tahun dengan orang seperti dirinya. Dan apa kau yakin dia akan memaafkanmu?” tanya Hyu Won pada Hyun Ji.

“Kau benar. Dia tidak akan memaafkanku.” Ucap Hyun Ji. “Mungkin butuh waktu yang sangat lama untuk mengembalikan rasa percayanya padaku lagi.” Sambung Hyun Ji dengan tidak yakin. Dia sudah menemui Cho Kyu Hyun dan dia sudah melihat penolakan dari pria itu. Rasanya dia malu sekali kalau harus mengungkapkan fakta tersebut di depan Hyu Won.

“Apakah kau sudah menemui dirinya?” tanya Hyu Won.

“Belum.” Balas Hyun Ji datar. Dia membohongi Hyu Won.

“Kenapa kau belum menemuinya?” tanya Hyu Won bingung.

“Dia pasti akan menolakku.” Balas Hyun Ji. Hyu Won tidak tahu bahwa Hyun Ji sudah menerima penolakan itu.

“Lalu kau akan melakukan apa?” tanya Hyu Won.

Hyun Ji menatap Hyu Won dengan dalam, gadis itu meraih kedua tangan Hyu Won lalu menggenggamnya dengan erat. Hyu Won merasa gelisah dengan tatapan Hyun Ji.

“Tinggalkan Kyu Hyun, Hyu Won-ah.” Ucap Hyun Ji.

Mwo?” tanya Hyu Won.

“Tinggalkan Cho Kyu Hyun seperti apa yang aku lakukan padanya.” Balas Hyun Ji. “Aku mohon bantu aku.” Tambah Hyun Ji.

Mwo? Shirreo! Kau gila, kita hanya akan membuat dirinya kembali tersakiti. Maksudku bukan aku tidak ingin meninggalkan Cho Kyu Hyun dan pernikahan sialan ini tetapi aku tidak mau meninggalkan dia dengan cara bodoh seperti apa yang kau lakukan.

“Dia akan semakin membenci keluarga kita terutama kau dan aku!” balas Hyu Won. Dia mungkin akan membunuhku, menyakitiku sampai ke tulang. Tambah Hyu Won dalam hati.

“Aku mohon Hyu Won-ah.” Ucap Hyun Ji dengan memohon.

“Kau tidak mengerti, eonnie-ah.” Ucap Hyu Won lalu mengusap rambutnya kasar. “Dia tidak menganggap pernikahan ini sebagai pernikahan main-main, dia menganggap ini pernikahan sungguhan. Aku sudah lelah meyakinkan dirinya dengan posisiku. Berkali-kali aku mencoba melarikan diri tetapi Cho Kyu Hyun selalu berhasil menemukanku. Dia mengancam akan menghancurkan diriku dan keluarga kita kalau sampai aku merusak pernikahan ini.” Ucap Hyu Won dengan lelah.

Hyun Ji tertegun mendengar jawaban Hyu Won. Hatinya bagai teriris mendengar ucapan Hyu Won. Apakah Cho Kyu Hyun sudah jatuh cinta pada adiknya dan memutuskan untuk menjalani sisa hidupnya dengan adiknya itu?

“Mungkinkan Cho Kyu Hyun jatuh cinta pada dirimu?” tanya Hyun Ji dengan dingin.

Hyu Won menatap Hyun Ji dengan mata membulat, ada setitik kecurigaan yang Hyu Won tangkap dari ucapan Hyun Ji.

Molla… kalau dia jatuh cinta sekali pun pada diriku, kau tidak bisa menyalahkan dirinya maupun diriku.” Ucap Hyu Won tak kalah sinis.

“Apakah kau jatuh cinta pada dirinya?” tanya Hyun Ji tiba-tiba.

Hyu Won tertegun mendengar pertanyaan Hyun Ji. Sekarang dia tahu bahwa Hyun Ji dan ibu mereka memang sangat cocok satu sama lain. Sejak awal ibunya selalu mewanti-wanti dirinya agar tidak jatuh cinta pada Kyu Hyun.

“Mengapa kau terdiam? Wajar aku bertanya seperti ini, kan?” tanya Hyun Ji, kali ini tatapan Hyun Ji menghangat. Hyu Won benar, dia tidak mungkin menyalahkan adiknya atau Kyu Hyun kalau salah satu di antara mereka saling jatuh cinta.

“Kau tahu seperti apa Lee Donghae di dalam hatiku.” Ucap Hyu Won dengan datar.

Hyun Ji diam-diam bernapas lega, dia bisa menangkap tatapan penuh keyakinan di mata Hyu Won saat gadis itu menyebut nama Lee Donghae. Hyun Ji tahu bahwa sampai mati pun Hyu Won hanya akan mencintai Lee Donghae.

“Jadi kau mau tidak meninggalkan Kyu Hyun untuk diriku?” Ucap Hyun Ji lagi.

“Aku mau dan pasti akan meninggalkan dirinya tetapi aku tidak mau melakukannya dengan cara seperti ini. Ini tidak akan menyelesaikan masalah. Aku tidak mau. Kalau kau mau dia, lakukan sesuatu yang benar. Dia juga punya hati walaupun dia sangat kejam.” Ucap Hyu Won.

“Tidak ada cara lain lagi selain kau pergi meninggalkannya, Hyu Won-ah.” Ucap Hyun Ji.

“Kenapa kau tidak mencoba untuk menemui dirinya dulu!” kesal Hyu Won.

Sudah! Dan dia menolakku! Dia sudah membuangku! Balas Hyun Ji dalam hati.

“Itu juga tidak akan berhasil,” balas Hyun Ji dengan sedih.

“Kau belum mencobanya.” Balas Hyu Won.

“Aku mohon, sekali lagi tolong bantu aku. Aku sangat mencintai Cho Kyu Hyun.” Ucap Hyun Ji dengan wajah memohon.

Hyu Won menghela napas dengan berat. Melihat wajah Hyun Ji membuat Hyu Won menjadi tak tega. Secinta itu kakaknya pada pria berhati dingin seperti Kyu Hyun? Hyun Ji kadang begitu mandiri tetapi kalau sudah menyangkut Kyu Hyun, gadis itu menjadi begitu lemah.

“Aku akan memikirkannya.” Balas Hyu Won akhirnya.

Benar apa yang Eun Mi katakan, Hyun Ji kembali dengan membawa masalah yang lainnya. Ucap Hyu Won dalam hati. Untuk sepersekian detik, dia menyesali ucapannya pagi tadi saat berharap kakak tersayangnya kembali.

“Aku tahu kau akan selalu membantuku, Hyu Won-ah.” Ucap Hyun Ji dengan senyum tipis.

“Aku harus pergi bekerja.” Ucap Hyu Won berbohong, dia libur hari ini. Dia akan pergi untuk menenangkan dirinya.

“Kau masih bekerja di kafe milik Hyukjae?” tanya Hyun Ji.

“Hmm.” Angguk Hyu Won. Matanya berpendar menatap sekeliling ruangan mencari sosok yang tadi pagi mengiriminya pesan.

Eomma di kebun keluarga Cho. Aku yang memintanya untuk mengirim pesan padamu.” Ucap Hyun Ji.

“Oh.” Sudah kuduga, bisik Hyu Won dalam hati.

“Katakan pada Eomma aku rindu padanya.” Ucap Hyu Won dengan tulus.

“Hmm,” angguk Hyun Ji.

“Baiklah, aku pergi dulu.” Ucap Hyu Won lalu membalikan badannya. Sejujurnya dia ingin bertemu dengan ibunya walaupun wanita paruh baya itu mungkin tidak ingin melihatnya.

Chankkaman, Hyu Won-ah.” Cegah Hyun Ji.

Hyu Won membalikan tubuhnya dan menatap Hyun Ji. “Wae?” tanya Hyu Won.

“Jangan bilang pada Kyu Hyu bahwa kita bertemu pagi ini.” Ucap Hyun Ji dengan tenang.

Hyu Won terdiam beberapa saat. Dia merasa Hyun Ji sudah sangat keterlaluan, apa lagi rencana yang akan dilakukan gadis itu sebenarnya? Hyu Won memang mengiyakan permohonan Hyun Ji tetapi dia tidak bodoh. Dia akan memikirkan lagi jalan keluar yang paling tepat untuk semua masalah ini.

“Iya.” Balas Hyu Won dengan senyum simpul. Sejujurnya dia lelah berusaha memahami jalan pikiran Hyun Ji.

Gomawo, Hyu Won-ah.” Balas Hyun Ji.

TBC

Gimanaaaaa? Sudah mulai masuk konflik konflik bangke nih, doakan semoga aku ga lelet nulis cerita ini. Sebenernya ide tuh di kepala minta ditulis tapi aku selalu mager hehehe, maafin. Tapi aku selalu semangat nulis cerita ini. Aku suka sama semua tokoh di ff ini, semoga kalian juga sukaaa..
Kritik dan saran masih ditunggu, kalo mau ngobrol kita bisa follow followan ig/twitter 🙂
Ig aku @galuhtyasw / @gluuarea
twitter aku @galuhtw

Makasih yang udah berkunjung dan masih setia baca cerita di blog aku, aku sayang kalian bangettt, luvvvvv!

26 thoughts on “FF: Stand By You Part 11 (Pertemuan Hyu Won & Hyun Ji)

  1. long timee no seee…
    hyun ji terlalu egois dia mikirin diri sendiri
    semogaaa kyu tau semua nya dan bisa mempertahanin hyu won

  2. Dasar hyunji gak tau diriiiii.. mudah2an Kyuhyun tahu apa yang di rencanakan sama hyunji. Lama2 Kessel juga sama si drama queen satu ituuu… Gak punya perasaan mentingin diri sendiri… Aduhhh authornim pleasee nextnya jangan lama2 yaaaa Ampe lumutan nunggunyaaa😢😢😢

  3. aku merindukan updatean mu ka
    luvvv uuu toooooo
    aku masih jadi yang setia baca ff ini, kadang suka buka cerita lama atau mampir di wattpad , ku tunggu part 12 nya yaaa, semangatttt

  4. Keselllll.. hyunji balik2 malah nyuruh hyuwon ninggalin kyuhyun. Jadi penasaran sama alesan hyunji pergi pas hari pernikahannya.

    Btw seneng bgt ff ini dilanjut lagi hehe

  5. Licik crax hyunji dgn crax bgtu dy ingin membuat kyu benci dgn hyunwoon mkax dy saranin dgn hal seperti itu… Mudah2an hyunwoon gk terpengaruh.. Jhat bnget

  6. Ih nyebelin banget sih si hyun ji
    Ga kasian apa sama adik.a main tinggal” aja
    Lagian surih siapa kabur pas nikahan.a
    Sekarang ribut

Leave a comment