Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya. Happy Reading!
Assalamualaikum, selamat siang semua! Anyyeong Haseyo? Sawadee kha! Gimana kabarnya! Pokoknya siapin tissue kali aja berkaca-kaca, gapake lama langsung aja. Selamat membacaaa!
Hyu Won duduk di tepi kasur sambil menatap pintu kamar berharap Kyu Hyun akan kembali. Sudah hampir satu jam dan pria itu belum juga kembali ke kamar mereka. Beberapa kali Hyu Won menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Kepalanya mulai terasa sakit, ingin rasanya ia berbaring sebentar tetapi dia masih ingin menunggu Kyu Hyun. Beberapa kali dia menatap layar ponselnya berharap Kyu Hyun menelpon atau meninggalkan pesan untuknya.
“Dia pasti sangat kecewa padaku.” Hyu Won memijit kepalanya berusaha menghilangkan rasa pening yang mulai muncul.
Tangan Hyu Won bergerak menyentuh perutnya, tiba-tiba dia ingat bahwa sekarang dia membawa satu nyawa di dalam dirinya. Kepalanya rasanya akan pecah memikirkan segala hal yang sedang terjadi saat ini, tapi satu hal yang ia inginkan sekarang hanyalah Kyu Hyun kembali lalu mereka bisa berbicara tanpa emosi yang meluap-luap.
Continue reading