Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.
Ini semua dari tugas B. Indonesia buat cerpen. Dikasih tugas dari sebelum libur kelas 3 ujian kurang lebih 3 mingguan tapi karena ide gk ada dan menganggap semuanya gampang. Karna sering nulis cerita jadi aku pikir mungkin ide buat bikin cerita bakal gampang. Tapi apa?? astaga ampe h-1 aku belum dapet ide. huaaahahahahha kelabakan gk sih?? Yang aku bayangin mukanya bu Rosani klo marah gimana??
Aku diem depan laptop dan fokus tapi apa?? Bukan ide yang keluar tapi otak aku yg udh mampet krna panik. Aku coba cari inspirasi kesana-sini. Aku liat foto2 kelas, suju dll kali aja aku dpt ide dari Foto2 itu. Gak dapet juga. Aku inget dulu pas kelas 1 aku pernah buat cerpen tentang brothers-sister tapi sinetron bgt. Jadi aku ubah jalan ceritanya. Dannn apa? hahaha dalam 30 menit aku berhasil buat cerita. Hebat gak sih??
Hhahahahha, bakat sering nonton Drama korea jadi aku ambil kutipan pangeran Shin ke putri ChaeGyeong ” 25 JUTA TAHUN ADALAH MASA TENGGANG MANUSIA SETELAH IA MATI, LALU IA AKAN LAHIR KEMBALI.” Dan akhirnya tercipta maha karya saya dalam 30 menit hahahahahah. Astaga real ngarang+ngayal tingkat dewa. Ternyata klo terdesak otak dipaksa mikir jadi juga yaa hahahahah. Di edit deh trus publish buat ngisi2 kekosongan WP.
POV Selalu di Cho Eun Mi
Author (Owner) : Galuh Tyas Wijiastuti ^^
Genre : Family, Brother-sister, Sad Ending.
Rating : PG 15
Length : Oneshot
Cast :
– Cho Eun Mi
– Cho Kyu Hyun of Super Junior
Hidup, hidup terkadang memiliki dua sisi yang berbeda. Terkadang kau ada dibagian yang putih terkadang kau ada di bagian hitam, terkadang kau begitu dipuji tapi terkadang kau begitu dihina, terkadang kau begitu cerdas dan terkadang kau begitu bodoh. Kau tahu koin. Ya seperti itulah kehidupan diibaratkan, memiliki dua sisi yang berbeda. Tapi, menurutku hidupku tak seperti itu. Aku selalu berada di sisi yang bisa dikatakan sangat menyiksa dan penuh dengan ketidakadilan. Ketidakadilan??? Hidup memang tidak adil bukan?? Jadi biasakan dirimu untuk merasakan ketidakadilan itu.
*******
“ Ya Tuhan!!! Kau memang putra kami yang paling hebat!!” Lagi-lagi aku mendengar Eomma mengeluarkan pujian untuk oppaku. Sementara aku?? Aku sedang duduk dan mencuri pandang melihat aktivitas mereka sambil berpura-pura membaca majalah. Demi tuhan fokusku hanya pada perbincangan tiga orang yang sedang berbicara keras di depanku.
Muak, ya aku muak sekali. Setiap saat hanya kebanggaan yang terus-terus mereka utarakan. Seolah menyindirku. Aku juga punya kelebihan asal kalian tahu saja. Tak tahan dengan pembicaraan mereka, segera ku letakan majalah dengan kasar seolah ingin menyadarkan mereka bahwa aku juga ada di sini. Tapi apa?? Jangankan sadar, melirik pun tidak. Mereka bahkan sibuk dengan piala besar yang ada di tangan oppaku.
Ku langkahkan kakiku dengan disentak-sentakan, masih sedikit berharap mereka mendengarkan dan memanggil namaku. Setidaknya anggap aku ada.
“ Eun Mi-ya…” Yes mereka memanggilku. Kutolehkan kepalaku dengan angkuh.
“ Hmm…” Gumamku.
“ Eobsseo…” Sambung Eomma.
Aku kembali melanjutkan langkahku yang sempat terhenti tadi ke kamar. Dalam hati aku hanya mengumpat tak jelas. Merutuki kebodohanku karena menyangka mereka memikirkanku.
Brakkkk!!!
Ku banting pintu kamar dengan keras. Persetan mereka mendengar atau tidak. Rasa kesalku sudah tak bisa kutahan lagi. Continue reading →