FF: Stand By You Part 13 (Cemburu)


Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya. Happy Reading!

Assalamualaiku, selamat malam semua! Anyyeong Haseyo? Sawaddee Krub! Pasti pada kaget nih tumben cepet update. Langsung ajaaa, selamat membacaaa 🙂

Kamar Kyu Hyun & Hyu Won

Hyu Won bergerak gelisah di atas ranjang, ia terus berguling ke kiri dan kanan. Sejak tadi dia terus memikirkan makna dari ucapan Kyu Hyun saat pria itu menciumnya di mobil. Hyu Won menyentuh bibirnya dengan jari-jarinya yang lentik.

“Kenapa sangat sulit membuatmu paham dengan perasaanku, Hyu Won-ah?”

“Apa maksudnya? Dia menyukaiku? Anniya!” ucap Hyu Won pada dirinya sendiri. Dia menatap pintu kamar. Kyu Hyun belum kembali sejak satu jam yang lalu. Pria itu masih sibuk di ruang kerjanya. Apakah bekerja seharian di kantor masih tidak cukup?

Hyu Won mendengar langkah kaki berjalan menuju ke arah pintu. Dengan cepat dia membalikan tubuhnya membelakangi pintu, ia lantas menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Hyu Won berusaha mengatur napasnya. Jantungnya mendadak berdegup sangat kencang, dia takut Kyu Hyun membahas tentang apa yang sudah terjadi.

CEKLEK!

“Dia sudah tidur? Cepat sekali.” Ucap Kyu Hyun.

Pintu kamar terbuka. Kyu Hyun berdiri di ambang pintu ditatapnya istrinya yang sudah tidur. Kyu Hyun lalu menutup pintu kamar mereka.

Kyu Hyun lantas berjalan menuju ranjang, dilepaskannya jam tangan di pergelangan tangannya lalu meletakannya di nakas samping ranjang. Kyu Hyun melepas sandal tidurnya lalu menyibakan selimutnya, dia lalu mulai berbaring menghadap punggung Hyu Won. Ditatapnya gadis itu dengan dalam lalu sedetik kemudian Kyu Hyun melakukan gerakan yang tak terduga. Pria itu menyelipkan tangan kirinya di bawah kepala Hyu Won lalu menarik Hyu Won ke dalam pelukannya. Direngkuhnya tubuh Hyu Won dalam dekapannya.

Apa yang dia lakukan! Ya Tuhan! Pria ini benar-benar! Bisik Hyu Won penuh kepanikan di dalam hati.

Kyu Hyun memejamkan matanya menghirup aroma lembut dari rambut Hyu Won. Kang Hyu Won sekarang seperti candu untuknya. Dia merasa gelisah kalau tidak melihat Hyu Won. Kyu Hyun membuka matanya saat dirasakan tubuh Hyu Won menegang.

“Kau belum tidur?” Tanya Kyu Hyun.

Hyu Won semakin memejamkan matanya lalu kemudian memilih menyerah. Dia lelah sejak tadi berpura-pura tidur. Tubuhnya juga pegal karena sejak tadi menahan diri agar tidak ketahuan belum tidur.

“Apa yang kau lakukan? Orang bisa masuk dan melihat kita seperti ini.” Ucap Hyu Won berusaha tenang.

“Kita suami istri, tidak ada yang salah dengan apa yang kita lakukan.” Balas Kyu Hyun. Bukannya melepas pelukannya, pria itu justru semakin mengeratkan perlukannya.

“Tetap saja ini tidak benar.” Ucap Hyu Won berusaha berkelit dari rengkuhan Kyu Hyun.

“Kang Hyu Won, kenapa kau selalu berusaha melawanku. Sekali saja menjadi gadis manis dan penurut.” Ucap Kyu Hyun yang semakin mengeratkan pelukannya.

Hyu Won menghentikan gerakannya. Dia lalu berusaha tenang dan tidak melawan. “Tidak cukup menurut bagaimana aku ini? Aku sudah bersedia menikah dengan dirimu dan menyelamatkan nama baik keluarga kita karena ulah kakakku. Menurutku, aku sudah sangat bersikap manis dan penurut.” Ucap Hyu Won dengan kekehan, sejujurnya lebih pada tertawa miris.

“Bersikap lebih manis lagi, Hyu Won-ah.” Ucap Kyu Hyun serius.

Hyu Won melepas rengkuhan Kyu Hyun di perutnya, gadis itu lalu membalikan tubuhnya hingga ia bisa menatap wajah Kyu Hyun. Wajah keduanya hanya berjarak beberapa centi saja.

“Apakah kau tidak tahu bahwa aku sangat ketakutan?” Tanya Hyu Won dengan serius. Ditatapnya kedua mata Kyu Hyun dari kanan lalu kemudian ke kiri.

Kyu Hyun mengusap dahi Hyu Won kemudian menatap gadis itu tepat di manik matanya. “Tak perlu kau katakan, setiap hari wajahmu sudah menunjukan semua kekhawatiranmu.” Ucap Kyu Hyun.

“Kalau begitu berhenti membuatku selalu khawatir, Kyu Hyun-ah. Setiap hari aku selalu berpikir ibuku dan kakakku mungkin akan mengamuk pada diriku. Kau tahu sendiri ibuku tidak pernah mempercayai semua yang aku katakan. Di matanya hanya Hyun Ji anak yang bisa ia percayai.” Ucap Hyu Won.

“Aku tidak tahu bahwa hidup anak kembar akan serumit ini.” Ucap Kyu Hyun.

“Mungkin anak kembar lain di luar sana tidak seperti kami. Mungkin ibu mereka menyayangi mereka dengan adil.” Ucap Hyu Won. “Aku selalu berpikir sebenarnya salah apa aku ini, sejak kecil aku selalu menjadi yang paling sial. Padahal aku lahir dari rahim yang sama dengan Hyun Ji.” Tambah Hyu Won.

Kyu Hyun tersenyum tipis pada Hyu Won. Sejujurnya dia merasa iba mendengar ucapan gadis itu. Kyu Hyun merapikan rambut Hyu Won yang menutupi dahinya. Kyu Hyun tidak tahu sejak kapan dia menyukai dahi gadis itu. Dia lalu menyentil pelan dahi gadis itu.

“Mungkin karena kau anak yang nakal jadi ibumu sedikit menyebalkan padamu.” Ucap Kyu Hyun.

Aww~ appo.” Ucap Hyu Won lalu mengusap dahinya.

“Kau tidak seperti Hyun Ji yang penurut dan manis jadi ibumu selalu kesal padamu.” Ucap Kyu Hyun lagi.

“Tapi kenakalanku pernah bermanfaat sewaktu kami masih kecil.” Ucap Hyu Won.

“Apa itu.”

“Hyun Ji pernah memelihara kucing lalu kucingnya tiba-tiba memanjat pohon dan tidak bisa turun. Ayah dan ibu sudah berteriak dan membujuk tetapi kucing itu tak mau turun. Dengan kemampuan memanjatku, aku naik ke atas pohon dan mengambil kucing itu. Hyun Ji sangat senang sampai-sampai dia menangis terharu dan menciumku berkali-kali.” Ucap Hyu Won dengan bangga.

Kyu Hyun tersenyum mendengar Hyu Won bercinta. “Kau dan Hyun Ji sama saja, kalian suka memanjat.” Ucap Kyu Hyun dengan kekehan.

Mwo? Hyun Ji tidak bisa memanjat pohon dan tidak pernah boleh memanjat pohon. Kalau dia bisa memanjat pohon berarti sesuatu sudah terjadi pada bumi.” Ucap Hyu Won dengan tawa mengejek.

Wajah Kyu Hyun yang semula sumringah mendadak berubah menjadi muram setelah mendengar ucapan Hyu Won. Dahinya berkerut seolah sedang mangalami kebingungan.

W-wae? Kenapa wajahmu berubah seperti itu? Kau tidak terima aku mengejek Hyun Ji? Tapi dia memang tidak bisa memanjat pohon. Naik sepeda pun dia tak bisa.” Ucap Hyu Won.

Kyu Hyun berdehem kecil lalu kembali tersenyum. “Hyun Ji seperti tuan putri dari satu kerajaan, sedangkan kau adaah prajurit kerajaan.” Ucap Kyu Hyun dengan kekehan.

“Aishhh~ dasar. Aku ini juga pandai melakukan aktivitas keputrian. Aku pandai memasak dan bisa sedikit mengajar.” Ucap Hyu Won.

“Aku yakin kau akan jadi ibu yang baik.” Ucap Kyu Hyun tulus.

“Tentu saja.” Balas Hyu Won dengan yakin.

Kajja! Sebaiknya kita tidur sudah malam.” Ucap Kyu Hyun.

Ah chankkaman…” ucap Hyu Won.

Mwoya?” Tanya Kyu Hyun.

“Aku tidak sengaja bertemu dengan Lee.” Ucap Hyu Won.

“Lalu?” Tanya Kyu Hyun.

“Lee mengajakku ke bazar barang antik minggu depan. Apakah aku boleh pergi dengannya?” Tanya Hyu Won.

“Hanya berdua?”

“Hmm…” angguk Hyu Won. Dia memasang wajah paling imut yang ia miliki.

“Jangan pulang lebih dari jam sembilan malam.” Ucap Kyu Hyun. Kyu Hyun mengenal Lee, Hyu Won akan baik-baik saja pergi bersama Lee.

“Ah! Gomawo! Kita lihat nanti apa ada barang unik yang bisa aku bawa pulang untukmu.” Ucap Hyu Won.

“Tidak perlu, cari untukmu saja.” Ucap Kyu Hyun lalu menarik selimut bersiap akan tidur namun Hyu Won dengan cepat menahan selimut pria itu.

“Satu lagi.” Ucap Hyu Won kali ini raut wajah gadis itu terlihat begitu serius.

“Apa lagi?” Tanya Kyu Hyun.

Hyu Won menarik napas dalam lalu mengembuskannya pelan. “Aku akan mendaftar kuliah tahun ini. Uangku sudah terkumpul untuk biaya kuliah.” Ucap Hyu Won. Suasana menjadi hening.

Kyu Hyun tertegun mendengar ucapan Hyu Won. Sementara Hyun Ji sudah menyelesaikan kuliahnya, Hyu Won baru akan memulai. Benar, dunia yang Hyu Won jalani sangat tidak adil.

“Aku tidak tahu mengapa aku mengatakan ini padamu tapi aku tidak mau nantinya menjadi kabar yang mendadak. Aku merasa sepertinya sangat tepat memberitahukan rencanaku ini padamu tapi jangan bilang pada siapa-siapa dulu, arratchi?” Ucap Hyu Won.

“Dari mana kau mengumpulkan uangmu?” Tanya Kyu Hyun.

“Selama ini aku bekerja, kau lupa ya?” ucap Hyu Won. “Ibuku bilang biaya kuliah untukku masih belum terkumpul, aku tidak mau terlalu lama menunggu.” Ucap Hyu Won.

Kenapa kau tidak pernah bilang padaku? Aku tidak pernah tahu tentang ini, Hyun Ji bilang kau tidak tertarik pada dunia pendidikan. Kau lebih suka bekerja. Ucap Kyu Hyun di dalam hati.

“Janji jangan dulu bilang pada siapa-siapa.” Ucap Hyu Won.

“Hmm.” Angguk Kyu Hyun. “Lalu jurusan apa yang kau ambil?” Tanya Kyu Hyun penasaran.

Hyu Won mengerlingkan matanya lalu tersenyum jahil pada Kyu Hyun. “Aku tidak akan memberitahumu. Silakan menebak!” ucap Hyu Won lalu menarik selimut menutupi kepalanya.

“Aku akan mencaritahu jurusan kuliahmu.” Ucap Kyu Hyun.

“Selamat tidur, Kyu.” Ucap Hyu Won.

****

Rumah Keluarga Kang

Hyun Ji berdiri sambil bersedekap di teras depan rumah mereka. Ditatapnya jendela kamar Kyu Hyun yang sudah gelap. Hatinya terasa begitu perih membayangkan Hyu Won dan Kyu Hyun kini berbagi ranjang yang sama. Masih jelas dalam benaknya bagaimana dia berdiri seperti orang bodoh sore tadi saat melihat adik dan pria yang ia cintai berciuman mesra di mobil.

“Bodoh, seharusnya aku tidak pergi pada hari pernikahan kami.” Ucap Hyun Ji. Dia menarik napas dalam lalu mengembuskannya dengan lemah. Dia tidak tahu siapa yang harus ia salahkan atas semua kejadian ini.

“Kau belum tidur?”

Hyun Ji menolehkan kepalanya dan mendapati ibunya sedang berdiri di ambang pintu, dia kembali menatap lurus ke depan.

“Aku sedang mencari udara segar.” Ucap Hyun Ji.

“Keadaan semakin kacau, kan?” Tanya Ibu Hyun Ji.

“Hmm, semua salahku.” Ucap Hyun Ji.

“Kenapa kau pergi di hari pernikahanmu dengan Kyu Hyun? Dia sangat hancur dan begitu marah hari itu.” Ucap Ibu Hyun Ji.

“Semua salahku.” Ucap Hyun Ji sambil menundukan kepalanya. “Aku tidak menyangka bahwa Hyu Won akan menjadi penggantiku, teganya–”

“Dia juga menderita, Hyun Ji-ah. Adikmu menolak pernikahan hari itu. Dia bahkan menangis dan memohon agar tidak perlu menjadi penggantimu tetapi kau tahu sendiri bagaimana watak keluarga Cho dan Kyu Hyun sendiri.” Ucap Ibu Hyun Ji memotong ucapan Hyun Ji.

“Sekarang tampaknya mereka tidak bisa dipisahkan.” Ucap Hyun Ji merasa begitu putus asa. Ia tertawa getir.

“Kau tidak bisa menyalahkan siapa pun, kalau ada yang harus disalahkan maka itu adalah dirimu.” Ucap Ibu Hyun Ji. Sejujurnya kepalanya sakit luar biasa saat Hyun Ji pergi di hari pernikahan.

Eottohkae. Aku sangat mencintai Kyu Hyun, Eomma.” Ucap Hyun Ji. Ditatapnya wanita paruh baya yang selalu membuatnya tenang itu dengan dalam.

Wanita paru baya itu berjalan lalu memeluk Hyun Ji dengan sayang. “Eomma yakin semua bisa diatasi. Apa kau sudah bertemu dan berbicara dengan Kyu Hyun maupun Hyu Won?” Tanya Ibu Hyun Ji.

“Aku sudah menemui Kyu Hyun, dia sangat marah padaku. Aku tahu dia akan luluh suatu hari nanti tapi aku tidak tahu kapan dia bisa kembali padaku.” Ucap Hyun Ji.

“Lalu adikmu?”

“Hyu Won berada pada posisi sulit, dia tidak bisa pergi begitu saja. Aku tahu akan sangat keterlaluan bila membuatnya pergi meninggalkan Kyu Hyun. Kyu Hyun hanya akan semakin terasakiti dan membenci keluarga kita.” Ucap Hyun Ji.

“Selesaikan apa yang sudah kau mulai. Eomma yakin kalau Kyu Hyun memang ditakdirkan untukmu, dia akan kembali padamu.” Ucap Ibu Hyun Ji.

Hyun Ji menatap wajah ibunya dengan sayang. “Gomawo, aku yakin dia akan kembali padaku, dia hanya sedang marah padaku. Aku akan membuat dia kembali ke sisiku lagi.” Ucap Hyun Ji lalu membalas pelukan ibunya.

“Kau kurus sekali.” Ucap Ibu Hyun Ji.

“Aku mungkin akan menyakiti Hyu Won.” Ucap Hyun Ji.

Gwaenchanna, adikmu selalu berbesar hati. Tahun ini eomma akan mendaftarkan Hyu Won untuk berkuliah. Dia pasti akan sangat senang sekali.” Ucap Ibu Hyun Ji.

Mianhae aku selalu menyusahkan kalian.” Ucap Hyun Ji. Matanya menatap lurus pada kamar Kyu Hyun. Tekadnya sudah bulat, ia akan membuat Kyu Hyun kembali ke sisinya.

****

1 Minggu Kemudian

Bazar Barang Antik

05.00 PM

Hyu Won menatap buku panduan di tangannya mencari letak toko yang akan ia datangi. Dia menatap Lee yang masih memilih barang di salah satu toko. Dia merasa senang sekali karena Lee tampaknya sama seperti dirinya yang menyukai hal-hal unik.

“Menurutmu ini akan cocok untuk pajangan di kafe?” Tanya Lee sambil menunjukan dua keramik kecil.

“Bagus, kau akan beli dua-duanya?” Tanya Hyu Won.

“Hmm.” Angguk Lee.

“Aku akan ke sana sebentar.” Ucap Hyu Won sambil menuju toko mainan antik.

“Hati-hati.” Ucap Lee.

Hyu Won berjalan menuju toko mainan antik. Dia membalikan tubuhnya memastikan Lee masih berada dalam lapang pandangnya. Gadis itu bernapas lega ketika melihat Lee masih di tempat yang sama, ia kemudian kembali mencari-cari sesuatu yang unik.

Mata Hyu Won terus berpendar hingga ia melihat sebuah mainan mobil-mobilan unik dengan sebuah jam di bagian badan mobil. Tanpa berpikir panjang Hyu Won langsung mengambil mobil-mobila tersebut.

“Ini sangat cocok dengan Cho Kyu Hyun.” Ucap Hyu Won dengan senyum sumringah. Dia membayangkan Kyu Hyun meletakan hadiah kecil darinya ini di meja kerjanya.

Ahjussi, aku mau ini.” Ucap Hyu Won lalu mneyerahkan mobil-mobilan tersebut pada paman pemilik toko.

Hyu Won menyelesaikan pembayaran dengan paman pemilik toko, gadis itu lalu berjalan keluar dari toko setelah mengucapkan terima kasih. Dia mencari keberadaan Lee tapi dia tak menemukan keberadaan pria itu. Hyu Won akhirnya memutuskan untuk menyusuri jalanan untuk mencari Lee. Hyu Won terus berjalan sampai ke ujung jalan, dia masih tak menemukan keberadaan Lee. Ia akhirnya memutuskan untuk kembali saja ke tempat pertama dia dan Lee berpisah.

“Kembali saja ke tempat tadi,” ucap Hyu Won mulai lelah.

Ketika Hyu Won akan membalikan tubuhnya, dia melihat sosok Kyu Hyun beberapa meter dari tempatnya berdiri. Pria itu berdiri dikerumuni banyak orang. Hyu Won mengerutkan keningnya bingung, mengapa Kyu Hyun bisa ada di sini? Apakah pria itu sengaja menyusulnya? Tidak mungkin! Hyu Won memutuskan untuk menghampiri Kyu Hyun.

“Cho Kyu Hyun sedang apa dia di sini?” Ucap Hyu Won sambil berjalan cepat hendak menghampiri Kyu Hyun namun langkahnya seketika terhenti begitu dia melihat sosok gadis yang berdiri di samping Kyu Hyun.

“Hyun Ji eonnie?” ucap Hyu Won terkejut. Gadis itu tidak jadi melanjutkan langkahnya. Dia hanya terdiam terpaku menatap suami dan kakaknya sedang berdiri bersama.

Mengapa mereka berdua bisa berada di sini bersama? Ucap Hyu Won di dalam hati.

Hyu Won lalu bergerak ke sisi jalan menjauhi kerumunan, dia masih menatap Kyu Hyun dan Hyun Ji yang sedang berdiri meladeni pertanyaan beberapa orang yang Hyu Won duga adalah wartawan yang sedang meliput bazar di sini. Pandangan Hyu Won terus tertuju pada Kyu Hyun dan Hyun Ji, dia menyadari bahwa keduanya memiliki kecocokan ketika bersama. Kyu Hyun yang mengenakan setelan jas hitam berdiri bersama Hyun Ji yang terlihat sangat anggun mengenakan dress merah muda selutut.

“Mereka cocok sekali.”

Hyu Won mendengar ucapan seorang gadis SMA yang berjalan melewatinya. Hyu Won menilik penampilannya sendiri. Celana jeans usang dan kemeja dipadukan dengan jaket kesayangannya. Rambut yang diikat asal-asalan.

“Tapi aku merasa nyaman.” Ucap Hyu Won bergumam pada dirinya sendiri.

“Mereka memang pasangan yang serasi. Cho Kyu Hyun pengusaha muda terkenal dan istrinya yang seorang Fashion Designer, aku dengar mereka sudah kenal sejak kecil.” Ucap seorang gadis bermantel kuning.

“Aku dengar istrinya sangat setia. Dia terus mendampingi Kyu Hyun yang sebelumnya sempat tidak bisa berjalan karena kecelakaan yang ia alami beberapa tahun lalu.” Ucap gadis lain.

Whoaa! Cheongmal? Mereka memang ditakdirkan bersama. Syukurlah Cho Kyu Hyun bisa berjalan kembali.” Ucap gadis bermantel kuning.

Hyu Won sudah tidak mendengar percakapan dua gadis tersebut. Dia kembali memfokuskan pandangannya pada Kyu Hyun dan Hyun Ji, senyum di wajah Kyu Hyun terlihat begitu sumringah. Hyu Won meraba dadanya, ada perasaan tidak nyaman yang ia rasakan. Apakah dia cemburu pada Hyun Ji?

Andwae! Siapa aku,” ucap Hyu Won menyadarkan dirinya. Gadis itu bersiap akan pergi ketika dia melihat tangan Kyu Hyun dan Hyun Ji saling bertautan satu sama lain ketika seorang pria mengambil foto mereka. Hyu Won sontak terkejut melihat hal tersebut, tanpa ia sadari matanya berkaca-kaca tanpa alasan. Dia memutuskan untuk pergi saja

Hyu Won membalikan tubuhnya tetapi ia justru menabrak dada seorang pria. Diangkatnya kepalanya dan mendapati Lee yang berdiri di hadapannya.

“Syukurlah, oppa!”

Wae? Kau kenapa?” Tanya Lee khawatir.

Anniyo, ayo kita pergi.” Ucap Hyu Won dengan napas tersenggal-senggal, dia berusaha menahan tangisnya yang akan keluar. Hyu Won menarik napas dalam lalu menarik tangan Lee meninggalkan tempat tempatnya berdiri.

****

On The Road

Lee membawa mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia melirik pada Hyu Won yang duduk terdiam sejak tadi. Lee merasa ada yang aneh dengan gadis itu tetapi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sebelumnya gadis itu masih begitu bersemangat saat mereka berkeliling di sekitar toko barang-barang antik.

“Hyu Won-ah, neo gwaechanna?” Tanya Lee.

“Hmm, aku hanya kelelahan.” Ucap Hyu Won.

“Mau kuantar pulang?” Tanya Lee.

Anniyo! Aku tidak mau pulang sekarang.” Ucap Hyu Won.

“Mau ke suatu tempat? Temanku punya bar dengan suasana yang bagus.” Ucap Lee.

“Aku tidak minum alkohol.” Ucap Hyu Won.

“Kau bisa memesan yang lain. Aku pun tidak akan minum alkohol.” Ucap Lee dengan senyum tipis.

“Boleh, ayo kita ke sana.” Ucap Hyu Won dengan semangat.

****

Rumah Keluarga Cho

Mobil Kyu Hyun terparkir di halaman rumahnya. Baik Kyu Hyun Maupun Hyun Ji tidak ada yang bergerak dari kursi masing-masing untuk turun. Hyun Ji melepas sabuk pengamannya tetapi dia belum berniat untuk turun. Dia masih ingin menikmati kebersamaannya dengan Kyu Hyun.

Gomawo.” Ucap Hyun Ji.

Kyu Hyun hanya terdiam tak menjawab ucapan terima kasih dari Hyun Ji. Kyu Hyun tak menyangka ia bisa berakhir bersama dengan Hyun Ji. Tadinya dia pergi ke tempat bazar barang antik untuk menyusul Hyu Won namun ia justru bertemu dengan Hyun Ji. Sialnya mereka justru bertemu dengan segerombolan wartawan yang memang sedang meliput di sana. Para wartawan tersebut langsung menyerbunya dengan Hyun Ji dan memberondongi mereka dengan berbagai pertanyaan juga memberikan banyak pujian. Kyu Hyun sudah dapat menduga akan seperti apa judul berita yang muncul nanti.

“Aku bisa menebak bagaimana judul berita yang akan muncul nanti.” Ucap Hyun Ji.

“…” Kyu Hyun masih terdiam.

“Meski bukan aku istri sahmu, tetapi posisi tadi memang ditakdirkan untuk diriku. Memang aku yang seharusnya berdiri berdampingan denganmu, kan?” ucap Hyun Ji dengan tenang.

Kyu Hyun menolehkan kepalanya dan menatap Hyun Ji dengan tajam. “Kau tidak malu saat berbicara seperti itu? Seharusnya kau merasa malu saat berita itu muncul nanti. Aku yakin kau sadar betul bahwa posisi itu bukan milikmu.” Ucap Kyu Hyun.

Hyun Ji membalas tatapan tajam Kyu Hyun dengan tenang. Dia tak mau terpancing dengan ucapan tajam Kyu Hyun. “Tapi semua orang tahu yang kau nikahi adalah aku Kang Hyun Ji bukan Kang Hyu Won. Hyu Won hanya boneka penggantiku, dunia tidak akan pernah tahu bahwa dia adalah istri sahmu.” Ucap Hyun Ji dengan tawa sinis.

“Jaga ucapanmu.” Ucap Kyu Hyun.

“Kenapa kau masih tidak menyadari bahwa kita memang ditakdirkan bersama. Tidakkah kau lihat betapa kita begitu serasi? Cho Kyu Hyun sadarlah, kau dan aku adalah pasangan yang tak akan pernah bisa berpisah.” Ucap Hyun Ji mulai frustrasi.

“Kang Hyun Ji sadarlah, dunia yang kau tempati sudah berbeda dengan dulu. Dulu kau adalah pusat duniaku, sekarang kau sudah bukan pusat duniaku lagi. Bangunlah, tempat itu mungkin seharusnya menjadi milikmu tetapi kau memilih untuk pergi meninggalkanku jadi kenapa kau datang kembali dan mengemis ingin tempat yang sama?

“Bagiku ketika kau memutuskan untuk pergi maka tidak ada tempat untukmu ketika kau kembali. Aku tidak menyediakan tempat seperti itu lagi. Kau tidak bisa pergi lalu kembali sesukamu dan mengatur orang-orang untuk mengikuti kemauanmu. Dengarkan aku, dunia ini bukan hanya kau yang menempatinya.” Ucap Kyu Hyun dengan tegas. Pria itu lantas membuka sabuk pengamannya dan hendak keluar dari mobil tetapi Hyun Ji menarik lengan Kyu Hyun menahannya untuk tidak pergi.

“Apa yang Hyu Won berikan dan tidak bisa aku berikan?” Tanya Hyun Ji dengan suara parau.

“….” Kyu Hyun hanya diam tak menjawab pertanyaan Hyun Ji.

“JAWAB AKU CHO KYU HYUN!!” teriak Hyun Ji histeris.

Ketulusan. Aku belum pernah bertemu dengan orang setulus Hyu Won. Ucap Kyu Hyun dalam hati.

 “Lepaskan aku, Hyun Ji-ssi.” Ucap Kyu Hyun.

Shirroe!” tolak Hyun Ji.

Kyu Hyun menyentak Hyun Ji hingga  membuat pegangannya pada pria itu terlepas. Hyun Ji terisak pelan.

“Dan Kang Hyun Ji, aku tidak sebodoh itu menganggap pertemuan kita hari ini adalah sebuah kebetulan. Kau tidak menyukai benda-benda antik.” Ucap Kyu Hyun lalu turun dari mobil. Dia tahu bahwa Hyun Ji sudah mengikutinya seharian ini.

****

Ruby Bar

01.00 AM

Hyu Won mengerjapkan matanya mencoba beradaptasi dengan cahaya terang di ruangan. Gadis itu kemudian sepenuhnya membuka matanya. Dia masih belum sadar di mana ia berada saat ini. Hingga beberapa menit kemudian ia terbangun dari tempat tidur.

“YA TUHAN! Di mana ini!” ucap Hyu Won yang kini kebingungan setengah mati. Dia berada di sebuah kamar dengan ranjang ukuran King Size. Tidak ada siapa-siapa di sini kecuali dirinya.

Hyu Won mencari ponselnya di dalam tas dengan panik. Gadis itu lantas menyalakan ponselnya, jam menunjukan pukul 01.00 dini hari. Hyu Won semakin panik saat di layar ponsel muncul dua puluh panggilan tidak terjawab dari Kyu Hyun dan sepuluh panggilan tidak terjawab dari Lee.

“Ya Tuhan apa yang terjadi sebenernya.” Ucap Hyu Won sambil meremas-remas rambutnya berusaha memutar kembali ingatannya.

Hyu Won menegakan tubuhnya lalu menggelengkan kepalanya dengan keras. Dia tidak mabuk, syukurlah. Hyu Won menilik pakaian yang ia pakai, masih utuh tidak ada kurang satu pun. Syukurlah! Lagi-lagi dia bersyukur. Dia menarik napas panjang lalu mencoba mengingat kembali apa yang terjadi sebelum dia berada di sini.

“Aku tidak minum alkohol.” Ucap Hyu Won meyakinkan dirinya sendiri. Dia ingat dirinya dan Lee memasuki bar lalu mereka mengobrol dengan teman Lee. Lee lalu pamit padanya untuk ke kamar kecil. Kemudian seseorang datang menawarkan minuman padanya.

“Kenapa aku tidak ingat siapa yang menawarkan minuman untukku? Apakah teman Lee atau siapa?” Ucap Hyu Won merasa begitu frustrasi

Hyu Won yakin sekali bahwa dia dan Lee memesan minuman non alkohol. Dia juga sangat yakin Lee tidak tahu di mana keberadannya sekarang. Hyu Won mendesah frustrasi bertanya-tanya mengapa dia bisa berada di dalam kamar ini. Apa mungkin dia berjalan sendiri. Tidak mungkin. Dia lalu menyibakan selimut yang menutupi tubuhnya.

“Aku tidak bisa membayangkan seperti apa amukan Cho Kyu Hyun.” Ucap Hyu Won.

Hyu Won segera berdiri dan lagi-lagi dia menyadari tidak ada yang aneh dengan tubuhnya, maksudnya dia ingat sekali saat malam di mana dia dan Kyu Hyun mengalami ‘kecelakaan’ keesokan harinya dia merasa tubuhnya nyeri di mana-mana. Ya Tuhan mengapa dia jadi mengingat hal tersebut? Tapi Hyu Won benar-benar ketakutan bagaimana kalau seseorang sudah melakukan hal buruk padanya selama dia tak sadarkan diri tadi?

“Semua akan baik-baik saja. Aku tidak merasakan sesuatu yang aneh.” Ucap Hyu Won berusaha menenangkan dirinya. Dia lalu cepat-cepat bergegas meninggalkan kamar tersebut.

****

Apartement Donghae

Hyu Won berdiri di depan pintu apartement Donghae menunggu pintu terbuka. Udara sangat dingin malam ini. Ia beberapa kali mengusap kedua tangannya lalu menempelkannya di kedua pipinya. Sebenernya dia bisa saja menerobos masuk karena dia hafal di luar kepala password pintu apartement Donghae tetapi dia lebih memilih menunggu Donghae membuka pintu apartement saja.

“Ya ampun dingin sekali malam ini.” Ucap Hyu Won. Dia memutuskan mendatangi apartement Donghae karena dia tidak mungkin pulang ke rumah keluarga Cho pada dini hari. Selain menimbulkan pertanyaan, dia belum siap menerima amukan Cho Kyu Hyun. Besok pagi mungkin dia memiliki banyak tenaga untuk menghadapi Cho Kyu Hyun. Saat ini apartement Lee Donghae adalah tempat yang tepat.

CEKLEK

Oppa!” ucap Hyu Won merasa bersyukur sekali akhirnya pintu terbuka.

“Ya ampun! Kau membeku. Kenapa tidak langsung masuk saja?” ucap Donghae lalu menarik Hyu Won masuk ke dalam apartementnya.

“Maaf mengganggumu malam-malam begini.” Ucap Hyu Won.

“Ini bahkan hampir dini hari.” Ucap Donghae.

“Tch~” Hyu Won mendengus mendengar ucapan Donghae. Donghae mengusap kepala Hyu Won lalu hendak mencium kening gadis itu tetapi Hyu Won memalingkan kepalanya seolah menghindari Donghae.

Donghae hanya tersenyum tipis, dia tidak mau berprangsangka buruk dulu. Mungkin gadis itu masih marah padanya karena ia menghilang hampir berbulan-bulan tanpa mengabarinya. Tapi syukurlah gadis itu selalu datang padanya saat mengalami kesulitan. Hyu Won menelponnya beberapa jam lalu mengatakan ingin menginap di apatementnya.

“Kajja!” ucap Donghae lalu menggiring Hyu Won masuk ke dalam apartementnya.

“Aku haus sekali dan mengantuk.” Ucap Hyu Won berusaha mencairkan suasana. Dia merasa luar biasa canggung dengan apa yang baru saja Donghae lakukan. Biasanya dia tidak keberatan saat pria itu mengecup dahi, pipi atau bibir sekali pun. Tapi tadi entah mengapa dia menghindari Lee Donghae.

Sesuatu pasti sudah terjadi pada diriku. Ucap Hyu Won dalam hati. Dia merasa seolah apa yang akan Donghae lakukan tadi tidaklah benar, tanpa ia sadari alam bawa sadarnya membayangkan wajah Cho Kyu Hyun.

“Mengapa dini hari begini kau belum pulang?” Tanya Donghae yang berjalan menuju kulkas mengambil minuman untuk Hyu Won.

Hyu Won menjatuhkan tubuhnya pada sofa lembut Donghae. Ah, dia merindukan suasana apartement Lee Donghae. “Aku pergi berpesta dengan Hyukjae oppa dan yang lainnya sampai lupa waktu. Aku tidak mungkin pulang ke rumah Cho Kyun.” Ucap Hyu Won.

“Kau mabuk?” Tanya Donghae berubah tegas.

Anniyo!” jawab Hyu Won cepat.

“Syukurlah kau tidak boleh minum kecuali dengan diriku atau suamimu–” ucapan Donghae terhenti seketika. Ia lalu meralat ucapannya. “Ah tidak, dengan suamimu juga tidak.” Ucap Donghae cepat.

Hyu Won tertawa kecil melihat kecemburuan di wajah Donghae. Lalu sedetik kemudian tawa Hyu Won berubah menjadi senyuman kecut. Benar, Lee Donghae benar dia bahkan tidak boleh minum dengan Cho Kyu Hyun. Bagaimana perasaan Donghae kalau dia tahu Hyu Won sudah tidak menaati janjinya untuk tak mencoba minuman beralkohol? Lalu bagaimana perasaan pria itu bila tahu apa yang sudah terjadi di antara dirinya dan Kyu Hyun di ruang penyimpanan wine?

“Kenapa kau melamun?” Tanya Donghae.

“Aku mengantuk.” Ucap Hyu Won berkilah.

****

Apartement Donghae

07.00 AM

Hyu Won menutup pintu apartement Donghae sepelan yang bisa ia lakukan. Donghae masih tidur ketika dia memutuskan untuk meninggalkan apartement pria itu. Dia tahu dia sangat keterlaluan tetapi dia harus segera pulang, menunggu Donghae bangun hanya akan membuatnya semakin terlambat pulang ke rumah. Donghae pasti akan memaksanya untuk sarapan pagi dulu, lalu nantinya pria itu pasti akan mengantarnya pulang.

Hyu Won menuruni tangga halaman apartement dengan lesu, dia masih memikirkan kejadian semalam. Setelah mandi dan beristirahat sebentar di rumah, ia akan menghubungi Lee untuk menanyakan detail kejadian yang sebenernya. Hyu Won berhenti sejenak lalu memejamkan matanya, kemudian ia menarik napas dalam menghirup udara pagi yang terasa begitu segar.

“Ah segar sekali.” Ucap Hyu Won lalu membuka matanya. Sedetik setelah membuka matanya, gadis itu terkejut luar biasa saat melihat sosok dengan wajah dingin tanpa ekspresi berdiri di dekat sebuah mobil yang sudah Hyu Won hapal benar siapa pemiliknya.

CHO KYU HYUN??

Cho Kyu Hyun menatap Hyu Won dengan dingin. Bahkan saking dinginnya, Hyu Won merasa tatapan pria itu seolah menembus sampai ke pori-pori kulitnya hingga membuat bulu kuduknya meremang. Melihat Kyu Hyun yang berdiri dengan kedua tangan tersembunyi di dalam saku celananya membuat Hyu Won benar-benar merasa sangat terintimidasi. Gadis itu berdiri membeku tak sanggup bergerak.

“Sampai kapan kau akan berdiri di sana?” suara berat Kyu Hyun menyadarkan Hyu Won. Gadis itu berjalan dengan enggan menuju Kyu Hyun. Apakah Kyu Hyun akan membentaknya, memukulnya? Tidak mungkin!

“Aku bisa jelaskan kenapa aku tak pulang semalam, Kyu Hyun-ah.” Ucap Hyu Won dengan suara pelan.

Raut wajah Kyu Hyun perlahan berubah menjadi sedikit santai tapi Hyu Won tak memungkiri bahwa dia menangkap tatapan kekecewaan dari sorot mata pria itu. Hyu Won tahu Kyu Hyun mungkin akan meledak sebentar lagi tetapi pria it berusaha menahannya.

Kyu Hyun menilik penampilan Hyu Won dari kepala sampai ujung kaki, jelas gadis itu sedang kedinginan. Wajah Hyu Won terlihat begitu pucat dan lelah seolah dia akan tumbang sebentar lagi. Gadis itu terlihat begitu lusuh. Dari mana saja dia semalaman? Kyu Hyun yang semula begitu kesal pada Hyu Won mendadak menjadi begitu khawatir. Dia akan menyimpan sementara semua pertanyaan di dalam kepalanya untuk gadis itu.

Kajja.” Ucap Kyu Hyun lalu masuk ke dalam mobil diikuti Hyu Won yang mengekor dari belakang.

Hyu Won masuk ke dalam mobil. Gadis itu memasang sabuk pengaman lalu menyandarkan kepalanya pada kursi. Gadis itu memejamkan matanya sebentar. “Aku pergi ke bar dengan Lee lalu aku tertidur, ketika bangun waktu sudah menunjukan dini hari. Aku tidak berani pulang ke rumah jadi aku memutuskan menginap di apartement Donghae oppa. Mianhae, Kyu Hyun-ah.” Ucap Hyu Won parau.

“Lee membawamu ke bar,” Ucap Kyu Hyun dingin. Semalam dia mencoba menghubungi Lee tapi pria itu tak bisa dihubungi.

Anniyo, aku juga yang ingin pergi ke sana.” Ucap Hyu Won.

Wae? Kenapa kau ingin pergi ke sana?” Tanya Kyu Hyun.

Karena aku tidak mau pulang dan bertemu denganmu dan Eonnie. Ucap Hyu Won dalam hati.

Waeyo? Molla. Kenapa kepalaku sakit sekali rasanya semuanya berputar-putar.” Ucap Hyu Won mulai melantur. Kyu Hyun membalikan tubuhnya dan memeriksa keadaan Hyu Won. Ia tak mencium bau alkohol dari gadis itu. Dia meraba kening dan leher Hyu Won, keringat gadis itu begitu banyak.

“Kau demam.” Ucap Kyu Hyun.

“Kita ke rumah sakit.” Ucap Kyu Hyun.

Anniyo, kita pulang saja. Sepertinya aku hanya kelelahan. Aku ingin tidur, Kyu Hyun-ah.” Ucap Hyu Won lalu memejamkan matanya, napas gadis itu perlahan menjadi teratur. Dia benar-benar tertidur.

Kyu Hyun meraih tubuh lemah Hyu Won ke dalam pelukannya. Gadis ini benar-benar mempermainkan emosinya. Semalaman suntuk ia dibuat khawatir bukan main mencari keberadaan Hyu Won. Ponsel gadis itu tak bisa dihubungi sama sekali begitu pun Lee. Rasa kesal dan kecewanya semakin meningkat saat melihat gadis itu ternyata semalaman berada di apartement kekasihnya Lee Dongahe. Belum sempat rasa kesal dan kecewanya terluapkan, dia dibuat khawatir dengan keadaan Hyu Won yang begitu lemah.

Kyu Hyun menyalakan ponselnya lalu menghubungi Jun. “Jun, aku akan bertemu dengan Lee dulu. Atur ulang jadwal rapat pagi ini, sampaikan maafku pada semua jajaran direksi.” Ucap Kyu Hyun lalu mematikan ponselnya.

Kyu Hyun menatap wajah kecil Hyu Won, dia tampak begitu tak berdaya kalau sedang sakit begini. Padahal Kyu Hyun sudah membayangkan pagi ini akan diisi dengan perdebatan antara dirinya dan Hyu Won.

Aku pikir kau tidak bisa sakit, Hyu Won-ah. Ucap Kyu Hyun dalam hati.

TBC

Gimanaa? Masukannya, kritiknya, sarannya boleeee. Mulai part depan part 14 konflik mulai jahat, nanti kita main tebak-tebakan yaaak. Dan mau minta maaf lagi kalo abis part selanjutnya mungkin agak lama lagi buat update.

Aku udah baca semua komenan part 12 kemarin, isinya rata-rata kangen FF jaman dulu. Sama aku juga kadang masih suka baca ff author jaman dulu. Sama baca ff di sini diulang2 kayak ngulang moment jaman dulu, ya ga sih? Pokoknya jangan ngecek blog ini terus, ke sini kalo kangen aja. Jangan ngarep apa-apa kalo ke sini. Pokoknya harus santaaii yaa haha. Tapi aku pastiin insyaallah aku bakal tamaatin FF ini.

Makasih buat temen-temen semua yang udah mampir ke sini, semoga selalu sehattt! Aku sayang kalian semuaa (Emot Love)

22 thoughts on “FF: Stand By You Part 13 (Cemburu)

  1. Kapannnnn hyuwoonn sadar sama perasaan Kyuhyun??? Gemesss juga lama2 sama mreka berdua. Saling cinta tapi gak ada yang mau ngakuuu.. ntar kalau udah kehilangan salah satu baru dech nyesel. Hyun ji juga makin gtw diri ajaaa.. aku jadi curiga yang bawa hyuwon dari bar jangan2 suruhan hyunji juga???

    • Part depan dibuat sadar deh biar ga gemess wkwk. Kita liat part depan suruhan Hyun Ji yg bawa hyu won ke bar atau bukan? Btw makasih udah mampirrr 🙂

  2. aku gak tau, kenapa aku gak pernah dapet notif pembaruan ya huhu :’)
    betul banget, aku juga suka ulang-ulang baca ff jadul,
    serius ya, hyunji makin lama makin nyebelin banget, emaknya juga loh ko dukung banget sih, cho kyuhyun ayoo perjuangin hyuwoon, untuk donghae oppa tolong perjuangkan aku T_T

  3. Gile tega bener sama adik.a sendiri
    Nyesek abis deh baca.a
    Nyu won semangat ya…

    Jangan lama” ya lanjutan cerita.a…
    Hehehe

  4. Hyu won peka dikit lahh Kyu udah menujukan rasa cintanya ke kamu lohh.
    Hyun ji kapan kamu sadar siii jangan sakitin saudara kamu teruss lahhh.

  5. Hyukjae kok mencurigakan ya apa dia sekongkol sama hyun ji buat ngejebak hyun won
    Sungguh licik mereka nanti kyuhyun pasti salah paham nanti pada hyun won

    • Hyukjae? Lee kali ya maksudnya? Lee di sini bukan Hyukjae yakk, beda orang pokoknya. Lee Hyukjae bos Hyu Won, Lee Thanat yg punya Cocoa Cafe :))))

  6. Eh kupret si hyunji saudra gk tahu malu.. Sumpah… Semoga kyu dgn tegas dgn segla upyanya jk memang dy sekrg mencintai hyunwoo… Jgn2gadis kecil yg selma ini bersma kyuhyun bukan hyunji melainkan hyunwoo lg…

    Btw kpn dilanjut?

Leave a comment