FF: Breakeven

Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.

Happy Reading All! Enjoy Guys!

Author (Owner) : gluu

Genre : Marriage Life, Angst, Sad Story

Rating : PG 17

Length : Oneshot

Cast :

–       Cho Kyu Hyun of Super Junior

–       Kang Hyu Won

–       Kang Hye Sun

–       Lee Teuk of Super Junior

–       Son Mi Ran

Hyu Won duduk pada tepi ranjang di kamarnya, gadis itu menatap cincin permata di jari manisnya, senyum miris lagi-lagi mencuat dari bibir tipisnya. Terlalu lama gadis itu memendam kesakitan di dalam hatinya.

Ceklek

Kepala gadis itu menoleh cepat pada pintu kamar yang terbuka, seorang pria dengan dandanan lusuh masuk dengan kepala sedikit tertunduk. Lengan baju pria itu dilipat hingga sebatas siku, jas hitamnya ia sampirkan pada bahu kanannya, rambutnya terlihat begitu acak-acakan serta dasi yang terlihat mulai mengendur.

‘Pasti Kyu Hyun oppa dari rumah eonnie lagi…’ batin Hyu Won dalam hati.

“Kau belum tidur?” tanya Kyu Hyun lalu meletakan tas kerjanya pada meja rias di sudut kamar.

Hyu Won mencoba tersenyum walaupun rasanya sulit sekali, “Aku menunggu oppa, oppa sudah makan? Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu mandi..” ucap Hyu Won.

“Aku sudah makan di kantor, aku mau mandi saja..” ucap Kyu Hyun lalu melepaskan simpul dasinya.

Hyu Won mengangguk lalu mulai menaiki ranjang mereka, gadis itu mulai berbaring. Ia menarik selimut hingga menutupi tubuhnya. “Jaljja oppa..” ucap Hyu Won pelan lalu memejamkan matanya.

Kyu Hyun menatap Hyu Won yang kini tidur membelakanginya dengan dahi yang sedikit berkerut, tak seperti biasanya gadis itu tidur lebih dulu. Gadis itu akan menunggunya selesai mandi, setelah itu ia baru akan tidur.

“Kau sakit?” tanya Kyu Hyun namun Hyu Won tak menjawab. Gadis itu mendengarnya tapi ia mengabaikannya seolah ia sudah benar-benar tertidur. Kyu Hyun tak mengambil pusing, ia lalu berjalan ke luar kamar.

Blammm

Pintu kamar yang tertutup membuat Hyu Won membuka matanya, air mata gadis itu mengalir seketika. Setiap malam selalu begini, selalu menangisi semua kobohongan yang Kyu Hyun tutupi. Gadis itu tahu segalanya tentang hubungan gelap Kyu Hyun dan eonninya, hanya saja ia tak punya cukup nyali untuk membongkar semuanya.

“Apa yang harus kulakukan? Hidupku adalah dirimu Cho Kyu Hyun,” ucap Hyu Won lirih.

****

Kyu Hyun menatap gadis di depannya dengan lembut, tangan pria itu menggengam jemari lentik gadis itu.

“Aku lelah Kyu..” ucap gadis itu lirih.

“Wae? Wae Hye Sun-ah..?” tanya Kyu Hyun lembut.

“Aku merusak rumah tangga dongsaengku sendiri, aku merasa menjadi kucing hitam dalam keluarga Kang..” ucap Hye Sun dengan perih.

Kyu Hyun menegang seketika, ia merasa ikut menjadi penyebab kesedihan gadis di  hadapannya ini. Biar bagaimana pun, keduanya sama-sama telah menipu kedua keluarga.

“Hey apa yang kau bicarakan? Kita hanya saling mencintai apakah itu salah?” tanya Kyu Hyun lembut.

“Salah, Kyu-ah. Tak seharusnya kita bersama seperti ini walaupun Lee Teuk oppa sudah meninggal, ia mungkin melihat kita dari atas sana. Tak seharusnya kita bersama seperti ini, masih ada Hyu Won yang akan tersakiti bila mengetahui hubungan kita ini,” ucap gadis itu pelan.

“Apa yang kau bicarakan? Kita sudah melangkah sejauh ini..” ucap Kyu Hyun. Mendadak perasaan pria itu diliput rasa bersalah sama seperti Hye Sun, pria itu berusaha menyangkal rasa bersalah dalam hatinya.

“Keluarga Kang sudah terlalu baik padaku, mereka menyekolahkanku hingga aku menjadi sesukses ini, tanpa mereka aku mungkin akan membusuk di panti asuhan itu..” ucap gadis itu lagi. Kali ini terdengar begitu perih.

“Iya aku tahu, tapi kau juga tak bisa menahan perasaan cintamu. Tenanglah, semua pasti bisa terlewati. Percayalah, aku mencintaimu..” ucap Kyu Hyun pelan. Sejujurnya pria itu merasa ada yang aneh saat ia mengatakan mencintai gadis di depannya. Tak ada perasaan meluap-luap seperti dulu saat ia pertama kali melihat gadis itu. Semua terasa hambar.

“Anni, ini bukan cinta Kyu. Kau hanya terobsesi padaku, begitupun aku. Aku merasa begitu menginkan banyak cinta, aku merasa iri pada Hyu Won. Mengapa ia bisa mendapatkan hidup yang begitu indah. Keluarga yang baik, cinta dari semua orang. Saat melihatmu aku merasa aku juga mengingkan dirimu, aku ingin mendapatkan apa yang Hyu Won miliki. Aku benar-benar tak tahu diri..” ucap Hye Sun berbisik, kali ini gadis itu menangis dalam diam. Ia merasa dirinya adalah gadis iblis yang tak punya rasa terima kasih.

“Anni, aku tak terobsesi padamu Hye Sun-ah..” ucap Kyu Hyun gamang. Mendadak ia merasa apa yang dikatakan Hye Sun tidak sepenuhnya salah.

“Kau dan Hyu Won saling mencintai Kyu, tapi aku masuk dan menganggumu dengan menjadi sosok mantan kekasihmu Mi Ran,” ucap Hye Sun.

Kyu Hyun mengangkat kepalanya terperangah mendengar ucapan Hye Sun, “Kau tahu Mi Ran?” tanya Kyu Hyun terkejut. Seingatnya ia tak pernah menceritakan tentang Mi Ran pada Hye Sun.

“Hyu Won yang memberitahukannya padaku.”

“Hyu Won?” gumam Kyu Hyun.

“Gadis itu selalu menceritakan semua hal tentang dirimu, tentang apa yang menjadi kesukaanmu, siapa mantan kekasihmu, sebesar apa rasa cintamu pada mantan kekasihmu. Hyu Won juga menceritakan sebesar apa perasaannya padamu. Aku selalu mendengarkan ia berceloteh bahagia tentang dirimu, lambat laun aku semakin tertarik untuk mengenalmu. Perasaan serakah  saat melihat kebahagiaan dongsaengkulah yang membuatku begitu menginginkanmu. Tapi Lee Teuk oppa melamarku saat hubunganku dan dirimu semakin dekat, kupikir mungkin aku hanya ingin bermain-main dengan dirimu jadi kuputuskan untuk mengakhiri hubungan kita dan menerima lamaran Lee Teuk oppa. Tak kusangka kau justru semakin jatuh ke dalam pesonaku, kau terperangkap padaku yang begitu mirip dengan Mi Ran-mu..” ucap Hye Sun dengan semua penyesalannya. Ia tahu dirinya penyabab semua kekacauan ini.

Kyu Hyun menggeleng pelan, semua yang dikatakan Hye Sun benar. Awalnya ia merasa Hye Sun adalah Son Mi Ran-nya, keduanya memiliki sifat dan kepribadian yang begitu mirip.

“Anni, aku mencintaimu. Bukan Son Mi Ran..” ucap Kyu Hyun.

“Geumanhae Kyu Hyun-ah, kau mencintai dongsaengku hanya saja kau kembali terperangkap dalam sosok Mi Ran yang ada padaku, kau tak bisa mencintaiku atau Son Mi Ran. Gadis itu sudah mati. Dan aku? Aku hanya masuk dan bermain-main dengan dirimu, aku juga tak menyangka akan terperangkap dalam permainan seperti ini..” ucap Hye Sun. Ia sadar bahwa dirinya tak menginginkan Kyu Hyun, ia hanya begitu penasaran seperti apa memiliki apapun yang Hyu Won miliki. Hatinya hanya tertanam pada sosok Lee Teuk yang meninggal karena kecelakaan 7 tahun silam.

Kyu Hyun menggelengkan kepalanya, ia tak bisa menerima semua kenyataan yang ada. Ia tak bisa terima bahwa selama ini dirinya dipermainkan cinta palsu yang dirancang Kang Hye Sun eonnie dari istrinya sendiri.

“Maafkan aku atas semua kekacauan ini, kurasa masih belum terlambat untuk memperbaiki semuanya pada Hyu Won, ia gadis manis. Ia gadis dengan hati yang begitu tulus, ia gadis paling manis yang pernah kutemui,” ucap Hye Sun dengan senyuman. Ia ingat bahwa Hyu Won bahkan tak pernah kesal padanya sekali pun dirinya merusak barang gadis itu.  Gadis itu terlalu senang memiliki seorang eonnie.

Kyu Hyun menatap lantai dengan datar, pikirannya tiba-tiba terperangkap pada sosok Hyu Won yang selama ini selalu ia sakiti.

‘Bahkan saat diriku bersikap ketus padanya ia masih tersenyum dan bersikap baik padaku, aku yakin bahwa ia akan tetap tersenyum walaupun ia tahu aku melakukan penghianatan di belakangnya dengan eonnienya sendiri. Bodoh, kau bodoh Cho Kyu Hyun!’ batin Kyu Hyun mengerang dalam hati.

“Maafkan aku, sebaikanya kita hentikan semua ini.” Ucap Hye Sun lagi, terdengar begitu lemah. Ia ingin menyelesaikan semuanya.

“Benarkah aku hanya terperangkap dalam perasaan sesaat karena dirimu begitu mirip dengan mantan kekasihku? Benarkah aku mencintai Hyu Won?” tanya Kyu Hyun lirih. Hye Sun hanya diam, pertanyaan itu hanya Kyu Hyunlah yang bisa menjawab semuanya.

Hye Sun berdiri hingga menimbulkan bunyi antara kaki kursi yang bergesekan dengan lantai restoran.

“Eoddi?” tanya Kyu Hyun tanpa menatap Hye Sun.

“Aku harus pergi, aku harus pergi dari kehidupanmu dan Hyu Won, aku tak bisa terus muncul di hadapanmu. Aku tak bisa Kyu Hyun-ah, aku malu dengan semua ini. Bukannya berterima kasih pada keluarga Kang, aku justru menghancurkan hidup putri semata wayang mereka..” ucap Hye Sun lirih.

Kyu Hyun menatap Hye Sun dalam, ini bukan perasaan takut kehilangan. Ia merasa bahwa semua ini memang benar adanya, memang mereka harus berpisah. Hati kecilnya tak memintanya untuk mencegah kepergian Hye Sun. Pikirannya justru tengah memikirikan semua hal tentang Hyu Won. Bagaimana ia memulai semuanya kembali? Bagaimana ia mengatakan semua penghianatan yang ia lakukan selama ini. Anni! Yang paling utama bagaimana ia harus meminta maaf pada gadis itu.

“Selamat tinggal Kyu Hyun-ah, gomawo atas semuanya..” ucap Hye Sun lalu melangkah meninggalkan Kyu Hyun yang masih diam membeku.

****

“Hkk..hkk..” Hyu Won terisak pilu, gadis itu menatap lampu merah yang tak juga berubah menjadi hijau. Keputusannya untuk menguntit Kyu Hyun adalah kesalahan besar. Ia tahu satu fakta menarik hari ini. Bahwa pria itu mencintai eonnienya.

“Jadi untuk apa masih menjalani pernikahan ini oppa..” lirih Hyu Won.

Lampu berubah menjadi hijau, gadis itu menginjak pedal gas lalu melaju dengan kencang. Air matanya benar-benar tak bisa ia tahan lagi. Ini puncak kehancuran hatinya, ia tahu tak seharusnya ia menangisi kebusukan yang dilakukan eonnie dan suaminya.

“Kalian menghancurkan perasaan tulusku, kalian merendahkan perasaan tulusku..”

“Iya aku tahu, tapi kau juga tak bisa menahan perasaan cintamu. Tenanglah, semua pasti bisa terlewati. Percayalah, aku mencintaimu..”

“Cih, dasar menjijikan. Benar, kita tak bisa memelihara kucing hitam di dalam rumah..” dengus Hyu Won saat mengingat percakapan antara suami dan kakaknya di restoran tadi. Ia tak lagi terlihat seperti Hyu Won yang begitu ramah dan manis, hanya rasa dendam dan amarah yang menyelimuti hatinya.

Cekitttt

Gadis itu menghentikan mobilnya di tepi jalan, air mata mulai menutupi pandangannya, ia tak mau bernasib naas seperti Lee Teuk kakak iparnya yang meninggal dalam kecelakaan. Pria itu meninggal setelah mengetahui hubungan gelap yang terjadi antara Hye Sun dan Kyu Hyun. Hari itu, tepat saat kejadian naas itu terjadi, keduanya –Lee Teuk dan Hyu Won- mengikuti kemana Kyu Hyun dan Hye Sun pergi.

“Aku bukan Lee Teuk oppa yang begitu frutrasi dengan kehidupan cintanya hingga menyebabkannya harus meregang nyawa karena penghianatanmu eonnie-ah, haruskah dirimu tahu semuanya? Haruskah dirimu tahu kau penyebab suamimu meninggal? Kau memang iblis Kang Hye Sun..” desis Hyu Won lalu menumpukan kepalanya pada setir mobil, ia tersiak. Gadis itu menangis sejadi-jadinya.

“Haruskah aku membenci kalian? Aku bahkan tak bisa membenci kalian oppa, eonnie..” ucap Hyu Won lagi lalu terisak. Ia membenci perasaanya yang tak bisa sepenuhnya membenci kakak dan suaminya. Ia terlalu mencintai Cho Kyu Hyun. Dan terlalu bahagia bisa memiliki seorang kakak perempuan.

****

Ceklek

“Aku pul..” ucapan Kyu Hyun terhenti saat dirinya memasuki rumahnya, suasana begitu gelap. Dahinya berkerut saat melihat suasana rumah.

“Hyu Won-ah..!” teriak Kyu Hyun berusaha memanggil gadis itu.

“Tak mungkin ia sudah tidur, kan?” gumam Kyu Hyun. Ia bejalan menuju saklar dan mulai menyalakan lampu. Dengan cepat ia berjalan menuju kamar mereka –dirinya dan Hyu Won-

Pria itu menaiki undakan tangga, jantungnya berdebar tak tentu. Ia merasa ada sesuatu yang tak baik di rumahnya. Undakan terakhir ia lewati lalu mulai berjalan menuju kamar.

Ceklek

“Ige mwoya?”

Mata pria itu terbelalak lebar saat melihat kekacauan di dalam kamarnya. Seprei tak terpasang dengan benar, bantal dan guling berserakan di lantai, alat-alat kecantikan Hyu Won semuanya berserakan di lantai juga. Mata pria itu menatap lemari yang terbuka lebar, isi lemari tak jauh beda dengan keadaan kamar. Baju-baju dirinya tak tertata rapih.

Mata pria itu menyipit saat melihat beberapa kertas putih berserakan di lantai dalam keadaan robek, dengan langkah lambat ia berjalan menuju kertas-kertas tersebut. Dirinya dilanda rasa bingung, mengapa kondisi kamar begitu berantakan seolah baru saja dimasuki pencuri.

Kyu Hyun berjongkok dan mulai memunguti kertas-kertas tersebut, ia masih meneliti tulisan pada kertas tersebut. Detik berikutnya tangan pria itu bergetar, mulutnya menganga saat ia tahu surat apa yang ada dalam genggamannya.

“Ini surat-surat pernikahan kami..” gumam Kyu Hyun tak percaya. Pria itu berdiri lalu merogoh ponselnya, belum sempat ia meraih ponselnya, matanya menangkap sebuah kotak perhiasan kecil di atas meja rias tempat biasanya Hyu Won berdandan.

Kyu Hyun menggelengkan kepalanya pelan, ia berjalan lalu meraih kotak perhiasan tersebut. Tangannya bergetar saat melihat benda perak berkilauan di dalam kotak perhiasan tersebut, pria itu menelan ludahnya dengan susah payah. Ia berusaha menghalau pikian-pikiran buruk di kepalanya. Ia masih menatap cincin pernikahan milik Hyu Won hingga ponselnya bergetar.

Sebuah panggilan masuk.

Mata Kyu Hyun terbelalak saat menatap nama yang tertera pada layar ponselnya. Itu istrinya yang sejak tadi ia tak tahu dimana keberadaannya.

“Yeobboseo..” ucap Kyu Hyun gusar dan tergesa-gesa.

“….”

“Ya! Hyu Won-ah, kau dimana?”

“….”

“Ya! Jawab aku! Kau dimana? Apa maksudmu meninggalkan cincin pernikahanmu?” tanya Kyu Hyun gusar.

“YA!! Jawab aku!!!”

“Annyeong oppa. Kau sudah pulang??” tanya sebuah suara pada akhirnya, Kyu Hyun sedikit lega mendengarnya.

“Kau dimana sayang?” tanya Kyu Hyun lembut.

“Kau sudah makan? Aku sudah memasak untukmu, kau harus memakannya karena itu masakan terakhirku untukmu.” Ucap Hyu Won lalu terkekeh kecil.

“Apa yang kau bicarakan, cepat beritahu aku kau dimana!” teriak Kyu Hyun gusar. Ia tak suka mendengar candaan istrinya yang sama sekali tak lucu.

“Kau baik-baik saja?” tanya Hyu Won. Kyu Hyun tersenyum kecut, apakah sekarang ia baik-baik saja?

“Ya! Apa yang kau bicarak..”

“Aku tidak,” potong Hyu Won. Tubuh pria itu membeku saat mendengar ucapan istrinya di seberang sana. Kyu Hyun tak sempat bertanya lebih lanjut karena nada Hyu Won terdengar begitu perih.

“Aku hancur sekali oppa hingga rasanya aku tak bisa merasakan tubuhku lagi. Aku tahu segalanya sejak awal, tapi mengapa aku masih bertahan juga di sisimu? Padahal aku tahu bahwa kau tak mencintaiku, kupikir tak seharusnya aku masih berada disisimu.”

“Ya! Hentikan! Kau salah! Kita harus bertemu..”

“Aku tak ingin menjadi penghalang kebahagiaanmu dengan eonnie, kurasa aku terlalu naif di sini, seharusnya aku mengutuk kalian, bukan? Ah, kurasa aku tak bisa melakukannya. Kalian orang-orang yang sangat kucintai,” ucap Hyu Won lalu menarik nafasnya, suara gadis it mulai bergetar.

“Hyu Won-ah, aku tak tahu kau tahu darimana, tapi kumohon dengarkan aku. Maafkan aku, kita harus bicara. Aku bi..”

“Kumohon setelah ini jangan cari diriku. Hiduplah dengan bahagia sesuai impianmu, aku juga akan hidup bahagia. Maafkan aku karena tak bisa bertemu langsung denganmu oppa. Aku tak punya cukup kekuatan hanya untuk menatapmu. Kau benar-benar menghancurkan hatiku hingga dasar oppa,” ucap Hyu Won perih, kali ini gadis itu menangis tersedu-sedu. Kyu Hyun juga tak kuasa menahan emosinya, ia ikut terisak setelah mendengar kesakitan yang dirasakan Hyu Won.

“Jebal, katakan dimana dirimu, aku ingin bertemu Hyu Won-ah..” ucap Kyu Hyun tampak begitu lelah.

“Walaupun begitu tak sedetik pun aku menyesali pertemuan kita, semuanya! Perasaan meletup-letup saat bersamamu, rasa sukaku padamu, malam pertama kita, kesakitanku, kehancuranku, pernikahan ini, kebersamaan kita, aku tak menyesali semuanya oppa. Gomawo..” ucap Hyu Won berusaha menahan emosinya. Kyu Hyun menggelengkan kepalanya.

“Jebal Hyu Won-ah, katakan dimana dirimu. Aku bersalah, maafkan aku. Kau boleh menghukumku, apapun, tapi pulanglah. Kita harus bicara..” ucap Kyu Hyun frustrasi.

“Saranghae oppa,” ucap Hyu Won.

Gadis itu tampak menarik nafasnya sehingga memberi sedikit jeda.

“Selamat tinggal..” ucap Hyu Won kemudian.

Tuttt Tuttt Tuttt

“Yeobbosseo!!”

“Yeobbosseo!!”

“…”

“Hyu Won-ah?” teriak Kyu Hyun panik.

“Brengsek!! Ya!!!” teriak Kyu Hyun marah ketika sambungan benar-benar terputus. Kyu Hyun berusaha menghubungi lagi nomor Hyu Won tapi ia dengar hanya nada sambungan yang diputus dengan sengaja.

“Arggghhhh!” teriak Kyu Hyun. Pria itu mengerang dengan air mata yang mengalir membanjiri wajahnya. Ia bahkan meninju cermin di depannya. Pria itu seperti orang gila. Ia tak memperdulikan tangannya yang mulai mengeluarkan banyak darah.

Tubuh pria itu merosot hingga lantai, ia bersandar pada dinding kamar yang terasa begitu dingin, tak ada kehangatan seperti biasanya. Ia merasa bodoh sekarang. Mendengar gadis itu mengatakan untuk tak mencarinya lagi, membuat Kyu Hyun yakin bahwa gadis itu benar-benar tak ingin melihat dirinya lagi.

“Kau egois, kau tak tanya perasaanku padamu seperti apa?”

“Aku mencintaimu..” gumam Kyu Hyun dengan pandangan yang mulai mengabur karena air matanya.

“Kau pergi? Apakah kita impas? Aku menghianati dan menghancurkan hatimu, lalu kau pergi meninggalkanku? Kau adalah hidupku, jalan terbaikku adalah dirimu..” gumam Kyu Hyun lagi.

Kyu Hyun menangkupkan wajahnya pada kedua tangannya, belum pernah ia merasa begitu frustrasi seperti sekarang ini. Ia benar-benar hancur sekarang. Ia merasa begitu kecil dan tak berguna, ia merasa setiap detiknya nanti tak akan berguna bila tak ada gadis itu. Ia tahu bahwa dirinya pantas merasakan semua ini, tapi salahkah bila ia bersikap egois dengan mengharapkan gadis itu lagi?

“Kau salah Hye Sun-ah, semuanya terlambat. Dongsaengmu pergi..”

Kyu Hyun mengangkat kepalanya, ingatannya berputar pada setiap tingkah laku Hyu Won. Rasa sesal mulai menggelayutinya. Pria itu tak punya tenaga lagi, ia ingin berlari mencari gadis itu tapi ia sadar orang yang ingin ia temukan tak ingin dirinya ditemukan.

“Aku menyesal, kembalilah..” ucap Kyu Hyun parau.

Yang Kyu Hyun sesali adalah bahkan di saat gadis itu pergi, gadis itu tak tahu seperti apa perasaannya yang sebenarnya.

The End

Catatan Kaki:

Oppa: Kakak laki-laki

Eonnie: Kakak perempuan

Wae: Kenapa

Geumanhae: Hentikan

Eoddi: Kemana

Ige: Ini

Mwoya : Apa

Yeobboseo: Halo

Ya: Hey

Annyeong: Halo

Jebal: Kumohon

Saranghae: Aku mencintaimu

Mianhae: Maaf

 

Gimana? Sinetron? Okelahhh. Galau galau deh yang baca, makasih buat yang udah nyempetin diri baca+main ke blog. Saranin dengerin lagu The Script Breakeven, walaupun beda story tapi kesanalah galau-galaunya…

Makasih udah mampir+baca+komen+apapun..

I Love You All! Enjoy It!

Salam SS5