FF: 7 Years Without Love Part 1

Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.

Ini hanya iseng2 gak ada kerjaan terus bikin FF kayak gini deh, Kyu jadi bahan percobaan hahhaahha.

Read and Comment.  Enjoy!!!

 

 

Author (Owner) : Galuh Tyas Wijiastuti ^^

Genre : Romance, Angst.

Rating : PG 15

Length : Chapter

Cast :

–       Cho Kyu Hyun of Super Junior

–       Kang Hyu Won

–       Lee Eun Hyuk of Super Junior

–       Lee DongHae of Super Junior

–       Kang Hee Jin

–       Cho  Ahra

–       Kim Ha Neul

 

Namaku Kang Hyu Won umurku 23 tahun, tercatat sebagai mahasiswi di salah satu universitas terkemuka Korea, KyungHee University. Aku dan kekasihku berkuliah di tempat yang sama, ia jurusan Modern Music dan aku jurusan Designer Grafis. Saat ini aku hanya tinggal di Korea dengan adik satu-satunya yang ku miliki, Kang Hee Jin. Kedua orang tua kami menetap di California untuk urusan bisnis.

Saat SMA aku bersekolah di Sekolah yang sama dengan kekasihku, keluarganya pemilik SMA aku besekolah dulu. Saat SMA kekasihku terkenal sebagai pria yang sangat cerdas, dingin, semena-mena dan memiliki IQ di atas rata-rata. Ia merupakan dambaan semua gadis di sekolahku dulu dan terkenal dengan sifat playboy-nya. Awalnya kami adalah musuh yang sangat terkenal seantero sekolah. Yang lebih mengejutkan lagi, orang tua kami saling mengenal bahkan eomma-ku dan eomma kekasihku itu adalah sahabat sejak SMA. Tak aneh saat orang tuaku memutuskan pindah ke California, orang tua kekasihku sangat sedih. Appa dan eomma-ku menitipkan aku dan Hee Jin pada keluarga kekasihku. Aku lebih memilih tinggal di Korea karena menyukai Korea. Selain itu aku tak ikut orang tuaku karena dia, Cho Kyu Hyun namjachingu-ku.

Bisa di katakan hubunganku dengan Kyu Hyun sangat aneh, ia dan aku terkenal sangat bermusuhan tetapi karena keluarga kami sibuk menjodoh-jodohkanku dengan dirinya dan sebaliknya dia denganku hubungan kami jadi sedikit dekat. Awalnya kami sepakat menyetujui perjodohan karena tak ingin orang tua kami sedih, kami melakukan kebohongan. Tak di sangka kebohongan kami membawa petaka, orang tua kami malah membuatku dan dirinya bertunangan. Awalnya kami menolak keras namun semua terlambat, mereka tetap pada rencana awal dan akhirnya kami bertunangan.

Hubunganku dengan Kyu Hyun jauh dari kata romantis dan akur. Kami selalu menunjukkan perasaan kami dengan pertengkaran. Aku mulai mencintainya seiring berjalannya waktu bahkan aku sudah menyatakan perasaanku padanya. Tapi, ia tak pernah menunjukkan perasaannya padaku. Aku bingung dengan semua ini. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku merasa menjalani cinta sepihak. Ia sering menunjukkan ketidaksukaannya bila aku dekat dengan pria lain. Aku selalu merasa ia cemburu bila seperti itu. Tapi sekali lagi tak adanya pengakuan darinya yang membuatku selalu bimbang sebenarnya ia mencintaiku atau tidak? Terkadang ia memperlakukanku selayaknya seorang kekasih namun terkadang ia memperlakukanku semena-mena. Aku yang semula selalu bisa melawannya berbalik menjadi sangat lemah, aku selalu mengikuti semua maunya. Ia sungguh hebat.

**********

Hari ini aku kembali melihat pemandangan yang sangat menyesakkan dadaku. Kyu Hyun ia sedang bermesraan dengan wanita lain di sebuah kafe dekat tempatku berdiri sekarang. Ini sudah sering ku lihat. Ia melakukan ini sejak tiga tahun awal hubungan kita. Aku tak mengerti dengannya. Setiap aku memergokinya ia selalu bisa berkelit dan melakukan apapun yang ia suka.

Pernah suatu kali aku sudah tak tahan dengan semua ini. Aku memintanya untuk mengakhiri hubungan kami saja. Tapi ia selalu behasil membuatku tak bisa memutuskan hubungan kami. Ia mengatakan bila kami berpisah akan merusak hubungan keluarga kami. Dan itu memang benar. Hubungan keluarga kami akan hancur. Ia selalu meminta maaf dan kesempatan tapi setelah itu ia mengulanginya. Aku mencoba untuk tak peduli tapi tetap saja semua itu sangat sulit. Dasar playboy!!! Gelar itu memang akan selalu melekat pada dirinya.

“ OPPA!!!” Ucapku marah sambil memandang tajam ke arah Kyu Hyun.

“ Hyu Won???” Ucapnya terkejut.

“ Apa yang kau lakukan?” Tanyaku geram.

“ Mengapa harus berteriak-teriak?” Tanyanya balik.

“ Mengapa harus berteriak??? Oppa, kau menyebalkan.” Ucapku lalu pergi. Selalu seperti ini. Nanti ia akan datang ke rumahku dan meminta maaf atau aku yang akan menelponnya karena terlalu rindu.

“ Ya!! Kang Hyu Won berhenti.” Ucapnya mencegahku pergi. Namun aku tak menggubrisnya dan terus berjalan.

Srettt!!!

Ia menarik lenganku dan menatap tajam ke arahku. Wae??? Harusnya aku yang menatap tajam ke arahnya bukan? Dasar sialan.

“ Mwo??” Tanyaku kesal.

“ Dengarkan aku.” Ucapnya serius.

“ Apa??” Tanyaku mulai kesal.

“ Mianhae.” Ucapnya lagi.

“ Mianhae??? Kau akan selalu berkata seperti ini, kan? Lalu setelah itu kau mengulanginya bukan? Oppa, aku lelah. Kalau seperti ini terus-menerus lebih baik kita akhiri saja. Aku yang akan bilang pada orang tua kita.” Ucapku menahan emosi.

“ Apa kau bilang? Kau benar-benar akan menghancurkan hubungan keluarga, arra?? Apakah kau tak bisa memikirkan hal itu?” Ucap Kyu Hyun dengan marah. Aku bingung dengannya ia marah karena aku meminta putus atau keluarga?

“ Sudahlah, memang selalu seperti ini bukan? Lakukan apapun yang oppa sukai.” Ucapku lalu pergi meninggalkannya. Aku tahu ia tak suka bila aku berkata seperti ini. Ia tak suka di acuhkan.

“ YA!!! KANG HYU WON!!! BERHENTI!!” Teriaknya keras namun aku sudah menghilang dari pandangannya.

Ku masuki bus dengan perasaan sakit. Ia selalu mempermainkan perasaanku sesukanya. Apa sebenarnya maumu oppa? Air mataku tanpa sadar mengalir dengan sendirinya. Pria itu sukses membuatku tak bisa bernafas dengan benar. Ini sudah kesekian kalinya ia seperti ini. Ia selalu memaksaku untuk memaafkannya. Tujuh tahun aku merasakan cinta sepihak ini. Wae??? Apa karena perjodohan sehingga ia tak mencintaiku? Tapi, aku sudah mencintainya sejak dulu tak bisakah ia merasakan cintaku? Lalu mengapa kalau kau tak mencintaiku kau masih terus melanjutkan ini semua. Tidakkah ini sangat menyakitkan? Aku tahu oppa, kau hanya tak mau keluargamu dan keluargaku hancur kan? Ia kan terkenal dengan kesempurnaannya di mata keluargaku maupun keluarganya.

********

Ketika aku keluar rumah, ku lihat mobil sport sudah terparkir di depan rumahku. Siapa lagi kalau bukan Kyu Hyun? Ia bersandar pada sisi mobil dan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Ketika melihatku keluar, ia menegakkan badannya dan tersenyum ke arahku. Ia melakukannya seperti tak ada masalah saja. Aku muak dengan semua sikapnya. Oppa!!! Bisakah kau berhenti membuatku sakit?

Hari ini aku sengaja tak memakai baju yang feminim. Ia selalu menyuruhku memakai baju yang feminim. Entahhlah, aku selalu mengikuti maunya. Ia selalu mengaturku sesuka hatinya, meski aku sudah menolak tapi ia selalu berhasil. Ia selalu mencoba menjadikanku seseorang yang ia inginkan. Aku selalu di bandingkan dengan Hee Jin adikku, ya Hee Jin memang lebih feminim daripada aku.

“ Annyeong Hyu Won-ah.” Ucapnya menyapaku.

“…..” Aku hanya diam dan berusaha tak memandangnya.

“ Ya!!! Jangan marah lagi.” Ucapnya dengan senyuman.

“ Oppa, aku pergi sendiri saja.” Ucapku padanya.

“ Aku sudah datang.” Ucapnya dingin lalu masuk ke dalam mobil.

Inilah yang tak bisa ku lakukan, menolak semua sikapnya. Sejujurnya aku sangat lelah dengan semua ini. Aku ingin sekali saja ia menghargaiku dan merubah semua sikapnya yang keterlaluan. Bukankah membosankan bila terus seperti ini?

“ Hyu Won-ah, siang ini aku tak bisa menjemputmu.” Ucapnya sambil fokus ke depan.

“ Gweanchanna.” Jawabku singkat.

“ Mianhae, aku selalu melakukan apapun yang ku suka tanpa mempertimbangkan perasaanmu.” Ucapnya tiba-tiba. Ini pertama kalinya ia berkata serius.

“…..” Aku hanya memandangnya dengan tak percaya.

“ Aku akan berusaha mengubahnya.” Ucapnya lagi.

“ Kau serius Oppa?” Tanyaku memastikan semua omongannya.

“ Ne, mian karena selalu menyakitimu.” Ucapnya lagi.

“ Aku senang kau seperti ini oppa.” Ucapku padanya.

“ Hmmm.” Ia hanya bergumam.

Entahlah, aku merasa ada sesuatu yang di tutupi Kyu Hyun oppa. Ia tampak memikirkan sesuatu. Sejak awal kami bersama, aku tak merasakan dirinya ada bersamaku. Ia selalu tampak lebih ceria bila bersama gadis lain. Oppa, ada apa sebenarnya? Walaupun aku tahu hubungan kita di awali dengan tidak saling suka tapi lambat laun aku mulai menyukaimu bahkan mencintaimu.

********

Sudah tiga hari ini aku tak bertemu dengan Kyu oppa. Aku melihatnya tapi tak berani menyapanya. Sepertinya ia sedang menghindariku. Ada apa? Mollayo. Ia tak seperti biasanya. Lebih baik aku mengahampiri kelasnya saja.

Ku langkahkan kakiku menuju gedung fakultas tempatnya belajar. Aku merasakan perasaan yang aneh, ada apa? Apakah ia sakit? Andwae, ia tak boleh sakit. Aku ingat betul kalau ia sakit itu sangat menyakitkan.

Aku sudah tiba di depan kelas Kyu oppa. Ku tarik nafasku dalam-dalam. Ketika hendak masuk, aku mendengar sayup-sayup obrolan orang. Ku tajamkan pendengaranku dan aku kenal betul suara ini. Ini suara Kyu oppa dengan DongHae oppa.

“ Ya!! Bagaimana hubunganmu dengan Hyu Won? Apakah mengasikkan?” Tanya DongHae oppa.

“ Biasa saja. Aku tak menemukan persamaan mereka.” Ucap Kyu oppa.

Persamaan? Apa yang di bicarakannya? Ku tajamkan pendengaranku lagi.

“ Ya!! Mereka dua gadis yang berbeda tak seharusnya kau menyamakan mereka. Lalu selama tujuh tahun kalian bersama, apa yang kau lihat pada dirinya?” Tanya DongHae oppa lagi. Aku penasaran dengan apa yang akan di jawab oleh Kyu Hyun.

“ Aku selalu ingin ia seperti Ha Neul. Ha Neul itu manis dan feminim. Sedangkan Hyu Won, walaupun ia terkadang manis tapi aku selalu ingin mencari sesuatu yang di miliki Ha Neul padanya. Ah iya, Hyu Won berbeda dengan adikknya. Adiknya sangat manis dan feminim. Tapi, walaupun begitu Hyu Won memiliki rasa perhatian yang lebih tinggi daripada Ha Neul.” Jawab Kyu oppa.

Mwo?? Jadi selama ini ia tak pernah menganggapku sebagai Hyu Won? Hatiku rasanya sakit sekali. Aku masih enggan untuk beranjak dari sini. Aku masih ingin mendengar semuanya. Apakah kau tak pernah mendengar kata saling jujur dan mengungkapkan kekesalan hati?

“ Ya!!! Kau tak seharusnya seperti itu Kyu-ah. Kau akan menyesalinya suatu saat karena bersikap seperti itu padanya. Lagi pula untuk apa kau mengharapkan gadis seperti Ha Neul yang jelas-jelas meninggalkanmu demi orang lain.” Ucap DongHae oppa.

“ Akk..ku juga tak tahu. Sekarang aku benar-benar bimbang dengan perasaanku yang sebenarnya. Kau tahu, Hyu Won ia gadis yang sangat berbeda.” Ucap Kyu oppa.

“ Lalu apa langkahmu selanjutnya dengan Hyu Won. Apa tak sebaiknya kau melepasnya saja bila kau tak bisa membahagiakkannya?” Tanya DongHae oppa. Aku sangat berdebar-debar untuk pertanyaan ini.

“ Aku masih harus memikirkan hubungan keluarga kami. Bila kami berpisah maka hubungan keluarga akan sangat tak mengasikkan. Aku juga bimbang dengan perasaanku. Siapa yang sekarang benar-benar ku harapkan.” Ucap Kyu oppa.

Baik, aku tahu sekarang ia tak pernah mencintaiku sama seperti aku mencintainya. Apa yang bisa ku harapkan lagi? Selama ini ia melarangku berdekatan dengan pria lain bukan karena cemburu tapi karena takut keluarga akan mengetahui hubungan kami yang buruk. Dan selama ini ia bersama dengan wanita-wanita yang sering ku temui hanya semata-mata untuk mencari Ha Neul dalam diri mereka termasuk pada diriku. Aku tahu semuanya sekarang oppa. Mengapa kau tak melepasku saja?

Aku sudah tak sanggup berdiri lagi saat ini. Tubuhku lemas mendengar semua kenyataan pahit ini. Aku segera berlari dengan air mata yang tumpah. Aku tak tahu harus kemana lagi. Kakiku menuntunku menuju taman belakang sekolah tempat aku dan Kyu Hyun oppa sering bersama.

Ku duduki kursi taman tempat biasanya aku dan Kyu oppa bersama. Air mataku masih tak bisa berhenti. Aku masih tersedu-sedu. Hingga aku merasakan seseorang yang sedeng memegang bahuku.

“ Ya!!! Wae irae?” Tanya suara tersebut. Seketika itu aku berbalik dan menemukan sesorang yang sangat dekat denganku selama ini.

“ Eun Hyuk-ah??” Ucapku lalu memeluknya. Ku tumpahkan semua emosiku pada dirinya. Aku tak peduli kaos yang ia kenakan basah.

“ Ada apa? Siapa yang membuatmu seperti ini?” Tanyanya lembut.

“ Ak..ku.. wanita bodoh.” Ucapku sambil sesenggukkan.

“ Wae?? Ceritakan padaku.” Ucapnya lagi.

“ Kyu Hyun oppa tak pernah mencintaiku sedikitpun. Ia hanya menjadikanku sebagai pelarian.” Ucapku kali ini.

“ Sudahlah, kau bicarakan dengannya baik-baik. Aku yakin kalian bisa menyelesaikan semuanya.” Ucapnya menenangkanku.

“ Anni, ia tak pernah bicara serius sedikit pun padaku. Aku benci ia.” Ucapku kali ini.

“ Ya!!! Jangan berkata seperti itu. Kalian harus bicara dari hati. Tenangkan dirimu.” Ucap Eun Hyuk lalu membelai kepalaku.

“ Hyuk-ah, aku lelah.” Ucapku dengan lemah. Rasanya mataku mengantuk sekali. Tanpa ku sadari aku tertidur dalam pelukan Eun Hyuk sahabatku.

“ Kau sudah tidur? Baiklah aku akan menyanyikan lagu untukmu.” Ucapnya dengan tulus.

“ Hmmmm..” Gumamku tak jelas.

Walaupun aku tertidur tapi suara Eun Hyuk yang sedang bernyanyi masih terdengar olehku. Tiba-tiba suaranya menghilang. Aku sempat merasakan ketenanganku menghilang. Sekarang yang ku rasakan adalah guncangan pelan pada tubuhku.

“ Hyu Won-ah, ireona!! Ada Kyu Hyun.” Ucap Eun Hyuk pelan.

“ Hmmm, anni aku tak mau melihatnya.” Ucapku mengigau.

“ Ya!!! Kang Hyu Won bangun.” Kali ini aku mendengar suara Kyu oppa.

Ku buka mataku dan melepas pelukanku pada tubuh Eun Hyuk. Aku masih berusaha mengumpulkan semua kesadaranku. Saat membuka mata, aku melihat Kyu oppa dengan tatapan tajam dan mengintimidasi mengarah kepadaku.

“ Ya!! Inikah yang kau lakukan di belakangku?” Ucapnya dengan nada tinggi. Aku masih tetap diam di samping Eun Hyuk. Aku tak memiliki tenaga lagi hanya untuk membalasnya.

“ Hyuk-ah, ayo kita pergi. Aku lelah.” Ucapku lalu berdiri menarik lengan Eun Hyuk.

Sretttt!!!!

“ Ada apa? Apa yang ku perbuat?” Tanya Kyu oppa.

“ LEPASKAN.” Ucapku tajam.

“ Ya!!! Bisakah kita bicara? Mengapa kau tak bicara saja dengaku dulu dan langsung seperti ini?” Tanyanya kesal.

“ Mwo???” Ucapku tak menyangka lalu berjalan mendahuluinya.

“ Kang Hyu Won berhenti!!!!” Teriak Kyu Hyun oppa.

Kau harus kuat Hyu Won-ah. Jangan termakan lagi olehnya. Aku tak memperdulikan teriakannya. Aku terus saja berjalan dengan Eun Hyuk. Lalu tiba-tiba seseorang menarikku kasar, aku tahu itu Kyu oppa.

“ Ya!!! Lepaskan aku!!! Sakittt…” Ringisku sambil meronta.

“ IKUT AKU!!!” Teriak Kyu oppa.

“ SHIRREO!!!!” Kesalku padanya.

“ ….” Kyu hanya diam sambil terus menarikku.

“ Hyuk-ah tolong aku!!!” Teriakku pada Eun Hyuk.

“ Hyu Won-ah bicaralah dengan Kyu Hyun.” Ucap Eun Hyuk padaku.

“ Ya!!!! Kalian menyebalkan.” Teriakku frustasi pada Kyu Hyun dan Eun Hyuk.

Kyu Hyun oppa membawaku menuju mobilnya yang terparkir di parkiran kampus. Ia memaksaku masuk dan memakaikanku seat-belt. Suasana masih diam.

“ Ada apa?” Tanya Kyu Hyun.

Aku tak menjawab apa pun. Ia tampak kesal tapi berusaha untuk menahan kekesalannya.

“ Hyu Won-ah ada apa?” Tanyanya lagi.

“ ….” Aku masih bungkam.

“ Apa kau tak punya mulut? Mengapa dari tadi hanya berdiam diri?” Ucapnya mulai emosi.

Aku sedang tak ingin bicara dengannya. Hatiku masih bergemuruh dan tak bisa menerima semua perlakuannya selama tujuh tahun kami bersama.

“ YA!!!! AKU BICARA PADAMU.” Kesalnya sambil membentakku.

“ Apakah ada yang ingin oppa sampaikan padaku? Tentang hubungan kita selama ini?” Tanyaku dengan tatapan lurus ke depan.

“ …..” Ia hanya diam.

“ Aku ingin turun.” Ucapku padanya.

Cekittttttttttttttttttttt

Tiba-tiba ia memberhentikkan mobil dan menyuruhku turun. Mwo??? Ia sangat tega. Tapi ini yang ku inginkan bukan? Menyebalakan kau Cho Kyu Hyun.

“ Cepat turun.” Ucapnya datar.

Segera ku buka pintu mobil dan membantingnya dengan keras. Sedetik setelah menutup pintu, mobil Kyu langsung berjalan dengan kencangnya. Cih, dasar tak punya perasaan. Aku kembali meratapi nasibku yang malang. Kekasihku selama ini tak pernah mencintaiku. Apa-apaan ini? Dasar sialan.

*********

Hari ini aku sedang berjalan-jalan dengan Eun Hyuk di sekitar myeongdong. Tiba-tiba mataku menangkap pemandangan yang  menyesakkan.

“ Hyuk-ah, bukankah itu Hee Jin dan Kyu Hyun?” Tanyaku pada Eun Hyuk.

“ Hmmm, iya ku rasa. Mengapa mereka tampak sangat mesra?” Tanya Eun Hyuk.

“ Molla.” Jawabaku dengan sedih.

Wae?? Mengapa adikku dan Kyu oppa bersama? Ada apa? Mengapa aku merasa di khianati? Oppa??? Wae irae? Dan mengapa mereka tampak sangat mesra. Apakah sesuatu telah terjadi? Hatiku rasanya kembali sakit. Kyu oppa tampak tersenyum manis ke arah Hee Jin.

“ Ya!!! Kau tak ingin menyapa mereka?” Tanya Eun Hyuk.

“ Anni. Aku tak ingin.” Ucapku datar. Aku dan Eun Hyuk segera meninggalakan tempat perbelanjaan ini.

*******

Hari ini adalah hari yang terberat bagiku. Hubunganku dengan Kyu oppa belum membaik. Biasanya bila kita bertengkar, aku atau ia yang akan menghubungi satu sama lain duluan. Tapi, kali ini kami bahkan tak saling berhubungan.

Ku masuki rumahku dengan kondisi tubuh lelah. Seharian ini aku sibuk membuat desain untuk pertunjukkan di kampusku.

Ceklek

Ku buka pintu rumah yang tak terkunci. Aku mendengar suara pria dan wanita mendesah kenikmatan. Ada apa? Apa ada pria di sini? Segera ku percepat langkahku memasuki ruang tengah.

Langkahku seketika terhenti saat melihat Hee Jin adikku tengah berciuman mesra dengan Kyu Hyun kekasihku. Mwo? Ige mwoya?

“ Oppa, tinggalkan eonni dan menikah denganku.” Adikku berkata seperti itu? Dia sudah tak waras sepertinya.

“ Hmmm… Hee Jin-ah.” Ucap Kyu menggantung.

“ Ne, oppa.” Ucap Hee Jin lalu melepas ciuman mereka.

“ Anni.” Balas Kyu Hyun.

“ Oppa, apa kau tak bosan dengan eonnie? Ia kan tak cantik dan seksi.” Tanya Hee Jin dengan kurang ajarnya.

Hee Jin-ah wae? Apakah kau tak tahu aku sangat tersiksa dengan semua ini? Bertahun-tahun aku mengharapkan Kyu oppa baik dan mesra terhadapku tapi apa? Ia bahkan tak pernah sedikit pun seperti ini. Sedangkan kau dengan mudahnya menarik perhatiannya. Apakah kau tak kasihan pada eonnie-mu ini?

Mengapa Hee Jin jadi sekurang ajar itu? Apakah ia tak pikirkan perasaanku? Wae??? Aku benci mereka semua. Eomma apakah kau mengajari Hee Jin seperti itu? Eomma kalau tahu semuanya seperti ini mungkin aku lebih baik ikut saja denganmu.

“ Ige mwoya??” Ucapku lirih sambil menatap mereka dengan lemah.

“ Eonnie??” Ucap Hee Jin lalu mendorong Kyu Hyun dari pelukan mereka.

Kyu Hyun hanya tersneyum pahit. Entahlah, aku bingung mengapa ia tersenyum. Ku rasa ia tersenyum pahit karena ketahuan berselingkuh lagi. Terakhir kali ia mengatakan tak akan mengulangi sikapnya yang seperti ini lagi. Tapi, hari ini aku tahu kalau ia benar-benar brengsek.

“ Eonnie, aku bisa jelaskan.” Ucap Hee Jin gusar.

Aku tak peduli dengan teriakkan Hee Jin. Saat ini mataku dan Kyu Hyun saling menatap tajam. Ia menatapku dan aku menatapnya. Aku tak kuat lagi. Segera ku langkahkan kakiku menaiki tangga. Hee Jin terus meneriakkiku sementara Kyu Hyun hanya duduk dengan senyum pahitnya.

Ya!!! Aku hancur karena kalian. Adikku dan kekasihku bermain di belakangku. Tak apa bila kau berselingkuh dengan gadis lain. Tapi, kau malah berselingkuh dengan adikku. Kau yang ku harapkan bisa menjagaku dan Hee Jin tapi ternyata kau sangat tak pantas untukku harapkan.

Aku menangisi nasibku yang buruk ini sendirian di kamar. Aku tak akan mebiarkan kalian menyakitiku lagi, arra? Oppa, bila kau tak bisa menahan semua gejolak gila dalam dirimu sebaiknya kau lepaskan aku saja. Jangan menahanku terus-menerus.

Sudah seharian ini aku berdiam diri di kamar. Sejak siang aku tak keluar. Aku benci bila melihat Hee Jin adikku. Ia sangat terlihat murahan. Sudah ku putuskan untuk meninggalakan rumah ini dan tinggal di apartement yang pernah appa belikan untukku. Aku tak ingin semakin membenci Hee Jin karena terus melihatnya.

“ Eonnie!!! Keluarlah kau belum makan.” Ucap Hee Jin dari luar.

“ Aku tak lapar.” Ucapku dingin.

“ Eonnie-ah mianhae. Aku salah eonnie. Aku memang tak pantas menjadi adikmu.” Ucapnya kali ini.

“ Pergilah.” Ucapku padanya.

“ Eonnie-ah!!!” Rengeknya lagi.

“ PERGILAHH!!!” Teriakku keras.

Tak terdengar suara Hee Jin lagi. Sepertinya ia telah pergi. Aku mengangkat ponselku dan menghubungi appa dan eomma-ku.

Tut…tut…

“ Yeobosseo appa??” Ucapku berusaha tegar.

“ Wae Hyu Won-ah?” Tanya appa.

“ Bolehkah, aku tinggal di apartementku?” Tanyaku.

“ Wae? Kau bertengkar dengan Hee Jin?” Tanya appa curiga.

“ Anni, hanya saja jarak rumah dan kampus terlalu jauh. Akhir-akhir ini aku harus sering ke kampus.” Ucapku pada appa berbohong.

“ Oh, baiklah terserah kau saja.” Ucap appa.

“ Gomawo.” Ucapku pelan.

“ Gweanchanna?” Tanya appa.

“ Gweanchanna appa.” Jawabku lagi.

“ Ya sudah appa banyak tugas. Sampai jumpa nanti.” Ucap appa.

“ Hmmm..” Balasku lalu mematikkan sambunganku dengan appa.

Aku mulai berkemas-kemas. Besok siang aku akan mengambil barang-barangku. Dan pindah ke apartemenku. Aku ingin menenangkan diri.

*****

Pagi ini aku tak bertemu dengan Hee Jin adikku. Aku tak ingin melihatnnya dulu. Segera ku lengkahkan kakiku menuju luar rumah. Saat keluar, aku melihat Kyu Hyun oppa berdiri seperti biasanya. Aku tak peduli ia mau apa lagi. Aku tak ingin bicara atau melakukan apapun dengannya saat ini.

Ku langkahkan kakiku dengan enggan, aku berusaha tak menganggapnya ada. Ia menegakkan badannya dan berusaha menyapaku. Tapi aku tak menghiraukannya sama sekali. Ku lihat sebuah taksi berhenti di hadapanku. Segera ku naiki taksi itu. Aku tahu saat ini Kyu Hyun oppa pasti sangat marah. Ia tak suka di acuhkan.

Drrt drrt

Ponselku bergetar, ada pesan masuk.

From: evilKyu

          Ya!!! Kau mencoba mengujiku? Kau tahu aku tak suka di acuhkan, kan? Hyu Won-ah jangan memancing kemarahku. Percayalah padaku semua itu bisa ku jelaskan.

Mwo??? Ia gila? Aku tak akan mudah percaya lagi oppa. Perasaanku benar-benar sakit melihat penghianatan kedua orang yang ku sayangi. Taksi yang ku tumpangi telah sampai di kampusku. Segera ku langkahkan kakiku menuju kelas. Saat di jalan, aku bertemu dengan Eun Hyuk.

“ Hyuk-ah, kau mau membantuku?” Tanyaku padanya.

“ Bantu apa?” Tanyanya balik.

“ Aku ingin pindah ke apartemenku, maukah kau membantuku mengemasi barang-barang?” Tanyaku.

“ Oh, ne. Tentus saja aku bantu. Wae? Kau pindah dari rumahmu? Apakah kau berkelahi dengan Hee Jin?” Tanyanya lagi.

“ Anni, hanya saja jarak kampus dan apartemen lebih dekat.” Bohongku.

“ Oh, kapan kita akan mulai mengemasi barang-barangmu?” Tanya Eun Hyuk.

“ Nanti siang.” Ucapku singkat.

“ Hmm, geure. Kajja!! Kita masuk kelas.” Ajak Eun Hyuk padaku.

Aku dan Eun Hyuk masuk ke dalam kelas kami. Seharian pikiranku tak bisa henti-hentinya memikirkan kejadian kemarin. Apakah ini akhir hubunganku dengan Kyu oppa? Jika iya maka tolong buat aku bahagia.

*****

Setelah selesai memindahkan barang-barangku ke apartemenku, aku segera merebahkan diri di sofa apartemen ini. Saat sedang sibuk melihat-lihat barang, aku teringat buku tugasku yang sepertinya tertinggal di rumah. Segera aku beranjak dari apartemenku dan keluar.

Aku segera menyalakan mobilku dan meluncur menuju rumahku. Mengapa aku harus lupa membawa buku tugas itu? Asihhhh, pabboya. Setengah jam aku berkutat dengan setir mobil dan jalanan Seoul yang dingin.

Mobilku telah sampai di depan gerbang, segera aku memasuki rumahku. Sebenarnya ada rasa enggan saat masuk karena harus melihat wajah adikku tapi mau bagaimana lagi? Saat hendak masuk, aku melihat ada motor milik Kyu Hyun oppa. Perasaanku menjadi kalut lagi. Apakah mereka sedang bersama? Aishhhh, semakin membuat muak saja.

Ku masuki ruang tengah dengan cepat dan benar saja aku sedang melihat adegan-adegan yang biasanya muncul di drama-drama. Hee Jin sedang menangis sementara Kyu Hyun memeluknya, menenangkannya ku rasa.

Aku tak peduli lagi, segera ku lewati mereka seolah-olah sudah biasa dengan pemandangan ini. Padahal hatiku ingin menjerit tak karuan.

“ Eonnie???” Ucap Hee Jin senang.

“ ….” Aku hanya diam dan terus melangkah. Masa bodoh dengan kalian berdua. Dasar menjijikkan.

SRETTTTT

Kyu Hyun oppa menarik lenganku. “ Tunggu.” Ucapnya padaku.

“ Lepaskan!!” Ucapku kesal.

“ Ya!!! Kang Hyu Won. Dengarkan aku.” Ucap Kyu Hyun oppa.

“ Eonnie, mianhae..” Ucap Hee Jin sambil menarik lenganku.

“ Lepaskan aku Kang Hee Jin.” Ucapku tajam lalu berjalan.

“ Ya!!! Kang Hyu Won!!!” Teriak Kyu Hyun.

Mwo??? Kenapa jadi ia yang berteriak-teriak? Dasar menyebalkan. Ku lihat Hee Jin menangis. Dasar pembohong. Menangisi apa kau? Dasar tak tau diri.

“ Oppa..” Ucap Hee Jin pada Kyu Hyun seolah meminta bantuan agar menahanku.

“ Ya!! Kang Hyu Won!! Adikmu tak bersalah. Akulah yang memaksanya.” Ucap Kyu Hyun.

“ Hah, dua kekasih yang saling melindungi satu sama lain. Kyu Hyun-ssi kalau kau sudah tak kuat untuk bersama dengan adikku segera batalkan pertunangan kita dan nikahi adikku, sebelum hal yang tak di inginkan keluarga terjadi.” Ucapku menyindir mereka.

“ Eonnie, aku bersalah. Tak seharusnya aku menggoda Kyu Hyun oppa. Jangan marah lagi padaku.” Ucap Hee Jin padaku.

“ Aku muak denganmu Kang Hee Jin, apakah eomma pernah mengajarimu menjadi wanita murahan?” Ucapku emosi.

Plakkk!!!

“ Akh!!” Jeritku tertahan. Rasanya perih.

Tubuhku terhuyung ke samping. Kyu Hyun menamparku, tak terlalu kuat tapi bisa ku rasakan perih yang menjalar di sekujur tubuhku. Pertama kali dalam hidupku merasakan hal seperti ini. Ia yang ku cintai tega melakukan ini padaku?

“ OPPA!!!” Teriak Hee Jin saat Kyu Hyun menamparku.

“ Mwo??” Ucapku pelan bahkan berbisik sambil memegangi pipiku yang mulai sakit.

“ Ia tak ada hubungannya dengan masalah kita Kang Hyu Won. Tarik kembali ucapanmu sebelum kau menyesal telah mengatakan hal seperti itu.” Ucap Kyu Hyun padaku dengan membentak.

“ Aku minta kita berhenti di sini saja Cho Kyu Hyun.” Ucapku pada Kyu Hyun.

“ Eonnie andwae!!” Teriak Hee Jin.

“ Hee Jin-ah, masuk kamarmu. Aku butuh bicara serius denga Eonnie-mu.” Ucap Kyu Hyun.

“ Ne.” Jawab adikku lalu ia pergi meninggalkanku dengan Kyu Hyun yang masih berdiri mematung.

“ Hyu Won-ah..” Ucap Kyu Hyun menggantung.

“ Oppa, kalau kau tak bisa bilang pada orang tua kita aku yang akan bilang mengenai semua ini. Kau nikahi saja adikku.” Ucapku frustasi.

Lenganku masih memegangi pipiku yang mulai memerah. Rasanya sakit sekali. Ia tak pernah kasar padaku sama sekali. Tapi, malam ini aku benar-benar melihatnya sangat berbeda.

Saat Hee Jin pergi, aku segera naik dan mengambil buku tugasku. Aku tak ingin melihat wajah Kyu lagi. Cukup sudah rasa sakit ini. Kyu Hyun hanya terpaku menatapku.

Setelah mengambil buku, aku segera keluar dari rumah itu. Kyu Hyun yang bingung dengan tingkahku langsung menahanku.

“ Kau mau kemana?” Ucapnya padaku.

“ Bukan urusanmu.” Ucapku lalu menghempaskan lengannya.

“ Adikmu tak bersalah, akulah biang semua ini. Seharian ini ia menangis karena tak melihatmu. Jangan salahkan ia. Kemarin aku dan ia memang berbuat salah. Tapi, malam ini kami berusaha memperbaiki semuanya. Dengarkan aku dan jangan mengacuhkanku lagi.” Ucap Kyu Hyun.

“ Kau sudah selesai??” Tanyaku padanya.

“ Hyu Won-ah mianhae.” Ucap Kyu Hyun.

Segera kutinggalkan Kyu Hyun yang mematung setelah mengatakan kalimat tadi, selalu mengatakan maaf tapi setelah itu ia akan mengulanginya lagi. Aku butuh waktu untuk semua ini.

*******

Sudah seminggu ini semenjak kejadian malam itu berlalu aku tak pernah menemui Kyu Hyun mau Hee Jin. Kyu Hyun sering menungguku tetapi aku selalu bersembunyi agar tak bertemu dengannya. Teman-temanku sering mengatakan pesan dari Kyu Hyun untukku. Bahkan Eun Hyuk pernah mengatakan padaku bahwa Kyu Hyun tampak tak bersemangat seminggu ini. Apakah aku peduli? Tidak seharusnya.

Aku sudah mulai terbiasa dengan semua ini, walaupun terkadang aku sangat merindukkan Kyu Hyun maupun Hee Jin.

Saat aku sedang berdiri menunggu bus di halte, tiba-tiba sebuah van hitam berhenti tepat di depanku. Ada apa?

Segerombolan orang dengan baju hitam dan masker turun dari mobil itu. Aku merasakan perasaan yang aneh. Ada apa? Instingku bilang aku harus lari. Tanpa berpikir lagi, aku segera berlari dari halte.

Sretttt!!!!

Naas, lenganku di tarik oleh mereka. Mwo??? Apa yang harus ku lakukan? Ah, berteriak sepertinya ide bagus.

“ Ya!!! Siapa kalian?? Lepaskan aku!!” Teriakku keras.

“ Ya!!! TOLONGGGG!!!!!!” Teriakku sambil meronta.

Aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Kepalaku pusing, mataku gelap mereka membiusku. Kalau sampai hal buruk terjadi maka hal yang ingin ku lakukan adalah mengatakan cinta pada Kyu Hyun.

******

Sinar matahari yang menembus jendela menyeliaukan pandanganku. Mataku belum terbuka dengan benar. Aku melihat bayangan seseorang di hadapanku.

“ Kau sudah bangun??” Ucap sebuah suara yang sangat ku kenal.

Ku rasakan pusing di kepalaku. Aku menggeliat di atas kasur ini. Kasur??? Apa yang terjadi? Segera ku buka mataku dan aku menemukan seseorang tengah memandang ke arahku.

“ Kyu Hyun??” Ucapku bingung.

“ Bogosipoyeo..” Ucap Kyu Hyun lembut.

“ Apa yang kau lakukan padaku?” Tanyaku kasar.

“ Ya!!! Kenapa kau kasar sekali? Apakah kau tak merindukkanku?” Tanya Kyu Hyun sambil berjalan mendekatiku.

Mau apa dia? Awas kau Cho Kyu Hyun, kalau kau berani mendekat aku tak akan memaafkanmu.

“ Aku tak rindu sama sekali.” Ucapku ketus lalu berdiri dan berjalan menuju pintu.

“ Kau mau kemana Hyu Won-ah..” Ucapnya dengan nada lelah.

Aku hanya diam dan terus berjalan menuju pintu. Aku sungguh tak ingin berada di sini, di kamar yang sama dengannya. Aku muak dengan semua tingkahnya. Saat langkahku tiba di pintu, aku segera membuka kenop pintu tapi pintu tak terbuka. Ku coba sekali lagi, masih tak terbuka.

Ku tarik nafasku dengan kasar dan berbalik frustasi ke arah Kyu Hyun sambil memasang tampang kesal dan emosi.

“ Buka pintunya Kyu Hyun-ssi.” Ucapku dengan setenang mungkin.

“ Mwo??? Kyu Hyun-ssi?” Ucapnya dengan heran.

“ Palliii !!!!! Aku ingin keluar.” Ucapku mulai kesal.

Ia berjalan mendekatiku. Tangannya ia masukkan ke dalam saku, tatapan matanya memandang lurus ke arahku. Ommo???? Wae?? Mengapa ia menyeramkan sekali?

“ Mwo??” Tanyaku panik sambil berjalan mundur.

“ Kau mau kunci ini?” Ucapnya datar.

“ Cepat buka pintunya Cho Kyu Hyun.” Ucapku dengan nada sangat kasar.

Ia mengehembuskan nafasnya dengan kasar lalu mendorong tubuhku ke pintu. Aku sempat terkejut untuk beberapa saat.

“ Awwww.” Pekikku tertahan.

“ Kau pikir akan mudah keluar dari sini?” Ucapnya dengan seringai. Aku tak pernah liat ia yang seperti ini. Ini sangat menyeramkan.

“ Hah.. Kau pikir punya hak untuk menahanku di sini?” Tanyaku tak kalah tajam.

“ Kau milikku jadi aku berhak.” Ucapnya lalu berjalan menuju kasur tempatku berbaring tadi.

Ia berjalan ringan lalu duduk di atas kasur sembari memangku kakinya. Ia memandang lurus padaku. Aku tak suka di pandang seperti ini.

“ Ya!! Berhenti main-main Kyu Hyun-ssi.” Ucapku dengan serius.

“ Aku tak pernah main-main dengan sikapku Hyu Won-ah.” Ucapnya lagi.

“ Kalau begitu biarkan aku keluar dari sini.” Ucapku emosi.

“ Tidak semudah itu. Seminggu ini aku tak melihat wajah kekasihku. Setiap kali aku ingin menemuinya ia selalu menghindariku. Sulit sekali hanya untuk mengetahui kabarnya. Terpakasa aku melakukan cara seperti ini, menculiknya.” Ucapnya dengan senyum miris.

“ Cih, kekasih? Siapa yang kau maksud?” Tanyaku tak kalah sinis.

“…..” Ia menghembuskan nafasnya frustasi.

“ Ha Neul atau adikku Hee Jin?” Tanyaku akhirnya.

Sontak Kyu Hyun langsung mengangkat kepalanya menatapku dengan tatapan terkejut. Wae?? Kau ketahuan oppa, makanya jujur saja padaku.

“ Kau sudah tau?” Ucapnya sambil tertawa hambar.

“ Palli, aku ingin keluar sekarang.” Ucapku kesal.

“ Kau salah paham Hyu Won-ah, dengarkan aku dulu.” Ucapnya.

“ Ishhh, ku katakan padamu ya. Aku sudah mendengar semua obrolanmu dengan DongHae jadi menurutku tak ada yang salah di sini. Dan semua sikapmu selama ini memang sudah merupakan bukti. Hubungan kita sudah tak ada harapan lagi. Aku ingin mengakhiri semuanya sekarang. Kalau kau tak mau di salahkan oleh keluargamu, aku yang akan mengatakan semuanya.” Ucapku lagi lalu berjalan menuju tempatnya duduk.

“ Seminggu tak bertemu kau jadi seperti ini ya?” Ucapnya masih dengan seringai.

“ Berhentilah bermain-main. Aku sudah memikirkan selama seminggu ini. Aku tahu aku sangat sulit untuk melupakanmu tapi aku harus bisa. Hatimu tak pernah ada bersamaku. Selama ini yang kau lihat hanya Ha Neul bukan?” Ucapku memojokkannya.

“ Kau pikir mudah, huh? Memutuskan hubungan kita yang sudah terjalin selama tujuh tahun hanya dalam tujuh hari? Apakah ..” Kata-katanya segera ku potong.

“ Kau tak memikirkan hubungan keluarga?” Ucapku melanjutkan ucapannya yang tadi ku potong. “ Aku tak peduli dengan hubungan keluarga kita. Kau bisa menikahi Hee Jin dengan begitu hubungan keluarga akan tetap baik bukan?” Ucapku lagi.

“ Ya!!! Kang Hyu Won jaga bicaramu.” Ucapnya tajam.

“ Aku lelah. Selama ini aku hanya menjadi orang yang kau mau bukan? Kau selalu menyuruhku melakukan apapun yang Ha Neul lakukan kan? Kau ingin aku menjadi dirinya bukan? Kau pikir aku mampu? Pergilah cari wanita yang mau menjadi Ha Neul. Aku tahu selama ini kau selalu berselingkuh di belakangku hanya sekedar penasaran dengan semua wanita apakah mereka bisa menjadi Ha Neul kan? Lalu apakah kau menemukannya?” Ucapku sambil menahan air mata.

Ku dekati tubuhku ke arah Kyu Hyun. Aku bergerak pelan meraba saku celanaya. Ia masih sibuk mencerna semua kalimatku. Aku tak membuang kesempatan ini. Segera ku rogoh saku celananya lebih dalam. Seolah menjadi wanita jalang, aku merabanya dengan liar.

“ Aku minta akhiri saja hubungan kita. Aku ingin mencari pria yang mau menghargaiku.” Ucapku sambil terus merogoh sakunya.

Greppp!!!

Tanganku ada yang mencengkram. Kyu Hyun mencengkram tanganku yang tengah sibuk meraih kunci pintu.

“ Kau mau apa? Mengambil kunci ini?” Tanyanya dengan amarah.

“ ……” Aku hanya diam. Ku lihat Kyu Hyun merogoh sakunya. Lalu sedetik kemudian ia melakukan gerakan yang tak bisa ku tebak, ia membuang kunci itu lewat jendela.

“ MWO??? YA!!! APA YANG KAU LAKUKAN?” Tanyaku gusar.

“ Dengan begini kau tak akan pergi dari sisiku. Aku tak ingin kau pergi.” Ucapnya lagi.

“ Tubuhku memang tak pergi tapi hatiku tak berada di sini lagi.” Ucapku lalu duduk di sebuah kursi dengan kasar.

“ Hyu Won-ah, mianhae. Jongmal mianhae. Saranghae.” Ucap Kyu Hyun.

Deg!!!!

Mwo??? Saranghae??? Ini pertama kalinya ia mengatakan kalimat seperti ini. Aku ingin percaya, tapi rasanya sangat sulit.

“ Aku tak mencintaimu.” Ucapku lalu berjalan menuju balkon.

Mataku menangkap benda yang sedari tadi ingin ku miliki. Kunci??? Kunci itu tak terjatuk ke lantai bawah melainkan masih berada di balkon.

Segera ku pungut kunci itu dan berjalan menuju pintu. Ku lihat Kyu Hyun tampak berdiri. Aku harus cepat kalau tidak aku tak akan selamat setelah ini.

Ku masukkan kunci tersebut ke lubang kunci dan memutarnya. Berhasil, pintu terbuka. Aku tersenyum dengan hasil kerjaku. Belum sempat aku keluar, ku rasakan seseorang memelukku dari belakang.

Grep!!!

“ Ommo!!!” Pekikku.

“ Sebesar inikah keinginanmu untuk lari? Aku bersalah, semua yang kau katakan benar. Aku memang selama ini menganggapmu sebagai pelarianku. Tapi, aku baru menyadari bahwa aku sangat menginginkanmu. Percayalah padaku, berikan aku kesempatan.” Ucapnya pelan.

“ ANNI, AKU TAK BISA PERCAYA LAGI PADAMU. KESEMPATANMU SUDAH HABIS KYU HYUN-SSI.” Ucapku lalu berusaha melepasnya.

“ Hyu Won-ah??” Ucapnya kaget dengan kalimatku.

“ Minggu depan keluargaku datang, aku akan mengakhiri semuanya Kyu Hyun-ssi. Kau menikah saja dengan Hee Jin. Kalian sangat serasi. Hubungan keluarga akan tetap berjalan baik, bukan?” Ucapku miris.

“ Ya!!! Berhenti memanggilku dengan ssi. Jangan lawan perasaanmu Hyu Won-ah. Aku tahu kau sangat sakit menyebutkan semua itu.” Ucapnya lagi lalu memelukku semakin erat.

“ Ya, aku memang sangat sakit dengan semua yang ku katakan. Tapi, jauh lebih sakit semua yang ku rasakan selama ini. Aku ingin melupakanmu. Mulai sekarang hubungan kita berakhir di sini oppa.” Ucapku lalu melepas pelukannya. Aku membuka pintu dengan cepat. Ia tampak terisak.

“ HYU WON-AH !!!!!” Teriakknya frustasi. Aku tahu ia menangis. Oppa, aku sudah bersabar selama ini. Aku harus mengambil keputusan ini. Aku tahu semuanya sangat berat tapi aku harus tetap melangkah maju.

Aku berlari sambil menyeka air mataku, aku juga hancur. Tapi, aku sudah memutuskan untuk melakukan ini. Saat berlari, aku berpapasan dengan Ahra eonnie.

“ Hyu Won-ah gweanchanna? Ada apa? Apa Kyu Hyun menyakitimu?” Tanya Ahra eonnie sambil menahan tanganku.

“ Annie eonnie, mianhae. Aku harus pergi sekarang.” Ucapku sambil berlari melepas tangan Ahra eonnie.

Ahra eonnie tampak tertegun dengan sikapku. Ia lalu berteriak memanggil Kyu Hyun. Aku tak peduli dengan apa yang akan di lakukan kedua kakak beradik itu. Yang ada dalam pikiranku saat ini adalah pergi menjauh dari kediamana Cho.

TBC ~

Catatan kaki :

Mianhae : Maaf

Appa : Bapak

Eomma : Ibu

Shirreo : Tidak Mau

Oppa : Kakak laki-laki

Saranghae : Aku cinta kamu

Mwo : Apa

Wae : Mengapa

Anni : Tidak

Andwae : Tidak Mungkin

Arra : Mengerti

Eonnie : Kakak Perempuan

Nado : Sama

Ne : Iya

Eottohkae : Bagaimana

Jinjja : Benarkah

Ommo : Aduh (Terkejut)

Ige : Ini

Mwoya : Apa

Sebenernya nge-post ini juga ada niat sih tapi daripada wp kosong kan?? Jadi aja nge-post ff ini. Seneng bgt sama ini FF hahhaha

Ada yang baca gak ya?? Entahlah ada sih harapan dikit, siapa tahu aja ada yang baca. Read terus Comment oke!!!

Ini cuma iseng2 sihhh