FF: Kiss, Hate, & Love [Part 4]


Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.

Goodbye Cory Monteith, feel so sad. You are my first favorite cast on glee after that Artie and Kurt. “Finn Hudson, glee without you like a song that has no soul.” Happy Reading all…

Author (Owner) : gluu

Genre : Romance, Comedy, Angst

Rating : PG 17

Length : Chapter

Cast :

–       Kang Hyu Won

–       Cho Kyu Hyun of Super Junior

–       Myung Se Bin

–       Lee Hyukjae of Super Junior

–       Lee DongHae of Super Junior

–       Lee Sungmin of Super Junior

–       Kang In of Super Junior

 

Hyu Won Room’s

09.00 PM

Hyu Won menatap langit-langit kamarnya, pikiran gadis itu terus berputar pada satu poros yang sama, Cho Kyu Hyun.

“Dengar, aku sangat mencintaimu! Semenjak hubungan kita berakhir, aku tak bisa berhenti memikirkanmu. Kupikir ini semua karma karena diriku menyakiti perasaanmu. Tapi setelah lama kupikirkan, ini bukan karma. Aku jatuh cinta padamu, tak bisakah kau paham dengan maksudku? Aku hanya khawatir pada gadis yang kucintai, malam-malam begini masih berdiri sendirian!”

“Astaga apa yang kupikirkan? Pria itu, apakah dia pria yang sama seperti dulu?” gumam Hyu Won. Tubuhnya menegak sekarang, ia tak lagi berbaring.

“Apa kau benar-benar mencintaiku? Astaga Cho Kyu Hyun, mengapa kau selalu merusak kerja otakku?”

Hyu Won berdiri lalu berjalan menuju lemari di samping ranjangnya, gadis itu lantas membukanya. Tangannya bergerak meraih sebuah jaket, matanya menatap lama pada objek yang ada di tangannya.

“Pemilikmu itu serius tidak dengan ucapannya padaku? Apakah ia memang mencintaiku?” ucap Hyu Won pada jaket di tangannya seolah jaket itu akan membalas pertanyaannya. Ia lalu memasukan kembali jaket itu ke dalam lemari.

Hyu Won berjalan menuju jendela kamarnya, hari sudah malam dan cuaca begitu dingin. Ia harus menutup jendela itu kalau tidak mau terserang flu keesokan harinya karena udara dingin yang masuk ke dalam kamarnya.

“Dingin sekali…” ucap Hyu Won pelan, tangannya yang semula bergerak untuk menutup jendela sekarang justru melayang begitu saja. Udara dingin yang menyusup melalui jendela membuatnya sedikit menggigil.

“Apakah pria itu baik-baik saja? Ia langsung pulang setelah mengantarku tadi, kan? Seoul dingin sekarang, kuharap ia baik-baik saja,” gumam gadis itu lalu menutup jendela. Sedetik kemudian kepalanya menggeleng kasar seolah dirinya baru saja melakukan sebuah kesalahan besar. Ia baru saja menghawatirkan pria itu, bukan?

Hyu Won lalu membanting tubuhnya dengan keras pada ranjang besarnya. Gadis itu mengutuk perasaan anehnya pada pria itu. Ia benar-benar gila kalau sampai menghawatirkan pria itu.

****

At Canteen, Kyunghee University

Seoul, South Korea

11.00 AM

“Ya! Lee Hyukjae pelan-pelan saja makannya,” ucap Hyu Won kesal. Eun Hyuk terlihat seperti orang yang tak makan berhari-hari.

“Aku sangat lapar Hyu Won-ah,” ucap Eun Hyuk lalu membenarkan letak kacamatanya yang sedikit bergeser.

“Eun Hyuk-ah, menurutmu apa artinya kalau kita sering memikirkan seseorang?” tanya Hyu Won pelan. Gadis itu bergerak gelisah.

“Aku tak mengerti apa yang kau bicarakan,” balas Eun Hyuk acuh.

Hyu Won menggeser kursinya lalu menatap Eun Hyuk dengan ragu. “Begini, kau sangat membenci seseorang ini tapi sekarang kau justru berpikir untuk melupakan kebencianmu padanya, menurutmu itu artinya apa?” tanya Hyu Won kikuk.

Eun Hyuk mengangkat kepalanya, pria itu menyipitkan matanya lalu menatap Hyu Won dengan curiga, “Nuguya? Cho Kyu Hyun?” tanya Eun Hyuk, suara pria itu terdengar seperti kepala polisi yang berusaha menyudutkan seorang buronan agar mengakui kesalahan mereka.

“M…mwo?” ucap Hyu Won gugup, sebenarnya inti pembicaraannya memang Cho Kyu Hyun. Dan Eun Hyuk berhasil menebak dengan tepat.

“Yang kau bicarakan itu Cho Kyu Hyun, kan?” tanya Eun Hyuk, kali ini nada suaranya tak bisa terbantahkan lagi. Hyu Won menggigit bibir bawahnya dengan gugup.

Hyu Won menarik nafasnya pelan, “ehmm, sebenarnya iya. Tapi tidak sepenuhnya benar, aku hanya…ahhh benar semuanya! Apa yang kau katakan benar.” Ucap Hyu Won frustrasi. Ia tahu mau sehebat apapun dirinya menyembunyikan apa yang dituduhkan Eun Hyuk, semua akan terbongkar. Eun Hyuk bukan pria bodoh, dirinya hanya terperangkap dalam dandanan yang begitu kacau tapi tidak dengan otaknya.

Eun Hyuk tersenyum. Tidak… pria itu menyeringai tipis. ‘Kau tampaknya berhasil Kyu Hyun-ah, gadis ini mulai masuk dalam permainanmu,’ gumam Eun Hyuk dalam hati.

“Ya!! Wae? Mengapa kau hanya diam? Kau menertawakanku?” kesal Hyu Won.

Eun Hyuk meletakan sendok makannya lalu menatap Hyu Won dalam, “Katakan, kepala terbentur di mana? Mengapa kau bisa memikirkan Cho Kyu Hyun?” tanya Eun Hyuk berusaha terlihat begitu mengkhawatirkan Hyu Won, sebenaranya ia mulai tak tega bila harus mempermainkan perasaan Hyu Won lebih parah lagi.

“Molla, akhir-akhir ini dirinya selalu datang dan menolongku secara tiba-tiba. Dan kemarin ia berkata bahwa ia mencintaiku. Kau tahu, bahkan aku tak menemukan raut kebohongan di wajahnya. Aku yang tak bisa menemukannya atau Cho Kyu Hyun yang memang sangat ahli dalam hal seperti itu?” ucap Hyu Won panjang, ia baru saja meluapkan semua pikiran tentang Cho Kyu Hyun di kepalanya pada Eun Hyuk.

“Kurasa memang Cho Kyu Hyu yang sangat ahli Hyu Won-ah, kau harus berhati-hati,” ucap Eun Hyuk lalu kembali menyantap makanannya. Sesekali dirinya menatap Hyu Won, ia harus berpura-pura berpihak pada gadis itu. Ia sedang menunggu reaksi yang akan dikeluarkan gadis itu. Sekali lagi, dirinya merasa begitu jahat sekarang.

“Tapi aku tak lihat ekspresi berbohong di sana Eun Hyuk-ah, apa menurutmu aku kembali jatuh cinta padanya? Apakah ini salah?” tanya Hyu Won pelan nyaris berbisik. Ia takut Eun Hyuk menertawakan dirinya. Bukankah dirinya yang bersikeras mengatakan pada Eun Hyuk bahwa dirinya membenci pria itu? Lalu sekarang lihat, apa yang baru saja ia lontarkan tadi? Bukankah ini terlihat seperti menjilat ludah sendiri?

“Kurasa tidak Hyu Won-ah, sejak awal aku sudah menduga semuanya. Kau bisa saja jatuh ke dalam pesona pria itu lagi, kupikir kau hanya harus berhati-hati agar kejadian saat kalian di Senior High School tidak terulang kembali,” ucap Eun Hyuk tenang.

“Tap…”

Braakk

“Ommo!” pekik Hyu Won. Kepala gadis itu terangkat setelah melihat sebuah tas mendarat dengan keras di depannya. Pria itu lagi.

“Ya! Monyet jelek, tolong menyingkir,” perintah sebuah suara kepada Eun Hyuk.

Hyu Won tak terima melihat Eun Hyuk diperlakukan seperti itu, “Ya! Cho Kyu Hyun! Mengapa kau tak sopan sekali?” ucap Hyu Won menyela.

“Diam, aku sedang tidak bicara denganmu. Aku bicara dengan makhluk jelek di sebalahmu ini,” balas Kyu Hyun datar. Eun Hyuk hanya mendengus sebal, kalau tak ingat dirinya harus menjalani sandiwara bodoh ini, sejak tadi tangannya mungkin sudah melayang ke kepala pria yang katanya sahabatnya itu.

“Apa lagi? Cepat menyingkir!” sentak Kyu Hyun. Eun Hyuk semakin ingin menjitak kepala pria itu, pria itu pandai sekali berekting. Eun Hyuk memasang wajah ketakutan, berpura-pura sebanarnya. Pria itu lantas menyingkir ke sebelah kiri membiarkan kursi yang semula ditempatinya kosong begitu saja.

Kyu Hyun dengan cepat duduk di sana, Hyu Won hanya menatap Kyu Hyun dengan sebal. Mengapa dirinya harus kembali melihat pria itu?

“Aku sakit,” ucap Kyu Hyun datar tapi jauh di dalam hatinya ia ingin melihat reaksi Hyu Won tentang keadaannya.

Hyu Won menatap Kyu Hyun dengan kedua alisnya yang bertautan, “Apa hubungannya denganku?” tanya Hyu Won.

“Aku kedinginan semalaman,” balas Kyu Hyun. Hyu Won semakin menatapnya dengan tatapan bingung.

“Apakah kau bermain air semalam sampai kau jatuh sakit?” tanya Hyu Won.

Pletakk

“Awww…Yakk!”

“Kau pikir aku sakit karena siapa? Aku mengantarmu semalam, kau pikir berapa lama aku ada di luar rumah? Cuaca Seoul sedang tak baik sekarang,” balas Kyu Hyun.

Hyu Won mengusap kepalanya pelan, jitakan pria itu benar-benar membuatnya merasa nyeri sekarang. Hyu Won baru saja akan melontarkan protes saat dirinya melihat Kyu Hyun yang kini tengah bersin-bersin. Rasa bersalah seketika menghinggapi dirinya. Pria itu sakit karena dirinya.

“Tunggu di sini!” ucap Hyu Won setelah dirinya mendorong kursi ke belakang lalu berlalu dengan cepat.

“Eoh? Kau mau ke mana Hyu Won-ah?” tanya Eun Hyuk saat Hyu Won berlalu di depannya, gadis itu lantas pergi tanpa menjawab pertanyaan Eun Hyuk.

“Ada apa dengannya Hyuk-ah?” tanya Kyu Hyun saat dirinya yakin Hyu Won sudah berjalan menjauhinya.

“Molla…” balas Eun Hyuk dengan mengangkat kedua bahunya.

Kyu Hyun menatap Hyu Won yang berdiri tak jauh dari dirinya, “Ia aneh sekali,” cibir Kyu Hyun.

“Ah! Cho Kyu Hyun, kau akan tahu kabar baik yang akan kuceritakan padamu nanti,” ucap Eun Hyuk antusias.

“Mwo?” tanya Kyu Hyun, pandangannya masih tertuju pada Hyu Won.

“Gadis itu tampaknya mulai masuk ke dalam perangkapmu,”

“Mwo?”

“Yak!! Ini, minumlah,” ucap Hyu Won yang entah sejak kapan berdiri di sebalah Kyu Hyun. Eun Hyuk tak sempat menjawab pertanyaan pria itu, sekarang dirinya justru sibuk menundukan kepalanya.

“Ini apa?” tanya Kyu Hyun dengan sebelah alisnya yang terangkat.

“Ini jahe hangat, kurasa bisa menyembuhkan sakitmu.” Balas Hyu Won ketus, ia tak tahu mengapa dirinya tadi berpikir untuk membelikan pria itu minuman hangat. Mungkin rasa bersalah yang menggelayutinya sehingga dengan reflek ia membelikan minuman itu… atau dirinya memang benar-benar mengkhawatirkan pria itu?

“Astaga kau manis sekali Hyu Won-ah, gomawo.” Ucap Kyu Hyun sedikit menggoda gadis itu. Hyu Won hanya mendengus malas, gadis itu lalu duduk dan bersandar pada kursinya.

“Kenapa kau tak minum?” tanya Hyu Won saat Kyu Hyun tak kunjung meminum jahe hangat pesanannya.

Kyu Hyun lalu dengan cepat meneguk minuman hangat itu, Hyu Won melirik sebentar lalu detik berikutnya ia membuang muka. Ia tak mau tertangkap basah sedang mengkhawatirkan pria itu.

Kyu Hyun meletakan gelas berisi minuman hangat itu di atas meja, “hangat sekali,” ucap Kyu Hyun, ia melirik pada Hyu Won. Gadis itu masih membuang muka.

Kyu Hyun lalu menatap Eun Hyuk, keduanya saling melempar seringai satu sama lain seolah telah berhasil membuat Hyu Won masuk ke dalam permainan mereka lebih dalam lagi.

****

The Next Day…

Eun Hyuk menatap Hyu Won yang kini tengah mengerjakan tugas, keduanya duduk di taman tempat insiden rok Hyu Won robek. Tempat itu memang sangat sejuk sehingga selalu menarik perhatian mahasiswa dan mahasiswi Kyunghee University.

“Akhir-akhir ini kulihat intensitas kedekatanmu dan Kyu Hyun semakin erat saja, kalian sudah berbaikan?” tanya Eun Hyuk, pria itu menopang dagunya lalu menatap Hyu Won dengan penuh rasa ingin tahu.

Hyu Won mengangkat kepalanya lalu menatap Eun Hyuk, apa tak ada pembicaraan lain? Kurang lebih seperti itu arti tatapan Hyu Won pada Eun Hyuk. Ia benar-benar sedang tidak ingin diganggu.

“Baiklah, kurasa kalian sedang tidak dekat tapi akan menjadi dekat sebentar lagi…”

Hyu Won membanting bolpoin di tangannya seolah muak dengan topik pembicaraan Eun Hyuk, ia lantas menatap pria itu tajam. “Tidak adakah topik yang lebih bagus selain Cho Kyu Hyun?” tanya Hyu Won berusaha meredam kekesalannya. Eun Hyuk hanya terkekeh pelan menanggangi kekesalan Hyu Won.

“Kurasa Cho Kyu Hyun itu benar-benar menyukaimu Hyu Won-ah, aku pik-…”

“Ya! Lee Hyukjae!! Mengapa kau membicarakan pria itu terus? Aku tak suka kau membicarakan pria itu terus-menerus!!”

“Siapa? Pria siapa?”

“Eoh?”

Hyu Won menolehkan kepalanya cepat saat suara seorang pria yang terdengar begitu tak asing berujar tepat di sebelah telinga kirinya.

Cho Kyu Hyun berdiri dengan tatapan mengintimidasi, Hyu Won mengehembuskan nafasnya kesal. Ia tahu bila sudah bertemu pria itu, moodnya akan buruk setelahnya.

“Kalian sedang membicarakanku, ya?” tanya Kyu Hyun tanpa menunjukan wajah penasarannya sedikit pun.

“Cih…” cibir Hyu Won. Ia memutar bola matanya sebal.

Eun Hyuk mendongakan kepalanya dan menatap Kyu Hyun miring, “Tampaknya kau sudah sembuh Cho Kyu Hyun?” ucap Eun Hyuk lebih terdengar seperti pernyataan daripada sebuah pertanyaan.

Kyu Hyun melipat kedua tangannya lalu memicingkan matanya menatap Hyu Won yang sejak tadi tampak tak menghiraukannya. “Hmm,” pria itu mengangguk, pandangannya tak lepas dari Hyu Won, “aku sembuh juga berkat temanmu yang manis ini,” sambung Kyu Hyun.

“Sebaiknya kau berterima kasih padanya,” balas Eun Hyuk acuh, Hyu Won menolehkan kepalanya cepat dan menatap Eun Hyuk seolah ia tak setuju dengan ucapan pria itu.

“Yup! Itu yang akan kulakukan sekarang, kau kelihatannya bodoh Eun Hyuk-ssi tapi ternyata tak sebodoh kelihatannya,” balas Kyu Hyun. Eun Hyuk hanya memicingkan matanya memperingati Kyu Hyun agar tak memancing emosinya, kalau tak ingat mereka sedang bersandiwara mungkin dirinya akan menerjang pria itu sekarang juga. Kyu Hyun tak memperdulikan geraman Eun Hyuk yang tak terlihat itu.

“Jadi kapan kau mengucapkan terima kasih lalu pergi dari sini?” tanya Hyu Won mulai sebal, ia tak suka melihat Eun Hyuk dihina seperti itu.

“Eihhh… kenapa kau ketus sekali padaku, aku akan mengucapkan terima kasih tapi tidak di sini.”

Hyu Won mengerutkan dahinya lalu menatap Kyu Hyun dengan pandangan menuntut, apa maksud ucapan pria itu?

“Apa maksudmu Cho Kyu Hyun?” sela Eun Hyuk. Kyu Hyun hanya tersenyum simpul.

“Kajja!” ucap Kyu Hyun sambil meraih tangan Hyu Won lalu menariknya berdiri, mau tidak mau Hyu Won terlonjak dari bangku tempatnya duduk. Ia melemparkan tatapan tak sukanya pada pria itu setelah berhasil menghempaskan tangan pria itu.

“Apa yang kau lakukan Cho Kyu Hyun?” desis Hyu Won tak suka dengan tindakan tiba-tiba pria itu.

Kyu Hyun tak merasa terisnggung sedikit pun dengan nada gadis itu, ia sudah mengantisipasi untuk penolakan seperti ini, “aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, aku yakin kau akan suka ketika kita tiba di sana, dan ini juga sebagai ucapan terima kasih karena segelas minuman hangat kemarin,” ucap Kyu Hyun lalu mengedipkan sebelah matanya, Hyu Won memutar bolah matanya berusaha tak peduli. Tapi faktanya jantungnya sedikit berdegup kencang.

“Aku tak perlu ucapan terima kasihmu, lagipula aku ada kelas hari ini,” ucap Hyu Won acuh lalu kembali menghempakan dirinya pada bangku tempatnya duduk tadi.

“Sayangnya aku tak peduli Nona,” ucap Kyu Hyun tak kalah acuh lalu kembali menarik tangan gadis itu.

“Yakk!” sungut Hyu Won. Kyu Hyun menariknya cepat setelah dirinya meraih tas gadis itu yang terletak pada bangku sebelah Eun Hyuk duduk, pria itu tak peduli rontaan kesal gadis itu. Bibirnya justru tersenyum senang membayangkan apa yang akan ia tunjukan pada gadis itu.

“Aishhh Cho Kyu Hyun…” sungut Hyu Won sebal, merasa frustrasi pria itu tak memperdulikannya membuatnya menolehkan kepalanya menatap Eun Hyuk meminta pertolongan.

“Eun Hyuk-ah!!” teriak Hyu Won tak kalah frustrasi, Eun Hyuk memasang wajah bingung–wajah yang dibuat-buat–sekaligus menyesal karena tak bisa menahan gadis itu.

“Yaisshh! Aku ada kelas sebentar lagi Cho Kyu Hyun!” sungut Hyu Won.

“Sekali membolos tak akan membuatmu bodoh Nona,” balas Kyu Hyun masih menarik gadis itu.

Keduanya keluar dari dalam Universitas lalu berjalan menuju tempat parkir. Hyu Won mulai melunak, ia tak meronta seperti tadi dan lebih memilih mengikuti langkah Kyu Hyun. Lagi pula ia juga mulai penasaran tempat seperti apa yang akan Kyu Hyun tunjukan padanya nanti.

“Hei, Hyu Won kau masih di sini? Sejak tadi hanya diam saja,” ucap Kyu Hyun membuayarkan lamunan Hyu Won, gadis itu sejak tadi hanya diam saja hingga membuat Kyu Hyun berkali-kali mengernyitkan dahinya mencoba menerka apa yang sedang dipikirkan gadis itu.

“Lalu aku harus berteriak-teriak sepanjang jalan?” dengus Hyu Won.

Kyu Hyun tertawa kecil mendengar sungutan gadis itu, ia lebih suka mendengar gadis itu berteriak-teriak atau berbicara ketus padanya daripada hanya diam seperti tadi, gadis itu  terlihat seperti Bada–anjing Donghae–saat sakit.

Kyu Hyun menghentikan langkahnya saat keduanya tiba di parkiran motor, ia menatap Trail kesayangannya dengan wajah senang. Ia sengaja memilih motor karena tempat yang akan mereka kunjungi nanti tak bisa dilalui dengan mobil. Kyu Hyun melempar tatapannya ke arah Hyu Won, senyum riangnya menghilang dan berganti dengan dahi yang berkerut saat melihat ekspresi Hyu Won.

“Wae? Ada apa dengan wajahmu Hyu Won-ah?” tanya Kyu Hyun.

Hyu Won memalingkan wajahnya dan menatap Kyu Hyun ragu, “Kau akan mengajakku pergi dengan Trail ini?”

“Ya.”

“Apakah kau gila?”

“Wae? Ada yang salah? Bukankah kau sudah pernah naik ini sebelumnya?” tanya Kyu Hyun masih tak mengerti, sebelumnya gadis ini tak menolak saat dirinya naik Trail kesayangannya, bukan? Ya walaupun sebenarnya gadis itu memang tak punya kesempatan untuk menolak karena Kyu Hyun memaksanya untuk naik malam itu.

Hyu Won bergerak dengan gelisah, ia menatap motor lalu kembali menatap Kyu Hyun. Ia ragu untuk mengatakan apa yang menjadi kegelisahannya, ‘apakah pria itu tak bisa lihat dengan jelas?’ gumam Hyu Won dalam hati.

“Aku tak punya niat untuk mendengar penolakanmu. Jadi cepat naik,” ucap Kyu Hyun pelan namun sarat akan perintah tak terbantahkan, ia lalu berbalik acuh meninggalkan Hyu Won.

Pria itu baru saja akan naik ke atas Trailnya saat Hyu Won menyahut dengan keras, “Aku pakai ROK bodoh!” teriak Hyu Won keras. Ia ingin berlari dan menjitak kepala pria itu sekarang juga karena tak paham dengan kegelisahannya.

Kyu Hyun berbalik lalu menatap Hyu Won miring, bibirnya berkedut menahan tawa. Ia pikir gadis itu masih bersikeras menolak ajakannya karena dendam masa lalu.

“Lalu apa masalahnya? Kau tak bisa naik?” tanya Kyu Hyun.

Hyu Won menggigit bibir bawahnya menahan marah, pria itu benar-benar memancing emosinya. “Baik! Aku tak akan pergi denganmu!” ucapnya lalu berbalik, dengan cepat Kyu Hyun mengangkat tubuh mungil gadis itu, lalu menggendongnya di depan dada bidanganya.

“Yak!! Turunkan aku Cho Kyu Hyun!”

“Lebarkan kakimu Hyu Won,” ucap Kyu Hyun saat dirinya mencoba mendudukan gadis itu pada jok penumpang, ia tak memperdulikan protes gadis itu. Bibirnya tersenyum melihat tingkah Hyu Won.

“Kenapa kau selalu mengangkatku bila menaiki Trail ini?!” sentak Hyu Won, ia sangat kesal. Kyu Hyun bersenandung pelan tak menghiraukan ocehan gadis itu. Ia mengambil helm penumpang lalu memakaikannya pada kepala Hyu Won.

“Cha! Katakan apa masalahnya menaiki Trail dengan memakai rok? Apa yang kau takutkan?” tanya Kyu Hyun. Hyu Won memutar bola matanya gugup, bukan pada pertanyaan pria itu melainkan jarak keduanya. Pria itu hanya berjarak beberapa inci di depannya.

“Ak-…”

“Kau takut sesuatu di balik rokmu terlihat?” tanya Kyu Hyun santai. Gadis itu membulatkan matanya. ‘Iya itu salah satu alasannya’ gumam Hyu Won dalam hati.

“Ak… aku hanya merasa tak nyaman saja menaiki Trail dengan memakai rok, dan lagi jok penumpang ini terlalu tinggi, aku merasa tak nyaman saja…” ucap Hyu Won berulang-ulang, ia merasa semakin gugup. Kyu Hyun memundurkan tubuhnya lalu melepas jaket kulitnya. Ia lalu meletakan jaket itu di sekitar paha gadis.

“Begini bagaimana? Sudah nyaman?” tanya Kyu Hyun. Hyu Won semakin gugup dengan tindakan pria itu, ia mengalihkan kegugupannya dengan berpura-pura membenarkan letak jaket kulit itu. Ia merasa nyaman sekaligus gugup secara bersamaan! Sekarang bukan rok yang membuatnya tak nyaman melainkan sikap perhatian pria itu!

“Lain kali saat tidak bersamaku jangan memakai rok, kesialan tampakanya selalu bersamamu saat kau memakai rok…” ucap pria itu berusaha mengingatkan Hyu Won tentang insiden robeknya rok gadis itu, Hyu Won baru saja akan menyela saat Kyu Hyun memotong ucapnnya. “Dan aku selalu muncul dalam kesialanmu, hari ini kau sial karena harus menaiki Trailku…” ucap pria itu pelan memberi jeda. “Dan lagi-lagi  selalu ada aku,” ucap Kyu Hyun acuh lalu menaiki Trailnya, senyum kemenangan mencuat di sekitar bibirnya karena berhasil membuat gadis itu diam tak berkutik.

Hyu Won mendengus sebal. ‘Mengapa pria itu bertingkah seolah ia yang berhak menjagaku’ guman Hyu Won.

“Pegang aku Hyu Won! Aku tak akan membawa Trail ini dalam kecepatan normal,” ucap Kyu Hyun bersiap akan melucur.

“Aku tak akan jatuh!” sergah Hyu Won. Ia enggan untuk memeluk atau sekedar berpegangan pada pria itu.

“Baiklah-…” ucap Kyu Hyun lalu menancap gas meninggalkan Kyunghee University. Seringai tipis mencuat di sekitar bibir tebalnya.

Brummmm

“Yakkk!! Sialan kau Cho Kyu Hyun!” teriak Hyu Won keras lalu dengan cepat memeluk perut pria itu. Ia hampir saja terhuyung ke belakang tadi saat pria itu melaju dengan kecepatan tinggi.

Kyu Hyun menyeringai saat merasakan pelukan hangat di sekitar perutnya, cuaca dingin tak jadi masalah lagi sekarang.

****

Narcissus Garden

Seoul, South Korea

01.00 PM

Hyu Won turun dengan cepat dari Trail Kyu Hyun, ia bahkan tak melepas helm di kepalanya. Matanya masih menatap tak percaya pada hamparan luas di depannya, semua terisi penuh dengan bunga berwarna-warni. Kyu Hyun bahkan mencibir tingkah gadis itu, tadi saat di kampus ia menolak mentah-menath ajakan pria itu sekarang ia justru terlihat begitu terpesona.

“Hey! Kontrol wajahmu, masih banyak hal di dalam sana yang akan membuatmu terkagum-kagum,” cibir Kyu Hyun saat ia berdiri di samping gadis itu.

Hyu Won tak memperdulikan ejekan pria itu, ia masih menatap kagum pada hamparan taman bunga di depannya. Angin bertiup begitu sejuk membuat beberapa helai rambutnya terbang menutupi wajahnya tapi ia tak peduli.

“Sudah tiga tahun berlalu terkahir kali kau kemari, dan wajahmu masih sama berbinarnya seperti dulu,” ucap Kyu Hyun sambil melihat hamparan bunga di depannya mengikuti arah pandang Hyu Won. Seketika itu juga senyum yang sejak tadi menghiasi wajah Hyu Won memudar begitu saja.

Hyu Won mengerutkan dahinya, kenangan dirinya dan Kyu Hyun kemari saat masih bersama melintas begitu saja, rasa sesak menggelayuti dadanya bila mengingat semua taruhan yang pria itu lakukan.

“Hmm… dan kau merusak semuanya.” Balas Hyu Won lalu tersenyum kecut. Kyu Hyun menarik nafasnya sesak, lalu memalingkan kepalanya menatap Hyu Won. Suasana menjadi canggung.

“Kajja! Ada banyak tanaman baru yang eomma tambah di sana, kau akan suka…” ucap Kyu Hyun berusaha mengalihkan pembicaraan mereka. Hyu Won bersyukur karena mereka bisa terlepas dari suasana canggung seperti tadi.

“Hmm,” angguk gadis itu. Kyu Hyun menarik tangan gadis itu lalu masuk ke dalam taman.

Baru selangkah dan langkah mereka terhenti saat seorang pria tua menyapa Kyu Hyun, “AH! Tuan muda Cho! Lama tak melihat anda kemari…” ucap pria paruh baya dengan memakai sapu tangan berkebun berwarna merah muda. Wajahnya terlihat tua dan rentan tapi begitu berseri-seri.

“Annyeong Kim ahjussi, iya sudah lama aku tidak kemari…” ucap Kyu Hyun dengan ramah. Pria tua itu adalah pengurus Narcissus Garden milik Hanna –eomma Kyu Hyun. Ia sudah tinggal di sini sebelum Kyu Hyun lahir.

Pria tua itu memalingkan wajahnya dan menatap Hyu Won dengan dahi berkerut seolah mencoba mengingat wajah Hyu Won. Hyu Won menjadi gugup, ia lalu tersenyum kikuk.

“Apa kabar Nona Se Bin?” ucap pria itu masih dengan keraguannya, suaranya terdengar begitu ragu.

Hyu Won mengerutkan dahinya bingung, pria tua itu baru saja menyebut nama seorang gadis yang tak Hyu Won ketahui.

“Anniyo, aku bukan Se Bin. Aku Hyu Won, ahjussi…” ucap Hyu Won lalu tersenyum ramah, ia melemparkan tatapannya ke arah Kyu Hyun. Dahinya semakin berkerut saat melihat wajah tegang Kyu Hyun.

“Cho Kyu Hyun gweanchanna?” tanya Hyu Won pelan. Ia merasa wajah pria itu terlalu pucat.

Kyu Hyun mengerjapkan matanya lalu menatap pria tua di depannya, “Ini Hyu Won,  ahjussi, bukan Se Bin…” ucap Kyu Hyun mencoba menormalkan ekspresinya. Hyu Won lalu tersenyum kembali, ia tak melihat kegugupan di wajah Kyu Hyun.

“Ah maafkan saya Tuan, saya pikir ini Nona Se Bin. Saya sudah terlalu tua untuk mengingat wajah orang…” ucap pria itu dengan penyesalan.

“Tidak apa-apa, aku akan ke dalam. Bisakah ahjussi menyiapkan kami makanan? Aku sangat merindukan kue beras buatan ahjussi…” ucap Kyu Hyun ringan.

“Iya Tuan! Saya akan menyiapkannya, sekali lagi maafkan saya…” ucap pria tua itu lalu berbalik meninggalkan Kyu Hyun dan Hyu Won.

“Siapa Se Bin? Mengapa ia memanggilku Se Bin?” tanya Hyu Won saat Kyu Hyun menatapnya.

“Bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang sering kemari…”

“Ia sering kemari tapi mengapa ahjussi itu melupakan wajahnya?” tanya Hyu Won penasaran.

‘Karena sudah lama ia tak kemari,’ balas Kyu Hyun dalam hati.

“Sudahlah, mungkin Kim ahjussi sudah tua dan mulai pikun sehingga salah mengingat wajah orang…”

Plakkk

“Yakkk!!” kesal Kyu Hyun saat Hyu Won memukul lengannya.

“Bagaiamana kalau ahjussi itu mendegarmu mengatakannya pikun, hah?” sungut Hyu Won. Kyu Hyun tersenyum tak menanggapi sungutan Hyu Won, ia lalu menggiring gadis itu memasuki taman.

“Kajja! Kita masuk saja, bukankah kau sudah tak sabar ingin melihat hamparan bunga di dalam sana?”

****

Hyu Won berjalan menyusuri taman bunga meninggalkan Kyu Hyun di belakang, pria itu lebih memilih duduk pada hamparan rumput hijau lalu memerhatikan tingkah Hyu Won daripada ikut melihat-lihat bunga. Pikirannya sedikit berputar pada ucapan Kim ahjussi tadi.

“Bagaimana bisa ahjussi masih mengingat Se Bin?” ucapnya miris.

Kyu Hyun terlonjak saat melihat Hyu Won terjatuh, ia baru saja akan berlari membantu saat dilihatnya Hyu Won sudah kembali berdiri. Gadis itu kembali melihat-lihat bunga.

“Ya! Hati-hati Kang Hyu Won!!” teriak Kyu Hyun. Gadis itu hanya mengisyaratkan dengan tangannya yang melambai agar pria itu tak perlu mengkhawatirkannya.

“Cih, dasar bocah bodoh. Aku terlihat seperti ayah yang sedang mengantar putrinya piknik saja…” cibir Kyu Hyun, ia lalu kembali melihat tingkah Hyu Won.

Pria itu meraih ponselnya lalu tanpa sadar ia memotret tingkah laku Hyu Won, bibirnya tersungging saat melihat helaian rambut gadis itu yang tertiup angin sehingga menganggu pemiliknya untuk berkonstrasi terhadap bunga-bunga di depannya. Gadis itu berulang kali menyingkirkan helaian rambutnnya.

“Ikat rambutmu bodoh…” gumam Kyu Hyun pelan, matanya masih terpaku menatap Hyu Won.

Tak tahan lagi, Kyu Hyun akhirnya berdiri menghampiri gadis itu. Ia ingin memotret wajah gadis itu lebih dekat lagi.

“Ya!! Kau tak lelah sejak tadi bermain dengan bunga-bunga itu?” tanya Kyu Hyun. Hyu Won hanya bergumam kecil, tidak terlalu terdengar tapi Kyu Hyun tahu gadis itu sedang mencibir ke arahnya.

“Hyu Won-ah!”

“Mwo!”

Cekrek!

Hyu Won terpaku saat melihat blitz kamera mengarah ke arahnya, pria itu baru saja mengambil fotonya dengan ponsel di tangannya.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Hyu Won geram.

“Wow! You look so beautiful, girl!” ucap Kyu Hyun dengan aksen gombal. Hyu Won berjalan mendekati Kyu Hyun, ia berusaha meraih ponsel pria itu.

“Kemarikan ponselmu Cho Kyu Hyun! Aku tak suka kau mengambil wajahku seperti itu!” geram Hyu Won.

“Tidak!”

“Kemarikan Kyu Hyun!” geram Hyu Won, ia berusaha meraih tangan pria itu agar bisa mendapatkan ponsel pria itu. Kyu Hyun menyembunyikan tangannya di balik punggungnya.

“Coba saja,” pancing Kyu Hyun.

“Menyebalkan!”

Hyu Won berlari, Kyu Hyun juga ikut memundurkan tubuhnya. Seringai tajam mencuat dari bibir pria itu. Ini terasa begitu menyenangakan bagi pria itu walaupun mereka terlihat begitu kekanak-kanakan.

Dahi pria itu tiba-tiba berkerut, ia melihat ke arah bawah Hyu Won. Gadis itu pasti tak menyadari ada selang panjang di bawahnya.

“Awas Hyu Won-ah!”

“Argghhh!”

BRUKK

“Akhh-…”

“Appo…”ringis Hyu Won saat lututnya menyentuh tanah.

Kyu Hyun memejamkan matanya menahan ringisan saat tubuhnya jatuh mencium tanah.

“Menyingkirlah Hyu Won-ah, tubuhmu berat!” ucap Kyu Hyun setengah mengerang. Kepalanya baru saja terantuk tanah dan gadis itu tepat berada di atas tubuhnya.

Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap tepat ke atasnya, kepala Kyu Hyun berada tepat di atas kepalanya dan dirinya menempel pada tubuh pria itu.

“OMMO!” Pekik Hyu Won tertahan lalu segara menyingkir ke sebalah Kyu Hyun. Ia duduk lalu menatap Kyu Hyun dengan khawatir.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Hyu Won. Kyu Hyun diam sejenak, ia sedang berusaha mengatur nafasnya.

“Kyu Hyun! Kau baik-baik saja? Kau tak mati, kan?” tanya Hyu Won lagi. Ia mengernyit gugup saat Kyu Hyun tak juga menjawabnya. Tidak dipungkiri Kyu Hyun, kepala dan punggungnya sedikit nyeri. Tapi tak masalah baginya selama Hyu Won tak terluka. Pria itu terkekeh pelan lalu membuka matanya.

“Gweanchanna…”

“Syukurlah,” desah Hyu Won lalu menjatuhkan tubuhnya dengan lega di samping Kyu Hyun. Ia ikut berbaring seperti Kyu Hyun. Nafas keduanya tersenggal dan saling memburu satu sama lain.

“Kau senang?” tanya Kyu Hyun pelan, matanya kembali terpejam.

“Tentang?”

“Hari ini…”

“Hmm, sepertinya aku senang…”

“Sepertinya ya…” gumam Kyu Hyun.

“Hmm…”

“Hyu Won-ah kau masih marah padaku?” tanya Kyu Hyun pelan.

“Sepertinya tidak, tadi kita terlihat seperti anak kecil. Kupikir tak masalah kau memotr-…”

“Bukan itu,” potong Kyu Hyun cepat.

“Eh?”

“Kau masih benci padaku? Tentang taruhan itu?” tanya Kyu Hyun. Hati-hati.

Hyu Won memejamkan matanya, ia sedang menimbang-nimbang jawaban apa yang akan ia lontarkan nanti.

“Kau masih membenciku, ya?” ucap Kyu Hyun putus asa.

“Entahlah…” ucap Hyu Won.

“Kumohon maafkan aku, aku tahu aku sangat brengsek dulu padamu. Maafkan aku…” ucap Kyu Hyun pelan.

“Kau memang brengsek kalau kau tahu itu…” ucap Hyu Won dengan desisan tajam.

“Aku memikirkannya bertahun-tahun setelah perpisahan kita, kupikir aku hanya sedang dihukum sesaat oleh Tuhan, ternyata tidak, aku benar-benar jatuh cinta padamu…” ucap Kyu Hyun pelan. Hyu Won terperangah, pipinya bahkan merona merah tanpa ia sadari. Kepala gadis itu menoleh menatap Kyu Hyun yang kini tengah memejamkan mata. Tampaknya pria itu masih mengatur nafasnya.

“Kau bercanda,” ucap Hyu Won masih menatap wajah Kyu Hyun. Kyu Hyun membuka matanya lalu dengan cepat menatap Hyu Won, gadis itu tak sempat memalingkan wajahnya. Pandangan keduanya saling mengunci satu sama lain.

Hyu Won dengan cepat memalingkan wajahnya menghindari tatapan Kyu Hyun yang begitu tajam. Sial! Ia merasa gugup sekarang.

“Aku tidak dalam konteks bercanda Kang Hyu Won,” ucap Kyu Hyun serius, masih menatap Hyu Won.

Hyu Won tersenyum kecil lalu balas menatap Kyu Hyun, “Memaafkanmu mungkin sudah kulakukan tapi melupakan apa yang terjadi masih sangat sulit Kyu Hyun. Saat itu… Aku pertama kali jatuh cinta lalu begitu percaya padamu tapi kau menghancurkan hatiku begitu saja. Terkadang aku berpikir bahwa aku begitu polos dan bodoh karena masih mempercayaimu setelah perpisahan kita padahal kau sudah menghancurkan hatiku…” ucap Hyu Won.

Kyu Hyun menegakan tubuhnya lalu berbalik dan menatap Hyu Won dalam, “Maafkan aku…” ucap Kyu Hyun penuh permohonan.

“Setiap hari aku memupuk rasa benci agar hatiku bisa terbebas dari rasa sakit tapi kemudian kau kembali muncul dan membuat semua berantakan. Semua yang sudah kutata kembali berantakan, aku bahkan tak tahu aku masih membencimu atau tidak,” ucap Hyu Won menerawang menatap awan yang tampak bergerak begitu lambat.

“Aku benar-benar menyesal Hyu Won-ah,” ucap Kyu Hyun lalu mengacak rambutnya kasar.

Hyu Won melempar tatapannya pada Kyu Hyun lalu tersenyum miring, “Kau pantas merasakannya…” ucap gadis itu dengan kekehan kecil lalu kembali menerawang mentap awan.

“Jadi bisakah kita bersama kembali?” tanya Kyu Hyun masih tak mau menyerah mengambil hati gadis itu.

“Tentu saja,” balas Hyu Won ringan, masih menatap awan di atas.

“Benarkah? Kita bisa kembali seperti dulu?” tanya Kyu Hyun antusias.

“Tungguapa yang kau harapkan?” tanya Hyu Won. Pandangannya teralihkan dari awan yang bergerak lambat di atas, ia kini menatap Kyu Hyun dengan dahi berkerut.

“Kita kembali seperti dulu, aku dan kau bersama kembali… Apa lagi?” tanya Kyu Hyun dengan wajah penuh harap.

“Sebagai teman Cho Kyu Hyun!” ucap Hyu Won keras setelah menyadari bahwa pria itu baru saja salah paham tentang kembali bersama seperti dulu.

“Teman?” tanya Kyu Hyun dengan suara melengking, lebih tepatnya ia tercekat. Ia baru saja berharap lebih tadi.

“Apa lagi? Kau pikir mudah kembali merajut apa yang sudah rusak?” tanya Hyu Won seolah menyindir pria itu, ia masih sepenuhnya tak yakin bila mereka kembali bersama.

“Tapi aku mencintaimu, apakah kau tak bisa mempertimbangkannya?”

Hyu Won tertegun. Lagi, pria itu kembali mengutarakan isi hatinya. Sejujurnya gadis itu kembali merasakan perasaan meletup-letup yang aneh saat bersama pria itu tapi ia tak mau mengambil keputusan cepat-cepat.

“Kau mencurigakan sekali Cho Kyu Hyun, kau sedang tidak menjadikanku sebagai taruhanmu, kan? Kau sedang tidak bertaruh dengan teman-temanmu untuk kembali membuatku menjadi kekasihmu, kan?” terka Hyu Won. Ia lalu tersenyum geli saat melihat ekspresi yang ditunjukan pria itu.

Kyu Hyun membulatkan matanya, lalu menatap Hyu Won dengan kesal. “Kau gila! Demi Tuhan aku sudah bertobat, kau yang terkahir!” ucap Kyu Hyun mencoba meyakinkan Hyu Won.

“Kupegang ucapanmu, aku tak akan mentolerir kebohongan sekecil apapun. Kau tak boleh membohongiku lagi!” ucap Hyu Won tegas.

Perkataan Hyu Won seperti tamparan keras bagi Kyu Hyun. “Tentu saja,” balas Kyu Hyun berusaha terlihat yakin, sejujurnya ia begitu gelisah sekarang. Bagaiamana bila gadis itu tahu permainan yang telah ia atur dengan sahabat-sahabatnya.

“Jadi kita sudah berdamai?” tanya Kyu Hyun.

“Hmm,” angguk Hyu Won.

“Bagus,” ucap Kyu Hyun.

Kyu Hyun lalu menarik Hyu Won hingga gadis itu terlonjak, pria itu menyeringai lalu meletakan kedua tangannya pada bahu gadis itu, “Kedepannya mungkin aku akan mengubah pertemanan kita menjadi hubungan yang lebih dalam lagi, aku tak berniat berteman lama-lama denganmu…” ucap Kyu Hyun dengan tatapannya yang begitu tajam, Hyu Won mengerjapkan matanya gugup. Pipinya kembali merona sekarang. Pria itu benar-benar menginginkan dirinya, bukan?

“Apa maksudmu?” tanya Hyu Won dengan suara pelan, ia tak mengerti arah pembicaraan pria itu.

Kyu Hyun menyeringai lalu mendaratkan kecupan kilat pada dahi gadis itu, Hyu Won diam membeku. Dahinya terasa panas sekali, ia mengutuk setiap kata yang terlontar dari bibir pria itu. ‘Apakah ia berniat membuatku menjadi kekasihnya?’ tanya Hyu Won dalam hati.

“Yak!! Kau mencuri kesempatan!” ucap Hyu Won tajam setelah bisa mencairkan kebekuannya, ia lalu mendorong dada pria itu menjauhinya. Kyu Hyun tertawa keras, ia sangat suka membuat gadis itu marah dan kesal.

“Aku memang suka mencuri kesempatan!” Kyu Hyun berujar dengan seringai kecil

Kricik… Kricik… Kricik

“Kyu Hyun, bunyi apa itu?” tanya Hyu Won dengan dahi berkerut.

Kyu Hyun menajamkan pendengarannya, dahi pria itu juga ikut berkerut. Ia membulatkan matanya saat melihat cipratan air di belakang Hyu Won.

“Astaga! Water sprinkler-nya!” seru Kyu Hyun dengan mata membulat. Hyu Won membalikan badannya dan mencari apa yang sejak tadi Kyu Hyun lihat di belakangnya.

“Ommo!” pekik Hyu Won saat cipratan air semakin besar dan mulai mengenai tubuhnya.

Keduanya tak sempat berlari karena water sprinkler yang menyala tiba-tiba, benda itu akan menyala setiap beberapa menit sekali. Dan sialnya mereka berada dekat dengan benda itu, badan mereka basar kuyup karena air yang terus keluar dari benda itu. Keduanya tak segera berdiri lalu berpindah, keduanya justru terlihat pasrah. Lagi pula ini menyenangkan.

“Aishhh aku basah!” teriak Hyu Won. Kyu Hyun tertawa kecil saat melihat Hyu Won sibuk menggerutu akibat tubuhnya yang basah kuyup.

“Aku juga basah, bodoh!” balas Kyu Hyun keras berusaha mengalahkan suara air yang berbunyi di belakang Hyu Won.

Hyu Won baru saja akan membalas ucapan pria itu saat kepalanya bergerak miring dan melihat seorang gadis cantik berdiri di belakang tubuh Kyu Hyun dengan senyum yang begitu manis. Hyu Won bersumpah bahwa itu gadis tercantik yang pernah ia lihat, gadis itu berdiri dengan wajah yang terlihat berseri-seri. Dress selutut berwarna merah muda membuat kulitnya yang seputih susu bersinar begitu terang, belum lagi rambutnya yang di kepang longgar membuatnya terlihat semakin manis. Hyu Won yakin gadis itu berada beberapa tahun di atasnya. Wajahnya terlihat begitu dewasa. Kyu Hyun mengerutkan dahinya melihat tatapan aneh Hyu Won.

“Kyu Hyun…” ucap Hyu Won lalu mengisyaratkan Kyu Hyun agar berbalik dan melihat gadis yang kini tengah berdiri tersenyum ke arah mereka.

“Wae?” tanya Kyu Hyun lalu mengikuti arah pandang Hyu Won.

Kyu Hyun membalikan tubuhnya dan seketika itu juga matanya membulat besar, tangannya mengepal saat melihat gadis yang menjadi pusat perhatian Hyu Won. Rahang pria itu mengeras dan nafasnya tampak memburu. Ia benar-benar terkejut melihat siapa yang ada di belakangnya, bagaimana tidak terkejut bila gadis yang sudah menghilang hampir 5 tahun lamanya kini kembali lagi dan berdiri dengan wajah yang terlihat begitu bahagia.

Hyu Won menyadari perubahan sikap Kyu Hyun, pria itu terlihat menahan sesuatu yang akan meledak dalam dirinya. Semacam emosi yang berusaha ia tahan. “Itu siapa Kyu Hyun?” tanya Hyu Won pelan, ia bahkan nyaris berbisik.

Kyu Hyun masih berada dalam lingkaran keterkejutannya, ia bahkan nyaris tercekat saat mendengar pertanyaan Hyu Won.

“Se Bin noona…” ucap Kyu Hyun pelan-pelan penuh penekanan. Matanya memandang lurus pada gadis yang bernama Se Bin itu. Tatapannya begitu dingin dan datar. Gadis itu kini tersenyum kecut setelah mendapat tatapan seperti itu, wajahnya tak lagi berseri-seri seperti tadi. Sekarang terlihat banyak penyesalan dan rasa bersalah berkumpul di di wajah manisnya.

“Kyu Hyun,” panggil Hyu Won, ia tak suka berada dalam situasi seperti ini. Dirinya merasa seperti sesuatu yang tak terlihat. Ia meringis saat Kyu Hyun tak juga menanggapinya, sedikit perasaan tak suka menggelayutinya saat melihat wajah gadis itu tapi dengan cepat ia menggelengkan kepalanya mencoba membuang perasaan buruk seperti itu.

“Kyu Hyun-ah, sen-…”

“Kita pulang Hyu Won-ah!” Kyu Hyun memotong ucapan gadis bernama Se Bin itu. Ia lalu menarik Hyu Won untuk berdiri, Hyu Won hanya mengangguk dan menuruti ucapan pria itu. Ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya hingga ia mau menurut pada ucapan pria itu. Tapi satu hal yang ia tahu, pria itu dalam mood yang sangat buruk, ia tahu ada sesuatu antara Kyu Hyun dan gadis bernama Se Bin itu. Ia begitu penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

“Kyu Hyun-ah!” cegah gadis bernama Se Bin itu saat Kyu Hyun membawa Hyu Won melewatinya.

“Tunggu Kyu Hyun-ah!” teriak gadis bernama Se Bin itu lagi. Kyu Hyun terus melangkahkan kakinya tak memperdulikan teriakan gadis itu, Hyu Won semakin bingung.

‘Bisakah seseorang menjelakan padaku apa yang terjadi sebenarnya?’ gumam Hyu Won dalam hati.

“Kyu Hyun siapa gad-…”

“Jangan bertanya apapun saat ini. Kita harus segera pulang sebelum kau terserang flu…” potong Kyu Hyun cepat. Hyu Won hanya mendengus sebal, pria itu menggunakan dirinya sebagai alasan agar terhindar dari pertanyaan yang akan ia lontarkan nanti.

****

Kyunghee University

Seoul, South Korea

03.00 PM

Hyu Won berjalan dengan senyum yang terus tersungging pada bibir tipisnya, kelasnya baru berakhir beberapa menit lalu. Ia menyusuri koridor kelas Kyu Hyun. Ia sudah tak sabar ingin bertemu pria itu. Hubungan keduanya sudah membaik, mungkin kunjungan teman tak akan terlalu berlebihan.

Kepala gadis itu tertunduk menatap jaket hitam di tangannya, ia harus mengembalikan jeket ini pada pemiliknya karena ia masih menyimpan satu jaket lagi di rumah. Kemarin Kyu Hyun meminjamkan jaketnya untuk melindungi tubuhnya yang basah kuyup. Ia tak mau dianggap sebagai gadis yang selalu meminjam sesuatu milik pria itu walaupun sebenarnya pria itu yang meminjamkan dengan suka rela.

Mood Hyu Won dalam keadaan baik. Sepanjang hari kemarin setelah Kyu Hyun mengantarnya ke rumah, ia tak henti-hentinya memikirkan semua kejutan yang pria itu lakukan. Ia tahu pria itu bukan tak ada maksud apa-apa mengajaknya mengunjungi taman milik eomma pria itu. Pria itu pasti sudah mengatur rencana untuk meminta maaf dan semacamnya, pria itu menggunakan apa yang menjadi kesukaan gadis itu untuk meraih hati gadis itu. Hyu Won sangat suka taman bunga dan Kyu Hyun paham akan hal itu. Ia tak merasa menjadi gadis munafik karena ikut menikmati apa yang sudah di rancang pria itu, ia berpikir mungkin sudah saatnya menghentikan kebencian di dalam hatinya. Lagi pula ia tak yakin dirinya masih membenci pria itu setelah semua perhatian dan pengakuan pria itu tentang perasaannya.

“Semoga ia benar-benar memperbaiki semuanya,” gumam Hyu Won pelan.

Hyu Won ingat saat keduanya bercanda dan saling melontarkan makian satu sama lain, insiden water sprinkler, dan… gadis bernama Se Bin. Seketika itu juga Hyu Won mengernyitkan dahinya. Rasa penasarannya terhadap gadis itu benar-benar tak tertolong. Mengapa Kyu Hyun tampak menahan emosi saat melihat gadis itu, ada apa sebenarnya antara Kyu Hyun dan gadis itu? Ia sudah bertekad untuk menanyakan hal itu pada Kyu Hyun. Lagi pula sekarang mereka berteman bukan? Apa salahnya mengetahui rahasia salah satu pihak, dan bukankah Kyu Hyun mengatakan menyukai dirinya? Jadi tak ada alasan untuk tak menanyakan siapa gadis itu walaupun itu terlihat begitu tidak adil bagi perasaan Kyu Hyun, gadis itu memanfaatkan rasa suka Kyu Hyun padanya hanya untuk meloloskan rasa penasarannya. Ya benar, ia akan menggunakan alasan yang satu itu untuk memperkuat keinginannya untuk bertanya.

Langkah Hyu Won semakin cepat menuju ruang kelas Kyu Hyun, bibirnya masih tersungging. Sekali lagi, suasana hatinya benar-benar baik hari ini, semua karena hubungan baik yang telah terjalin kembali antara dirinya dan Kyu Hyun. Benar apa yang dikatakan kebanyakan orang, saat kau memaafkan kesalahan orang lain maka hatimu akan bebas dari segala beban.

Dipeluknya semakin erat jaket Kyu Hyun di dadanya. Langkah kaki gadis itu menapaki lantai depan kelas Kyu Hyun, ia baru saja akan menarik gagang pintu ke bawah saat dahinya berkerut bingung hingga membuatnya menahan diri untuk membuka pintu kelas lebih luas lagi –pintu kelas sedikit terbuka kecil. Namanya baru saja disebut kalau ia tak salah dengar.

“Jinjja? Jadi kalian sudah berbaikan?” itu suara Donghae, ia terdengar begitu antusias. Hyu Won tersenyum tipis. Mereka memang membicarakan dirinya yang sudah berbaikan dengan Kyu Hyun.

Ia memutuskan untuk masuk saja, ia ingin tahu seperti apa ekspresi teman-teman Kyu Hyun bila melihatnya ada di antar mereka. Tangannya masih mencengkram gagang pintu dengan lembut.

“Jadi kita bisa selesaikan sandiwara ini dengan cepat?”

‘Mwo? Sandiwara?’

“Tidak Eun Hyuk-ah… Maksudku tidak secepat ini, kupikir aku akan menjelaskan semuanya perlahan pada Hyu Won…”

‘Itu suara Kyu Hyun, tidak, sebelumnya adalah suara Eun Hyuk.’

‘Eun Hyuk??’

Hyu Won memundurkan langkahnya, tubuhnya mendadak limbung. Pikiran buruk berkecamuk di dalam kepalanya. Bukankah Eun Hyuk memiliki hubungan yang tak baik dengan Kyu Hyun? Tapi mengapa perbincangan mereka terdengar begitu akrab. Ini penuh dengan kosnpirasi.

Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan berusaha menghalau prasangka-prasangka buruk di dalam hatinya. Sekilas bayang-bayang saat dirinya ditertawakan oleh siswa-siswi di gedung olahraga beberapa tahun silam muncul dalam benaknya. Taruhan itu. Apakah dirinya kembali menjadi bahan tertawaan pria itu dan teman-temannya? Apakah dirinya kembali menjadi bahan taruhan untuk pria itu?

Hyu Won menarik tangannya dari gagang pintu, tubuhnya meremang. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, kakinya terlalu lemas untuk bergerak. Semuanya masih terlalu buram untuknya, ia tak tahu sebagai apa dirinya dalam permainan pria itu sekarang. Dadanya bergemuruh, ia mencoba menekan sudut matanya mencegah aliran deras mengotori wajahnya.

“Ia di mana?”

Suara Kyu Hyun kembali terdengar, Hyu Won masih enggan untuk pergi. Ia tahu bukan pada tempatnya ia menguping pembicaraan orang tapi semua ini berkaitan dengan dirinya. Ia tak bisa pergi kecuali ia tahu sebuah informasi yang bisa menjelaskan semua keadaan ini.

“Nugu?”

“Hyu Won, siapa lagi?”

Tubuh Hyu Won menegang saat mendengar namanya disebut. Mereka membicarakan dirinya.

“Molla… Kurasa ia masih di kelasnya,”

“Hubungi dia Eun Hyuk-ah, tanyakan di mana keberadaannya?”

‘Menghubungiku? Untuk apa?’ gumam Hyu Won.

“Ya ya, kau memang sialan sekali Cho Kyu Hyun. Mengatur seolah semuanya kebetulan, menyuruhku menelpon lalu menemuinya setelah itu kau muncul di dekat kami seolah kau memang ditakdirkan untuk selalu ada di sekitarnya… Kuharap gadis itu bisa menyadari semua kebetulan ini suatu saat nanti!”

JEGERRR…

Hyu Won merasa seperti disambar petir saat itu juga, air matanya tak bisa ia tahan lagi. Rasa sesak menggelayutinya hingga dadanya rasanya sakit sekali. Bagaimana bisa?

Hyu Won menggigit bibirnya menahan isakan. Jadi selama ini dirinya menjadi artis lalu Kyu Hyun adalah sang sutradara? Dan Eun Hyuk… astaga dirinya tak tahu lagi jenis permainan semacam apa yang sedang pria itu mainkan untuk dirinya. Ia merasa bodoh sekarang, dirinya jelas-jelas hanya menjadi lelucon untuk pria itu dan teman-temannya. Hatinya menjerit keras melontarkan semua cacian. Apakah ia begitu terlihat tak berharga hingga mereka mempermainaknnya seperti ini?

‘Mengapa? Mengapa mereka mempermainkanku lagi?’

Hyu Won membalikan tubuhnya dengan cepat, ia tak ingin berada di sini lebih lama lagi.  Baru saja ia membalikan tubuhnya, tubuhnya membeku seketika saat dirinya mendapati dua orang teman Kyu Hyun berdiri di depannya. Ia tak ingat jelas siapa mereka tapi ia tahu mereka adalah dua orang yang memegang Eun Hyuk saat di gedung olahraga dulu. Gedung olahraga? Ya, iya mendapati satu fakta lagi. Insiden bolpoin Eun Hyuk mungkin juga salah satu permainan mereka, ia merasa hancur sekarang. Ia dipermainkan juga saat itu!

“Hyu Won-ssi…” suara salah satu pria lembut namun terdengar begitu hati-hati. Hyu Won menatap kedua orang tersebut dengan benci. Ia tahu semua orang di sekitar Kyu Hyun pasti ikut bermain dalam permainan ini.

“Minggir,” ucap Hyu Won bergetar. Kedua pria tersebut tak bergerak sesenti pun. Salah satu dari mereka bahkan mendorong pintu kelas hingga menjeblak lebar.

“Apa yang kau lakukan?” pekik Hyu Won tertahan, ia merasa takut sekarang. Mengapa dirinya merasa sebagai pelaku kejahatan di sini? Mengapa dirinya takut bila Kyu Hyun marah karena tahu dirinya menguping sejak tadi? Seharusnya… seharusnya ia yang marah bukan? Bodoh.

“Eoh? Hyu Won-ah?”

Hyu Won membalikan tubuhnya saat melihat Kyu Hyun berdiri di depan pintu, bersamaan dengan itu ponsel gadis itu berdering keras.

‘Eun Hyuk Calling’

Hyu Won mengangkat kepalanya setelah dirinya me-reject panggilan Eun Hyuk. Gadis itu lantas menatap Kyu Hyun dengan tajam. Kyu Hyun meringis pelan saat melihat air mata Hyu Won yang belum sepenuhnya kering. Pria itu merasa sesak sekarang.

“Kyu Hyun…” ucap Eun Hyuk menggantung, Kyu Hyun memalingkan wajahnya dari Hyu Won. Pria itu menatap Eun Hyuk dengan tegang, Eun Hyuk mengangkat ponselnya memberikan isyarat bahwa Hyu Won memutuskan panggilannya.

Kyu Hyun memejamkan matanya sekilas, ia yakin gadis itu pasti sudah tahu semuanya. Gadis itu pasti sudah berada di sini sejak tadi. Ia tahu itu.

“Hyu Won,” ucap Kyu Hyun tenang. Ia bahkan tak terlihat panik sama sekali.

Hyu Won membalikan tubuhnya dengan cepat, air matanya mengalir lagi. Ia membenci dirinya yang dengan mudahnya menangisi pria itu. Tidak… ia menangisi dirinya sendiri. Menangisi dirinya yang begitu bodohnya kembali masuk dalam permainan pria itu.

“Hyu Won,” panggil Kyu Hyun. Hyu Won terus berjalan tak memperdulikan teriakan pria itu. Namun, langkah gadis itu terhenti saat Kyu Hyun mencengkram pergelangan tangannya. Pria itu lantas membalikan tubuh Hyu Won.

“Dengarkan aku,” pinta Kyu Hyun.

Hyu Won menepis tangan pria itu dengan kasar namun Kyu Hyun justru mencengkram kedua lengan gadis itu, mencegah gadis itu agar tak kembali berbalik.

“Kumohon lihat aku, dengarkan aku!” ucap Kyu Hyun lagi. Sedikit tak sabar.

Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap Kyu Hyun dengan nanar. Ia tak bisa menahan amarahnya lagi dan Kyu Hyun tahu pasti. Tatapan gadis itu terlalu membara. Ia baru saja memaafkan pria itu tapi pria itu justru melakukan kesalahan yang sama. Tidak… Bahkan lebih buruk.

“Kuharap kau tak muncul di hadapanku lagi Cho Kyu Hyun,” desis Hyu Won.

“Kau harus mendengarkanku…”

“Aku benci kau,” ucap Hyu Won pelan, setelah itu air mata gadis itu mengalir dengan deras. Membayangkan kenangan manis keduanya saat di taman milik ibu pria itu semakin membuat hatinya perih.

“Kau… mempermaikanku Cho-Kyu-Hyun,” ucap Hyu Won dengan sesenggukan. Hatinya sakit sekali.

Kyu Hyun menggelengkan kepalanya, ia tak suka melihat air mata gadis itu. Ia tahu dirinya telah menyakiti hati gadis itu dengan sangat dalam meskipun tujuan utama semua ini adalah gadis itu sendiri.

“Aku benci kau,” ulang Hyu Won lagi. “Jangan muncul di hadapanku lagi!” tangis gadis itu pecah seketika.

‘Oh…tidak jangan menangis Hyu Won. Jangan menangis Hyu Won.’

“Jangan menangis,” ucap Kyu Hyun tajam, ia mengutuk luapan emosi gadis itu. Seharusnya gadis itu mendengarkan alasan dirinya melakukan semua ini. Tangis gadis itu terlalu penuh dengan kesakitan dan kebencian.

“Jangan pernah menemuiku lagi! Kau memang tak pernah berubah Kyu Hyun, kau mempermainkanku lagi, kau sangat jahat… Kau satu-satunya orang yang tak ingin kulihat sekarang dan seterusnya!”

Cengkraman Kyu Hyun terlepas saat Hyu Won mendorong keras dada pria itu. Gadis itu lantas berlari setelah dirinya melempar jaket pria itu dengan kasar. Kyu Hyun membiarkan jaket hitam miliknya teronggok begitu saja di lantai.

Tangan pria itu bergerak mengejar kepalanya, ia lantas mengacak rambutnya dengan kasar. Ia menatap Hyu Won yang berlari mulai menjauhi dirinya. Ia tahu gadis itu tak akan mendengarkannya saat ini, emosi gadis itu sedang tak stabil saat ini.

BUGHH

“Sial!” umpat Kyu Hyun keras setelah dirinya menghantam pintu kayu di samping tubuhnya dengan tinjunya. Tangan pria itu mulai berdenyut sakit tapi ia tak memperdulikannya, sakit ini tak sepadan dengan sakit hati gadis itu. Gadis itu begitu membencinya, mengetahui fakta seperti itu membuat dadanya begitu nyeri.

“Kyunie…” sebuah suara terdengar begitu mengkhawatirkannya. Dengan cepat Kyu Hyun mengangkat kepalanya dan menatap siapa pemilik suara tersebut.

“Se Bin noona…”

TBC~

 

Gimana? Gimana? Gak ada feel, maafin wkwkwk. Maafin kalo part ini lama *emangadayangnunggu?* banyak banget halangan buat publish. Part 5 part ending, guys! Maafin kalo part lalu-lalu pas flashback-nya pake warna merah, aku baru inget kalo warna merah gak boleh buat tulisan.

Puasa kali ini bener-bener cobaan di mana-mana. Awal-awal puasa temen sama ibu temen meninggal, dua-duanya temen deket pula. Banyakin bersyukur aja sih buat kita yang masih lengkap orang-orang tersayangnya. Karena pas liat tanah kuburan di tutup rasanya sedih banget apalagi kalo inget dosa ke orang tua atau siapa pun lah.  Tanah gak akan bisa di buka lagi. Sedih liat yang ditinggal, mereka berusaha tegar padahal kayaknya gak kuat. Minta maaf secepatnya…

Makasih buat yang udah mampir, like, read, comment, share, and siders too. I Love you all…

86 thoughts on “FF: Kiss, Hate, & Love [Part 4]

  1. se bin?
    Nugu?

    apa hbngan nya ma kyu?
    Jd si kyu ini srius apa kagak ma hyu?
    Ksian hyu, trus aja jd mainannya kyu..

    next

    • Se Bin itu cewe cantikkk. Kyu serius kok serius, mungkin? Hhhee…
      Hyu Won abisnya lucu buat dimainin, lahhh?
      Btw makasih masihh baca, hhee. Next chap diusahan cepet. Diusahakann ^_^

  2. Aaa merasa kehilangan cory juga 😦 kasian si Lea 😦
    Setuju banget sama kalimat ‘Finn Hudson, glee without you like a song that has no soul’
    Kyuuuu sebenarnya tujuanmu itu apasih? Jd kesel sendiri sm kyu-_-
    Se bin siapaaa?
    Next part asap ya kak^^

    • Iyaaa, kasian Lea! Aduhh it couple udah cocok banget, season 5 kayak apa coba tanpa Cory ya? Mana aku suka banget lagi sama dia. Semoga lea kuat, terus cory tenang di sana.

      Jangan kesel sama Kyu, tapi sama Author *plak! Se bin itu…
      Oke next chap diusahakan cepet, tapi diusahakan. Makasih ya 🙂

      • Aku baru aja baca replied kamu dan aku tahu ini sangat terlambat untuk komen kkkk.
        Padahal aku udh lihat foto glee family yg season 5 yg di upload sama glee on fox atau bukan yah aku lupa dan disitu masih lihat senyumnya finn. Miris bgt sama couple finchel, pdhl rumornya mereka mau married tapi sayang si cory udh dipanggil Tuhan duluan. Glee season 5 pasti akan terasa beda banget dari season sebelumnya. Huft padahal aku bukan termasuk golongan true gleeks tapi merasa sedih banget :((((
        Aaaaaa tapi tetap aja sebel dan kesel aku sama kyu >:O
        Anyway kapan lagi nih next part ff ini?

      • Ya sangat terlambat hahhaha but nope. Iya iya banget! Ah tau mau tambah adam lambert juga di glee season 5 gak akan kayak dulu.
        Aduhh maafin banget ternyata bulan ini sibuk banget, aku padahal udah janji buat bikin lanjutannya cepet tapi malah lama, maafin banget. Makasih udah nunggu *emangnunggu?pede*, tunggu lagi ya, lol.
        Makasih udah bacaaa :’)

  3. Akhirnya publish 🙂
    Cobaan kyknya datang lagi buat hubungannya kyu sm hyuwon, kyu beneran serius nggak sih sm hyuwon? -_-
    Di part ini tiba-tiba muncul Sebin…. dia siapa???
    Apa kabar sm eunhyuk, penasaran gimana nasibnya dia setelah insiden rahasianya terbongkar sm hyewon, diapain dia xD

    Next chap ditunggu semoga cepet publish yaaaa~

    • Akhirnyaaaa ada yang nanyain eun hyuk juga wkkwkw, kita liat di part selanjutnya gimana.
      Se bin itu ….-nya kyu. Apadeh, sok misteris.
      Kyu kayaknya serius kali, wkwkwk. Next chap diusahain cepet, diusahain tapi hheee. Btw makasih udah baca! Enjoy 🙂

  4. Saeeeeng,. Ak ganti ID masih inget kah? Dlu pke ID resyana moresista 🙂

    Ak turut berbela sungkawa yah atas kepergian orang2 yg km syang 🙂 ak tau banged xo gmn rasanya.

    Ga tau kenapa,. Tp emank part ini feel nya kurang,. Tp bagus xo,. Berharap endingnya menyenangkan..

    See you at the last part :D*hug*

  5. Part 5nya End ??? Bisa d tmbh lgi ga part ny ?’coz aku suka bngt sma crita ny..
    Aku jga mo ngucapin “SELAMAT BERPUASA bwt yg mnjlnkn ny … ” 🙂

    • Iya part 5 end hheee, makasih udah suka 🙂
      Aku udh bosen bikin cerita ini wkwkwk gak deng, emang part 5 bakal end. Iya makasih ucapannya ^.^
      Makasih udah baca, enjoy!

  6. please, endnya jangan dibikin gantung ya. jangan sad ending, sayang banget ceritanya dari awal udah bagus kalo ujungnya sad -__-
    sebin itu mantan kyuhyun sebelum hyuwon?
    maaf ya permintaanku agak aneh..

  7. Memang seneng sih akhirnya kyuhyun cinta juga sama hyuwon, tapi ngeliat gimana caranya kyuhyun cari perhatian hyuwon lagi rasanya gak adil buat hyuwon. Memang bener kata hyuwon, kok kayaknya emang dia dianggep gak berharga jadi gampang bgt dipermainkan *KESELLLLLLLLLLL..

    Adegan di depan kelas kyuhyun bener2 menguras emosi, dan dan dan siapa kah itu sebin noona????

    • Kyu emang cinta hyu won dari duluuuuu, ya sih kyu emang keterlaluan tapi itu salah Author wkwkwk. Syukur deh kalo kesel jadi aku bikinnya gak sia-sia hheee.
      Se Bin tuhh …-Nya Kyu. Nantikan di part selanjutnya, semoga nanti gak ngecewain ya. Makasih udah bacaaaa 🙂

  8. Wah, makin penasaran aja nih,
    jln ceritanya susah ditebak!
    Se bin itu siapa btw? Ada apa sm kyu? Kyu serius gak sih sm hye won? Galau T.T 😀
    Next jgn lama2 ya^^

  9. Wah, makin penasaran aja nih,
    jln ceritanya susah ditebak!
    Se bin itu siapa btw? Ada apa sm kyu? Kyu serius gak sih sm hyuwon? Galau T.T 😀
    Next jgn lama2 ya^^

    • Syukur dehh kalo penasaran 😀
      Susah ditebak, semoga gak ngebingungin yaa. Se bin siapanya Kyu ditunggu di part selanjutnya sajahhh.
      Jangan galau ih!! Makasih udah bacaaa :’)

  10. Part terakhir? Bagus deh jd ga muter2 ya hehe..

    Mdh2n aja yaah sama lah kaya prediksi aku part akhirnya,*jiiaah

  11. Bagus kok eon…tp feel.ny krang ~~
    aq trut brduka cita T.T
    spa itu Se Bin ?? Klo part trkhr nntk happy ending / sad ending ?? Oh ya…klo udah slsai nntk dksh sequel ??
    Pkk.ny keep writing ^^
    #hwaiting

    • Makasih Citra 🙂
      Se bin itu someone-nya kyu. Happy ending semog wkkw… Yahh minta di sequelin kan, kalo yg itu gak tau bikin atau gak hhhee…
      Makasih udah bacaa 🙂

  12. stelah mnunggu skian lma akhirnya kluar jg……
    aq tlat nich bca nya…. 😦
    sebin??? apa-apaan tuch sebin???
    bru sneng” kyu sm hyewon baekan…
    ehhhh….
    sebin” mncul dr alam baka….
    hye won slah pham tuch…
    eunhyuk jg sich ember -_-
    wkwkwkwwk….

    eonn,part terakhir publis xa cpet y eonn#puppy eyes…
    kkkkkkkkkkk….

    • Iya akhirnyaa keluar jugaa….
      Se bin semacam serangga gitu -,-?
      Dari alam baka lahhh, hhahahaha. Eunhyuk emang bibirnya ember banget, part terakhir diusahain cepet.
      Makasih udah bacaa ^__^

  13. Uri hyu won knpa nasibmu malang sekalii nak ??? *prihatin* …. Sabaarr yahh
    Lanjutkan eonnie part trkhr kpan d post’a ..???

  14. wahh part nii yang pling ngena dehh…feelnya bner2 dapet..wkt hyu won dah tw smua nya dan blang sm kyuhyun aku kbwa emosi jg… 😀
    selalu ditnggu lanjutannya,oia Alter love nya jg kpn part 2 nya publish aku pnsaran bngtt…:)

    • Makasih udah baca, syukur deh kalo kebawa emosi hhee. Aku bikinnya rada males wktu itu jadi syukur deh kalo kebawa emosi hhaaa. Alter Love bulan depan kalo gak ada halangan, makasih 🙂

  15. siapa sebenernya se bin itu? :s rasanya dimana ada kyu ada dia jg deh -.-
    Yaampun part menjelang tbc ngenes bgt ya 😥
    jleb tau partnya ini…..
    Awalnya doang seneng2 eh gataunya kayak skg pada nangis2……
    gak sabar pengen baca last part 😀

  16. anyoeng akku reader baru .
    numpang komen nihh
    ff na daebak bgt ya .
    dpt feel .cara nulisnya jg bgus jrng2 nemu author yg kek cinguyaa .
    part 5 hwaiting paliiii .
    kyuppa jahat bgt .
    habissi cewek diangkat tinggi d hempasin gitu ajaa .

  17. selalu penasaran dengan semua ff di blog ini,,, seru dan bkin ketagihan,, hehe’
    ditunggu lanjutnnya ya thor ?! 😀

  18. responnya hyuwon bener-bener beda ahahaha
    sebin? siapa pula ini udah ribet tambah ribetlah haha
    ka, kan waktu pintu kebuka terus kyu tau kalo dia ketauan sama hyuwon kan hyuk ada disitu tapi kenapa pas telponnya eunhyuk diriject sama hyuwon eunhyuk masih lapor ke kyu, apa si hyuk ga tau hyuwon ada disitu atau gimana?
    fighting

    • Eun Hyuk liat Hyu Won di pintu, jadi pas bersamaan hyu won masuk telponnya di riject dia ngasih tau kyu kalo telpon dimatiin. Itu kesannya supaya memperkuat keadaan kalo hyuwon udah tau dia diboongin. Jadi kontak mata tiga orang itu (Eun Hyuk, kyu, hyuwon) ada. Mereka udah saling liat di depan pintu. Gitu maksud aku, penjabaran yg kurang lengkap jadi reader bingung. Makasih ya 😀

  19. padahal aku tau alasan kyu.. tapi pas hyu nangis knp aku jadi ngerasain banget gimana pas dia dihianati.. hiks.. hiks.. knp hyu menderita banget sih eon.. gak terima.. knp cuma hyu yang ‘sakit’ di sini knp kyu gak di buat sedikit menderita..

  20. pasti rasanya tuh nyesek bgt kalau jadi Hyu Won, tapi ada hubungan apa antara Kyuhyun sama Se Bin? apa Se Bin masa lalu Kyuhyun?

  21. sebin?? dia siapa.a kyuhyun ??

    pngakuan cinta.a kyuhyun buat bingung ya hyuwonii kkkk

    yah hyuwon akhirnya tau juga deh 😦

  22. Akhirnya hyuwon tau juga kalau dy dipermainkan lagi..
    Ya walaupun tau apa taujuan kyuhyun sebenernya tapi tetep ajja gak suka sama caranya dy..
    Sekarang dy bisa ngerasain sendiri kan hyuwon malah semakin benci sama dy..

    Aduhh itu se bin siapa sih??
    Kenapa lagi pake muncul di saat seperti ini..
    Aku harap kyuhyun gak akan goyah

  23. Akhirnyaa hyuwon tau jugaaa, meskipun salah paham. Btw aku baca yg bagian taman bunga jadi inget syahrini *gaje. Semoga akhir chap bisa memberi kejutan ya thor

  24. Ketauan jugakan.. mati lah kalian semua itu.ckck
    Se bin? Siapa lagi itu? Pakek dipanggil noona segala? Orang istimewa untuk kyuhyunkah? Cz kayaknya kyu gmna gitu ma se bin.. hmmm..
    Lanjuutt..

  25. Nah loh smuany kbongkar.. Ksian hyuwon dy pzt ngrsa dpermainkan bgt. Pdhl dy bru mau pcya lg am kyu, tp skrg dy dkecewain lg huhuhu.
    Se bin it cp sih? Ad hubngn ap dy am kyu?..

  26. Yaaahh padahal mereka sidah baikn dn malah berteman. Tapi baru saja berteman rahasia Kyuhyun sudah terbongkar. Pasti marah banget Hyu Won sudah dibohongi 2x. Meskipun kebohongan Kyuhyun untuk Hyu Won juga sih..
    Siapa Sebin itu? Orang yg pernah Kyuhyun cintai kah?

  27. akhirnya terbongkar jg kebohongan kyuhyun dan temen2nya. rasain lo. skrg bru bener2 frustasikan ?
    tpi se bin itu siapa kyuhyun dulunya ?

Leave a comment