FF: Alter Love [Part 1 of 2]


Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.

Apa kabar readers? Happy Reading Guys!

 

Author (Owner) : gluu

Genre : Romance, Comedy

Rating : PG 17

Length : Twoshot

Cast :

–       Kang Hyu Won

–       Cho Kyu Hyun of Super Junior

–       Lee Hyukjae of Super Junior

 

Fun Night Club

Seoul, South Korea

10.00 PM

“Yakk!! Lepaskan aku! Aku harus masuk sekarang!” teriak seorang gadis dengan kerasnya, ia berusaha melepaskan diri dari dua orang penjaga yang sibuk menyeretnya menjauhi pintu masuk sebuah Club. Pakaian seragam yang ia kenakan tak lagi serapih tadi pagi saat ia berangkat ke Sekolah. Rambutnya yang terikat mulai tak menyatu dengan rambut lainnya. Wajahnya dipenuhi bulir-bulir keringat.

“Nona, kau belum cukup umur! Jangan menyusahkan kami!” ucap pria besar di samping gadis itu dengan frustrasi. Pria itu mengumpat di dalam hatinya, ia lebih memilih mengurusi pria mabuk sekalian daripada mengurusi gadis yang bahkan setengah kekuatannya tak akan mampu melawan tubuh besarnya.

“Aku harus menemui Hyukjae oppa!! Kalian dengar tidak???” teriak gadis itu lagi, sekarang ia bahkan meronta seperti gadis gila. Seragamnya mulai keluar dari dalam roknya sehingga membuat perutnya sesekali terekspos.

“Lepaskan gadis itu,” suara berat seorang pria mengintrupsi pertikaian antara gadis berseragam itu dengan dua pria besar penjaga Club malam tersebut.

Kedua orang pria yang masih memegang lengan gadis tadi sontak membalikan tubuh mereka saat mendengar suara tersebut. Mereka sedikit terkejut melihat orang yang baru saja mengintrupsi pertikaian mereka, itu salah satu pelanggan tetap Club malam tempat mereka bekerja.

“Ah, selamat malam Tuan Cho…” ucap salah satu pria kikuk. Mereka masih memegang erat kedua lengan gadis itu.

“Apa lagi? Lepaskan gadis itu,” ucap pria yang disapa Cho tadi dengan mata yang menatap tajam pada kedua pria itu.

Kedua penjaga Club malam tersebut sedikit enggan, mereka masih memegang erat lengan gadis itu. “Tapi Tuan, gadis ini memaksa masuk ke dalam Club. Pelajar tak boleh masuk ke dalam Club,” ucap salah satu pria yang memegang lengan gadis itu.

“Lepaskan,” ucap pria yang disapa Cho itu dengan datar tanda ia tak ingin ucapannya dibantah lagi. Kedua pria itu lantas melepas cengkraman mereka pada gadis itu –dengan enggan. Gadis itu menarik nafasnya perlahan, ia harus berterima kasih pada sosok pria yang baru saja menolongnya.

Pria bermarga Cho itu melempar tatapan puasnya pada dua penjaga Club itu, lalu beralih menatap gadis yang kini sedang meringis pelan –tangan gadis itu memar sekarang.

“Ah, gadis kecil siapa namamu?” tanya pria bermarga Cho itu. Tak ada nada lembut di sana. Ia hanya penasaran mengapa ada seorang gadis dengan mengenakan seragam sekolah bisa berkeliaran di tempat “berbahaya” seperti ini.

Gadis itu berdehem sebentar, ia menatap pria yang bertanya padanya dengan pandangan menilai, apakah dirinya harus menjawab pertanyaan itu? Pria itu tampakanya berumur lebih tua dari diriku, pikir gadis itu masih dengan pandangan menilai.

“Tenang saja, aku bukan orang jahat. Aku hanya bertanya siapa namamu,” ucap pria itu.

Gadis itu masih bungkam, ia tak tahu harus berkata apa pada pria yang bertanya tadi. Baginya pria itu hanyalah pria asing yang harus ia waspadai.

“Ah, baiklah. Apa yang kau lakukan di sini? Kurasa kau seorang pelajar, kau tahu kan kala-…”

“Ya aku tahu pelajar tidak boleh kemari, tapi aku harus menemui seseorang di dalam. Ini penting sekali,” ucap gadis itu memotong ucapan pria tadi. Ia sudah bosan sejak tadi mendengar dirinya dipanggil anak kecil terus-menerus!

Pria itu menangguk paham, mengerti dengan kekesalan gadis itu. “Baiklah, tampaknya ini sangat mendesak. Masuklah…”

“Tapi Tuan, peraturan melarang gadis dibawah 21 tahun untuk masuk ke dalam Club, Club kami bisa dikenai sanksi,” sela salah satu dari dua orang pria yang bertugas menjaga pintu Club.

“Aku yang menjamin, biarkan gadis ini masuk.”

Gadis itu terperangah, mengapa pria itu baik sekali dengannya? Berbagai spekulasi buruk tentang pria itu luntur seketika.

Pria ini baik dan juga tampan. Pikir gadis itu. Ia terkekeh pelan di dalam hati. Apakah ia baru saja terpesona pada pria itu? Tapi pria itu memang tampan dan sedikit berbahaya.

“Tunggu apa lagi gadis kecil? Kau tidak mau masuk?” tanya pria itu seolah membuyarkan lamunan gadis itu. Gadis itu terkesiap tapi sedikit tak suka, dirinya bukan gadis yang masih kecil sekali, bukan? Mengapa nada pria itu seolah menganggapnya benar-benar gadis ingusan?

“Tunggu apa lagi?”

“Ah, nde… Gomawo oppa…” ucap gadis itu cepat, ia tersenyum pada pria itu. Pria itu balas tersenyum. Tak ada waktu untuk meluapkan kekesalannya pada pria itu, ia harus cepat masuk.

Gadis itu dengan cepat melangkahkan kakinya melewati kedua orang pria yang sejak tadi berusaha melarangnya masuk, ia melempar tatapan angkuhnya pada kedua orang tersebut seolah mengatakan pada mereka bahwa dirinya tetap berhasil masuk tanpa halangan dari keduanya.

Saat hendak mencapai pintu masuk Club, ia membalikan tubuhnya dan menatap ketiga orang yang berdiri di belakangnya. Tidak, tepatnya menatap pria tampan yang baru saja menolongnya.

“Gomawo oppa! Namaku Kang Hyu Won. Kalau kita bertemu lagi, aku akan membalas kebaikanmu!” ucap gadis itu cepat lalu berlari masuk ke dalam Club, ia tak mau repot-repot untuk mendengar balasan dari pria itu.

Kang Hyu Won, manis sekali gadis itu. Tapi sayang kau tak tahu bahaya apa yang ada di dalam sana, gumam pria itu dalam hati.

Senyum setan mencuat pada bibir tebalnya menertawakan apa yang akan terjadi pada gadis itu di dalam sana. Gadis itu yang memaksa untuk masuk, ia hanya memberi kemudahan jadi kalau ada apa-apa itu urusan gadis itu. Tipe pria dengan kepedulian yang begitu rendah!

Pria itu menatap Heuer Calibre hitamnya. “Aku sudah terlambat…”

****

Hyu Won menyipitkan matanya, ia berusaha mencari sosok pria yang sejak tadi memenuhi kepalanya. Ji Kyung bilang ia melihat tunangan gadis itu berkeliaran di sekitar sini dengan seorang gadis. Ji Kyung kebetulan lewat daerah sini dan langsung mengatakan apa yang ia lihat pada Hyu Won. Hyu Won yang baru saja menyelesaikan tugas sekolah dengan Henry segera mendatangi Club ini karena terlalu penasaran.

“Hyukjae oppa tak mungkin kemari, ia tak suka tempat seperti ini…” ucap gadis itu pelan. Matanya masih sibuk menyusuri ruangan yang tampak remang. Hanya ada cahaya berwarna-warni yang sejak tadi membuat kepalanya sedikit pusing, belum lagi bau khas alkohol dan asap yang mengepul dimana-mana membuat indra penciumannya sedikit terganggu. Ah dan jangan lupakan suara musik yang berdentam dengan sangat keras.

Seorang pelayang pria melintas di depannya, dengan cepat ia mencegah pria itu.

“Chogi,”

Pelayan itu menghentikan langkahnya dan menatap Hyu Won dengan pandangan menilai. Seorang gadis dengan seragam sekolah bisa masuk kemari? Kurang lebih seperti itu tatapannya.

“Ye, nona?” tanya pelayang itu akhirnya, ia tak mau ambil pusing bagaimana gadis itu bisa masuk kemari.

“Kau tahu Hyukjae? Lee Hyukjae?” tanya Hyu Won dengan suara yang sedikit berteriak. Ia tak harus berteriak seperti itu kalau musik tak berdentam dengan keras.

“Ah Tuan Lee?” ujar pelayan itu tampak berpikir. Hyu Won mengangguk, sebenarnya ia tak tahu Tuan Lee siapa yang pelayan itu maksud. Tapi melihat dari raut wajah pelayan itu, Hyu Won yakin pelayan itu tahu sesuatu tentang Lee Hyukjae tunangannya.

“Lee Hyukjae…” ulang Hyu Won lagi mencoba membantu pelayan itu mengingat sesuatu tentang tunangannya.

“Ah, aku tahu. Ada apa nona mencari Tuan Lee?” tanya pelayan itu, kali ini wajahnya berubah dingin.

“Hmm, aku harus menemuinya…” ucap Hyu Won, ia tak suka tatapan pelayan itu.

“Apa hubunganmu dengannya?” tanya pelayan itu lagi, ia hanya mencoba melindungi privasi tamu mereka.

Hyu Won memutar bola matanya sebal, untuk apa pelayan sepertinya ingin tahu status dirinya dan Hyukjae?

“Aku adiknya…” balas Hyu Won setelah berpikir sejenak. Ia tak tahu mengapa ia harus mengaku sebagai adik pria itu. Hanya saja terlintas pikiran seperti itu. Ia merasa bila dirinya mengaku sebagai tunangan pria itu, dirinya akan semakin sulit untuk bertemu dengan tunangannya.

“Ah begitu ya. Itu, ruangan di ujung sana tempat biasanya oppamu datang dengan gadis-gadis pesanannya…”

“Mwo?” Hyu Won memekik tak percaya mendengar ucapan pelayan itu, jantungnya berdetak tak tentu. Darah mulai berdesir deras di sekujur tubuhnya. Ia masih tak mempercayai ucapan pelayan itu meskipun dadanya mulai merasakan nyeri.

“Itu, kau ke sana saja. Aku tak bisa mengantarmu, pekerjaanku masih banyak,” ucap pelayan itu lalu berlalu dari hadapan Hyu Won.

“Gomawo…” ucap Hyu Won pelan nyaris berbisik, ia masih shock mendengar perkataan pelayan tadi.

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju ujung ruangan yang ditunjuk pelayan tadi, langkahnya sedikit lambat. Ia takut menghadapi kenyataan bahwa apa yang dikatakan pelayan tadi semuanya benar. Ia tak tahu apakah hatinya akan siap menerima semua kenyataan pahit yang akan ia dapatkan nantinya.

Langkah Hyu Won terhenti tepat di depan sebuah pintu. Mata gadis itu sedikit terpejam, ia mencoba menyiapkan mentalnya. Dengan ragu ia memegang gagang pintu.

Gadis itu menarik nafasnya perlahan, ia tahu sekarang waktunya membuka pintu. Dengan perlahan ia menarik gagang pintu ke bawah. Didorongnya pintu tersebut, perlahan celah kecil pintu mulai terbuka lebar. Hyu Won mendorongnya sekali hentak dan mata gadis itu membulat seketika. Tubuhnya seolah meluruh ke bawah saat itu juga.

“Hyukjae oppa…” ucapnya pelan, bibirnya bergetar menahan isakan yang sebentar lagi mungkin akan meledak. Pemandangan di depannya benar-benar tak termaafkan. Pria itu, pria yang ia percayai. Pria ang sudah ia jadikan tumpuan hidupnya kini tega melakukan hal rendah seperti ini.

“HYUKJAE OPPA!” Teriak Hyu Won keras, sontak pria itu langsung melepas pagutannya pada seorang gadis di depannya. Gadis itu –gadis dipangkuan Hyukjae- tampak terkejut melihat Hyu Won yang berdiri dengan tangan yang mengepal di kedua sisi tubuhnya.

“Hyu Won-ah?” ucap Hyukjae dengan wajah terkejutnya. Pria itu segera berdiri dan berjalan menuju Hyu Won.

“Jangan mendekat! Kau brengsek oppa!” ucap Hyu Won setengah menjerit.

“Hyu Won-ah, aku bisa jelaskan…” ucap pria itu memelas. Ia tahu cepat atau lambat suatu saat Hyu Won akan mengetahui ini semua.

Hyu Won memandang pria itu dengan tatapan merendahkan. Pria itu tak memakai baju atasannya, belt pada celananya bahkan terlepas begitu saja. Dan gadis yang menjadi “kekasih” Hyukjae, gadis itu tak kalah buruknya. Pakaian gadis itu bahkan tak menutupi setengah tubuhnya.

“Tidak perlu, aku benci kau!” ucap Hyu Won lalu berlari meninggalkan Hyukjae yang masih berdiri dengan tampang frustrasi. Pria itu tak mengejar Hyu Won sama sekali. Ia hanya memejamkan matanya mengutuk semua tingkah laku bodohnya.

****

“Hkk… hkk… wae oppa?” ucap Hyu Won terisak di samping gedung Club malam tempat ia menemukan tunangannya tengah bermain gila dengan gadis lain. Gadis itu berjongkok dengan kepala menunduk dan bahu yang bergetar akibat isak tangisnya.

“Kau jahat, appa bahkan mempercayaimu oppa…” ucap Hyu Won lagi.

“Hei…” panggil seorang pria, pria itu berdiri di depan Hyu Won.

“Jangan ganggu aku…”

“Hei…” ucap pria itu lagi tak menyerah sama sekali.

“Apa?” tanya Hyu Won dengan sebal lalu mengangkat kepalanya menatap orang yang sejak tadi memanggilnya. Ia lalu menundukan kepalanya saat melihat wajah orang tersebut, itu pria yang tadi menolongnya di depan pintu Club. Pria tampan yang berbahaya!

Pria itu mengusap bibirnya sebentar, lalu tersenyum meremehkan gadis di depannya. Pria itu lalu berjongkok sehingga sekarang tubuhnya berada dekat dengan tubuh gadis itu.

“Hei…” ucap pria itu lagi, kali ini telunjuknya ia gunakan untuk mengangkat kepala gadis itu. Ia menempelkan telunjuknya pada dahi gadis itu.

“Mwo?” balas Hyu Won serak.

Pria itu terkekeh pelan lalu kembali mendorong kepala gads itu, masih dengan telunjuknya.

“Kau gadis yang tadi berteriak-teriak di depan pintu Club, kan?” tanya pria itu setengah mencibir. Ia tak menyangka bisa bertemu dengan gadis itu lagi, ia pikir ia baru saja melihat hantu saat melintas di sisi gedung ini. Ia baru saja akan kabur saat mendengar umpatan dari bibir gadis itu, dan lagi memangnya ada hantu dengan seragam sekolah?

“Kau oppa tampan yang tadi menolongku?” ucap Hyu Won polos, detik berikutnya ia menutup mulutnya dengan cepat. Ia baru saja memuji pria itu. Ia merutuki kebodohannya sekarang.

Pria itu tertawa pelan, ia memutar bola matanya. Sudah banyak gadis yang mengatakan dirinya tampan. Hyu Won mungkin gadis ke sejuta yang menyebutnya seperti itu. Hanya saja ia merasa sedikit terbang saat mendengar gadis itu yang memujinya, tak seperti biasanya. Biasanya bila ada gadis yang memujinya ia akan menanggapinya dengan acuh tapi tidak untuk kali ini. Seolah ucapan Hyu Won adalah sesuatu yang begitu manis.

“Ah, jadi mengapa kau menangis di sini? Kau sudah menemukan orang yang kau cari?” tanya pria itu.

“Hmm…” angguk Hyu Won, gadis itu lalu menundukan kepalanya lagi. Ia masih kesal dengan kelakuan Hyukjae.

“Wae? Mengapa tampaknya kau tak senang sama sekali?” tanya pria itu lagi.

“Ia berselingkuh, ia sedang berciuman dengan gadis lain…” balas Hyu Won lemah. Bukannya ikut prihatin dengan keadaan gadis itu, pria itu justru berusaha menahan mati-matian mulutnya agar tak tertawa.

“Dia bukan pria baik,” ucap pria itu mencoba menahan tawanya. Tapi detik berikutnya ia tertawa juga. Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap pria itu dengan dahi berkerut.

“Wae?”

“Anniya…” balas pria itu. Ia kembali mengulum senyumnya, gadis itu tampak lucu sekali saat berbicara mengenai tunangannya yang berselingkuh di belakangnya. Gadis kecil sepertinya menurut pria itu tak pantas berbicara mengenai cinta yang begitu serius. Wajahnya bahkan terlihat seperti bocah ingusan.

“Berapa umurnya?” tanya pria itu mulai mengontrol agar tak lagi menertawai gadis itu.

“27 tahun…”

“Dan kau?”

“Aku 18 tahun…”

“Hahahahahaha…” tawa pria itu seketika itu juga tak bisa ia tahan.

“Ya! Waeeee?” tanya Hyu Won dengan sebal, pria itu benar-benar membuat moodnya semakin buruk.

“Mian… mian… Kau tahu? Wajahmu tak pantas membicarakan cinta seperti itu, kau masih terlalu kecil membicarakan cinta seperti itu…”

“Ya! Dengar ya! Aku muak sejak tadi kau menganggapku anak kecil! Aku bukan anak kecil!” ucap Hyu Won dengan mata melotot. Pria itu bukannya takut justru semakin ingin tertawa sekarang.

“Kau sudah pernah tidur dengan tunanganmu?”

Blusshhh

Hyu Won memalingkan wajahnya, wajahnya merona merah sekarang. Mengapa pertanyaan seperti itu harus meluncur dengan mudahnya?

“Ahh, belum kan? Kurasa tunanganmu benar-benar sudah tak bisa menahan gairahnya jadi berselingkuh seperti itu, baginya kau masih terlalu kecil untuk merasakan hal seperti itu…” ucap pria itu lagi. Ia paham betul dengan tingkah tunangan gadis itu, biar bagaimanapun dirinya seorang pria dan ia tahu ledakan gairah seperti apa yang dirasakan tunangan gadis itu.

Hyu Won memalingkan kepalanya karena malu, belum pernah ada pria yang mengatakan hal sesensitif itu padanya. Ia lalu menatap pria itu dengan kesal, “Kau pikir aku wanita murahan yang akan tidur dengan sembarang pria? Walaupun Hyukjae oppa tunanganku tapi kami belum terikat apapun, jadi tak pantas bila aku tidur dengannya!”

“Ya, ya, ya kau wanita terhormat…” ucap pria itu malas.

Hyu Won menghapus air matanya dengan punggung tanganya, gadis itu lalu menatap pria itu. Ia belum sempat berkenalan dengan pria yang sudah menolongnya masuk ke dalam Club –walaupun fakta yang ia temukan setelah masuk ke dalam Club adalah sesuatu yang menyakitkan.

“Ngomong-ngomong siapa namamu oppa?” tanya Hyu Won, gadis itu tak terlihat sesedih tadi lagi. Pria itu sedikit menghiburnya malam ini.

Pria itu menegakkan tubuhnya lalu berdiri, “Berdirilah, kakiku pegal…” ucap pria itu. Hyu Won menganggukan kepalanya lalu mulai berdiri. Ia sedikit meringis karena kakinya mulai terasa begitu pegal.

“Namaku Cho Kyu Hyun,” ucap pria itu singkat sambil menatap Hyu Won yang kini meringis kecil.

Hyu Won menganggukan kepalanya lalu mulai menatap pria itu dengan gugup, “Oppa, Kyu Hyun oppa, kau bisa menolongku sekali lagi?” ucap gadis itu dengan pelan. Sejujurnya ia sangat malu harus meminta tolong lagi, tapi tak ada jalan lain lagi.

****

Kyu Hyun’s Apartement

Seoul, South Korea

11.00 PM

Hyu Won melangkahkah kakiknya masuk ke dalam apartement Kyu Hyun. Gadis itu menatap interior apartement pria itu. Terlalu rapih untuk ukuran seorang pria lajang, tapi melihat dari cara berpakaian Kyu Hyun, Hyu Won yakin pria itu mencintai kerapihan maka interior apartement pria itu tak jauh dengan karakter dirinya.

“Kau tinggal sendiri?” tanya Hyu Won setelah membalikan tubuhnya dan menatap Kyu Hyun yang tengah membuka mantel hitamnya. Gadis itu menunggu jawaban pria itu.

“Hmm, kau takut? Menyesal ikut denganku?” tanya Kyu Hyun lalu sedikit menyeringai.

Hyu Won mengedikan bahunya, “Sedikit…” ucap gadis itu lalu kembali berjalan menyusuri ruangan. Kyu Hyun kembali menyeringai, ia tak menyangka dirinya bisa dengan mudah mengambulkan permohonan gila gadis itu. Ia tak tahu mengapa dirinya bisa semudah itu luluh pada permohonan gadis itu.

“Hei, sebaiknya kau mandi. Tubuhmu lusuh sekali, berapa liter keringat yang kau keluarkan hari ini?” ucap Kyu Hyun lalu berjalan memasuki kamarnya. Hyu Won hanya diam saja, ia tak tahu harus berbuat apa. Ia berdiri di tengah ruangan sendirian menunggu pria itu.

Kyu Hyun keluar dengan beberapa potong pakaian di tangannya. Ia berjalan menuju Hyu Won yang masih sibuk meneliti interior rumahnya.

“Ya!”

“Eoh?”

“Ini, pakailah…” ucap Kyu Hyun lalu menyerahkan setumpuk pakaian pada Hyu Won.

Hyu Won mengerutkan dahinya, ia sedikit bingung. Bagaimana bisa seorang pria yang hidup sendiri mempunyai pakaian wanita? Apakah pria itu sudah pernah menikah lalu bercerai? Atau ini milik kekasihnya?Atau pria ini suka membawa wanita? Pikir Hyu Won dalam hati.

“Ini milik noonaku, wajahmu itu terlihat sekali tengah mencibirku dalam hati. Apa yang kau pikirkan? Aku pria brengsek?” tanya Kyu Hyun retoris.

“Noona? Kupikir kau punya kekasih,” balas Hyu Won mencoba menyangkal terkaan pria itu. Semua yang dikatakan pria itu benar, dirinya memang sempat berpikir pria itu pria brengsek.

“Noona sering kemari, kebetulan ada beberapa bajunya yang tertinggal. Dan…” ucap Kyu Hyun menggantung, kepala pria itu sedikit ia miringkan tanda ia sedang berpikir keras. Ia tak yakin kalimat yang akan ia lontarkan nanti tak akan menyinggung perasaan gadis itu.

“Dan apa oppa?”

“Kurasa bra noona memiliki ukuran yang besar, dan dadamu sedikit kecil jadi berusaha nyaman saja, ya?”

“MWO?”

****

Hyu Won menarik tubuhnya menjauhi Kyu Hyun yang berbaring di sebelahnya. Ia mulai menyesali keputusannya untuk tak pulang saja dan memilih terdampar di apartement pria itu. Kalau bukan untuk menghindari Hyukjae, gadis itu tak akan membuat dirinya harus menderita seperti sekarang. Ia belum siap menghadapi Lee Hyukjae lagi.

Pria itu hanya mempunyai satu kamar dan satu ranjang besar, dulu dua kamar tapi ia sudah memodifikasinya menjadi ruang bermaian Game. Noonanya sudah jarang berkunjung jadi ia mengubah kamar noonannya menjadi tempat bermain game saja.

“Ya! Bergeserlah ke tengah, kau akan jatuh,” ucap Kyu Hyun sebal, ia tahu gadis itu sejak tadi bergerak gusar. Gadis itu terus bergerak hingga membuatnya merasa tak nyaman. Belum lagi posisi gadis itu yang terlalu ke pinggir.

“…”

“Ya! Bocah! Aku tahu kau belum tidur, wae? Kau masih marah soal tadi?”

“…”

“Baiklah, mianhae. Tapi dadamu memang kecil,” ucap Kyu Hyun tanpa rasa berdosa.

“Ya! Berhenti berbicara mesum seperti itu! Ini sangat menghina harga diriku!”

“Kkkk~ tenanglah, kau masih dalam masa pertumbuhan. Dadamu akan bertambah besar saat usiamu memasuki 20 tahun..” ucap Kyu Hyun dengan mata terpejam, bibirnya terus tersungging.

“Yakk! Oppa!! Neo Jinjja!!”

****

A Morning

06.00 AM

 

“Pagi oppa…” sapa Hyu Won saat ia melihat Kyu Hyun tengah berkutat dengan bahan makanan di dapur. Gadis itu berkeliling lama mengitari apartement hanya untuk mencari Kyu Hyun.

“Kau sudah bangun? Kupikir kau tak akan bangun, duduklah. Aku sedang membuat roti untukmu…” ucap Kyu Hyun.

“Hmm,” angguk Hyu Won, gadis itu lalu duduk di salah satu kursi makan. Ia terus menatap punggung lebar Kyu Hyun. Ia tak menyangka bisa mengenal pria itu.

“Kapan kau akan pulang?” tanya Kyu Hyun tiba-tiba.

Hyu Won menegakkan tubuhnya lalu menatap punggung pria itu, mendadak ia tak ingin pergi dari tempat pria itu.

“Entahlah…”

“Hei, apartementku bukan hotel atau penginapan gratis nona…” ucap Kyu Hyun masih berkutat pada masakannya.

“Kau tak ingin aku tetap di sini?” tanya Hyu Won tiba-tiba. Kyu Hyun membalikan tubuhnya dan menatap gadis itu dengan dahi berkerut.

“Kau jatuh cinta padaku nona kecil?” tanya Kyu Hyun akhirnya.

“Mwo?? Oppa, kau ini selain mesum dirimu juga sangat penuh dengan rasa percaya diri!” balas Hyu Won sengit.

“Hmm, itulah aku…” balas Kyu Hyun acuh lalu meletakan sepiring roti dengan telur dadar di atasnya.

Gadis itu menatapnya dengan mata berbinar-binar, seingatnya ia belum makan sejak siang kemarin.

“Hei Bocah! Kau kelaparan sekali tampaknya,” sindir Kyu Hyun ketika menyadari tatapan mata Hyu Won.

Hyu Won tak menghiraukan sindiran pria itu. Tangannya justru bergerak meraih roti dengan telur dadar itu. Ia harus segera memakan semua itu sebelum cacing-cacing di perutnya berubah menjadi naga.

Kyu Hyun memperhatikan Hyu Won yang makan dengan lahapnya, bibirnya tanpa sadar tersenyum dengan sendirinya. Ini gila, pikir pria itu. Bagaimana bisa aku membiarkan gadis yang tak kukenal sebelumnya masuk dan membuatku tampak terlihat seperti ibu-ibu arisan seperti ini? Pikir Kyu Hyun lagi.

“Kau tak makan oppa?” tanya Hyu Won.

“Aku sudah kenyang, melihatmu makan membuatku kenyang…”

Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap Kyu Hyun dengan mata yang menyipit, “Oppa, kau suka menonton drama seri ya? Ucapanmu tadi seperti tokoh-tokoh di dalam serial…”

Kyu Hyun mendengus sebal, apa yang ia katakan semuanya benar. Ia memang benar-benar kenyang hanya dengan melihat gadis itu makan dengan lahapnya. “Hmm, bagaimana kau bisa tahu?” ucap Kyu Hyun mencibir seolah membenarkan ucapan gadis itu.

“Cih,” cibir Hyu Won.

“Kau tak khawatir bila tunanganmu mencarimu?” tanya Kyu Hyun tiba-tiba.

Hyu Won meraih segelas air putih lalu meneguknya hingga tandas, mata gadis itu menatap Kyu Hyun dengan delikan tajam. “Gweanchanna, Hyukjae oppa harus merasakan rasanya kehilangan diriku!” ucap Hyu Won.

“Astaga, kau kekanak-kanakan sekali…” cibir Kyu Hyun.

“Biar saja, aku tak suka direndahkan seperti semalam. Dari caranya memagut bibir wanita sialan itu, rasanya aku begitu tak berharga!”

“Kau mencintai tunanganmu?” tanya Kyu Hyun, pertanyaan itu lolos begitu saja tanpa ia pikirkan sebelumnya.

“Tentu saja!”

Kyu Hyun tersenyum kecut. Entahlah, ia merasa sesuatu yang aneh saat gadis itu menjawab dengan lantang seperti itu.

Gila, aku tak mungkin jatuh cinta. Kami baru bertemu semalam. Ya, mungkin semacam one night stand, pikir Kyu Hyun. Setelah aku mengantar gadis ini, kami tak akan bertemu lagi. Ia sudah memiliki tunangan yang ia cintai. Lagipula aku yakin tunangannya juga mencintai dirinya, ia hanya tak ingin merusak gadis bodoh itu. Jadi ia melakukan pelepasan pada gadis lain, pikir Kyu Hyun. Pria itu menatap Hyu Won yang masih sibuk memakan sarapannya.

“Selesaikan sarapanmu. Mandi, ganti baju, berdandanlah, dan aku akan mengantarmu pulang… Aku tak mau dituduh menculik bocah di bawah umur!”

“Tapi aku masih ingin di sini oppa,” ucap Hyu Won. Ia benar-benar betah berada di apartement milik pria itu.

“Cih, hati-hati. Kau bisa jatuh hati padaku kalau terlalu lama di sini…” ucap Kyu Hyun asal.

****

Hyu Won’s Home

Seoul, South Korea

10.00 AM

“Oppa, gomawo…” ucap Hyu Won pelan. Kyu Hyun hanya tersenyum menatap gadis itu, gadis itu sudah kembali memakai seragam sekolahnya. Gadis itu masih enggan keluar dari mobil pria itu. Ia masih ingin bersama Kyu Hyun.

Ini benar-benar one night stand. Bertemu, mengobrol, tidur bersama, sarapan, lalu saling mengucapkan perpisahan. Pikir Kyu Hyun. Bibirnya tersenyum kecut.

“Kau tak ingin memberikan kecupan pada oppa?” tanya Kyu Hyun lalu terkekeh pelan. Ia merasa janggal sekali menyebut kata oppa.

Hyu Won mendengus, lalu mulai menatap Kyu Hyun. “Tidak bisa, aku sudah punya tunangan…” balas Hyu Won lalu terkekeh pelan.

“Dia kan berselingkuh di belakangmu,” ucap Kyu Hyun. Tiba-tiba hati kecilnya berharap gadis itu terhasut dengan apa yang baru saja ia lontarkan.

Hyu Won menyandarkan tubuhnya lalu tampak berpikir sebentar, apakah ia akan terlihat seperti wanita murahan bila memberikan satu kecupan pada pria itu? Tapi hasrat terdalamnya menginginkan itu! “Hmm, kurasa satu kecupan tak masalah. Hyukjae oppa mungkin sudah tidur dengan gadis itu…” balas Hyu Won mencoba membenarkan ucapan Kyu Hyun.

Good! Gadis itu terhasut tampaknya. Ia melepas seat beltnya lalu memajukan tubuhnya mendekati wajah Kyu Hyun. Kyu Hyun tampak tersenyum kikuk. Ia sudah terbiasa berciuman tapi mengapa saat gadis ingusan seperti ini yang melakukannya ia menjadi sedikit gugup.

“Kemarilah oppa, aku kesulitan…” ucap Hyu Won. Ia akan melakukan satu kecupan cepat pada pipi pria itu sama seperti apa yang sering ia lakukan kepada Hyukjae tunangannya. Ia menyebut ini kecupan sayang.

Kyu Hyun terkekeh pelan, ia mendekatkan kepalanya. Hyu Won baru saja akan bersiap mengecup pipi pria itu tapi hal lain terjadi diluar dugaan Hyu Won. Kyu Hyun secepat kilat mengecup bibir mungil gadis itu. Hyu Won sontak tekejut, tapi ia tak sempat memprotes tindakan pria itu karena pria itu dengan cepat mengunci bibir gadis itu lagi dengan bibirnya tentunya.

“Kuanggap itu ucapan terima kasihmu, tak berlebihan, kan? Jangan bilang ini ciuman pertamamu?” ucap Kyu Hyun setengah mengejek, ia tahu ia baru saja merebut First Kiss gadis itu. Berdasarkan pengalaman yang ia rasakan, para gadis yang belum pernah berciuman sebelumnya pasti akan bereaksi sama seperti Hyu Won. Mata membulat, bibir membeku, dan… tak bernafas untuk sepersekian detik.

Hyu Won hanya terdiam, semua yang dikatakan pria itu benar. Ini ciuman pertamanya. Lalu sekarang ia harus melakukan apa? Ia bahkan mengutuk dirinya yang tak bisa memberikan respon, bukankah seharusnya ia marah atau mungkin menampar pria itu? Tapi tanpa ia sadari ia juga mengingkan kecupan pria itu tadi.

“Tentu saja bukan, aku sudah sering berciuman dengan Hyukjae oppa…” ucap Hyu Won dengan suara yang bergetar. Ia berusaha menyembunyikan kegugupannya, ini pertama kali ia merasakan bibir seorang pria menyentuh bibirnya. Rasanya hangat dan dingin secara bersamaan. Rasa itu masih menempel di sana.

“Turunlah, sepertinya aku berhasil membuat tunanganmu mengamuk pagi ini. Kau harus berterima kasih padaku karena membantumu sekali lagi…” ucap Kyu Hyun dengan dagu yang ia kedikan ke arah belakang Hyu Won. Hyu Won mengikuti arah pandang Kyu Hyun.

“Hyukjae oppa…” gumam Hyu Won pelan. “Apakah ia melihat kita berciuman?” tanya Hyu Won panik.

“Sepertinya. Ayolah, kita hanya berciuman dan dirinya bahkan tidur dengan gadis lain…” balas Kyu Hyun.

“Tapi kalau ia mengamuk?” tanya Hyu Won lagi.

“Datanglah ke apartementku, aku akan menerimamu dengan senang hati. Tapi tidak gratis tentunya…” balas Kyu Hyun lalu mengedipkan sebelah matanya. Tiba-tiba pria itu tak ingin gadis itu pergi dari sisinya, ia merasa harus menahan gadis itu, bila perlu merebut gadis itu dari tunangannya.

****

Hyu Won Room’s

11.30 AM

“Ya! Tatap aku bila aku sedang bicara!” bentak Hyukjae pada Hyu Won yang kini sibuk mencari baju ganti di lemari. Gadis itu seolah berusaha menulikan telinganya dari pria yang katanya tunangannya itu.

“Kang Hyu Won!!” teriak Hyukjae mulai emosi.

Hyu Won menutup pintu lemari dengan setengah membantingnya, ia menatap Hyukjae dengan tajam. “Apa?” tanya gadis itu.

“Kemana saja kau semalam? Dan pria tadi siapa??” tanya Hyukjae mulai lembut.

Hyu Won menatap Hyukjae sekali lagi, “Bukan urusanmu…”

Srett

“Akhhh..” pekik Hyu Won saat Hyukjae menarik tubuhnya lalu mendesak tubuh mungilnya hingga menabrak dinding sebelah lemari gadis itu.

“Kalau kau tak lupa, aku ini masih tunanganmu Hyu Won-ah…” ucap Hyukajae tajam.

Hyu Won mendesah lalu menghembuskan nafasnya dengan kesal, “Benarkah? Aku tunanganmu?” tanya Hyu Won setengah mencibir. Hyukjae manarik nafasnya lelah, ia tahu dirinya bersalah karena kejadian semalam.

“Maafkan aku,” ucap Hyukjae.

“Oppa, aku memang masih kecil. Tapi aku tak bodoh, dan jangan coba merendahkan perasaanku…” ucap Hyu Won datar tapi sarat akan emosi yang berusaha ia tahan.

“Maafkan aku Hyu Won-ah…” ucap Hyukjae lagi.

“Lepaskan, aku lelah. Aku ingin istirahat…” ucap Hyu Won lalu berusaha melepaskan diri dari kurungan Hyukjae.

“Siapa pria tadi Hyu Won-ah?” tanya Hyukjae lagi.

“Bukan urusanmu…”

“Bukan urusanku? Kau itu tunanganku, lalu kau pikir bagaimana bisa ini semua bukan urusanku setelah kau menghilang semalaman lalu kembali dengan pria asing yang tak kukenal sebelumnya?” tanya Hyukjae mulai terbakar emosi tapi ia berusaha menahannya. Ia tak mungkin melampiaskan kemarahannya pada Hyu Won.

“Lalu gadis semalam itu siapa?” tanya Hyu Won membalikan pertanyaan Hyukjae. Ia berusaha memojokan pria itu.

Hyukjae hanya diam, gadis semalam bukan siapa-siapa baginya. Gadis itu hanya gadis murahan yang sengaja ia sewa untuk bermain-main, ia tak mungkin mengatakan alasan seperti itu. Ia tak mau Hyu Won semakin berpikiran ia pria bejat walaupun kenyataannya memang begitu.

“Aku hanya pergi dengan pria itu dan tak melakukan apapun, tapi kau? Kau bahkan… Astaga aku muak membicarakan ini denganmu oppa!”

“Kau wanita dan aku pria. Tak masalah aku melakukan hal semacam itu. Kami, tak akan ada bekas pada diri kami bila melakukan hal seperti itu. Tapi kau wanita, akan selalu ada bekas untuk apapun yang sudah kau lakukan. Jangan pergi dengan pria itu lagi…” ucap Hyukjae pelan berusaha tak menanggapi ucapan Hyu Won. Point besar ucapannya adalah apa yang gadis itu lakukan semalam dengan pria asing yang tadi pagi ia lihat. Walaupun ia tahu sesuatu yang buruk tak terjadi sama sekali.

Hyu Won mencelos mendengar ucapan pria itu. Benarkah? Apakah ia baru saja membiarkan pria lain meninggalkan bekas pada dirinya?

Benar! Cho Kyu Hyun oppa… Pria itu meninggalkan bekas di dalam hatiku, gumam Hyu Won dalam hati.

****

Lee Corporation

Seoul, South Korea

01.00 PM

“Hei, kau bosan?” tanya Hyukjae pada Hyu Won yang memasang wajah murung.

“Iya…” balas Hyu Won. Gadis itu tak bosan sebenarnya. Ia sedang memikirkan Kyu Hyun, pria yang berhasil membuatnya sedikit kelipungan beberapa minggu ini. Mereka belum bertemu lagi semenjak pagi dimana pria itu mengantarnya pulang.

“Ah Hyu Won-ah, bagaimana bila akhir minggu ini kita berlibur? Sudah lama kita tak berlibur, benar, kan?” tawar Hyukjae.

“Tidak bisa, aku sibuk dengan tugas akhirku. Sebentar lagi aku ujian oppa, kau tak lupa, kan?” balas Hyu Won.

Hyukjae sedikit menganggukan kepalanya paham, ia tahu bahwa gadis itu tidak sepenuhnya memaafkan dirinya, sikap gadis itu berubah semenjak kejadian itu. Gadis itu tampak mengatur jarak dengan dirinya. Semua karena kebodohannya beberapa minggu lalu yang dengan mudahnya bercumbu dengan gadis lain padahal ia tahu dirinya sudah memiliki Hyu Won.

“Kau masih marah padaku?” tanya Hyukjae.

“Sudahlah, bukankah kita sudah sepakat tak membahas kejadian itu lagi?” balas Hyu Won ketus.

“Oke,” balas Hyukjae. Ia bersyukur karena gadis itu bahkan tak mengungkit-ungkit tentang pembatalan pertunangan mereka.

Hyu Won terdiam, ia menatap wajah Hyukjae lama. Tak ada rasa berdebar atau letupan aneh di dalam hatinya, biasanya pria itu selalu mampu membuat jantungnya berdetak tak tentu.

Apa yang salah? Mengapa Hyukjae oppa tampak tak menarik lagi? Pikir Hyu Won dalam hati.

“Kau mau pulang duluan?”

“Ya.” Balas Hyu Won cepat. Tidak, ia tak ingin pulang sebenarnya. Ia ingin mengunjungi suatu tempat sekarang. Dan ia tak ingin menahannya lagi, sejak tadi ia terus memikirkan tempat itu.

“Aku antar,”

“Tidak, aku pulang sendiri saja. Anni… ada yang ingin kubeli di Myeongdong, oppa…” balas Hyu Won kacau. Ia tak tahu seperti apa bunyi kalimat yang ia lontarkan.

Hyukjae memandang Hyu Won dengan curiga lalu detik berikutnya ia menganggukan kepalanya, ia juga masih harus mengurusi beberapa berkas yang sudah menumpuk sejak kemarin, “Baiklah, hati-hati di jalan…” ucap Hyukjae.

“Hmm…” angguk Hyu Won lalu berdiri melangkahkan kakinya ke arah pintu.

Baru selangkah, ia membalikan tubuhnya dan menatap Hyukjae. Gadis itu melangkahkan kakinya dan mendekati meja kerja Hyukjae, pria itu sedikit bingung.

“Aku belum mencium pipimu hari ini,” ucap Hyu Won pelan, sebenarnya terdengar seperti ia berujar pada dirinya sendiri. Ia bingung, mengapa dirinya bisa melupakan kebiasaan seperti itu. Benar, ia melupakannya. Hyukjae tersenyum lalu berdiri dari kursinya.

“Benar,” ucap Hyukjae lalu mengedikan bahunya.

Hyu Won berjalan menuju kursi Hyukjae lalu berdiri di depan pria itu dengan wajah tampak berpikir, apakah aku harus menciumnya? Pikir Hyu Won. Bodoh, bukankah aku sering melakukannya? Mengapa aku harus seragu ini? Pikirnya lagi.

“Ayo…” ucap Hyukjae. Hyu Won tersentak dari lamunannya.

Gadis itu menjinjitkan kakinya lalu mengecup singkat pipi tunangannya, rasanya tak semanis dulu, ada apa dengan diriku? Gumam Hyu Won dalam hati.

“Sepertinya lain kali kau harus mengecup bibirku, kita tak pernah berciuman bibir,” ucap Hyukjae menggoda gadis itu.

Hyu Won tersenyum hambar, ia mencelos mendengar ucapan pria itu sebenarnya. Ia bahkan belum mencium bibir tunangannya tapi dirinya sudah lebih dulu berciuman bibir dengan pria yang ia sendiri tak kenal dengan baik. Gadis itu beruntung karena Hyukjae tak melihat dirinya dan Kyu Hyun berciuman pagi itu.

“Aku pergi oppa, annyeong…” ucap Hyu Won lalu membalikan tubuhnya.

“Hati-hati, malam ini eomma dan appamu kembali dari California…” ucap Hyukjae. Hyu Won hanya menganggukan kepalanya tanpa menoleh ke belakang.

****

Kyu Hyun’s Apartement

Gangnam, Seoul, South Korea

11.00 PM

Gila, ini gila! Untuk apa aku berdiri di depan apartement Kyu Hyun oppa? Apakah aku gila? Gumam Hyu Won di dalam hati. Gadis itu tak mengerti mengapa dirinya bisa dengan mudah melangkahkan kakiknya ke apartement pria itu.

Hyu Won terus berdiri menatap pintu di depannya, bayangan tentang apa yang sedang dilakukan Kyu Hyun di dalam sejak tadi berkeliaran di dalam kepalanya.

“Tidak! Aku harus kembali!” ucap Hyu Won. Gadis itu baru saja akan membalikan tubuhnya saat pintu apartement terbuka.

Ceklek

“Eoh?” Kyu Hyun terkejut saat melihat Hyu Won berdiri di depannya, hatinya bersorak gembira.

“Gadis kecil, sedang apa kau di sini?” tanya Kyu Hyun setelah berhasil mengontrol kekagetannya. Ia tak percaya melihat wajah mungil gadis itu lagi. Ia hampir bisa melupakan wajah gadis itu. Tidak, ia tak bisa sepertinya. Semenjak hari dimana dirinya mengantar gadis itu, hatinya selalu memikirkan gadis itu. Tentang apa yang dilakukan gadis itu, bagaimana kehidupan sekolahnya, apakah gadis itu juga memikirkannya, dan yang paling tidak masuk akal adalah apakah gadis itu sudah berhenti mencintai tunangannya.

“Op-pa…” ucap Hyu Won gugup, ia ingin mati saja sekarang.

“Kau datang dengan siapa?” tanya Kyu Hyun lalu melihat ke sekeliling, mencoba mencari apakah ada orang lain lagi selain gadis itu.

“Aku kebetulan lewat sini,” ucap Hyu Won cepat. Detik berikutnya ia merasa itu bukan jawaban yang tepat.

“Geurae? Kurasa kau sedang tak lewat bocah, kau sengaja datang kemari, kan?” tanya Kyu Hyun memojokan gadis itu. Bibirnya tersungging senang, bukan karena berhasil memojokan gadis itu melainkan kecurigaannya tentang alasan apa yang membuat gadis itu datang ke apartemennya.

“Anniyo…” sangkal Hyu Won cepat, ia berharap Kyu Hyun percaya pada ucapannya tapi seperti itu tak terwujud sama sekali. Pria itu tahu gadis itu memang sengaja datang kemari.

“Ahh, baiklah. Masuk!” ucap Kyu Hyun lalu membalikan tubuhnya berjalan masuk, ia tak jadi keluar. Tadinya ia ingin pergi mengunjungi temannya Donghae tapi tidak jadi karena jelas-jelas ada sesuatu yang lebih menarik di sini, di apartementnya. Pria itu menyunggingkan senyumanya tanpa Hyu Won tahu sedikit pun.

Hyu Won meringis pelan tapi hatinya sedikit lega karena akhirnya ia bisa melihat wajah pria itu lagi, dengan langkah yang sedikit berat ia berjalan memasuki apartement pria itu.

“Tutup pintunya,” titah Kyu Hyun. Hyu Won mengangguk walaupun pria itu tak melihatnya, ia segera berbalik dan menutup pintu itu.

Gadis itu kembali berjalan menuju ruang TV, di sana ada sebuah sofa krem dengan karpet bulu di bawahnya. Hyu Won segera duduk di sana tanpa malu, ia tak tahu pria itu menghilang kemana sejak dirinya menutup pintu apartement tadi. Tangannya bergerak lincah menyalakan TV. Ia sibuk mengganti chanel di TV. Rata-rata acara menayangkan reality show dan beberapa drama seri.

“Aigoo! In Sung oppa benar-benar tampan!” seru Hyu Won senang. Gadis itu menyukai sosok  In Sung sejak pria itu bermain dalam drama seri Memories in Bali.

Brukk

Sofa di sebelah Hyu Won berderit saat Kyu Hyun duduk di sana tiba-tiba, pria itu menaikan kakinya lalu ikut menikmati acara TV yang ditonton Hyu Won.

“Oppa mengganti baju? Apa oppa akan pergi tadi?” tanya Hyu Won sedikit tak enak.

“Tadinya, tapi kau datang jadi kubatalkan saja…” balas Kyu Hyun ringan.

“Aigoo! Aku lebih penting dari urusanmu?” tanya Hyu Won dengan kekehan.

Kyu Hyun mendengus lalu menatap gadis itu setengah mencibir. Ya, mungkin kau sangat penting, ucap Kyu Hyun dalam hati.

“Silahkan berbangga hati nona kecil…” ucap Kyu Hyun lalu merebut remot TV di tangan Hyu Won. Pria itu lantas mengganti chanel TV yang sedang menayangkan drama kesukaan gadis itu. Gadis itu hanya merenggut dalam diam, lagipula dirinya bukan tuan rumah di sini jadi terima saja apa yang Kyu Hyun lakukan.

“Jadi untuk apa kau kemari bocah kecil?” tanya Kyu Hyun, matanya masih terpaku pada tayangan TV.

“Kan sudah kubilang, aku kebetulan lewat sini…” balas Hyu Won.

“Jinjjayo? Siapa yang kau kunjungi di sini? Temanmu? Saudaramu? Tunjukan dimana letak apr-…”

“Geurae! Aku memang kemari untuk menemuimu!” potong Hyu Won sebal, ia tak suka mendengar pria itu terus memojokannya. Kyu Hyun tersenyum menang.

“Ahh, mau menemuiku? Wae? Tunanganmu mengamuk padamu?” tanya Kyu Hyun masih dengan pandangan yang terfokus pada tayangan TV.

“Anniyo…”

“Kau berkelahi dengannya?”

“Anniyo…”

“Kau merindukanku?”

Blushhhh

Hyu Won meringis pelan, ia tahu itu salah satu alasan ia kemari tapi apakah dirinya harus mengatakan dengan blak-blakan pada pria itu?

“Mungkin saja,” balas Hyu Won ringan. Kyu Hyun menganggukan kepalanya, ini menarik. Ia juga merindukanku, pikir Kyu Hyun dalam hati.

Kyu Hyun membalikan tubuhnya dan menatap Hyu Won, gadis itu jadi ikut-ikutan menatap pria itu.

“Kau tahu, kalau wanita mengatakan mereka merindukan pria itu artinya apa?” tanya Kyu Hyun.

“Molla…”

“Mereka mempunyai rasa pada pria tersebut…”

“Mwoya? Jadi kau mau bilang aku menyukaimu?” sergah Hyu Won cepat.

“Bisa saja, kau tak pernah tahu sebelum kau mencobanya…” ucap Kyu Hyun sengaja memancing gadis itu. Ia ingin tahu sepolos apa gadis ini sebanarnya.

“Mencobanya? Jadi kau mau kita menjalin suatu hubungan?”

Bingo! Benar, kurang lebih seperti itu gadis kecil, ucap Kyu Hyun dalam hati.

“Hmm, kalau kau tidak keberatan,” ucap Kyu Hyun acuh. Ia merasa dirinya baru saja mempermainkan dirinya sendiri. Sejak kapan dirinya suka bermain-main dengan gadis yang bahkan belum memasuki usia 20 tahun, ia biasanya bermain dengan gadis diatas 20 tahun. Paling tua ia pernah bermain-main dengan teman-teman noonanya.

“Shirro! Aku sudah bertunangan…” ucap Hyu Won menolak, sejujurnya ia gamang. Hatinya ingin mencoba tapi pikiran warasnya melarang habis-habisan.

Kyu Hyun tak terlalu kecewa, ia tahu Hyu Won gadis polos. Gadis itu pasti memikirkan perasaan tunangannya itu. Tapi bukan Kyu Hyun kalau ia akan menyerah begitu saja, dirinya sudah masuk ke dalam pesona gadis itu. Selama berminggu-minggu ia tak bertemu gadis itu, ia berusaha menghapus perasaan anehnya kepada gadis itu tapi setelah melihat gadis itu tadi, ia yakin bahwa dirinya tidak sedang jatuh ke dalam perasaan sesaat. Ia sudah terlalu dalam masuk ke dalam pesona gadis itu.

“Ah aku kecewa…” ucap Kyu Hyun dengan ekspresi yang dibuat-buat. Hyu Won hanya mencibir.

“Oppa, apa kau sudah punya kekasih?” tanya Hyu Won tiba-tiba.

Kyu Hyun terdiam, ia berpikir apakah dirinya harus menjawab jujur atau tidak. “Bagaimana ya, aku tak punya kekasih, tapi aku sering bersama gadis-gadis yang dengan suka rela mau menemaniku…”

“Mereka sering datang kemari?”

“Hmm,” angguk Kyu Hyun.

“Dan kau menerima mereka?” tanya Hyu Won lagi.

“Hmm,”

“Apa aku sama seperti mereka?” tanya Hyu Won, kali ini gadis itu sedikit merasa bodoh. Apakah dirinya sama saja dengan gadis-gadis itu?

Kyu Hyun mengernyitkan dahinya, ia tahu gadis itu pasti berpikir yang tidak-tidak, “Eihh apa yang kau pikirkan? Kau pikir aku baik padamu karena menganggapmu seperti gadis-gadis yang mau suka rela bersamaku?” tanya Kyu Hyun tenang. Ia paham benar dengan apa yang ada di dalam pikiran gadis itu, ini seperti rasa kecewa yang tak beralasan.

“Sedikit…” jawab Hyu Won jujur, satu hal yang Kyu Hyun sukai dari gadis ini adalah ia tak pernah menyembunyikan perasannya pada Kyu Hyun. Ia tak sama dengan gadis lainnya yang akan menjaga gengsi mereka. Walaupun baru bertemu dua kali, tapi Kyu Hyun yakin gadis ini sangat berbeda.

“Kau bahkan menolak tawaranku untuk berhubungan, kan?” ucap Kyu Hyun lalu berdiri. Ia sengaja membiarkan gadis itu berpikir sendiri.

Hyu Won menatap Kyu Hyun yang berlalu dari hadapannya, ia masih memikirkan ucapan pria itu. Itu artinya aku tak sama dengan gadis lainnya, kan? Tak apa ia sering membawa gadis-gadis kemari, lagipula aku bukan siapa-siapanya jadi untuk apa aku harus meresa kecewa pada dirinya? Pikir Hyu Won.

Hyu Won lama merenung, bibirnya sesekali tersenyum simpul. Ia suka berdekatan dengan pria itu. Ia menaikan kakinya lalu memeluk kedua lututnya, matanya terus menatap tayangan TV tapi tidak dengan pikirannya. Pikirannya hanya terpaku pada sosok yang baru saja ia kenal beberapa minggu lalu itu.

“Hei, apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Kyu Hyun tiba-tiba. Pria itu muncul tiba-tiba walaupun Hyu Won tak terkejut sama sekali.

“Eobsseo…”

“Cha! Ayo kita makan, kau belum makan, kan?” tanya Kyu Hyun pada Hyu Won. Pria itu membawa beberapa kimbab sisa sarapan tadi pagi, ia membelinya di kedai depan apartement.

“Ah, kebetulan aku lapar sekali!” ucap Hyu Won antusias.

Kyu Hyun terkekeh, “Setiap kemari kau selalu dalam keadaan lapar, sebenarnya dimana orang tuamu? Ah, ceritakan tentang keluargamu…” ucap Kyu Hyun. Tiba-tiba ia menjadi sedikit tertarik dengan kehidupan gadis itu.

“Mianhae, sepertinya memang apartmentmu selalu menjadi tempat terbaik bila aku lapar. Lain kali kalau aku lapar aku kemari lagi, oppa!” ucap gadis itu lalu melahap potongan kimbab di atas piring. Kyu Hyun memperhatikan setiap gerak-gerik gadis itu yang begitu terlihat menggemaskan. Bahkan gerakan mengunyah gadis itu saja terlihat begitu menggoda.

“Ah, ceritakan tentang eomma dan appamu. Aku ingin tahu…” ucap Kyu Hyun lalu menyentuh bibir gadis itu, ia membersihkan bibir gadis itu dari remah-remah makanan.

“Appa pebisnis yang sangat sibuk, eomma istrinya jadi ia sering mengikuti appa pergi kemana-mana. Tak jarang aku hanya ditinggal berdua dengan Hyukjae oppa…”

“Kau tak punya saudara kandung?” tanya Kyu Hyun.

“Ada, tapi ia sudah meninggal. Ji Hoon oppa kecelakaan saat usianya 12 tahun. Ia dan teman-temannya mengalami kecelakaan saat berlibur di Pulau Jeju, eomma dan appa sangat terpukul jadi mereka begitu protektif padaku. Saking protektifnya, mereka menjodohkanku dengan anak relasi mereka. Katanya agar ada yang bisa menjagaku,” ucap Hyu Won. Kyu Hyun mendengar dengan serius, sesekali tangannya bergerak menyelipkan beberapa helaian rambut gadis itu yang menjuntai menghalangi bibinya untuk mengunyah.

“Siapa nama appamu?” tanya Kyu Hyun. Ia sedikit penasaran, mungkin saja ia tahu sesuatu tentang keluarga gadis itu.

“Kang Jung Hyun,” balas Hyu Won singkat. Kyu Hyun tampak berpikir, ia sepertinya mengenal betul nama itu.

“Chankkaman, appamu pemilik usaha properti?” tanya Kyu Hyun.

“Hmm, bagaimana kau bisa tahu?” tanya Hyu Won.

“Aigoo! Kang Corporation itu sangat terkenal, bagaimana bisa aku tak tahu? Dan lihat, putri mereka sedang terdampar di sini. Kasihan sekali perusahaan sebesar itu tak mampu memberikan putri mereka makanan…” ucap Kyu Hyun setengah mencibir. Hyu Won hanya mendengus sebal.

“Ah, sekarang ceritakan tentang oppa. Aku ingin tahu!” ucap Hyu Won antusias. Kyu Hyun menegang, ia tak siap bila harus menceritakan tentang hidupnya yang begitu kacau seperti sekarang ini.

“Ayo!” ucap Hyu Won tak sabar, ia membalikan tubuhnya dan duduk menyila, ia tak sadar bahwa pahanya bahkan terlihat bebas sekarang. Kyu Hyun hanya tersenyum kecut saat dirinya tanpa sengaja melihat pemandangan seperti itu.

Tahan Cho Kyu Hyun, kau tak akan memangsa lawan yang tak sepadan bukan? Ia hanya gadis kecil, ucap Kyu Hyun dalam hati.

“Ah aku tak pandai bercerita, bagaimana kalau kau bertanya saja?” tawar Kyu Hyun. Hyu Won mengetuk dagunya seolah mempertimbangkan tawaran pria itu, sepuluh detik kemudian ia mengangguk.

“Geurae, aku bertanya saja…”

Kyu Hyun menganggukan kepalanya, pria itu ikut duduk menyila sehingga kini keduanya berhadap-hadapan di atas sofa.

“Cha! Berapa usiamu oppa? Apa pekerjaanmu? Mengapa kau tinggal di apartemen ini sendiri? Ceritakan tentang noona serta eomma dan appamu…” ucap Hyu Won lalu menopang dagunya pada kedua tangannya yang kini bertumpu pada kedua pahanya. Ia sudah siap mendengar jawaban pria itu.

“Aku 25 tahun,”

“Ommo! Kau tua sekali!” cibir Hyu Won. Kyu Hyun memutar bola matanya sebal, “Tunanganmu lebih tua dariku, babo,” balas Kyu Hyun. Hyu Won hanya diam lalu kembali fokus pada wajah Kyu Hyun.

“Aku sekarang kuliah di Kyunghee University, tapi aku juga punya pekerjaan. Aku suka bergelut di bidang musik, pekerjaanku mengaransemen musik dan tak jarang menjadi komposer dengan biaya tinggi untuk stasiun-stasiun TV,” ucap Kyu Hyun lalu terdiam menatap wajah Hyu Won, gadis itu tampak begitu takjub sekali. Apakah pekerjaan seperti itu patut dibanggakan? Bahkan appanya menolak ia bergelut dengan dunia musik, dan gadis itu justru menunjukan ketertarikannya dengan pekerjaan pria itu.

Hyu Won terdiam lama, ia sedang sibuk memikirkan betapa kerennya pria itu. Kyu Hyun mengerutkan dahinya, apakah gadis itu akan berpikiran sama seperti appanya?

“Wae?” Tanya Kyu Hyun.

“Whoaaa! Daebbak!! Kau keren sekali oppa…” ucap Hyu Won dengan mata yang berbinar-binar, Kyu Hyun tak melihat ekspresi lain di sana. Murni gadis itu benr-benar memuji dirinya. Ia semakin tertarik dengan gadis itu. Selain noona dan eommanya, gadis ini menjadi orang ketiga yang mungkin mendukung Passionnya dalam bidang musik.

“Dan apartement ini, aku membelinya dengan hasil jerih payahku. Aku hebat, kan?” ucap Kyu Hyun menyombongkan diri, ia tahu sebentar lagi gadis itu pasti akan berdecak kagum.

“Daebbak!” ucap Hyu Won dengan dua jempol yang mengacung.

“Dan tentang mengapa aku tinggal sendiri, kurasa kau bisa ambil kesimpulan sendiri. Kami kaum pria tak suka hidup dalam kekangan orang tua. Kalau aku sendiri, maka aku bisa bebas membawa siapa pun kemari…” ucap Kyu Hyun. Pria itu berbohong, hubungan buruk antara dirinya dan Sang appalah yang membuat ia tak bisa tinggal bersama appanya.

“Cih, dasar otak lelaki. Itu alasannya mengapa kau bebas membawa gadis-gadis kemari?” cibir Hyu Won. Sedikit rasa kesal menggelayutinya. Ada rasa tidak rela saat tahu pria itu suka berhubungan dengan gadis-gadis selain dirinya. Hei Kang Hyu Won, siapa dirimu sehingga kau harus sekesal itu?

“Yup, kau benar…” ucap Kyu Hyun lalu mencubit hidung gadis itu gemas.

“Lalu noona, appa dan eommamu? Mereka seperti apa? Apakah noonamu cantik sepertiku?” tanya Hyu Won lalu terkekeh pelan, Kyu Hyun mendengus tapi ia mengiyakan ucapan gadis itu di dalam hati. Gadis itu sama cantiknya seperti eomma dan noonannya.

“Usiaku dan noona berbeda tiga tahun, Ahra noona sekarang berkuliah di Australia, ia juga mengambil jurusan musik. Ia sangat suka bermain biola. Kalau eomma, ia adalah seorang guru menggambar di sekolah yang ia dirikan sendiri sekaligus ibu rumah tangga yang baik, kau harus seperti eommaku. Kalau appa, ia mempunya usaha di bidang pendidikan dan otomotif…” ucap Kyu Hyun. Wajah pria itu tampak sangat tampan saat medeskripsikan tentang keluarganya, Hyu Won bahkan tak berkedip saat melihat pria itu menggerakan bibirnya hanya untuk bernafas.

“Lalu apakah kau tak tertarik untuk mengurusi usaha keluargamu?” tanya Hyu Won pelan.

“Hmm, entahlah. Tapi cepat atau lambat aku harus membantu appa mengurus semuanya. Tak ada lagi pewaris selain aku dan Ahra noona…”

“Kupikir oppa tinggal sendiri karena tak mau mengurusi usaha keluarga,” ucap Hyu Won polos, tapi tidak dengan Kyu Hyun yang menanggapinya dengan tidak biasa. Pria itu tersenyum miris, semua yang gadis itu katakan memang benar. Awalnya ia kabur dari rumah karena tak ingin meneruskan usaha appanya tapi semakin lama ia semakin berpikir bahwa kalau bukan dirinya, siapa lagi yang akan membantu appanya. Hanya saja waktunya belum tepat, ia masih ingin meraih impiannya menjadi pemusik.

“Kau tak kahawatir tunanganmu mencarimu?” tanya Kyu Hyun.

Hyu Won membulatkan matanya, ia baru sadar bahwa dirinya terlalu menikmati kebersamaannya dengan Kyu Hyun.

“Sekarang pukul berapa oppa?” tanya Hyu Won gusar.

Kyu Hyun menatap jam tangannya, “Well, sekarang pukul 4 sore,” ucap Kyu Hyun. Hyu Won menghembuskan nafasnya pelan.

“Gweanchanna, ini masih sore. Hyukjae oppa akan pulang malam,” ucap Hyu Won tenang. Kyu Hyun hanya menganggukan kepalanya.

“Kekasih, ah… anniya tunanganmu. Ia orang yang seperti apa?” tanya Kyu Hyun.

“Hyukjae oppa, ia orang baik. Selalu menjagaku, ia sahabat Ji Hoon oppa. Kata eomma mereka menjodohkan kami karena Hyukjae oppa tertarik padaku…”

“Dan kau?”

“Aku? Apanya?”

“Kau tertarik tidak dengannya?” Tanya Kyu Hyun tak sabar.

“Hmm, tentu saja. Kalau tidak untuk apa aku menerima dirinya menjadi tunanganku?” ucap Hyu Won. Kyu Hyun tampak kesal sekali, apakah gadis ini tak bisa memberikan jawaban yang membuatnya tenang. Apakah dirinya harus menjadi pria brengsek yang merebut tunangan seseorang.

“Aku ke belakang dulu…” ucap Kyu Hyun ketus, Hyu Won memiringan kepalanya menatap sikap aneh pria itu.

Hyu Won menurunkan kakinya hingga menapak pada karpet bulu di bawah sofa, gadis itu lantas melempar bantak sofa ke atas karpet dan menumpukan kepalanya di sana. Gadis itu membaringkan tubuhnya dalam keadaan menelungkup.

“Lelah sekali, kuharap Kyu Hyun oppa tak menganggu waktu tidurku…” ucap Hyu Won lalu mulai memejamkan matanya. Rasa kantuknya tak bisa ia tahan lagi, belum lagi AC di ruangan benar-benar menunjang untuk tidur.

Kyu Hyun berjalan santai menuju sofa, dahi pria itu berkerut saat tak melihat Hyu Won di sofa. Belum sempat ia berteriak menyerukan nama gadis itu, matanya membulat saat melihat Hyu Won yang kini tergolek seperti bangkai paus di pinggir pantai, sayangnya ia bukan bangkai tapi putri duyung cantik bagi seorang Kyu Hyun.

Kyu Hyun berdiri dengan tangan yang ia lipat di depan dada, matanya menatap Hyu Won yang tampak begitu pulas. Rok gadis itu sedikit tersingkap membuat naluri pria seorang Cho Kyu Hyun sedikit terusik. Pria itu sedikit berjongkok dan menarik rok gadis itu agar kembali menutupi sebagian pahanya yang terekspos, ia lalu menegakan tubuhnya dan berjalan menuju kamar.

Gadis kecil penggoda, cibir Kyu Hyun dalam hati.

Kyu Hyun kembali dari kamar dengan selembar selimut tebal serta sebuah bantal guling. Melihat Hyu Won yang tertidur dengan pulasnya, membuat Kyu Hyun sedikit terpancing untuk tidur di samping gadis itu.

Ia tahu ini posisi terbaik gadis itu, ia tak mau repot-repot membopong gadis itu ke kamar lalu berpotensi membuat gadis itu terbangun dan mengamuk seperti anak kecil pada umumnya bila terusik dari tidur nyenyak mereka.

“Nah, nona kecil sepertinya kau tertidur begitu pulas. Pakai selimut dulu agar tak menggoda jiwa oppa…” ucap Kyu Hyun dengan gigi saling bergemeratakan menahan gemas pada Hyu Won.

Kyu Hyun lantas ikut berbaring di samping Hyu Won, tubuhnya ia miringkan sehingga dirinya bisa bebas menikmati ukiran Tuhan yang begitu sempurna. Matanya terus menelusuri setiap lekuk wajah Hyu Won.

Bibinya tipis sangat pas dengan bibirku, hidungnya mancung bisa untuk kucubit setiap saat, dan matanya begitu indah saat menatapku. Pikir Kyu Hyun dalam hati.

“Astaga kenapa aku jadi seperti ahjussi genit begini?” gumam Kyu Hyun pelan. Ia lalu menghembuskan nafasnya ke wajah Hyu Won dengan gerakan meniup, sengaja menggoda gadis itu. Dahi Hyu Won sedikit berkerut tapi gadis itu tak terbangun sama sekali. Kyu Hyun terkekeh melihat wajah Hyu Won yang terusik.

Noona, kau harus tahu bahwa adikmu sudah gila dan kau harus tahu bahwa aku akan berhenti mengencani gadis-gadis tak jelas di luar sana, ucap Kyu Hyun dalam hati. Pria itu lalu memejamkan matanya mencoba mengejar Hyu Won yang sudah lebih dulu berjalan-jalan di alam mimpinya.

****

Drrt Drrt

Drrt Drrt

Kyu Hyun mengerjapkan matanya saat dirinya mendengar bunyi ponsel yang bergetar, ia lalu terlonjak saat menatap jarum jam di tangannya.

“Astaga ini pukul 8 malam…” ucap Kyu Hyun gusar. Dengan cepat ia meraih ponsel di atas sofa, dahinya berkerut saat melihat ID Caller pada layar ponsel tersebut.

“Hyukjae oppa?” ucap Kyu Hyun sedikit bingung. Ia baru sadar bahwa yang bergetar adalah ponsel Hyu Won. Pria itu melempar tatapannya ke arah Hyu Won yang masih terlelap, tubuhnya sudah tak menelungkup lagi. Mungkin pegal dengan posisi seperti itu.

Kyu Hyun meremas ponsel Hyu Won dengan keras, ia gamang antara membiarkan ponsel terus berdering atau membangunkan Hyu Won. Tapi ia sedikit tak rela gadis itu berbicara dengan pria yang katanya tunangannya itu.

Drrt Drrt

Ponsel terus bergetar. Kyu Hyun menarik nafasnya lalu menatap sekali lagi layar ponsel gadis itu.

“Yeobboseo…” ucap Kyu Hyun sedetik setelah dirinya mengangkat telpon Hyu Won. Ia yakin pria di sebrang sana pasti sedang terkejut sekarang.

“Yeobboseo, siapa ini?” tanya Hyukjae dari seberang. Kyu Hyun menyeringai, ia seolah menantikan saat-saat seperti ini. Ia merasa seperti baru saja mengibarkan bendera perang kepada musuh besarnya –Hyukjae- padahal ini adalah kali pertama ia berbicara dengan pria itu. Ia terlalu kesal bila mendengar Hyu Won berbicarakan mengenai pria itu.

“Ah, aku Kyu Hyun teman Hyu Won,” ucap Kyu Hyun tenang.

“Kyu Hyun? Ah, apakah Hyu Won ada?” tanya Hyukjae, nada suara pria itu terdengar begitu panik.

“Hmm, ada…” ucap Kyu Hyun menggantung. Ia menolehkan kepalanya ke arah Hyu Won lalu seringai tipis mencuat di bibir tebalnya. “Ia sedang tidur,” ucap Kyu Hyun kemudian.

“Tidur!?” ucap Hyukjae shock. Kyu Hyun tahu siapa pun akan panik bila mendengar kekasih atau teman kencan mereka sedang tidur di tempat seorang pria terlebih ini tunangan pria itu.

“Hmm, ia tampak kelelahan. Seharian ini kami mengerjakan tugas bersama…” ucap Kyu Hyun akhirnya. Ia tak mau membuat pria di seberang sana mengalami serangan jantung karena terlalu shock dengan apa yang sejak tadi ia lontarkan.

“Ah, Kyu Hyun-ssi bisakah berikan alamat tempatmu? Aku akan menjemput Hyu Won…” ucap Hyukjae datar, kentara sekali pria itu tak suka dengan lawan bicaranya.

Kyu Hyun mengedikan bahunya, “Baiklah, aku akan kirim pesan padamu nanti…” ucap Kyu Hyun lalu kembali menatap Hyu Won yang muali menggeliat. Tampaknya gadis itu akan terbangun sebentar lagi.

“Gomawo…”

Klik

Ponsel terputus seketika, Kyu Hyun lalu mengetik pesan dan mengirimkannya kepada Hyukjae.

Maaf menyusahkanmu Hyu Won-ah, tapi ini semakin menarik. Ucap Kyu Hyun dalam hati.

“Ngghh…” Hyu Won melenguh lalu sedikit menggeliat, ia mengerjapkan matanya saat menatap apartement yang sedikit gelap. Hanya lampu di ruang TV yang menyala.

“Oppa…” ucap Hyu Won lalu menatap Kyu Hyun. Kyu Hyun balas menatap gadis itu.

“Sudah bangun nona kecil?” tanya Kyu Hyun. Hyu Won hanya sibuk mengusap-ngusap matanya. Terlihat begitu polos dan kekanak-kanakan, tapi Kyu Hyun menyukainya!

“Oppa, ini pukul berapa?”

“8.”

“MWO?”

“Tenanglah, tunanganmu akan menjemputmu nanti, ia sudah menelpon tadi…” ucap Kyu Hyun tenang.

“Mwo? Hyukjae oppa? Wae? Mengapa membiarkannya menjemputku? Ia akan marah padamu nanti. Ia akan berpikiran yang tidak-tidak!” ucap Hyu Won tanpa sadar, Kyu Hyun tersenyum mendengar gadis itu mengkhawatirkannya.

“Gweanchanna, ia pria dewasa. Tak akan mudah mengamuk hanya kerena cemburu…” ucap Kyu Hyun berbohong. Ia tahu mau sedewasa apapun seorang manusia, tetap tak akan bisa bersikap dewasa bila kekasih hati mereka diusik orang lain.

“Hahh, mudah-mudahan…” ucap Hyu Won mencoba tenang.

Tiga puluh menit berlalu dan dihabiskan oleh keduanya dengan mengobrol ringan, sesekali saling melontarkan cibiran satu sama lain. Selalu ada topik yang mereka bincangkan.

Ting Tong

Ting Tong

Bel apartement berbunyi, Kyu Hyun menolehkan kepalanya ke arah pintu begitu pun Hyu Won.

Tunangannya sudah datang, pikir Kyu Hyun dalam hati.

“Cha! Tunanganmu sudah datang nona kecil,” ucap Kyu Hyun dengan penekanan saat menyebut kata tunangan pada gadis itu.

Hyu Won berdiri lalu meraih tas sekolahnya, gadis itu tidak langsung berjalan menuju pintu. Ia menunggu Kyu Hyun untuk berdiri juga.

“Wae?” tanya Kyu Hyun.

“Temani aku ke depan, aku takut…” ucap Hyu Won pelan. Kyu Hyun terkekeh pelan lalu menganggukan kepalanya.

Keduanya berjalan beriringan menuju pintu apartement. Kyu Hyun bahkan sesekali bersenandung. Hyu Won merasa dirinya dalam keadaan tak aman sekarang, Hyukjae sendiri yang menjemputnya. Itu artinya pria itu tahu dimana Hyu Won sejak pulang sekolah tadi.

Ceklek

Kyu Hyun membuka pintu, Hyu Won berdiri dengan gugup saat pintu terbuka. Mata gadis itu membulat saat melihat tunangannya berdiri dengan wajah yang nyaris tanpa ekspresi. Apa itu? Dingin, datar, dan rahang yang terlihat mengeras.

Hyukjae mengamati tubuh Hyu Won dari atas sampai bawah, mata pria itu menyalak tajam. Lalu detik berikutnya dirinya menarik gadis itu.

Srettt

“Akhh..” ringis Hyu Won tertahan saat Hyukjae menarik lengannya kasar sehingga gadis itu sedikit terhuyung ke depan.

Kyu Hyun menahan emosinya saat melihat Hyu Won ditarik kasar seperti itu. Kedua tangannya mengepal pada kedua sisi tubuhnya. Ia sadar bahwa ini bukan teritorinya. Ia tak bisa ikut campur di antara hubungan Hyu Won dan Hyukjae walaupun ia sangat ingin menonjok pria itu.

“Apa yang kau lakukan di apartement seorang namja sendirian? Kau bilang kau akan pulang, tapi kau malah kemari. Sebenarnya siapa pria ini?” tanya Hyukjae keras di depan wajah Hyu Won. Gadis itu hanya bisa menunduk menatap lantai di bawahnya. Nyalinya mendadak ciut seketika.

“Tatap aku saat aku berbicara Kang Hyu Won! Kau tak perlu diajarkan sopan santun, kan?” ucap Hyukjae masih seperti tadi.

Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap Kyu Hyun sekilas lalu menatap Hyukjae, “Mianhae oppa, aku hanya ingin berkunjung ke apartement Kyu Hyun oppa. Dan Kyu Hyun oppa itu…” gadis itu sedikit memberi jeda. “Temanku…” sambungnya kemudian.

Hyukjae membalikan tubuhnya dan menatap Kyu Hyun dengan tajam, Kyu Hyun balas menatap seolah dirinya akan menerjang Lee Hyukjae sekarang juga. Tatapannya terlihat tenang tapi sarat akan ancaman berbahaya. Ia tak suka melihat Hyu Won dibentak-bentak seperti itu.

“Maaf Kyu Hyun-ssi, kuharap kau tak lagi mendekati Hyu Won. Aku tak suka melihat Hyu Won berubah menjadi gadis liar,” ucap Hyukjae penuh penekanan, ia benar-benar menunjukan ketidaksukaannya pada Kyu Hyun dengan gamblang. Kyu Hyun terkekeh pelan.

“Kau berbicara seolah aku akan merusak Hyu Won, Hyukjae-ssi?”

“Apa lagi? Kau pria dewasa, seharusnya kau tahu tak baik bila seorang gadis datang berkunjung sendiri seperti ini. Ia gadis terhormat, dan yang paling penting kau orang asing bagi kami,” ucap Hyukjae dengan menunjuk dada Kyu Hyun dengan jari telunjuknya.

“Oppa!” sergah Hyu Won cepat, ia tak suka pria itu memperlakukan Kyu Hyun seperti ini.

“Apa? Kau seorang gadis Kang Hyu Won, dimana harga dirimu? Aku sudah pernah mengatakan ini sebelumnya, kan!” ucap Hyukjae sedikit menyentak. Hyu Won hanya bisa diam sekarang, sejak dulu ia selalu patuh dengan ucapan pria itu.

“Ehmm,” Kyu Hyun sedikit berdehem. “Hyukjae-ssi menurutku kau tak perlu sekhawatir ini, kami hanya mengobrol dan bermain. Tak ada kegiatan lain yang berbahaya di sini, kau bisa tanya sendiri pada Hyu Won…” ucap Kyu Hyun tenang.

Hyukjae menarik nafasnya lalu menatap Hyu Won sekilas, lalu kembali menatap Kyu Hyun dengan tajam. “Kali ini kau kulepaskan, dan kuharap kau bisa memenuhi permintaanku. Jauhi Hyu Won, ia masih terlalu kecil untuk kau aja bermain-main…” ucap Hyukjae dengan pandangan menilai, seolah ia berkata kepada Kyu Hyun bahwa dirinya tahu Kyu Hyun bukan pria baik-baik.

“Dan kau,” ucap Hyukjae pada Hyu Won. “Kita pulang, kau membuat seisi rumah khawatir hari ini. Kau tak lupa apa yang kukatakan tadi siang, kan? Eomma dan appamu sudah pulang!” ucap Hyukjae lalu menyentak Hyu Won sehingga keduanya berjalan meninggalkan apartement Kyu Hyun. Pria itu benar-benar emosi sekarang.

Hyu Won berjalan dengan langkah yang terseok-seok mengimbangi langkah Hyukjae yang terburu-buru. Ia bahkan tak sempat berpamitan dengan Kyu Hyun. Kepala gadis itu menoleh ke belakang, ia menatap Kyu Hyun dengan sesal. Kyu Hyun menatapnya dengan lembut seolah menenangkan gadis itu.

Kyu Hyun menatap Hyu Won yang sudah menghilang di balik koridor apartement. Pria itu menyeringai, emosinya mulai sedikit mereda.

“Lain kali? Kau pikir masih ada lain kali untuk dirimu? Kubiarkan kau bersama tunanganmu sekarang Lee Hyukjae-ssi, setelah itu bersiaplah untuk kehilangan gadismu itu…” ucap Kyu Hyun dengan seringai tajam. Pria itu tak pernah merasa sepercaya diri ini untuk meraih sesuatu yang begitu ia inginkan.

TBC~

Lanjut? Rada ragu buat Fanfic ini sebenarnya, lanjutan mungkin segimana inspirasi datang hahaha…

Gimana? Ceritanya monoton? Pasaran? Kita suka bikin yang begini wkwk. Kyu di sini jadi sosok tampan, berbahaya, dan terpecaya! Itu kesan pertama aku pas liat di SS5 kemarin. Dia dewasa banget tapi keliatan dikit sisi SETAN-nya!

Oke, makasih buat yang udah baca, komen, like, share, siders juga hhee. Makasih udah main, mampir ke blog. I Love You All

161 thoughts on “FF: Alter Love [Part 1 of 2]

  1. Ceritanya gak monoton kok,
    Biasanya kyu tuh saingan sm hae atau siwon, ini sm hyuk. Haha menarik bgt.
    Tetep, gaya penulisannya sederhana, mudah dipahami. Suka bgt deh.
    Next jgn lama-lama yaaa^^

  2. Sukaaaaaaaaaaaaaaa pake banged sama fanfic ini saeng 🙂 ayoooo lanjuuut..

    Kyuhyun~ah,. Ayooo berjuang dapatkan hyuwon,. Aku mendukungmu*peluk kyu*

    Di tunggu lanjtannya saeng 🙂 sekalian sm ff kiss, hate & love nya hohohoho 😀

  3. Karakter kyuhyun di sini menarik banget!!! Jadi penasaran apa yg bakal dilakuin kyu bwt ngedapetin hyuwon…
    Waiting 4 next chap 😉

  4. SUKAAAAAAAAAAAA…
    Ceritanya sumpah menarik kok, gak monoton..

    Karakternya kyuhyun disini suka bgt.
    Dan hyukjae oppa, sebenernya alasan nya gak bisa diterima sih cuma karna gak mau menodai si polos hyuwon, tapi caranya gak bangeettt, masa’ melampiaskannya ke cewek laen..
    Udaaahhh, si hyuwon sama kyuhyun aja..
    Kasih tau eomma appa, berhubung lagi ada di rumah 😛

  5. Gatau knp mau ngakak si kunyuk yg jd saingan kyu. Duh kalo ini mah aku yakin bgt kyu bakal menang krn emng bener bgt pesona kyu gabisa ditolak gitu aja wakakakak
    Lanjutin kak ff ini! Kalo bisa next partnya asap ya hehehe

  6. hallo sy riders baru, ahh ffnya bagus jgn lupa di lanjutin secepatnya hehe semoga inspirasi dtg dgn cepat, di tunggu jg ffnya yg lain 🙂

    • APAAAAAA? *Paketoajuga!

      Makasih makasih citra 🙂
      Iya nih lagi sibuk tes-tes nyari tempat kuliahan huhuhu maafin wkwkw…
      Dimaafin protes ini itu hhee. Hwaiting juga!!

  7. Lanjut..lanjut..lanjut.. >< *cubit Eunhyuk*
    Tapi Eunhyuk juga gitu sih, dia ini pikirannya___ya begitulah..
    Aku suka karakter Kyuhyun disini, cool cool gimana gitu.

    Nah loh, Hyu Won berpaling darimu..*tunjuk Eunhyuk*
    Udah suka tuh sama Kyuhyun, emang pesona Kyuhyun dimana-mana tuh selalu membuat yeoja bertekuk lutut padanya.. 😀
    Eunhyuk juga salah, makanya Hyu Won berpaling.. Wkwkwk *evil laugh*
    Udah sama Kyuhyun aja, bilang tuh ke orang tua.. 😀

    Part selanjutnya ditunggu nih..hehe
    Fighting,!!! ^.^p

    • Hhheee oke oke pasti dilanjutin tapi segimana inspirasi wkwkwkw…
      Kyu Hyun emang selalu cool >..< *biasafanslabil!

      Eun Hyuk kan hanya pria normal yang mencintai Hyu Won di sini *jiahhhbahasanya. Dia berusaha lindungi Hyu Won hohooho

      Makasih udah baca 🙂
      Part selanjutnya tunggu aja, tahun depan! *kidding Enjoy!!

  8. hi aku readers baru.
    aku suka sekali dg cerita ini. ceritanya gak pasaran kok, mungkin karna dikemas dg cara yg berbeda.hehe
    ditunggu part selanjutnya.

  9. Eon kapan di lanjutin? Udah penasaran *,*
    Lagi seru eon(?) Seru lagi liat eunhyuk di panas panasin (?) Aku tunggu eon secepatnya/?
    Paaii eon^^

  10. halo, saya readeq baru disini.. ^^
    aku udh baca kseluruhan ff km dan semua bgus menurutku bhasa ny mudah diphami 🙂

    ff yg ini jg, suka sama karakter kyu disini,tpi yg part 2 kok gk bisa dibuka ya thor ?

  11. anyeong nay imnida , reader baru di wp ini,
    daebak , ya ampun permasalahannya kelihatan serius tapi seru ya ada komedinya bikin senyam-senyum sendiri ,ya ampun bener daebak,kekeke

    @_@ fighting

    • Annyeong! Galuh di sini wkwk. Selamat datang di blog. Pas bikin ini hatinya lagi seneng jadi sisipin yang lucu-lucu dikit. Syuku kalo bikin sneyum hehe. Makasihh udah baca. Fighting juga 🙂

  12. Eonni eonni eonniiji huaaaaaaaaaa genreeeeeww romance gini yang aku sukaaa huaaaaaaaaaaaaaaa huaaa *berisik bgt* ihh seneng bgt di arepin kyu wkwk ih pokoknya seneng soalnya romantisnya itu, trs konfliknya dokit dan gak berat huhuh lopeeee aku mah

  13. waaaah aku suka banget sama jalan cerita yg kaya gini!!! aku paling suka kalo ada cerita yg kyuhyun jadi ahjussi trs dipasangin sm anak sma. kkkkkk

  14. hyu won terlalu polos untuk gadis 18 tahun , kenapa dia gampang sekali nurut sm tunangannya , samapai tunangannya melakukan kesalahan seperti itu malah kelihatannya dia yg paling salah
    masih ada sedikit typo tapi yang lainnya sdh bagus

  15. Nice nice nice (y)
    Suka banget sama ide ceritanya 🙂
    saya readers baru, salam kenal ya thor plus numpang ubek-ubek bloknya 🙂

  16. annyeong,,,sy tsesat dan tdampar d blog ini
    wah,,,kt sapa ini ceritany monoton,,,unik bgt loh,,,beda dg ff yg lama beredar,,,,,daebak malah,,,
    alur ny pas bgt bkin yg baca jd thanyut dg ceritany
    karakter kyuhyun d sini itu rasa ny beda bgt,,,ga pasaran yg dbkin d ff laen yg ud btebaran d luar sana
    gmn y,,,,kyuhyun ny itu d sini itu co yg btanggung jawab n bisa ngendaliin diri trz asyik bgt org ny,,,seru,,,jail ny itu umum ny co2 z,,,narsis n kpedean ky ny ga blebihn
    DAEBAK sangat deh ini,,,ff mu tlah msihir sy bwt jatuh cinta k blog mu hehe
    oia,,,diksi ny ada yg jrg org pake jd ny berasa keren bgt gtu
    gomawo y bwt ff ny yg daebak ini

    • Annyeong, tersesat ya? Panggil polisi boleh? wkwk. Syukur banget kalo gak monoton. Kyu emng di sini dewasa banget dibuatnya, suka sama cowo dewasa hehe.

      Huwaa~ tersihir! Oh ya diksinya ada yang jarang dipake? Syukur kalo berasa keren! Ini senyum2 dibilang keren sama daebbak dari tadi. Gomawo juga udah baca ff ini :’)

  17. Waduuhh o,o
    Kyu suka sama ‘bocah’ ni ceritanya :’)
    Wkwkwkwk
    Gak kebayang, padahal baru ketemu loo

    Sebenernya eunhyuk itu gimana sih perasaannya ;-;
    Hedehh….
    Moga aja Hyuwon sama Kyuhyun ;;D

  18. Nice ff..
    Hyu won cinta sama hyukjae..
    Tapi dy juga udah terperangkap sama pesona kakak cho..
    Nah yooo kira” siapa yg akan dipilih sama dy??
    Aku selalu suka karakter kyu..
    Cocok banget sama sifat aslinya..

    Dan yg pasti aku suka kyu disini walaupun dy brengsek tapi dy tetep ngejaga hyu won..
    Ahh manisnyaaa

  19. syuukaaa ff.a eonni :*:*
    kkk hyuwon masih mau jdi tunangan.a hyuk?? aku pikir bkalan mutusin gtu aja

    ciyeeee cho kyuhyun suka ma hyuwon..

  20. suka banget sama karakter kyu disini,,manis gimanaa gitu…trus si hyuwonnya juga kelewat polos, masa kyu minta cium dikasih aja…lucu banget…

  21. Wah wah wah! Kyuppa mau main api y? Dri pada main api mnding main sama aku! Lbh asyik! Kkk
    keren ah! Kyuppa dan Hyu Won yg tanpa d sadari saling jath cinta n trhadang masalh stats prtunangn dngan Hyukjae! Pasti lbh seru part slanjtnya! Check it now!

  22. Ahhh jd gemes am hyuwon n kyu. Mrk scra g lgsung udah sm2 tpikat nih..
    Wahh hyukjae sainganmu berat tnyta. Kyakny kyu bakal ngerebut hyuwon ni dr hyukjae…

  23. kyuhyun bisa terpesona umur 18thn. kkkkk gmn ya aku bingung mau komen apa? gk pinter komen yg bagus. ff ini simple dan enak dibaca.

  24. kyu jd org ketiga (evil)… 🙂
    hyu won nya polos bgt,, tp krna itu juga dia mudah disayang sma ahjussi-ahjussi itu 😀

  25. ini ceritanya menantang wkwkwk kyuhyun jatuh cinta kayanya sama hyu won. penasaran gimana cara kyuhyun merebut hyu won dari hyukjae. dan hyukjae kenapa gabisa sabar sihhh malah main sama wanita penghibur hehe

  26. salahnya eunhyuk ngapain bermain api padahal sudah punya tunangan ! Woah first kiss diambil kyuhyun , padahal kenalx blom 3hari kekeke

  27. aduh.. gimana ya 27 tahun gitu loh.. pria2 umur segitu lagi nafsu2nya kale..wkwkwk hyuwon kayanya sudah pindah ke lain hati nih sama ajhusi tamvan luar binasa haha dan sepertinya si ajhusi Kyu juga berbahaya juga..hmm eunhyuk terima nasibmu..:D

  28. critanya itu kyuhyun 25 thn.. tp knp kesannya kek ahjussi mesum gtu ya?? haha
    btw critanya mebarik bgt. jd penasaran ama kelanjutannya

  29. makin menarik , jadi rebutan 2cowok paling ganteng,
    salam perpisahan dr Hyuwon buat Kyuhyun kurang panas ..hahahah , masih kecil 😀
    Eunhyuk terlalu Over , dia ajah berselingkuh kenp Hyuwon kaga boleh,
    kalo udah kaga kuat -sensor- mending cari yang dewasa ajah …

  30. ya ampun, kyuhyun jatuh cinta sama tunangan orang lain
    memang benar kata orang, cinta itu buta
    eunhyuk juga salah… udah punya tunangan masih aja bermain api
    jadi jangan salahin hyuwon bisa suka ma kyuhyun

  31. Aigoo~ Hyu Won ngegemesin banget di sini!!! q*v*p

    Dan, Kyuhyun tampaknya terpesona banget dengan gadis belia itu sampe berniat mau ngambil dari tunangannya ckckck

    Hyuk Jae kudu waspada deh karna kayaknya Hyu Won udah ilang feeling sama dirinya.

    Kasihan juga sama Hyu Won, masih remaja udah punya tunangan, ga bebas utk searching dan mengenal variasi para lelaki deh hehehe

    Galuh, tulisanmu ini ringan tapi menarik khas teenlit banget 🙂
    Aku ijin baca next part, ya ^^

  32. Si Hyuwon polos banget yaaa ketemu ama Kyu yg begitu hahaaha
    Kocaaak udah dewasa tapi jatuh cintanya ama bocah kecil haha
    Udahlah ama Kyuhyun aja, Kyuhyun lebih sexy dari Hyukjae haha

  33. Aku suka banget sama alurnya ka. Jarang banget Kyuhyun jadi perebut tunangan orang kan kekeke izin baca ya ka ^_^

  34. Annyeong,..
    Reader baru 😁
    Wahh cerita FF ini seruu 👍
    Jadii, kyu berencana buat ngerbut Hyu Won ya? Kekeke~
    Spertinya Kyu memang bneran suka sm Hyu Won..
    *buru2 baca part selanjutnya*

  35. aisshh kyu suka dgn sifatny disini sedikit dewasa walau sifat evilnya gak bisa lepas .. buat hyukjae aigoo gak sadar yah udah nyakitin hyu won n skrg malah bilang selingkuh .. Hyu won kayagnya jatuh cinta beneran sama kyu udah jadian aja deh ..:-)

  36. kenapa kau terlihat sexy disini kyu??? kya… aku suka. kyunya gak mudah nyerah.. hehehe. moga aja dia bisa ama hyu won.

  37. sebenarnya bingung mau benci hyukjae apa gak..setiap orng psti punya kslahan sih
    sma kya aku huhahahhahah…

    tpi namanya cinta jdinya jga gak bisa di paksa, mau sma siapa dan kapan

    ini membingungkan harus pro siapa

  38. Wah aku suka kyu oppa ..
    Ayo oppa rebut gadis kecil mu itu dengN cara elegant .. 🙂
    Hyuk jee enggak pantas bersama gadis kecil kyu oppa. 🙂
    Oh jangan rebut kyu oppa mending langsung nikahi… 😛

  39. Wah kyuhyun udah niat banget tuh mau rebut hyu won dr enhyuk ya.. …aq smlm ada koment fi 7 year without you n salah ketik tdnya aq mau nulis hyu won eh jd hye won sorry ya min

  40. Wahhhh kyuhyun gitu amat sampai mau rebut cewek orang kalau udah jatuh cinta semua jadi buta nggak kenal apapun entah milik siapapun😁😁😁 kerenn ceritanya

Leave a reply to Galuh Tyas W Cancel reply