FF: Never Be The Same [Part 5]


Warning : Don’t Copas Without My Permission. Tuhan melihatnya.

Assalamualaikum! Hallo semua. Long time no see, ya. Apa kabar? Langsung aja deh ya, happy reading! Siapin tissue, please. 

Author (Owner) : gluu

Genre : Family, Hurt/Comfort, Drama, Romance

Rating : PG 17

Length : Chaptered

Cast :

–       Kang Hyu Won (OC)

–       Cho Kyu Hyun of Super Junior

–       Park Jung Soo a.k.a Lee Teuk of Super Junior

 

Nine Years Ago…

Uhm’s Family Home

Seoul, South Korea

Kyu Hyun memasuki rumah megah milik keluarga Uhm dengan keraguan. Ia tak pernah menginjakan kaki di rumah semegah ini sebelumnya. Tangannya menggenggam tas ranselnya dengan erat.

“Ayo masuk Kyunie, mulai sekarang ini adalah rumah barumu.” Ucap wanita yang kini telah menjadi ibu angkatnya itu dengan ramah. Wanita itu adalah Uhm Ji Won istri dari Uhm Jae Ho. Kyu Hyun masih enggan melangkahkan kakinya, ia masih menatap rumah itu dengan tatapan nanar.

Kang Hyu Won, aku akan menemukanmu. Bisik Kyu Hyun dalam hati. Sejujurnya ia tak butuh orang tua untuk hidupnya tetapi sekarang semua berubah. Ia butuh mereka untuk membantu kehidupannya, ia akan menemukan Hyu Won bagaimana pun caranya.

“Ne, eo-mma…” ucap Kyu Hyun dengan canggung, dia tak pernah memanggil wanita lain selain ibu di panti asuhannya dengan sebutan seperti itu.

Ji Won memajukan langkahnya dan mendekati Kyu Hyun, ia menatap pria itu dengan tatapan lembut seorang ibu. Hati Kyu Hyun bergetar, Ji Won adalah wanita paling baik yang pernah ia temui selain ibu panti asuhan.

“Aku tahu kau mungkin sedikit canggung dengan semua ini tapi kumohon biasakanlah dirimu, kau adalah anakku mulai saat ini. Anggap aku dan suamiku sebagai orang tua kandungmu.” Ucap Ji Won.

Dan hati Kyu Hyun merasakan gelenyar aneh yang tak pernah ia rasa sebelumnya. Dia merasa ini semua benar. Dia merasa pertemuannya dengan keluarga Uhm adalah sesuatu yang memang sudah ditakdirkan. Dia percaya Uhm Jae Ho dan Uhm Ji Won akan membawanya pada  kehidupan yang lebih baik. Dia percaya mereka akan membawanya pada Kang Hyu Won, gadis impiannya.

****

Uhm’s Family Home

Seoul, South Korea

11.30 AM

Kyu Hyun menatap dua pasangan suami istri yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Ketiganya duduk dengan pikiran yang melayang ke mana-mana. Berulang kali dalam hati ia menanyakan semua kejadian yang baru saja terjadi saat ini. Ia tak menyangka bahwa pria yang mengaku sebagai keluarga Hyu Won adalah ayah tirinya sendiri. Beberapa jam lalu saat mereka masih di Cheonan ia ingin mengamuk pada Jae Ho dan menuntut pertanggung jawabannya atas tindakannya menelantarkan Hyu Won. Ia tak menyangka orang yang selalu ia hormati ini adalah alasan kesedihan Hyu Won kecil dulu. Tapi kemudian ia sadar, ia tak bisa menghakimi dua orang paruh baya itu. Selalu ada alasan dibalik semua tindakan yang mereka lakukan.

Lalu bagaimana dengan Ji Won yang divonis tak bisa memiliki keturunan? Sebenarnya bagaimana semua ini bermula? Cho Kyu Hyun memiliki banyak pertanyaan di dalam kepalanya tetapi ia tahu sekarang bukan waktu yang tepat untuk menanyakan semua itu.

“Cho Kyu Hyun, bagaimana Hyu Won saat kecil dulu?” suara Ji Won memecah keheningan. Suara wanita itu terdengar penuh dengan kesedihan. Di antara semua pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Kyu Hyun, itu adalah pertanyaan yang keluar dari bibirnya.

Kyu Hyun menatap ibunya itu dengan tatapan sedih, ia tahu bagaimana kesedihan yang dirasakan wanita itu hanya dengan melihat sorot matanya.

“Dia gadis yang manis dan polos. Dia cerdas dan penyayang, semua orang menyukainya.” Ucap Kyu Hyun dengan tatapan menerawang mengingat bagaimana Hyu Won kecil dulu.

“Ya Tuhan…” isak Ji Won semakin menjadi-jadi, Jae Ho memeluk istrinya itu dengan erat.

“Aku ingin bertemu dengannya.” Ucap Jae Ho penuh ketenangan tapi Kyu Hyun tahu ada ketidaksabaran dalam suara pria itu. Ada tatapan kerinduan dan bersalah di matanya.

“Dia gadis yang sangat cantik, yeobo. Dia mirip denganmu, aku bisa merasakannya. Aku selalu merasa seperti ada suatu ikatan di antara kita. Aku jatuh hati padanya saat pertama kali melihatnya. Tak kusangka… tak kusangka… Ya Tuhan! Ibu macam apa aku ini?” suara Ji Won semakin terdengar memilukan. Ia memukul-mukul dadanya berusaha melolosan rasa sesak di hatinya. Jae Ho menarik napasnya dan memeluk istrinya lebih erat lagi seolah merasakan kesedihan wanita itu.

“Tenanglah sayang, kita akan membawanya ke mari. Dia akan kembali bersama kita. Aku akan mengajukan pemeriksaan DNA.” Ucap Jae Ho penuh keyakinan.

“Tanpa melakukan hal itu pun aku yakin dia adalah putriku, kau tak tahu bagaimana hatiku sangat bergetar saat melihatnya. Ada suatu rasa yang tak bisa aku jelaskan dengan kata-kata.” Ucap Ji Won penuh emosi.

“Ya, aku percaya padamu. Bukan maksudku meragukan perasaanmu tapi pemeriksaan harus tetap dilakukan Ji Won-ah.” Ucap Jae Ho.

Appa benar, eomma. Pemeriksaan harus tetap dilakukan.” Ucap Kyu Hyun.

“Aku akan melakukannya untumu… untuk kita,” ucap Jae Ho.

Ji Won mengangkat kepalanya lalu menatap suaminya dengan penuh terima kasih dan harapan yang tinggi. Lalu  detik berikutnya tatapan itu berubah menjadi tatapan penuh ketakutan.

“Apa yang salah?” tanya Jae Ho khawatir.

“Ba-bagaimana… bagaimana kalau ia tak ingin bertemu kita? Bagaimana bila dia membenci kita? Bagaimana kalau ia tak ingin melihatku sebagai ibunya lagi?” suara Ji Won pecah dengan isak tangis. Ketakutan jelas terdengar dari nada suaranya.

Kyu Hyun menelan ludahnya yang terasa membatu, sejujurnya ia juga memikirkan semua itu sejak tadi. Karena ia tahu bagaimana rasanya mengharapkan orang tua selama bertahun-tahun namun tak pernah bertemu. Apakah Hyu Won masih sama seperti gadis kecilnya dulu, apakah keinginannya untuk bertemu dengan orang tuanya masih ada?

“Ssst~ jangan berbicara seperti itu. Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, yeobo.” Ucap Jae Ho menenangkan istrinya walaupun sebenarnya perasaan seperti itu menyusup ke dalam hatinya juga.

“Aku akan menemuinya.” Ucap Ji Won penuh keyakinan.

Kyu Hyun menatap ibunya itu dengan terkejut. “Eomma aku ras–…”

“Tidak, aku tak akan mengatakan padanya aku ibunya. Tenang saja, Kyunie. Aku hanya ingin melihatnya.” Ucap Ji Won.

“Aku akan membawanya untuk eomma dan appa.” Ucap Kyu Hyun datar tetapi mampu menenangkan hati wanita itu.

Gomawo… gomawo.” Ucap Ji Won.

Gomawo, Kyu Hyun-ah.” Ucap Jae Ho dengan tatapan tulus. Ada sesuatu yang lain di tatapan Jae Ho. Entah apa itu tapi Kyu Hyun dapat merasakan perasaan yang sama yang dirasakan oleh Jae Ho. Perasaan yang mengatakan bahwa mereka –ia dan keluarga Uhm–memang ditakdirkan untuk bertemu. Dia akan membawa Hyu Won untuk Uhm Ji Won dan Uhm Jae Ho.

Ne,” Kyu Hyun membalas tatapan itu dengan rasa terima kasih juga.

****

Bee Florist

Seoul, South Korea

01.00 PM

Hyu Won menyemprotkan vitamin pada bunga anggrek di dalam pot, sesekali bibirnya bersenandung ringan. Ia menatap ke arah bunga-bunga yang mulai merekah, bibirnya tersungging senang. Ia sangat suka memandang bunga-bunga miliknya, perasaannya akan menjadi lebih tenang dan santai bila sudah melihat bunga.

EONNIE!” suara cempreng seorang gadis kecil membuat Hyu Won semakin menyunggingkan senyumannya. Dia tahu siapa itu, kalau sudah ada gadis kecil itu tak lama kemudian pasti muncul–

NOONA!

Hyu Won menghentikan aktivitasnya lalu membalikan tubuhnya dan menatap dua bocah kecil di hadapannya, mereka membawa sesuatu di tangan mereka.

“Apa itu, Han Sung-ah?” tanya Hyu Won.

“Ini ada jeruk mandarin, eomma mendapatkannya dari temannya. Di rumah terlalu banyak jadi eomma menyuruh membaginya pada So Yeon dan noona.” Ucap Han Sung lalu memberikan sekantung jeruk itu pada Hyu Won.

Gomawo…” ucap Hyu Won lalu mengacak rambut bocah itu dengan gemas.

Noona, So Yeon mendapat nilai paling tinggi di kelas tadi.” Ucap Han Sung.

“Aishh! Kubilang jangan terlalu membesar-besarkannya, kau ini!” Kesal So Yeon, Hyu Won tertawa kecil melihat tingkah So Yeon.

“Kau pintar sekali. Pelajaran apa?” tanya Hyu Won.

“Matematika.” Ucap Han Sung.

“Karena kau mendapat nilai tertinggi, aku akan membuatkan kalian ddeobokki, eotte?” tawar Hyu Won.

Jinjja?” tanya So Yeon antusias.

“Hmm.” Angguk Hyu Won mengiyakan.

Gomawo eonnie!” ucap So Yeon.

Aigoo kalian manis seka–…”

Tinnn Tinnn Tinnn

Hyu Won dan So Yeon serta Han Sung sontak menolehkan kepala mereka ke arah bus besar yang baru saja berhenti di depan toko bunga Hyu Won.

“Ada apa?” bisik Hyu Won bingung.

Melalui jendela bus, Hyu Won dapat melihat banyak sekali anak kecil. Kurang lebih usianya sama seperti So Yeon dan Han Sung tapi ia juga melihat beberapa anak remaja.

Noona, ada apa?” tanya Han Sung.

Molla.” Balas Hyu Won singkat.

“Tapi sepertinya orang-orang di dalam sana akan datang ke tokomu, eonnie-ya.” Ucap So Yeon.

“Mana mungkin. Tap–” ucapan Hyu Won terhenti saat melihat dua orang remaja yang sudah tak asing lagi keluar dari dalam bus. Di susul Kyu Hyun yang berjalan di belakang mereka.

“Ya Tuhan! Andwae, mereka–” ucap Hyu Won pelan nyaris berbisik. Dia kenal siapa dua remaja itu.  Tangannya bergerak menutup mulutnya yang menganga terkejut. Ini tidak mungkin, sudah bertahun-tahun lamanya.

Noona…” ucap Ji Sung dengan suara bergetar. Tubuh pria itu tegap seperti pria dewasa.

Eonnie-ya…” di susul Mi Ran yang menatapnya dengan pandangan berkaca-kaca.

“Mi Ran-ah? Ji Sung-ah?” bisik Hyu Won pada dirinya sendiri.

Hyu Won tak sanggup menahan kebahagiaan di hatinya. Air matanya mengalir seketika. Mi Ran dan Ji Sung berlari dan memeluk Hyu Won dengan erat. Mereka adalah adik-adiknya ketika di panti asuhan dulu. Terakhir kali ia melihat mereka adalah saat usia keduanya delapan tahun. Berarti sekarang keduanya sudah berusia delapan belas tahun. Keduanya tumbuh dengan baik.

“Ya Tuhan! Kalian sudah besar.” Ucap Hyu Won dengan isakan kecil. Ia melepas pelukannya dan menatap wajah Mi Ran dan Ji Sung dengan haru.

“Kau tampan sekali Ji Sung-ah, dan Mi Ran kau sangat cantik.” Ucap Hyu Won sambil mengusap wajah keduanya bergantian. Tangannya bergetar ketika menyentuh wajah kedua remaja itu.

“Kami merindukanmu…” ucap dua remaja itu bersamaan.

“Aku juga… aku juga. Apa kalian makan dengan baik?” tanya Hyu Won masih dengan perasaan emosionalnya.

Nde, kami makan dengan lebih baik dari pada dulu. Eonnie sendiri? Apakah kau sehat?” tanya Mi Ran.

Ne, aku sehat.” Jawab Hyu Won, ia kembali menarik dua remaja ke dalam pelukannya.

Kyu Hyun tanpa sadar berdehem sehingga membuat aktivitas antara Hyu Won, Mi Ran, dan Ji Sung terhenti. Dua remaja itu membalikan tubuhnya dan menatap Kyu Hyun seolah mengerti dengan tatapan pria itu.

“Kyu Hyun oppa akan mengatakan sesuatu. Kami tunggu di bus, eonnie-ya.” Ucap Mi Ran.

Hyu Won tak sempat menanyakan maksud Mi Ran yang mengatakan ‘Kami tunggu di bus, eonnie-ya’ gadis itu sudah lebih dulu masuk ke dalam bus bersama Ji Sung. Ia tak rela keduanya pergi, ia masih ingin berbicara dengan mereka tapi tampaknya Kyu Hyun memang punya maksud tertentu membawa dua remaja itu ke mari.

“Apa ini?” tanya Hyu Won pada Kyu Hyun. Gadis itu menghapus bekas air mata di pipinya.

“Mereka merindukanmu. Mereka ingin bertemu denganmu maka aku membawa mereka ke mari karena tampaknya kau tak ingin kembali ke panti asuhan.” Ucap Kyu Hyun dingin.

“Mengapa mengatakan pada mereka di mana aku berada?” tanya Hyu Won.

“Semua orang masih sama seperti sepuluh tahun lalu, mereka semua menunggumu.” Ucap Kyu Hyun berubah serius.

“Aku bukan seseorang yang harus ditunggu.” Ucap Hyu Won lalu membalikan tubuhnya, Kyu Hyun dengan cepat mencegat gadis itu.

“Aku sudah menjanjikan hari ini pada anak-anak di panti asuhan, aku tak ingin membuat mereka kecewa. Beberapa ingin melihatmu. Jadi, ayo kita ke taman hiburan.” Ucap Kyu Hyun. Ia tahu sebentar lagi gadis itu pasti akan menolaknya.

“Aku tidak punya waktu.”

“Eonnie!”

“Noona!”

Kyu Hyun terlonjak dari tempatnya saat mendengar teriakan nyaring anak kecil. Ia menatap dua bocah kecil itu dengan terkejut. Mereka menatapnya dengan pandangan memuja, tetapi justru menatap Hyu Won dengan kesal. Pria itu tak sadar sejak tadi ada dua makhluk kecil yang mendengar pembicaraannya dengan Hyu Won.

Wae?” balas Hyu Won pada dua bocah itu.

“Kau menolak ajakannya ke taman bermain? Kau juga menolak pergi dengan kami, kau tak suka taman bermain?” tanya Han Sung kesal.

Hyu Won menggigit bibir bawahnya dengan gugup, Han Sung dan So Yeon menatapnya dengan kesal. Ia harus memikirkan cara untuk menolak ajakan pria itu.

“Aku bukan menolak pergi ke taman bermain dengan kalian, aku hanya tak punya waktu.” Balas Hyu Won lembut.

“Kenapa kau tak ikut saja? Dengan begitu kami juga bisa ikut!” ucap So Yeon.

Kyu Hyun menatap dua bocah itu dengan senyum simpul, mereka tampaknya sedang merajuk pada Hyu Won. Selintas ide licik muncul di kepalanya.

“Kalian bisa pergi ke taman bermain denganku.” Ucap Kyu Hyun mengajak dua bocah itu.

Jinjja?” tanya mereka bersamaan.

“Hmm.” Angguk Kyu Hyun.

Hyu Won menatap Kyu Hyun dengan kesal, ia mencoba mengirimkan isyarat pada pria itu melalui matanya tetapi Kyu Hyun seolah berpura-pura tak mengerti.

Keundae… kami tak bisa pergi karena eomma mungkin tak akan menyetujui. Kau orang yang baru kami kenal. Sayangnya Hyu Won eonni tak ingin pergi. Mungkin kalau dia mau ikut, kami bisa pergi ke taman bermain.” Ucap So Yeon dengan sedih.

Hyu Won menahan napasnya mendengar ucapan gadis kecil itu, ia menggeram dalam hati. Sial! Dia membuat gadis itu bersedih, terlihat sekali tatapan kecewa di sana. Kyu Hyun menatap Hyu Won lalu menatap dua bocah itu lagi.

“Mungkin lain wakt–”

Geurae. Aku ikut.” Ucap Hyu Won cepat memotong ucapan Han Sung.

YES! Kyu Hyun bersorak di dalam hati. Pria itu menyunggingkan senyum kemenangan di bibirnya. Ia mengedipkan sebelah matanya pada dua bocah itu sebagai ucapan terima kasih karena berhasil membujuk Hyu Won untuk ikut.

Gomawo eonnie!” ucap So Yeon.

“Naiklah ke dalam bus duluan.” Perintah Kyu Hyun pada Han Sung dan So Yeon. Hyu Won menatap Kyu Hyun dengan kesal. Pria itu tahu kelemahannya. Sialan!

So Yeon dan Han Sung segera berlari kecil menuju bus meninggalkan Kyu Hyun dan Hyu Won yang kini berdiri saling menatap satu sama lain.

“Aku tahu kau tak akan mengecewakan anak-anak.” Ucap Kyu Hyun lembut.

“Kau sangat licik, menggunakan mereka untuk memaksakan kehendakmu.” Ucap Hyu Won sinis lalu berjalan menuju bus meninggalkan Kyu Hyun yang tersenyum seperti orang bodoh di belakangnya. Terserah apa yang akan dikatakan oleh Hyu Won tentangnya, ia tak peduli.

****

Fantastic World

Seoul, South Korea

04.00 PM

Hyu Won meneguk sebotol air mineral hingga hampir setengahnya. Gadis itu lantas mengelap bibirnya setelah menurunkan botol air mineral tersebut dari bibirnya.

“Berikan padaku.”

“Eh?”

Hyu Won dikejutkan dengan gerakan tangan Kyu Hyun yang menyambar botol air mineral di tangannya. Pria itu lalu meneguk air mineral itu hingga tandas. Hyu Won menatap jakun Kyu Hyun yang bergerak naik-turun ketika meneguk air mineral tersebut, tampaknya pria itu benar-benar haus sekali.  Hyu Won segera mengalihkan pandangannya tak ingin terpengaruh dengan sikap pria itu. Ia mengutuk hatinya yang berdesir saat melihat pria itu minum dari botol yang sama dengannya. Seingatnya dulu membagi minuman seperti itu adalah kebiasaan mereka tapi sekarang semua terasa penuh dengan kecanggungan.

“Ah! Segarnya. Kau lapar?” tanya Kyu Hyun.

Anni.” Balas Hyu Won dingin.

Kalau bisa dibukukan ia akan menulis apa saja yang sudah Kyu Hyun lakukan sejak tadi untuk menarik perhatiannya. Pria itu bersikap begitu baik dan sangat melindungi anak-anak panti asuhan juga dirinya. Semua yang Kyu Hyun lakukan mampu membuat hatinya bergetar tapi Hyu Won menolak untuk terperangkap dalam permainan pria itu. Seperti misalnya pria itu akan membukan pintu wahana bermain untuknya, lalu setelahnya akan memeriksa apakah sabuk pengaman sudah terpasang dengan baik, pria itu juga sering kali merangkul atau pun menggandeng tangannya secara tiba-tiba. Itu membuat Hyu Won gelisah tanpa tahu apa sebabnya.

Kajja!” ucap Kyu Hyun lalu menarik tangan Hyu Won menuju wahana lain. Lihat, pria itu melakukannya lagi.

“Aku lelah.” Ucap Hyu Won enggan tetapi tak menarik tangannya dari genggaman pria itu.

“Ini tak butuh banyak tenaga.” ucap Kyu Hyun lalu menarik gadis itu. Hyu Won hanya menarik napasnya lalu mengikuti pria itu.

“Mi Ran tolong jaga anak-anak!” perintah Kyu Hyun pada Mi Ran.

Nde, oppa!” balas gadis itu.

Kyu Hyun dan Hyu Won berjalan menuju wahana bianglala. Bianglala! Ya itu tak butuh banyak tenaga. Ia sudah lelah sejak tadi mencoba semua wahana.

“Ayo naik.” Ucap Kyu Hyun saat sampai di depan pintu bianglala. Pria itu naik lebih dulu lalu menjulurkan tangannya pada Hyu Won. Hyu Won menatap juluran tangan Kyu Hyun sejenak lalu memutuskan untuk meraih tangan kokoh pria itu.

“Sudah lama aku tak main wahana ini.” Ucap Kyu Hyun lalu menutup pintu bianglala.

Hyu Won menatap pria itu sejenak. Kalau pria itu sering naik wahana ini maka berbanding terbalik dengannya. Ia tak pernah menyentuh wahana seperti ini, terakhir kali saat mereka berusia sebelas tahun. Saat ulang tahun Kyu Hyun. Hyu Won lalu memilih duduk di salah satu sisi kursi, ia membuat jarak yang sangat besar antara dirinya dan Kyu Hyun. Gadis itu menatap pemandangan dari atas bianglala.

Indah sekali, bisik Hyu Won dalam hati. Udara yang bertiup membuat rambutnya tertiup ke sana ke mari.

Keduanya diam tak saling berbicara, hanya suara angin dan mesin yang terdengar. Kyu Hyun melipat tangannya di depan dada, matanya menatap pemadangan Seoul. Mereka menikmati kesunyian yang tercipta. Kyu Hyun menatap Hyu Won yang tengah menatap pemandangan Seoul, pria itu tersenyum simpul.

Kyu Hyun terus menatap Hyu Won tanpa berkedip. Kang Hyu Won sangat cantik pikirnya. Tiba-tiba ia teringat dengan ponsel gadis itu. Dirogohnya ponsel gadis itu dari dalam saku celananya.

“Ini ponselmu.” Ucap Kyu Hyun memecah keheningan.

Hyu Won menatap ponselnya dengan bingung lalu detik berikutnya ia ingat bahwa ponsel itu memang ada pada Kyu Hyun.

Gomawo.” Balasnya singkat lalu kembali menarik diri dari Kyu Hyun.

Hyu Won merasakan sesuatu yang lain saat ini. Ia merasa mereka berdua seolah tengah mengumpulkan serpihan-serpihan kenangan mereka dulu. Hyu Won merasakan suasana yang sama seperti dulu saat hanya berdua dengan Kyu Hyun. Suasana tenang dan nyaman. Begitu pun sebaliknya Kyu Hyun. Ia menikmati keadaan mereka saat ini. Ia membiarkan kepala mereka diisi dengan kenangan-kenangan mereka dulu. Ia tahu di dalam bianglala ini tak hanya dirinya yang sedang mengingat kenangan mereka dulu, Hyu Won juga pasti sedang melakukannya.

Drrt Drrt Drrt

Hyu Won tersentak saat merasakan getaran ponselnya. Dengan cepat ia merogoh ponsel tersebut dari saku celananya dan sontak dahinya berkerut saat menatap nama yang muncul di layar ponselnya. Gadis itu mengangkat kepalanya lalu menatap Kyu Hyun dengan bingung.

Kyu Hyun tersenyum kekanakan sambil menggoyangkan ponsel yang tengah menempel di telinganya. Hyu Won mendengus kecil lalu mematikan panggilan dari pria itu.

“Aku memasukan nomor ponselku. Semoga kau tidak keberatan.” Ucap Kyu Hyun berusaha santai, sejauh ini mereka belum berkelahi seperti biasanya. Hyu Won lebih manis dan sedikit menurut hari ini.

Hyu Won kembali menatap pemandangan kota Seoul, kali ini Kyu Hyun tak membiarkan mereka kembali terperangkap dalam suasana diam.

“Apakah kau keberatan?” tanya Kyu Hyun iseng.

“Aku keberatan sekali pun tak akan menghentikanmu melakukan apa pun semaumu.” Ucap Hyu Won.

Kyu Hyun tertawa kecil, dia suka gadis itu. Dia suka semua yang dikatakan gadis itu. “Kau tahu Won-ah…” ucap Kyu Hyun menggantung menunggu respon Hyu Won, gadis itu menatap Kyu Hyun dengan penuh tanda tanya.

“Saat ini aku merasa seperti dulu saat kita masih kecil. Duduk berdua dan berbagi kenyamanan. Aku merasa seolah kita kembali ke masa lalu.” Ucap Kyu Hyun dengan pandangan menerawang. Hyu Won terkejut mendengar ucapan Kyu Hyun, ia lantas dengan cepat menolehkan kepalanya menghindari tatapan pria itu.

Kalau boleh berteriak, Hyu Won ingin mengatakan pada Kyu Hyun bahwa ia juga merasakan hal yang sama tapi entah mengapa hatinya tak mau mengakuinya.

“Mungkin akan seperti ini jadinya kalau kita terus bersama sejak dulu.” Ucap Kyu Hyun lagi. “Kita akan membagi kebahagiaan dan kesedihan bersama.” Tambah Kyu Hyun.

“Hentikan, Cho Kyu Hyun.” Desis Hyu Won, ia tak ingin terperangkap dalam kesedihan yang coba pria itu bawa.

“Aku, kau… kita melewatkan semua kesempatan itu.” Ucap Kyu Hyun tak memedulikan peringatan gadis itu. Ia benci dengan semua yang terjadi padanya dan Hyu Won hingga harus berpisahan begitu lama.

“Apa yang ingin kau coba bawa di sini, Cho Kyu Hyun? Kembali ke masa lalu? Mengulang kembali semua kebiasaan kecil kita? Kau ingin kita melakukan semua itu?” tanya Hyu Won mencoba bersabar.

“Iya.” Balas Kyu Hyun. Kini ia menatap pada Hyu Won sepenuhnya.

“Itu mustahil. Kau terlalu banyak berharap Cho Kyu Hyun!” balas Hyu Won.

“Harapan akan selalu ada Kang Hyu Won, aku berani bersumpah kau pun ingin kembali ke masa itu.” Balas Kyu Hyun.

“Tidak. Aku tak pernah ingin kembali ke masa itu!” balas Hyu Won dengan emosi, Kyu Hyun terdiam seketika. Hanya beberapa saat lalu kemudian ia kembali berbicara.

“Bagaimana dengan impian kecil kita?” tanya Kyu Hyun datar. Walaupun demikian, ia menyimpan asa dalam pertanyaannya.

“Impian apa?” tanya Hyu Won tak mengerti. Ia bertanya acuh tak acuh.

“Memberi makanan pada semua orang-orang panti asuhan di hari ulang tahunmu, lalu bersenang-senang di hari ulang tahunku.” Ucap Kyu Hyun. Kali ini Hyu Won menatap Kyu Hyun dengan dalam, Kyu Hyun membalas tatapan itu dengan penuh harapan. Hyu Won tercengang mendengar ucapan Kyu Hyun, pria itu masih mengingatnya.

“Itu hanya mimpi anak kecil Cho Kyu Hyun, bagaimana bisa kau mempercayai ucapan bodoh seperti itu?” ucap Hyu Won tenang tetapi memberikan efek yang sangat menyakitkan untuk Kyu Hyun.

“Kau bilang ucapan bodoh? Bertahun-tahun aku hidup dengan memagang janji kita dulu, bertahun-tahun aku melakukannya karena aku memiliki keyakinan kau juga akan melak–”

“Cho Kyu Hyun, kita belum dewasa saat itu. Waktu terus berjalan, aku sudah berubah. Itu hanya ucapan polos anak kecil, Cho Kyu Hyun. Aku tak pernah ingat akan melakukan semua itu. Kalau kau masih hidup dengan mempercayai semua impian itu, maka itu adalah urusanmu. Aku tidak peduli dengan semua itu lagi.”

“Kang Hyu Won teganya dirimu.” Ucap Kyu Hyun penuh dengan penekanan. Kang Hyu Won berhasil menyakitinya. Kali ini lebih dalam. Mengapa ia berbicara setega itu?

“Hidupku sudah cukup sulit untuk kujalani. Jadi untuk menjalani semua impian konyol itu rasanya sangat mustahil.” Ucap Hyu Won. Ia berkata apa adanya, impian kecil mereka tak pernah muncul dalam benaknya. Ia sudah menguburnya sejak dulu.

“Bagaimana dengan mencari orang tua?” ucap Kyu Hyun serius. Ada perasaan takut yang menyusup ke dalam hatinya.

“Orang tua?” ulang Hyu Won, kali ini terdengar sangat santai seolah ia berbicara tanpa beban.

“Orang tua.” Ulang Kyu Hyun.

“Seperti apa yang sudak kukatakan Kyu Hyun, aku sudah tidak peduli dengan semua itu lagi. Aku bisa hidup tanpa mereka. Ketika mereka membuangku, mereka mungkin ingin hidup tanpa diriku. Jadi mengapa aku harus mencari mereka? Hidup terasa lebih baik bila kami tidak mengenal satu sama lain. Aku hidup tanpa mereka sejauh ini.” Balas Hyu Won dingin tanpa emosi. Kyu Hyun mengepalkan tangannya menahan emosi.

“Apa yang membuatmu menjadi seperti ini?! Kerusakan seperti apa yang sudah terjadi?” ucap Kyu Hyun penuh kemarahan.

Hyu Won menatap Kyu Hyun dalam. “Aku sudah berubah, Cho Kyu Hyun.” Ucap Hyu Won.

“Orang tidak berubah, Kang Hyu Won.” Ucap Kyu Hyun sambil menggelengkan kepalanya meyakinkan gadis itu.

Hyu Won memilih untuk menghindari tatapan Kyu Hyun, ia tak sanggup menatap Kyu Hyun lebih lama lagi.

“Besok eomma mengajakmu makan malam.” Ucap Kyu Hyun berusaha mengabaikan sakit di hatinya.

“Dalam rangka apa?” tanya Hyu Won.

“Untuk merayakan hari ulang tahunku. Kalau kau juga lupa, ini adalah hari ulang tahunku.” Ucap Kyu Hyun dingin –penuh sindirian. Dan Hyu Won merasa terhina mendapan tatapan tajam seperti itu dari Kyu Hyun.

“Aku tidak bisa.” Balas Hyu Won singkat.

“Bukan aku yang mengundangmu tapi eomma-ku.” Ucap Kyu Hyun lagi.

“Aku tidak bisa.”

“Dia sangat ingin melihatmu, apakah kau tega menolak ajakan makan malamnya?” tanya Kyu Hyun.

“Punya status apa aku sampai eomma-mu mengundangku makan malam untuk merayakan ulang tahun putranya?” tanya Hyu Won sinis.

Kau anaknya! Dia ibumu. Kyu Hyun ingin sekali berteriak tetapi ia tahu ia tak akan melakukannya.

“Aku jemput besok malam jam tujuh.” Ucap Kyu Hyun tanpa memberikan Hyu Won kesempatan untuk menolak. Hyu Won mengembuskan napas lelah. Sejujurnya ia tak sampai hati menolak ajakan Ji Won, ia hanya tak ingin berada satu tempat dengan Kyu Hyun.

Mesin berhenti dan wahana bianglala yang mereka naiki kini tak lagi bergerak. Petugas segera membuka pintu bianglala tersebut. Hyu Won segera turun dari wahana tanpa menunggu Kyu Hyun. Gadis itu berjalan menuju kerumunan anak-anak yang sedang berdiri di tengah area taman bermain.

“Anak-anak apa yang kalian lakukan?” tanya Hyu Won.

“Kami sedang menunggu Kyu Hyun hyung dan eonnie.” Jawab Mi Ran.

“Ayo kita naik komedi putar!” ucap So Yeon dengan semangat.

Aigoo! Kau senang sekali, kan? Kalian saja yang naik ya, aku lelah.” Ucap Hyu Won memasang wajah lelah.

“Aishh! Eonnie tidak seru!” ucap Han Sung cemberut.

“Naiklah dengan Kyu Hyun hyung, ya?” ucap Hyu Won.

“Ada apa ini?” tanya Kyu Hyun yang baru saja sampai.

“Kebetulan kau datang, mereka ingin naik komedi putar dengamu.” Ucap Hyu Won.

“Oh. Kajja!” ucap Kyu Hyun lalu berjalan mengikuti anak-anak. Namun baru selangkah, ia kembali membalikan tubuhnya.

“Kau baik-baik saja?” tanya Kyu Hyun. Ia merasa tak rela meninggalkan Hyu Won.

“Ya, aku baik. Cepat pergi, mereka menunggumu.” Ucap Hyu Won kikuk. Kyu Hyun menganggukan kepalanya dan berjalan meninggalkan Hyu Won.

Hyu Won menatap Kyu Hyun dan anak-anak yang sudah menaiki wahana komedi putar, tanpa sadar ia tersenyum melihat keceriaan anak-anak dan Kyu Hyun.

“Bagaimana kabar eonnie?” suara lembut seorang gadis mengagetkan Hyu Won.

“Ah Mi Ran-ah, aku baik-baik saja.” Ucap Hyu Won pelan.

“Aku senang bisa melihat eonnie lagi, aku pikir kau mungkin sudah tidak ada di dunia ini lagi. Kau tak pernah kembali ke panti asuhan lagi. Setiap saat aku menunggumu pulang dan bermain dengan kami.” Ucap Mi Ran dengan suara bergetar.

“Maafkan aku,” ucap Hyu Won sendu. Dia juga ingin pulang tetapi Min Seo tak akan pernah membiarkan ia kembali ke panti asuhan itu. Hatinya kembali merasakan ketakutan dan kesedihan yang mendalam.

“Aku sangat merindukan eonnie, bolehkan aku memelukmu?” tanya Mi Ran dengan tatapan mata yang sarat akan kesedihan. Ucapan gadis itu membuyarkan lamunannya.

“Ya, tentu saja.” Balas Hyu Won lalu keduanya berpelukan erat.

“Aku senang eonnie baik-baik saja, kami sangat kehilangan dirimu.” Ucap Mi Ran.

“Aku sudah kembali, lihatlah. Aku baik-baik saja.”

“Kenapa kau tak datang ke panti asuhan?” tanya Mi Ran lagi, Hyu Won menatap gadis cantik itu dengan bingung. Apa jawaban yang harus ia berikan?

“Maafkan aku, seharusnya aku memang datang ke panti asuhan.” Ucap Hyu Won.

Gweanchanna. Sekali pun eonnie tak datang, itu tidak apa-apa. Yang penting kau sehat dan baik-baik saja.” Ucap Mi Ran.

Drrt Drrt Drtt

Hyu Won segera melepaskan pelukannya saat merasakan getaran pada ponselnya. “Sebentar…” ucapnya pada Mi Ran.

Alisnya berkerut saat menatap nama Donghae di layar ponselnya. “Yeobboseo, Donghae oppa?” ucap Hyu Won.

“Hyu Won-ah, syukurlah kau mengangkatnya. Jung Soo hyung mengalami kecelakaan, dia di rawat di rumah sakit sekarang.” Ucap Donghae.

Mwo?” jerit Hyu Won. “Jung Soo oppa kecelakaan? Aku akan segera ke sana!” balas Hyu Won dengan panik. Ia segera mematikan ponselnya.

Waeyo eonnie-ah?” tanya Mi Ran khawatir.

“Aku harus pergi sekarang. Katakan pada Kyu Hyun oppa aku harus pergi, ne. Aku mempercayakan Han Sung dan So Yeon pada kalian. Tolong antar mereka pulang ya.” Ucap Hyu Won dengan panik, ia lalu berlari meninggalkan Mi Ran yang masih berdiri dengan wajah bingung bercampur khawatir.

Sementara itu Kyu Hyun yang berada di komedi putar tak tahu bahwa Hyu Won telah pergi. Senyum di bibir Kyu Hyun tiba-tiba berubah menjadi tatapan khawatir bercampur gelisah saat menyadari Hyu Won sudah tak lagi berdiri di tempat terakhir kali mereka berbicara. Ke mana gadis itu pergi? Kyu Hyun menatap gelisah pada operator wahana bermain lalu kembali pada tempat Hyu Won berdiri tadi, ia ingin segera turun dari komedi putar itu. Alis Kyu Hyun berkerut saat menatap Mi Ran yang berjalan ke arahnya. Ia tahu gadis itu datang menghampirinya.

OPPA!” panggil Mi Ran.

“Ya?”

“Hyu Won eonnie bilang dia harus pergi, seseorang bernama Jung Soo mengalami kecelakaan! Dia tampaknya pergi ke Rumah Sakit!” teriak Mi Ran keras, ia berusaha melawan bisingnya suara mesin komedi putar yang bercampur dengan suara tawa anak-anak di atasnya.

Kyu Hyun tak mendengar dengan jelas apa yang disampaikan Mi Ran tapi dia tahu Hyu Won pergi untuk Jung Soo. Seketika perasaannya berubah hampa. Rasanya hancur sekali. Kyu Hyun merasa seperti mengulang kembali kejadian belasan tahun lalu saat orang tuanya meninggalkannya sendirian di taman bermain. Kang Hyu Won pergi seperti orang tuanya yang pergi meninggalkannya, seolah mereka tak menganggap dirinya berharga.

Suara tawa anak-anak di atas komedi putar seolah teredam dan terkalahkan dengan gemuruh di hati Kyu Hyun. Pria itu menatap nanar ke tempat di mana Hyu Won berdiri tadi. “Kau tahu bagaimana menyakitiku, Kang Hyu Won.” Ucap Kyu Hyun miris.

****

Seoul National University Hospital

Seoul, South Korea

Hyu Won memasuki kamar perawatan Jung Soo, gadis itu meringis saat melihat Jung Soo yang terbaring di atas tempat tidur. Seketika rasa bersalah dan ketakutan melingkupinya. Bagaimana bisa ia pergi bersenang-senang sementara Jung Soo terbaring lemah di sini. Ia menyesali apa yang sudah dilakukannya dengan Kyu Hyun tadi di taman bermain.

“Ah Hyu Won-ah, kau datang?” suara Donghae membuyarkan lamunan Hyu Won.

Ne, mianhae. Oppa kenapa?” tanya Hyu Won lemah.

“Kami berkelahi di pasar dan dia mendapat tusukan di perutnya.” Ucap Donghae pelan, ada kesedihan di suara pria itu.

Hyu Won menutup mulutnya dan seketika air matanya mengalir. Donghae yang melihat itu segera berdiri dan menghampiri Hyu Won. Pria itu mengutuk apa yang baru saja ia sampaikan.

“Ssst~ Gweanchanna, dia baik-baik saja. Dokter dan perawat bilang luka tusukannya tidak dalam. Dia hanya butuh beberapa hari perawatan.” Ucap Donghae berusaha menenangkan tetapi Hyu Won tidak merasa tenang sama sekali. Perasaan takut justru melingkupinya.

Bagaimana kalau Jung Soo pergi meninggalkannya? Bagaimana kalau tak ada lagi orang seperti Jung Soo di dunia ini. Pada siapa ia akan bergantung? Bagaimana hidupnya akan berjalan? Ya Tuhan dia takut sekali.

“Mengapa ia tak bangun?” tanya Hyu Won khawatir.

“Ia hanya sedang tidur, Hyu Won-ah. Efek obat sepertinya.” Ucap Donghae. Dan Hyu Won menganggukan kepalanya tenang.

Oppa di sini, bagaimana dengan tokomu?” tanya Hyu Won.

“Ah kebetulan kau sudah datang, aku akan pergi sekarang. Bisakah kau temani Jung Soo hyung? Aku akan kembali nanti malam.” Ucap Donghae.

Ne, pergilah oppa.” Balas Hyu Won.

Donghae mengambil jaketnya di atas meja lalu berpamitan pada Hyu Won. Pria itu lantas keluar dari dalam kamar perawatan Jung Soo. Ketika sampai di luar kamar perawatan Jung Soo, ia melihat Kyu Hyun yang berjalan di tengah lorong rumah sakit. Donghae berjalan menghampiri pria itu dengan kebingungan.

“Ah Kyu Hyun-ssi?” sapa Donghae.

“Lee Donghae-ssi,” sapa Kyu Hyun.

“Apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Donghae.

“Hyu Won.” Balas Kyu Hyun singkat.

“Hyu Won? Dia ada di kamar yang itu.” Ucap Donghae sambil menunjuk ke arah kamar perawatan Jung Soo.

Gomawo, apa yang terjadi pada Jung Soo-ssi?” tanya Kyu Hyun.

“Perutnya terluka.”

“Karena?”

‘”Tusukan, terjadi perkelahian di pasar tadi.” Ucap Donghae memberi penjelasan.

Kyu Hyun menganggukan kepalanya mengerti, dia pernah mendengar pria itu berkelahi di pasar beberapa waktu lalu.

“Aku harus pergi, masuk saja ke dalam kamar itu.” Ucap Donghae.

Ne.” Balas Kyu Hyun, dan pembicaraan keduanya berakhir.

Donghae sudah melangkah menjauhinya. Kyu Hyun menatap pintu kamar perawatan Jung Soo, begitu Mi Ran mengatakan Hyu Won pergi, ia segera menghubungi Hyu Won dan menanyakan keberadaan gadis itu. Di sinilah ia berada sekarang. Ia tak tahu mengapa ia datang ke sini setelah jelas-jelas Hyu Won meninggalkannya begitu saja tanpa pamit.

Kyu Hyun melangkahkan kakinya menuju kamar perawatan Jung Soo. Pintu sedikit terbuka, Hyu Won sedang duduk di samping Jung Soo dengan wajah sedihnya. Kyu Hyun baru saja memutuskan untuk masuk saat ia melihat Jung Soo bangun dari tidurnya. Kyu Hyun buru-buru membatalkan niatnya.

Sementara itu Hyu Won yang melihat Jung Soo akhirnya sadar mengucapkan syukur di dalam hati. Gadis itu menggenggam tangan Jung Soo dengan erat. Jung Soo bahkan terkekeh dengan sikap gadis itu. Melihat senyum Jung Soo membuat Hyu Won sangat lega, ia takut tak bisa melihat pria itu. Berlebihan memang tetapi itulah yang ia rasakan. Semua aktivitasnya hari ini bersama Kyu Hyun muncul di dalam kepalanya, dan rasa penyesalan itu muncul. Bisa-bisanya ia pergi dan membiarkan Kyu Hyun membawa mereka pada masa lalu mereka. Ia sudah punya Jung Soo dan Donghae yang selalu ada di sisinya ketika berada dalam masa sulit. Ia tak butuh orang lain lagi termasuk Kyu Hyun.

Waeyo?” tanya Jung Soo.

Mianhae, seharusnya aku di sini saat oppa kecelakaan.”

Gweanchanna. Ke mana saja kau?” tanya Jung Soo.

Hyu Won terdiam sejenak memikirkan jawaban yang tepat, lalu detik berikutnya ia memutuskan untuk menjawab pertanyaan Jung Soo. “Kyu Hyun membawa anak-anak dari panti asuhan kami dulu untuk pergi ke taman bermain, ia mengajakku.” Ucap Hyu Won tenang.

“Oh.”

“Oh?” ulang Hyu Won.

“Apa yang kau harapkan?”

“Ehmm… kupikir oppa mungkin tidak suka.” Ucap Hyu Won.

Wae? Mengapa aku harus tidak suka?” tanya Jung Soo.

“Entahlah, aku hanya merasa seperti itu.” Ucap Hyu Won.

“Kau terlalu banyak berpikir.” Ucap Jung Soo lalu mengusap pipi Hyu Won. Gadis itu menangkap tangan Jung Soo lalu meremasnya dengan lembut, rasa sedih itu akhirnya muncul. Matanya berkaca-kaca seketika. Jung Soo yang melihat itu bergerak gelisah dan khawatir.

Waeyo?”

“Kenapa oppa terus membuat diri oppa dalam bahaya? Oppa tidak pernah memikirkan aku. Sejujurnya… sejujurnya aku sangat takut sekali.” Ucap Hyu Won parau. Jung Soo mengerti dengan tangis gadis itu, ia mencoba bangun tetapi perutnya terlalu nyeri jadi ia memutuskan untuk tetap berbaring.

“Dengarkan aku, Kang Hyu Won. Apa pun yang kulakukan tak pernah sedetik pun tanpa memikirkan dirimu. Kau selalu ada di dalam sini.” Ucap Jung Soo sambil menunjuk dadanya. “Apa yang kau takutkan, hmm?” tanya Jung Soo lembut.

“Aku tak bisa membayangkan hidup tanpa oppa, setiap detik melihatmu terluka membuatku ketakutan. Katakan aku egois karena hanya memikirkan diriku sendiri. Tapi aku tak bisa hidup tanpa oppa. Aku tidak seperti gadis normal di luar sana. Kau tahu bagaimana hidupku, kau tahu dari mana aku berasal. Oppa adalah semua yang aku butuhkan. Kalau kau mati atau pergi meninggalkanku, aku tak tahu seperti apa hidupku akan berjalan. Aku takut, sangat ketakutan sekali. Setiap saat masa lalu yang kelam selalu datang menghantui tetapi aku menjadi tenang karena aku pikir aku punya dirimu yang akan selalu ada di sampingku. Aku tak punya siapa pun lagi selain oppa. Aku tak butuh orang lain atau siapa pun. Aku hanya butuh oppa.” Ucap Hyu Won dengan isakan.

“Ssstt~ jangan menangis, jebal. Ternyata kau masih tetap gadis kecilku. Di luar kau tampak bergitu tegar tapi kau masih sama seperti dulu. Sampai kapan Hyu Won-ah? Sampai kapan kau akan menyiksa dirimu? Kau bisa berdiri tanpa aku, percayalah. Kau hanya harus kuat dan terus bertahan. Tak perlu melawan masa lalumu tapi cobalah untuk menerimanya. Kita tak tahu sampai kapan aku akan berdiri di sampingmu, kita tak tahu apa yang bisa membuat kita terpisah. Kau harus bisa mel– ”

“Jangan. Jangan katakan lagi. Aku tidak mau mendengarnya. Apakah kau tak bisa dengar saja apa yang ingin aku sampaikan? Aku tak bisa hidup tanpa oppa dan aku tak mau. Aku tak mau!” Jerit Hyu Won.

“Kang Hyu Won! Aku tidak selalu di sampingmu–”

“Aku mencintai oppa.” Ucap Hyu Won memotong ucapan Jung Soo. Pria itu sontak menahan napasnya mendengar ucapan gadis itu.

“Apa? Katakan sekali lagi?” tanya Jung Soo.

“Aku mencintai oppa.” Ulang Hyu Won kali ini lebih tegas.

Hyu Won akhirnya sampai pada titik ini. Setelah lama memikirkan bagaimana perasaannya pada pria itu, ia akhirnya sampai pada titik ini. Ia tahu ada keraguan di hatinya tapi ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia mencintai pria itu. Jung Soo adalah semua yang ia butuhkan. Ketenangan dan perlindungan ada pada pria itu. Ya, dia yakin dia mencintai pria itu. Dengan Jung Soo dia bisa melewati semua kekelaman hidupnya. Park Jung Soo mampu membawanya keluar dari keterpurukan, lalu apa lagi yang ia harapkan?

“Tidak, kau ketakutan.” Ucap Jung Soo mencoba tenang walaupun jantungnya berdegup kencang.

“Tidak. Kau salah. Aku memang ketakutan tapi kau adalah semua yang aku butuhkan. Bukankah cinta itu adalah ketika kau merasa aman dan nyaman saat bersama orang yang kau cintai? Bersama denganmu membuatku tak perlu khawatir bagaimana hari esok akan berlalu.” Ucap Hyu Won dengan tatapan mata yang tak pernah lepas dari Jung Soo. Park Jung Soo akhirnya tersenyum setelah mendengar ucapan gadis itu.

“Kang Hyu Won kau bukan gadis yang lemah, kau kuat. Kau gadisku yang luar biasa. Aku sangat mencintaimu.” Ucap Jung Soo lalu mengecup punggung tangan gadis itu. Hyu Won memejamkan matanya menerima perlakuan Jung Soo. Dia sudah memutuskan, tak akan ada lagi yang perlu dikhawatirkan.

****

Kyu Hyun’s Home

Seoul, South Korea

07.00 PM

Kyu Hyun tak pulang ke rumah orang tuanya malam ini, ia pulang ke rumahnya sendiri. Pria itu sudah setengah jam lebih sampai di rumahnya tapi ia belum keluar dari mobilnya sejak tadi. Ia mencengkram setir mobil hingga buku jarinya memutih. Mendengar semua ungkapan perasaan Hyu Won pada Jung Soo tadi sore membuatnya membatalkan niatnya untuk menemui Hyu Won. Jelas ia akan membatalkannya, ia tak akan mampu menatap mata gadis itu. Apa yang gadis itu ungkapkan sore tadi berhasil membuat Kyu Hyun kehilangan arah hidupnya. Semua perjuangannya untuk gadis itu selama ini seolah tak berarti sama sekali. Berapa lama waktu yang ia lewatkan dengan gadis itu hingga membuat gadis itu melupakannya. Berapa banyak yang sudah ia lewatkan? Apa yang Park Jung Soo lakukan untuk hidup gadis itu selagi ia tak ada?

“Dia hanya ketakutan. Aku yakin. Kang Hyu Won hanya ketakutan. Ia akan kembali padaku.” Ucap Kyu Hyun dingin.

Tak bisa Kyu Hyun bayangkan bagaimana hidupnya tanpa Hyu Won. Gadis itu bilang ia membutuhkan Jung Soo dan hanya pria itu yang ia butuhkan, lalu apa gunanya ia berjuang untuk gadis itu lagi? Apakah ia akan merebut gadis  itu dan menawarkan apa yang gadis itu butuhkan? Apakah masih ada kepercayaan di hati gadis itu untuknya lagi?

“Aku rindu kau yang menggantungkan hidupmu padaku, Kang Hyu Won. Sekarang ada pria lain yang menggantikanku? Ini terlalu kejam. Aku tak bisa kau gantikan begitu saja, Won-ah.” Ucap Kyu Hyun dengan kekehan miris.

Drrt Drrt Drrt

Ponsel pria itu bergetar, ia segera merogoh ponselnya. Ia menatap nama Ji Won di layar ponselnya. Dan ingatannya kembali berputar pada perbincangannya dengan Hyu Won di komedi putar. Gadis itu mengatakan dengan lantang bahwa ia tak butuh orang tuanya lagi. Ya Tuhan kerusakan seperti apa yang sudah terjadi pada gadis itu?

Yeobboseo?” sapa Kyu Hyun.

Yeobboseo, Kyu Hyun-ah.” Ucap Ji Won lembut. Seketika Kyu Hyun merasa sedih membayangkan bagaimana jadinya bila Ji Won tahu putri yang ia cari selama ini tak ingin melihat orang tuanya lagi.

Ne, eomma, ada apa?” tanya Kyu Hyun.

“Kau tidak pulang ke rumah? Kau di rumahmu?” tanya Ji Won.

Ne, aku di rumahku.” Balas Kyu Hyun.

“Aku hanya ingin mengingatkan jangan lupa besok kita akan makan malam bersama, tolong bawa Hyu Won untuk kami.” Ucap Ji Won penuh harap. Di akhir kalimat suaranya memelan seolah sangat berharap Kyu Hyun memenuhi janjinya.

Kyu Hyun memikirkan permintaan wanita itu dan obrolan Hyu Won dengan Jung Soo di rumah sakit. Hatinya menjadi gamang seketika.

“Kyu?”

Ne, aku akan membawa Hyu Won untuk kalian. Siapkan saja sup ayam kesukaannya.” Ucap Kyu Hyun dengan lembut.

Arraseo. Gomawo, Kyu Hyun-ah.” Ucap Ji Won.

Ne.” Balas Kyu Hyun. Dan obrolan mereka berakhir. Kyu Hyun memasukan ponselnya ke dalam saku celananya. Tangannya bergerak memijat dahinya. Ini semua terlalu pelik. Kyu Hyun kembali merogoh ponselnya dari dalam saku celananya, ia menghubungi Hyu Won.

Yeobboseo?” suara Hyu Won terdengar dari ujung telepon.

“Untuk makan malam besok aku akan menjemputmu jam tujuh malam.” Ucap Kyu Hyun dingin.

“Kyu Hyun, aku tidak bisa. Jung Soo oppa mengalami kecelakaan, aku harus menjaganya di rumah sakit. Aku tidak bisa.” Balas Hyu Won.

“Hanya satu jam, setelah itu kau bisa menjaganya lagi. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit.” Ucap Kyu Hyun.

“Aku tidak bisa.”

“Ini permintaan eomma-ku bukan diriku, Hyu Won-ah.” Ucap Kyu Hyun dan Hyu Won tak bisa menolak.

Ne.” Balasnya singkat lalu sambungan terputus.

****

A Night

Uhm’s Family Home

Seoul, South Korea

07.30 PM

Kyu Hyun berjalan menaiki tangga masuk rumah orang tuanya, Hyu Won mengekor di belakang dengan diam. Sejujurnya gadis itu tengah menganalisa sesuatu. Sejak tadi saat pria itu menjemputnya di rumahnya, mereka tak berbicara sama sekali. Seolah Kyu Hyun datang menjemputnya karena ia diperintah oleh Ji Won. Hyu Won menatap punggung tegap Kyu Hyun dengan bingung. Apakah pria itu punya malalah atau memang dirinya melakukan sesuatu yang salah? Saat Kyu Hyun bersiap membuka pintu masuk rumah orang tuanya, Hyu Won dengan cepat mencegah pria itu.

“Kyu Hyun?” panggil Hyu Won pelan, tangannya meraih bahu pria itu agar ia mau berbalik tapi pria itu justru tak berbalik.

“Apa?” balas Kyu Hyun dingin.

“Apa aku melakukan sesuatu yang salah?” tanya Hyu Won polos. Kyu Hyun meremas gagang pintu. Gadis itu memang tidak tahu atau pura-pura tak tahu?

Kyu Hyun melepaskan pegangannya pada gagang pintu lalu membalikan tubuhnya menghadap Hyu Won. Tubuhnya menjulang tinggi di hadapan Hyu Won, tatapan matanya adalah tatapan mata paling dingin yang pernah Hyu Won lihat.

“Bukankah ini yang kau inginkan? Mengapa sekarang justru meminta untuk diperhatikan?” tanya Kyu Hyun datar.

“Berhenti bertingkah bodoh, katakan saja apa masalahmu.” Balas Hyu Won ketus. Tanpa diduga Kyu Hyun justru memajukan langkahnya hingga jarak keduanya hanya beberapa senti saja, Hyu Won bisa mencium aroma tubuh Kyu Hyun.

“Bertingkah bodoh? Apakah aku tidak cukup berharga sampai kau pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun padaku? Kau memang sangat tahu bagaimana harus menyakiti orang.” Ucap Kyu Hyun dengan tenang namun Hyu Won dapat melihat pria itu berusaha menahan emosinya, terlihat dari rahangnya yang mengeras dan wajahnya yang berubah memerah.

“Kau bertingkah seperti anak kecil. Aku hanya pergi tanpa pamit, Jung Soo oppa mengalami kecelakaan. Itu hanya hal kecil, kenapa kau bertingkah seperti in–”

SRETT

Ommo!”

Kyu Hyun meraih bahu Hyu Won dan menarik gadis itu hingga menempel ke dada bidangnya. Hyu Won begitu terkejut hingga ia tanpa sadar menahan napasnya. Wajah Kyu Hyun kini begitu dekat dengan wajahnya, sedikit saja bergerak bibir keduanya akan menempel dan Hyu Won tak mau itu terjadi.

“Kau bilang hal kecil? Itu tak sekecil apa yang kau katakan. Orang tuaku meninggalkanku dengan kejam di taman bermain tanpa mengatakan apa pun. Ah… kau mungkin lupa cerita itu.” Ucap Kyu Hyun dengan sinis.

Wajah Hyu Won sontak memucat, ia merasa seperti seseorang baru saja menampar wajahnya. Ya, dia lupa tentang yang satu itu. Cho Kyu Hyun mungkin merasa sangat sakit sekarang. Timbul rasa bersalah di hatinya. Ia menelan ludahnya dengan susah payah, cengkraman Kyu Hyun di bahunya mulai menimbulkan rasa tak nyaman. Ia merasa nyeri tapi ini tak ada apa-apanya dibanding sakit yang baru saja dia torehkan pada pria itu.

“Pria itu sekarang sangat penting bagimu, kan?” ucap Kyu Hyun lagi, kali ini tak ada kesinisan dalam nada suaranya. Pria itu seolah ingin mengatakan betapa hatinya sangat sakit.

“Kyu Hyun, lepaskan.” Ucap Hyu Won berusaha tenang.

“Apa kau melupakan aku!?” teriak Kyu Hyun hingga membuat Hyu Won terlonjak. Pria itu merujuk pada kejadian sore di rumah sakit kemarin, hatinya tentu saja masih sangat sakit. Sementara itu Hyu Won tak mengerti sama sekali dengan maksud ucapan pria itu.

“Lepaskan–”

CEKLEK

“Ah… kalian sudah datang?” suara lembut seorang wanita menghentikan pertengkaran Kyu Hyun dan Hyu Won. Itu Ji Won. Hyu Won merasa lega dengan intrupsi dari ibu Kyu Hyun karena ia yakin ia tak bisa mengatasi kemarahan Kyu Hyun. Ia tak tahan dengan teriakan.

Kyu Hyun seolah baru sadar dengan apa yang telah ia lakukan, cengkramannya melemah pada bahu gadis itu dan ketegangan itu seolah menguap begitu saja. Ia melepaskan Hyu Won hingga membuat gadis itu terhuyung ke belakang. Ia lantas membalikan tubuhnya dan tersenyum pada ibunya.

“Ya, kami datang.” Ucapnya lalu memberi kecupan pada pipi ibu angkatnya itu.

Hyu Won menarik bajunya seolah tengah membenahinya, sejujurnya ia mencoba mengalihkan ketegangan yang sepenuhnya belum hilang dari dirinya.

“Ah… Hyu Won-ah. Kau sangat cantik malam ini.” Ucap Ji Won dengan wajah sumringah, Hyu Won menatap Ji Won dengan senyum merekah.

Annyeong haseyo, Nyonya Uhm.” Ucap Hyu Won memberi salam. Ji Won memajukan langkahnya dan tanpa diduga wanita itu menarik Hyu Won dan memeluknya dengan erat. Hyu Won tentu saja terkejut, mengapa wanita ini memeluknya dengan sangat erat seolah begitu merindukannya.

Kyu Hyun menatap Hyu Won yang berada dalam pelukan ibunya, pria itu menatap kebingungan di wajah Hyu Won. Tatapan keduanya akhirnya terkunci satu sama lain. Hyu Won menatap Kyu Hyun seolah bertanya ada apa dengan ibunya itu? Kyu Hyun hanya diam tanpa ekspresi apa pun. Merasa kikuk, akhirnya Hyu Won membalas pelukan wanita itu dan seluruh tubuhnya menjadi rileks. Ia suka dengan aroma tubuh Ji Won, aromanya sangat menenangkan.

“Aku sangat merindukanmu.” Ucap Ji Won lembut.

Hyu Won menggigit bibir bawahnya bingung. Siapa dirinya sampai harus dirindukan? Sebagai balasan dari kebingungannya, ia mengusap-usap lembut punggung ibu Kyu Hyun. Kyu Hyun yang tak tahan melihat semua itu mengalihkan pandangannya. Ia ingin sekali berteriak pada gadis itu bahwa ia baru saja memeluk ibu kandungnya sendiri walaupun belum ada bukti apa pun. Tapi sama seperti Ji Won, Kyu Hyun yakin Hyu Won adalah anak kandung Ji Won.

Yeobo, mereka sudah datang?” tanya sebuah suara dari arah pintu. Ji Won sontak melepaskan pelukannya dan mengedipkan matanya mencoba mencegah air mata yang berdesakan ingin keluar. Ia tak ingin membuat Hyu Won bingung dan curiga saat ini.

“Hyu Won-ah, ini suamiku. Uhm Jae Ho.” Ucap Ji Won memperkenalkan Hyu Won pada suaminya. Dan sama seperti Ji Won, Jae Ho menyadari itu. Hyu Won memiliki wajah yang mirip dengannya tapi gadis itu memiliki tatapan mata yang sama seperti Ji Won. Ia bisa melihat kemiripan yang jelas itu. Apa lagi dengan Hyu Won yang berdiri bersampingan dengan Ji Won, ia bisa melihat betapa keduanya punya tatapan mata yang sama. Meneduhkan.

Annyeong haseyo, Tuan Uhm.” Sapa Hyu Won lembut. Ini pertama kalinya ia melihat ayah angkat Kyu Hyun, pria itu memiliki tatapan mata yang sangat tajam tetapi sekaligus menghangatkan.

Jae Ho merasa kakinya lemas, seolah ia butuh topangan. “A-annyeong haseyo, Hyu Won-ssi.” Rasanya bibirnya kelu sekali menyebut nama gadis itu dengan sapaan formal.

Kyu Hyun yang menyadari kebingungan Hyu Won, lantas berdehem pelan. Ia tahu Hyu Won pasti merasa risih dengan sikap aneh kedua orang tuanya.

“Ehm, mungkin kita bisa masuk. Di sini dingin sekali.” Ucap Kyu Hyun mengintrupsi.

“Ah, benar. Di sini dingin sekali.” Ucap Jae Ho dengan suara bergetar. Keempatnya lantas berjalan masuk ke dalam rumah dengan perasaan yang berkecamuk.

****

Suasana di meja makan sangat hangat dan menyenangkan. Kyu Hyun tak menunjukan sikap dingin seperti apa yang Hyu Won duga. Semua memperlakukan Hyu Won dengan penuh kasih sayang. Beberapa kali Hyu Won harus menahan perasaan harunya saat kedua suami istri Uhm memberikan perhatian padanya. Ia menatap Kyu Hyun dan berpikir betapa beruntungnya Kyu Hyun mendapat orang tua angkat seperti Uhm Jae Ho dan Uhm Ji Won. Dia menjadi begitu penasaran bagaimana pria itu bisa diadopsi oleh kedua suami istri Uhm itu.

“Hyu Won, kau dan Kyu Hyun sejak kecil bersama. Bagaimana Kyu Hyun dulu?” tanya Jae Ho.

“Kyu Hyun? Dia…,” Hyu Won menggantungkan kalimatnya, Kyu Hyun menatapnya menunggu ia melanjutkan ucapannya. “Kyu Hyun sangat menyayangi anak-anak di panti asuhan. Dia adalah sosok pelindung untuk kami, dia bekerja keras membantu ibu panti asuhan. Dia adalah idola anak-anak di panti asuhan walaupun dia sedikit nakal.” Ucap Hyu Won dengan pandangan menerawang lalu diakhiri dengan kekehan kecil. Kyu Hyun menatap Hyu Won dengan dalam. Gadis itu baru saja mendeskripsikan dirinya, apakah sekarang masih sama? Apakah ia masih menganggapnya sosok pelindung?

“Apakah aku masih menjadi sosok pelindungmu?” tanya Kyu Hyun kemudian, suasana menjadi canggung. Ji Won menyadari ketegangan yang tak kentara antara Hyu Won dan Kyu Hyun.

Aigoo! Cho Kyu Hyun mulai menancapkan taringnya, apa kau tahu Kyu Hyun sangat menyayangimu?” tanya Ji Won pada Hyu Won.

“Benarkah?” balas Hyu Won mencoba santai. Sejujurnya jantungnya berdegup kencang.

Aigoo… aigoo, aku tak suka ada dalam lingkaran asmara pemuda dan pemudi.” Ucap Jae Ho dengan nada enggan, semua sontak tertawa ringan.

“Apakah kau sudah punya kekasih?” tanya Ji Won tiba-tiba pada Hyu Won.

Hyu Won sontak terkejut mendengar pertanyaan itu, ia menatap Ji Won dengan ragu. Jae Ho yang merasa tertarik dengan pertanyaan Ji Won akhirnya ikut mengompori.

“Benar, apakah kau sudah punya kekasih? Kau sangat manis dan cantik, kau juga cerdas. Apakah ada?” tanya Jae Ho menuntut. Tanpa ia sadari instingnya sebagai ayah muncul, ia ingin mengetahui seperti apa hidup asmara putrinya ini.

Hyu Won meneguk segelas air lalu menjawab pertanyaan dua suami istri itu dengan kikuk.

“Ne, aku sudah punya kekasih.” Jawab Hyu Won dengan senyuman.

Sontak Ji Won menolehkan kepalanya pada Kyu Hyun. Ia tahu sekarang apa penyebab ketegangan yang tak kentara antara Hyu Won dan Kyu Hyun. Oh malangnya Cho Kyu Hyun, ia tahu bagaimana putranya itu menyukai putrinya. Pria itu jatuh cinta pada Hyu Won-nya.

“Siapa namanya? Apakah dia pria baik?” tanya Jae Ho.

“Jung Soo. Park Jung Soo, dia adalah pria paling baik yang pernah aku temui dalam hidupku.” Balas Hyu Won penuh kelembutan.

“Ah… syukurlah. Dari caramu berbicara sepertinya kau sangat menyukai pria ini.” Ucap Jae Ho. Ji Won yang menyadari perubahan raut wajah Kyu Hyun buru-buru mengalihkan pembicaraan. Bukan berarti ia tak menyetujui siapa pun pria pilihan Hyu Won tetapi ia ingin menjaga perasaan Kyu Hyun. Biar bagaimana pun Kyu Hyun juga putranya.

“Aku punya kudapan di kulkas. Kalian suka puding?” tanya Ji Won.

“Ya,” balas semuanya serempak.

“Bisa bantu aku, Hyu Won-ah?” tanya Ji Won dan Hyu Won menganggukan kepalanya. Ia lantas berdiri dari kursi dan berjalan mengikuti Ji Won yang sudah lebih dulu melangkah menuju dapur.

Ketika sampai di dapur, Ji Won membuka lemari dan mengeluarkan puding dari dalam kulkas. Wanita itu mengambil pisau. “Bisakah tolong ambilkan piring di lemari di sampingmu, Hyu Won-ah?” ucap Ji Won.

Nde...” balas Hyu Won dan mengambil piring dari dalam lemari. “Yang besar?” tanya Hyu Won.

“Hmm, dan piring kecil juga sendok kecil. Ada di bawahnya.” Hyu Won melihat sebuah kotak dan membukanya, sendok kecil untuk puding yang ia cari di sana.

“Ini, Nyonya.” Ucap Hyu Won lalu memberikannya pada Ji Won. Ji Won menerimanya, bibirnya tersungging dengan aktivitas yang sedang ia lakukan bersama Hyu Won sekarang. Sudah lama ia memimpikan aktivitas seperti ini. Aktivitas ibu dan anak yang memasak bersama.

“Kau bisa memasak?” tanya Ji Won.

“Ya, aku memasak setiap hari.” Balas Hyu Won dengan bangga.

“Siapa yang pertama kali mengajarimu?” tanya Ji Won penasaran.

“Tidak ada. Aku melakukannya sendiri.” Balas Hyu Won.

Aktivitas Ji Won saat sedang memotong puding terhenti sejenak, hatinya tarasa seperti diremas. Anak perempuan sudah pasti mendapat ilmu memasak dari ibunya tetapi Hyu Won mendapatkannya sendiri. Hatinya perih sekali. Rasanya seperti seseorang baru saja meremas jantungnya.

“Tolong susun puding di atas piring-piring kecil itu, ya.” Ucap Ji Won pada Hyu Won.

Nde…

“Park Jung Soo itu pria yang seperti apa? Apakah dia menjagamu?” tanya Ji Won.

“Dia adalah hal terbaik yang pernah aku miliki. Ia menjagaku lebih dari ia menjaga dirinya sendiri.” Ucap Hyu Won. Dan lagi-lagi Ji Won merasa sedih, ia tak pernah tahu bagaimana kehidupan putrinya sendiri. Seharusnya ia ada di samping gadis itu setiap saat, memberikan masukan dan mendengar bagaimana cerita asmara gadis itu.

“Sepertinya dia adalah pria yang sangat baik.” Ucap Ji Won.

Ne, aku tak bisa membayangkan hidupku tanpa dirinya.” Balas Hyu Won.

Ji Won menatap Hyu Won dengan sendu. “Aku jadi penasaran ingin melihat pria pujaanmu ini.” Ucap Ji Won, ia merasa mengkhianati Kyu Hyun dengan menyetujui hubungan Hyu Won dan Jung Soo.

Hyu Won berjalan menuju keran air lalu mencuci tangannya, Ji Won berjalan dan mendekati gadis itu. Tanpa sengaja ia melihat bekas luka di tangan Hyu Won ketika gadis itu menarik lengan bajunya. Seketika ingatannya berputar pada bekas luka di sekujur tubuh gadis itu. Tangannya tanpa sengaja menyentuh tangan Hyu Won dan membuat gadis itu terlonjak.

“Maaf, aku mengagetkanmu?” tanya Ji Won.

Gweanchanna.” Balas Hyu Won.

Ji Won lantas melepaskan pegangan tangannya, ia memilih untuk menyimpan pertanyaannya tentang bekas-bekas luka di tubuh Hyu Won itu. Ia tahu gadis itu pasti tak ingin mengatakan apa yang sudah terjadi.

“Kyu Hyun pernah mengatakan sejak kecil ia tak pernah ingin diadopsi, apakah dia tak ingin memiliki orang tua?” tanya Ji Won. Rasa penasarannya mulai muncul. Ia ingin tahu seperti apa pandangan Hyu Won tentang orang tua.

“Ya, dia memilih untuk menetap di panti asuhan karena ingin menjaga kami. Tapi sekarang tampaknya ia tetap bisa menjaga anak-anak di panti asuhan walaupun sudah diadopsi.” Balas Hyu Won.

Ji Won mengangkat piring puding dan menatap Hyu Won dengan ragu. “Ia pernah mengatakan bahwa ia tak butuh orang tua, apakah dia membenci orang tuanya?” tanya Ji Won.

“Entahlah, Kyu Hyun tak pernah mengatakan ia membenci orang tuanya.” Ucap Hyu Won. Ji Won menelan ludahnya semakin gugup.

“Lalu kau sendiri, apakah kau tahu bagaimana rupa orang tuamu? Kyu Hyun bilang ia masih merasakan kasih sayang orang tuanya sebelum berada di panti asuhan.” Ucap Ji Won.

Hyu Won mencari kesibukan, ini adalah hal yang sangat sensitif dan selalu membuatnya bertanya-tanya mengapa ia bisa berada di panti asuhan. Sebagai pengalihan dari perasaannya, ia memilih menata puding di atas baki. Ji Won menunggu dengan cemas.

“Tidak, aku tak tahu seperti apa rupa mereka. Aku sudah berada di panti asuhan sejak bayi. Aku selalu bertanya-tanya mengapa aku bisa berada di panti asuhan. Mungkinkah orang tuaku tak mengingkan diriku?” ucap Hyu Won dengan ringan. Ji Won merasa dadanya sesak sekali. Wanita itu mencengkram piring dengan erat. Rasanya ia ingin berteriak pada gadis itu dan mengatakan bahwa ia sangat mengingkan gadis itu.

“Apakah kau membenci mereka?” tanya Ji Won, ia menatap Hyu Won yang sibuk menata piring di atas baki.

Hyu Won membalikan tubuhnya dan menatap Ji Won sejenak lalu kembali menata baki. “Tidak, aku tak pernah membenci orang tuaku.” Balas Hyu Won tulus. Dan Ji Won merasa seperti akan meledak sebentar lagi. Perasaan senang dan sedih bercampur jadi satu.

“A-apakah kau ingin bertemu dengan mereka?” tanya Ji Won kemudian. Hening cukup lama dan kemudian Hyu Won menjawab.

“Tidak.” Balas Hyu Won singkat.

Mwo?” bisik Ji Won nyaris tanpa suara. Dan piring di tangannya tergelincir begitu saja.

PRANGGGG

Ommo! Nyonya?” pekik Hyu Won.

Hyu Won terkejut dengan bunyi piring yang jatuh ke lantai, ia menatap puding yang berceceran di lantai. Ji Won sudah berjongkok untuk memungut pecahan kaca. Tangannya bergetar, Hyu Won melihat itu. Ia menjadi khawatir.

“Nyonya, kau baik-baik saja?” tanya Hyu Won khawatir.

Gweanchanna, tanganku licin. Pergilah ke depan dan antar puding-puding itu. Aku akan membereskan piring-piring ini.” Ucap Ji Won berusaha senormal mungkin.

Nde…” balas Hyu Won lalu bersiap akan ke ruang makan saat ia meliha Jae Ho masuk ke dalam dapur.

Waeyo? Ada apa ini?” tanya pria itu.

“Nyonya tidak sengaja menjatuhkan piring itu, Tuan.” Ucap Hyu Won. Dan Ji Won semakin merasa sesak, ia tiba-tiba membenci sapaan Hyu Won untuknya. Ia ingin gadis itu memanggilnya ibu sekali saja walaupun ia tak ingin bertemu dengannya.

“Pergilang ke depan Hyu Won-ah, aku akan membereskan ini.” Ucap Ji Won gemetar.

Nde.” Balas Hyu Won dengan ragu namun ia tetap berjalan menuju ruang makan.

Ji Won melepaskan serpihan yang sudah ia pungut, tubuhnya bergetar dan air matanya mengalir deras. Jae Ho yang melihat itu dengan cepat berjongkok dan meraih tubuh Ji Won yang bergetar hebat.

Waeyo?”

“Dia… dia tak ingin bertemu dengan kita, yeobo-ah. Eottohkae?” ucap Ji Won dengan emosi yang berusaha ia tahan, ia berbicara dengan tubuh yang bergetar hebat. Air matanya mengalir deras hingga membasahi kemeja suaminya. Ini sangat mneyakitkan, untuk pertama kalinya Ji Won merasakan ketakutan yang sangat besar. Takut kehilangan putrinya. Takut dibenci oleh putrinya.

****

Hyu Won berdiri di depan pintu rumah keluarga Uhm. Ia sedang berpamitan dengan suami istri itu. Ji Won berdiri di samping Jae Ho dengan wajah sedihnya, ia ingin lebih lama lagi dengan gadis itu. Ia ingin sekali mengungkapkan semua yang tak gadis itu ketahui.

“Sekali lagi terima kasih atas makan malam ini Tuan, Nyonya.” Ucap Hyu Won.

“Seringlah datang ke mari. Kami suka mengobrol denganmu.” Ucap Jae Ho tulus.

“Lain kali menginaplah di sini, kita bisa bangun pagi dan memasak bersama.” Ucap Ji Won.

“Terima kasih Nyonya, kalian baik sekali. Ah… aku sangat suka sup ayam buatanmu. Itu sup ayam paling lezat, Nyonya.” Ucap Hyu Won.

Ji Won menggigit bibir bawahnya menahan perasaan sedihnya. “Syukurlah kalau kau suka sup ayam buatanku, aku akan membuatkannya lagi untukmu.” Ucap Ji Won.

Jongmal Gomawo…” ucap Hyu Won.

“Aku senang melakukannya.” Balas Ji Won.

Hyu Won menatap jam tangannya lalu menatap Ji Won dengan sedih, sejujurnya ia suka berada di tengah-tengah keluarga Kyu Hyun. Sangat nyaman dan hangat.

“Aku harus pergi sekarang, Nyonya. Jung Soo oppa mungkin sudah menungguku.” Ucap Hyu Won.

Ne… ne. Sampaikan salamku untuknya.” Ucap Jae Ho dan Ji Won.

Hyu Won menganggukan kepalanya lalu membalikan tubuhnya dan berjalan masuk menuju mobil Kyu Hyun. Keduanya sudah duduk di dalam mobil.

“Sabuk pengaman?” tanya Kyu Hyun.

“Sudah.” Balas Hyu Won. Kyu Hyun lantas menurunkan jendela kaca Hyu Won.

“Hati-hati, Kyu Hyun-ah.” Ucap Ji Won.

Ne, kami pergi eomma.” Ucap Kyu Hyun lalu menjalankan mobilnya meninggalkan rumah orang tuanya.

Ji Won dan Jae Ho menatap kepergian mobil Kyu Hyun dengan sedih, Ji Won menempelkan kepalanya di dada bidang suaminya. Air matanya kembali mengalir.

“Aku tak sanggup, aku tak sanggup menerima kenyataan bila ia tak ingin melihat kita.” Ucap Ji Won.

“Tenanglah, dia akan mengerti alasan kita melakukan ini.” Ucap Jae Ho.

Ji Won terdiam lalu tiba-tiba ingatannya kembali berputar pada Hyu Won. “Yeobo, Ada sesuatu yang harus kau ketahui.” Ucap Ji Won.

“Apa itu?”

“Hyu Won, dia punya bekas luka di sekujur tubuhnya. Aku pernah melihatnya.” Ucap Ji Won dan kesedihan kembali muncul, tangisnya tak bisa dibendung lagi.

“Apa katamu?” tanya Jae Ho meninggi.

“Aku rasa dia sudah mengalami suatu tindak kekerasan. Dia memiliki banyak bekas luka di tubuhnya.” Ucap Ji Won lagi. Siapa pun yang melakukan itu pasti adalah manusia paling biadab. Betapa teganya melukai putrinya seperti itu.

“Ya Tuhan…” bisik Jae Ho dengan penyesalan yang mendalam. Ia merasa gagal sebagai seorang ayah, seharusnya ia bisa menjaga putrinya. Itu adalah tugasnya. Ia akan melakukan apa saja asalkan bisa membayar semua kesalahan yang telah ia lakukan pada putrinya.

****

Seoul National University Hospital

Seoul, South Korea

09.00 PM

Hyu Won berjalan pelan menyusuri lorong rumah sakit, ia tahu Cho Kyu Hyun tengah menatap ke arahnya. Ia bisa merasakannya, punggungnya terasa panas hingga hampir ke sekujur tubuhnya. Tak banyak yang mereka bicarakan di mobil hingga sekarang. Ia tahu ada sesuatu yang pria itu pendam tapi ia tak berani untuk bertanya. Lagi pula apa pentingnya ia bertanya?

Langkah kaki Kyu Hyun seolah menjadi irama tersendiri untuknya, untuk sepersekian detik ia tak ingin mengakhiri malam ini tetapi itu hanya keinginan yang ia tak tahu dari mana asalnya. Mengapa ia tak mau malam ini berakhir?

“Sudah, sampai sini saja. Pulanglah, Cho Kyu Hyun.” Ucap Hyu Won yang kini menghentikan langkahnya di depan pintu kamar perawatan Jung Soo. Entah mengapa ia tak ingin pria itu masuk. Ia tak tahu itu untuk menjaga perasaan Jung Soo atau menjaga perasaan Kyu Hyun. Oh ayolah Kang Hyu Won, apa yang kau lakukan sampai harus mengkhawatirkan perasaan dua pria itu?

Kyu Hyun tak langsung mematuhi permintaan gadis itu, ia menatap Hyu Won yang kini bersiap membuka pintu kamar perawatan. Ia tak tahan lagi, ia harus tahu semuanya sendiri dari gadis itu.

“Kang Hyu Won kau belum menjawab pertanyaanku di meja makan tadi.” Ucap Kyu Hyun, gerakan tangan Hyu Won sontak terhenti. Gadis itu paham ke mana arah pembicaraan Kyu Hyun, ia menatap gagang pintu dengan nanar.

“Kyu Hyun ken–”

BRUKK

Punggung Hyu Won terantuk dinding di sebelah pintu kamar perawatan Jung Soo, Kyu Hyun baru saja menarik tubuh gadis itu dan memerangkap dirinya. Nafas Kyu Hyun memburu, Hyu Won bisa merasakan aura kemarahan dan kesedihan di mata Kyu Hyun.

Kesedihan?

Hyu Won mencoba tenang, tak ada gunanya meronta toh Kyu Hyun tak akan melepaskannya. Gadis itu menatap Kyu Hyun dengan datar seolah menunggu pria itu mengatakan sesuatu. Yang ditatap balas menatap dengan dalam, ia mengunci tatapan Hyu Won.

“Katakan padaku apakah kau sudah menggantikanku dengan orang lain?”

“…” Hyu Won hanya diam tak menjawab apa pun.

“Apakah kau–hatimu–benar-benar sudah melupakanku?” tanya Kyu Hyun dengan tajam, tangannya masih memerangkap gadis itu walaupun ia tahu Hyu Won tak akan melarikan diri. Hyu Won dapat mendengar suara Kyu Hyun yang sangat merana. Ia memalingkan wajahnya menghindari tatapan Kyu Hyun.

“Jawab aku, sialan!” ucap Kyu Hyun berusaha menahan kesabaran, tangannya bergerak menjepit dagu gadis itu dengan ibu jari dan telunjuknya, ia memaksa gadis itu untuk menatapnya.

“Jawab aku.” Ucap Kyu Hyun tajam.

“Ya aku melupakanmu–”

Ucapan Hyu Won terpotong tanpa sempat ia selesaikan. Tangan Kyu Hyun yang semula berada di dagu gadis itu kini telah berpindah ke tengkuk gadis itu. Kyu Hyun baru saja menempelkan bibirnya pada bibir lembut Hyu Won, dengan kasar ia menekan tengkuk gadis itu dan melumat bibirnya kasar. Hyu Won yang merasa terkejut, melakukan perlawanan dengan mendorong tubuh Kyu Hyun. Ia memukul-mukul dada pria itu dengan panik. Semakin besar penolakannya, semakin kasar pula lumatan Kyu Hyun pada bibirnya. Pria itu menciumnya seperti orang kesatanan. Hyu Won bisa merasakan ciuman pria itu penuh dengan kemarahan, rasa frustrasi, dan kesedihan yang mendalam. Hyu Won memejamkan matanya frustrasi saat Kyu Hyun tak juga mengindahkan penolakannya. Hatinya terasa sakit diperlakukan seperti ini.

PLAKK

“CHO KYU HYUN!”

Ciuman Kyu Hyun telepas begitu saja. Hyu Won baru menampar pipi pria itu hingga meninggalkan bekas merah menyala. Sedetik kemudian ia menyesali apa yang baru saja ia lakukan. Selama mereka hidup bersama ia tak pernah melakukan kekerasan pada Kyu Hyun, ia tak pernah memukul pria itu seperti apa yang baru saja ia lakukan. Tangannya bergetar dan air matanya berdesakan ingin keluar sekarang juga.

Kyu Hyun yang mendapat tamparan dari gadis itu tak menunjukan ekspresi apa pun, yang ada hanya tatapan kosong yang penuh dengan keputusasaan.

“Katakan, Kang Hyu Won. Katakan!” bentak Kyu Hyun hingga membuat Hyu Won memejamkan matanya ketakutan. Gadis itu menahan napasnya tanpa ia sadari. Kyu Hyun menatap wajah ketakutan Hyu Won dengan perasaan sedih. Mengapa mereka harus melalui semua ini?

Hyu Won membuka matanya ketika ia yakin bisa menguasai dirinya. Gadis itu tak menatap Kyu Hyun, ia tanpa sengaja menatap liontin pada kalung yang Kyu Hyun pakai. Ia merasa begitu familiar dengan kalung itu tetapi ia segera menghapus rasa penasarannya terhadap liontin itu. Dengan tenang ia menjawab pertanyaan pria itu.

“Ya, aku sudah melupakanmu, Kyu Hyun-ah.” Ucap Hyu Won tenang.

Kyu Hyun merasakan sesak di dadanya hingga menimbulkan rasa nyeri yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Pria itu memundurkan langkahnya dan menatap Hyu Won dengan dalam, ia mencoba mencari kebohongan di mata gadis itu.

“Tatap aku dan katakan sekali lagi bahwa kau sudah melupakanku dan menggantikanku dengan orang lain.” Ucap Kyu Hyun tenang. Tangannya mengepal mencoba menahan emosinya.

Hyu Won mengangkat kepalanya dan menatap Kyu Hyun dengan terkejut, ia tak mengerti dengan reaksi hatinya ketika mendengar permintaan pria itu. Apakah ia mampu mengatakan apa yang Kyu Hyun minta? Apakah ia memang benar-benar sudah melupakan pria itu?

“Kau tak bisa melakukannya. Dan tak akan pernah bisa, Kang Hyu Won. Kita hidup bukan satu atau dua tahun, Hyu Won-ah. Aku mengenalmu sejak kau lahir, kau dan aku hidup bersama sejak kecil. Kita punya banyak hal menakjubkan yang tak dimiliki orang lain. Bukankah sangat kejam bila kau memutuskan untuk melupakanku dan menggantikanku karena satu kesalahanku?” Ucap Kyu Hyun dengan ketenangannya.

Hyu Won menatap Kyu Hyun dalam. “Justru karena satu kesalahan itu, Cho Kyu Hyun…” ucap Hyu Won menggantung. Gadis itu lantas menatap Kyu Hyun tepat di manik mata pria itu. “Karena satu kesalahan itu, aku memutuskan untuk melupakanmu dan menggantikanmu. Tak ada lagi yang tersisa. Kita sudah berakhir, Kyu Hyun-ah.” Ucap Hyu Won dengan air mata yang mengalir membasahi wajahnya. Demi Tuhan ia tak sanggup mengatakan semua itu.

Andwae…” Kyu Hyun terhuyung ke belakang setelah mendengar ucapan Hyu Won. Pandangannya mengabur karena air matanya sendiri. Kyu Hyun menatap Hyu Won tak percaya. Ini sangat menyakitkan, sungguh. Bukan hanya untuknya tetapi untuk gadis itu. Ia bisa merasakan bagaimana sakitnya Hyu Won mengatakan semua itu. Apakah ini akhir dari semuanya?

Hyu Won tak sanggup lagi menatap wajah Kyu Hyun yang penuh dengan penderitaan. Ia juga menderita. Dengan cepat ia bergegas hendak masuk ke dalam kamar perawatan Jung Soo namun Kyu Hyun lagi-lagi menahannya.

“Jangan melupakanku, jangan menggantikanku, Hyu Won-ah. Aku mohon.” Ucap Kyu Hyun dengan kesedihan yang tak bisa ia tahan.

Suara pria itu bergetar dengan air mata yang mengalir membasahi wajahnya. Hyu Won tak pernah melihat Kyu Hyun menangis seperti itu. Pria itu tak pernah menangis atau pun menunjukan kesedihan di hadapannya. Hal ini membuat hatinya sangat sakit, mengapa ia harus menyakiti pria itu? Mengapa mereka harus seperti ini?

“Aku sangat mencintaimu.” Ucap Kyu Hyun lagi. Kali ini penuh dengan permohonan.

Tangis Hyu Won meledak seketika. Gadis itu dengan cepat berlari masuk ke dalam kamar perawatan Jung Soo tanpa memedulikan ucapan Kyu Hyun. Ia menutup pintu kamar perawatan Jung Soo dan tubuhnya merosot tanpa tenaga pada pintu kamar perawatan itu. Ia menangis sesenggukan dengan sangat tersiksa. Ia menangis sejadi-jadinya.

Sementara itu Kyu Hyun yang melihat gadis itu masuk ke dalam kamar perawatan Jung Soo hanya dapat meratapi semua itu. Ia menempelkan kepalanya pada pintu kamar perawatan Jung Soo dan menumpahkan semua emosinya. Pria itu menangis dalam diam. Mengangis kebodohannya yang meninggalkan gadis itu dulu. Menangisi semua kerusakan yang terjadi pada hati tulus Hyu Won.

Keduanya sama-sama menangisi keadaan menyedihkan ini. Keduanya menyesali apa yang sudah terjadi di masa lalu. Tuhan, apakah ini akhir dari segalanya?

TBC

Gimana? Gimanaa? Aduhh maaf ya updatenya seabad, semoga part ini memuaskan. Part ini emng khusus Kyu-Won, tapi maaf kalo harus sad ending gitu. Jung Soo masih menempati urutan pertama. Yang setuju Kyu Hyun- Hyu Won manaa? Yang setuju Jung Soo-Hyu Won manaa? Pokoknya ditunggu masukannya.
Ps: Part 7 adalah part ending, dua part depan bakal diisi sama masa lalu Hyu Won. Penasaran gimana Jung Soo ketemu Hyu Won, penasaran kenapa dibuang ke panti, penasaran apa yang Min Seo lakuin. Penasaran siapa yang bakal Hyu Won pilih. Penasaran kapan publish? T.T Pokoknya Stay tuned aja, guys! Makasih buat komenan, masukannya, semuanya. I love you all!

 

172 thoughts on “FF: Never Be The Same [Part 5]

  1. long time no see juga saengi
    ehhhh sekalinya hadir langsung nikin mewekkkk
    ini airmata masih ngalir hiks hiks hiks
    ya ampun jadi hyu won anak kandung pasangan uhm
    dunia emang sempit ya
    kayaknya jung soo gk terlalu berharap dengan kata cinta hyu won karna dia tahu dihati hyu won hanya ada kyuhyun
    tapi bagusnya ya hyu won bisa memberikan kesempatannya pada kyuhyun
    ________
    kasian juga liat kondisi kyuhyun yang frustasi gitu
    happy ending ya saengi , pleaseeeee

  2. Ya ampun nih ff bikin nangis kejer sumpah! Ga tau mau komen apa gue. The best pokoknya. Nunggu part2 dimana semua rahasia2 trbongkar, penuh tanda tanya itu bkin gue tambah nyesek. Liat khdpn hyuwon yg gk gampang, kyu yg tersiksa dgn pnyesalan dan rasa skitnya dilupakan. Duh lama2 mata gue bisa2 bengkak gra2 nangis :”D ditunggu nextnya yaa… Makasih udh bkin ff sebagus ini huhuhu

  3. sebelumnya maaf ya kak aku blom komen di part 4 hbs sebel ogk udh komen” pnjg” gk ke kekirim,kl bc part ini pingin bc part 1&2 lg kasian kyuwon,aku emg gk nangis tp hatiku bergetar ktka membaca ff ini,kak jgn lama mbokan publishnya biar gk penasaran trs,aku pilih kyuwon

  4. Lama gak nongol…
    Kali ini nongol kaka sukses menguras emosi…hiksss
    Mngkin egak kyuhyun sama hyuwon?
    Kdang berharap meski hyuwon marah sma kyuhyun krn kesalahn kyuhyun dimasa lalu, hyuwon masih ttap punya perasaan itu buat kyuhyun, perasaan dimna hyuwon selalu bergantung sma kyuhyun dan gak bisa kalu bukn kyuhyun… kalu itu terjadi judulnya ganti “still the same” dong ya….wkwk

    Aku juga bingung pilih kyuwon atau juwon….
    Rasanya ikutan sakit wktu hyuwon berkali kali menolak kyuhyun, masih berharap kyuhyun dpet kesempatan lagi dari hyuwon,..

    Tapi meski kyuhyun gak berjodoh sma hyuwon smoga kyuhyun juga dapet kebahagiaannya sendiri…
    Tapi menurutku hyuwon juga masih menyisakan tempat khusus deh buat kyu dihatinya….cie
    Udh gak sabar liat endingnya…
    Fighting kak…. ditunggu lho next partnya….:)

    • Mungkin iya mungkin engga mereka bersamaaa. Kita berdoa aja buat kebahagiaan semua cast dan reader hehehe. Lanjutannya masih belum diprediksi kapann nih. Nunggunya selow aja yaa:)

  5. kak, tau ga sedih bgt baca part ini.. Hiks ga tega aku liat kyuhyun disini, walaupun td nya sebel jg sama kyu karena ninggalin hyu won.. Aku tunggu part selanjut nya kak, penasaran jg sama masa lalu hyu won, dan semoga hyu won mau nerima orang tua kandung ny yaa.. Dan yg lebih penting happy end yaa kak, jebal.. Bener2 nyesek dah kalo sad end.. Ok deh gomawo ya kakak.. Semangat lanjutin nulis nya 🙂

  6. gini bgt nasibmu kyu.. miris bgt. dulu q lbh suka hyu won sama jung soo, karna sebel bgt sama kyu, tapi setelah penderitaan yg dialami kyu beserta air mata yg dikeluarknnya q bener2 ga tega sama kyuhyun kalau dia ga sama hyu won.

  7. aaaaakkk ga kecewa setelah 2 bulan lebih nunggu part ini publis
    plissss kyuhyun hyuwon ajaaaa… ga rela klo endingnya bukan mereka. karna mereka udh sama sama menderita.aaaak semoga ga lama lama yaaa next part nyaa ga sabar banget pengen tau kenapa hyu won dibuang dan apa yg dilakuin minseo ke dia!!!!!!
    terima kasih buat ff nya yg luar biasaaa *big bow* 😉

  8. Feelnya dapet banget.. beneran kebawa suasana, dua-duanya sama sama sedih..
    campur aduklah pokoknya pas bagian kyu won di rumah sakit..

    dukung siapa ya? jung soo juga baik sih!
    liat masa lalu hyu won dulu kayak gimana, biar bisa milih kyuhyun ato jung soo..

  9. duhhhh masih subuh subuh nangis lagi deh. huaaaaa miris banget perasaan nih . kasian banget kisah mereka berdua, apa lagi kyu. pasti nyesel banget tuh ….. eonni sukses buat nangis aku di pagi buta ini. semangat nulis yang eonni …. fighting!!

  10. walopun kyuhyun pernah menyakiti hyuwon, setidak nya dalam kurung waktu 10taun itu dia tidak melupakan ambisinya buat menemukan hyuwon.
    aku sangat tersentuh.
    aku tetap memilih kyuhyun, walopun jungsoo yg pertama.
    jangan terlalu menyakitkan sekali yaa buat masalalu hyuwon sama mim seo, ntar aku baper laagi

  11. Keren.feelnya dpt bgt n bikin mewek
    Hahhahahhaa
    Kyu terlalu memaksakan kehendaknya, dia sprt ga ngerasa bersalah atas masa lalu. Mungkin dia bs Nerima di won apa adanya tp dia hrs mikir okh apa won bs maafin dia gt aja n 10 tahun bukan wkt Yg pendek apa lg buat gadis Yg lg butuh perhatian n lindungan. Jung soo lebih baik dr kyu, dia ga maksa n tetep melindungi. Jgn memaksakan bersama klo salah satunya hanya merasakan sakit hati. Huhuhuuhhhhhhuuu

  12. stelah sekian lama mnunghu publish juga
    gila bneran deh gue nangis di pagi hari
    hnya krna trut kebawa emosi sma dua pasang sejoli ini
    dan kok bisa dri part 1 ampe skarang
    bawaan nya nangis terus
    ka naro bwang ya di ini cerita
    knpa selalu nangis terus,di pagi buta lagi
    memang banyak pertanyaan mngelilingi kisah ini,
    banyak pertanyaan mengganjal dari cerita ini
    aku sakit,aku sakit hati,krn liat cho sma hyu hrus berpisah
    pasti bkan hnya alasan krn jungsoo sja
    pasti bnyak alasan yg mnyakitkan…
    kta liat nanti …..

  13. Cinta bukan harus memiliki
    Mungkin sudah saatnya kyuhyun ngerelain hyuwon dengan jungso
    Nyesek aku baca nya g tega juga sih sam kyuhyun tapi harus gimana lgi klau hyuwon lebih milih jungso

  14. Yeay akhirny dipublish juga ini ff setelah entah brp kali aku buka ini web , owh kirain orang yg dipanti asuhan itu si min seo ternyata ayah tirinya kyuhyun dan ayaa kandung kang hyu won whoaa penasaran knp bsa kayak gitu …
    Kelanjutannya ditunggu ya eonni klo bsa jgn ” heheh ^^

  15. aduh beneran itu orang tua.a hyu won(?)
    ya ampiun kasian mereka sama2 nyakitin sendiri
    mudah2an hyu won sama kyu baikan lagi dewh kasian…T.T

    di tunggu lanjutan.a…^^

  16. Ini KyuWon moment nya emg banyak tp knp harus sad gini??? Sumpah demi apa aku nangis bacanya hikssss T.T belum lagi ttg eomma nya Hyu Won errr poko’nya part ini the best banget! T.T walau hrs nangis”an sih-,-

    ditunggu part selanjutnya chingu~ aku harap ntar ending nya Hyu Won sama Kyuhyun. Ga srek/? Bgt kan klo sama Park Jung Soo :3
    oia,, aku readers baru disini hehe ^^

  17. Minseo
    Apa yg u lakukan pd hyuwon
    Ya ampun
    Kejam

    Ya ampun eon

    Jgn biarkan mereka tmbah mnderita
    Knp mreka tersakiti smua

    Jgn sad ending eon tlg…

    Ya ampun hyuwon aku dukung kputusanmu yg pnting kamu Bahagiia

  18. sebenarnya hyu won lbh baik sama jung soo hahaha.. jahat yaa.. tapi klo aku jd dy mungkin enggan maafin kyuhyun yg bodoh itu. tapi klo memang hyu won cinta kyuhyun pasti dy akan milih kyuhyun. bagus dan menguras air mat thanks author

  19. Ahhhh gue nunggu’a mp lumutan gini chingu,sampai” sdkit lupa crita’a..ksian bgt cm kyu jg hyu won,wlpun gue grgettt bgt cm kyu ahhh nyebelinn bgt deh.chingu next part jgn lma” yah fighting 🙂 🙂

  20. Kyuwon lah aku pilih, jungsoo memang baik tapi rasanya jungsoo terlalu mudah dapatin hyuwon, rasanya tdk adil tapi jungsoo cukup ambil andil ketika hyuwon pergi dari panti asuhan yg jelas ninggalin trauma tersendiri buat hyuwon jadi aku wajarin saja tapi itu bukan cinta iyakan. Rasanya nyesek saja kalau hyuwon tetap milih jungsoo rasanya dia bahagia dari luar tapi dlamnya ada yg kurang. cinta pertama hyuwon kyuhyunkan?

  21. Semakin sesak…

    Kyuhyun udah nyakitin sampe hancur tapi gak tega liat kyuhyun juga sakit.
    Tapi aq suka dengan sifat perempuan dalam ff ini kuat mandiri dan tegar

    Next ditunggu sist

  22. Gak tau mau koment apaa tapi yg pasti hatiku sakit bangettt…
    Gak sanggup rasanya baca lagiii…
    Aku gak tau apa yg hyuwon alami selama berpisah dari kyuhyun..
    Tapi apa dy gak terlalu kejam sama kyuhyun??
    Hikzzzzz…
    Oppa bersabarlah..
    Mungkin sekarang tuhan belum berpihak padamu tapi percayalah akan ada waktunya kebahagiaan datang padamu..

  23. Aaaa akhirnyaaa update jugaaa :’)
    Oh my berasa dunia sempit banget yah. Ortu kandung hyuwon itu ortu angkat nya kyuhyun
    Hmmmm penuh kejutan ini ff :’
    Hmmm akhirnya hyuwon sampai di titik dimana dia nyatain cinta ke jungsoo. Ya ampuun ada perasaan sedikit garela siiih kalo misal akhirnya hyuwon gasama kyuhyun. Emang siih apa yang dilakuin kyuhyun itu salaaaah. Udah nggapercaya sama hyuwon. Tapi kan dia udah berusaha nebusnya dengan nyari hyuwon kemana mana. Emang sih sakit banget kalo ada di pihak hyuwon. Tapiiiii ngga dikasiiij kesempatan kah si kyu?
    Jangan2 kalo hyuwon akhirnya sama jungsoo ntar kyuhyun jadi mayat hidup lagi.
    Aaaah kasih kesempatan kyuu pliss

  24. Untung udah nyiapin tisu.
    Uhh pasti nyesek dong kalo jadi kyuhyun..kalo jadi orang tua hyu won.

    Kalo ditanya mah ya pasti kyu-won dong unni…gak rela kali seorang cho kyuhyun terkalahkan mah. Pokoknya harus kyu-won. Jung soo mah sama yang lain aja deh..si akunya gak rela atuh..

    Ditunggu kelanjutannya ya eonni. Fighting

  25. huweeeee….nangis mewek gw bca ni part…wlpn update lama tp memuaskan..sumpah ya wktu bca bikin nangis dapet bgd feelnya,jgn sad ending dunks.kasian kyu oppa…next cepetan yah..heheheeee

  26. aku penasaran ama semua teka taki ceritanya… >__<

    author jgn pisahin kyuhyun ama hyuwon…… walaupun perjuangan kyuhyun harus bener sangat amat berat buat dapatin hyuwon tapi jgn pisahin mereka…

    HIDUP KYU-WON COUPLE!!!!!!

  27. Haduuuhhhh authornimm cerita.a bikin gegana deh, gelisah galau merana T.T

    Tak bisakah Hyuwon maafin cho kyuhyun, seriusan deh mewek aku aigoooo rumit banget sih, aku mah gak mau tau ah, hyuwon harus sama kyuhyun #edisimaksa

  28. aku nangissss aku nangisss iniiiiiii TT__TT kenapa begitu rumit hidup kalian Cho Kyuhyun Kang Hyu Wonnn TT__TT begitu banyak kesedihan huweeeeeeeee TT__TT

    tak sangka aku Tuan dan Nyonya Uhm adalah org tua kandung Hyu Wonn ini syedih apalagi pas Hyu Won bila g tak ingin bertemu org tua kandungnya makin syedihhh. post secepatnya ya aku penasaran dengan masa lalu Hyu Won dan kuharap berakhir happy ending utk mereka berdua TT__TT

  29. Kakgaaaaaaal… akhirnya update jugaaaaa 😂😂 walau aku telat sehari bacanya ngehehe
    Aku Kyu-Won Shipper jadi aku milih mereka! Tadi pas scene didapur sedikit agak nyesek. Nempatin posisi sbg Jiwon aku juga merasa sedih denger pengakuan HyuWon >< aigoo~ api emang kalo aku jadi HyuWon pun utk ketemu orang tua yg tampang nya kita gatau gimana agak sungkan juga huh -_-. Entahlah–
    HyuWon nangis gitu dibalik pintu ruang rawatnya JungSoo, ketahuankah? Aaah mudah-mudahan Jungsoo mau ngelepas Hyuwon buat sama Kyu…
    Baiklah aku tunggu updatean selanjutnya. Fightiiiiiing^^

  30. sebenernya aku bingung mau memihak kyu atau hyuwon
    aku ngerti gimana sakit hatinya hyuwoon gimana rasa traumanya dia mungkin kyu harus lebih sabar lagi buat deketin hyuwoon
    aku rasa wajar hyuwon kek gitu setelah traumanya dia dan kyu gak tau seberapa menderitanya hyuwon

  31. ya ampun setiap baca ini slalu aja nyes nyesen nih hati q . . Q jadi penasaran sebenarnya tuh apa y9 terjadi ama hye won dalam kejadian itu . . Ah kyu’y kasian .

  32. Cieee authorx udh update
    prok prok prok
    entah ap yg harus aq coment
    aq juga bingung
    kehidupan mereka sangat dramatis bgtttt
    hanya krna satu kesalahan dampakx sprti inie ckckc
    aq sich setuju kyu ma hyuwon
    tp bgimn dgn jung soo?
    Ditunggu kelanjutanx…..

  33. gx rela bgt klo 2part lgi ending>< ff nya mkn seru mkn menyayat hati gue eon disuatu sisi q kasihan ma hyuwon tpi disisi lain q juga kshan ma kyu pokoknya baca ff mu bikin bingung krna saking bagus nya^^ q bagiin difb ya eon itung2 promosi spya blog eon tbh rame yg coment banyak n eon cpt2 share ff nya #pkak #modus

  34. aduh ud mau ending. kyuhyun atau jung soo? mungkin klo jung soo tanpa kyuhyun akan baik2 aj. tp yah. gx harus berakhir sm kyuhyun jg. aku penasaran sm masa lalu hyu won.

  35. huahhh akhirnya ff ini dilanjutin. ya ampun gak tega liat kyuhyun… aku maunya sih hyuwon pilih kyuhyun. hehehhe. emang kenyataannya belum tentu bisa balik yg pertama malah lebih pilih kedua. heheheh

  36. anyeong
    woaaa , akhirnya yang di tunggu muncul ,
    yaa ampun penasaran deh , kenapa mereka ninggalin hyuwon ,,hyuwon ma kyuhyun aja deh , ya , *maksa*hehe
    itu , ehmm feelnya paling dapet yang akhir-akhir , ya agak nyeri2 gt,hahaha

    @_@+fighting


  37. Beneran deh ini sedih banget. Feelmya itu lo 💔💔💔💔
    Kasian sama kyuhyun. Nggak pernah tega kalo dia tersakiti apalagi sampe nangis. Aku juga ngerasa agak terhianati waktu jiwon nanya nanya tentang jungsoo. Tp hyuwon juga nggak salah. Dia mungkin cuma salah ngartiin perasaan dia ke jungsoo.
    semoga semua kesakitan yg mereka rasain sekarang bisa diganti kebahagiaan ya.
    aku dukungnya kyuhyun hyuwon. Please hyuwon sama kyuhyun aja yaaaa 😢😢😢

  38. akhirnya di update >___<
    bikin nangis part ini, berasa nyeseknya pas makan malam dirumah nya kyuhyun.
    terus juga greget sama hyuwon, susah bgt menerima kyuhyun lagi, padahal aku dukung kyuhyun dari jungsoo.. gak yakin sama hyuwon yg katanya cnta sama jungsoo

  39. Stresssssssss

    Akhirnya update jugaaaaa
    Pasti hyuwon menderita bgt sama minseo
    Ditambah secara tidak langsung krn kyuhyun dan nami..
    Dan jungsoo dteng disaat saat genting..
    Pantes aja hyuwon batu bgt gak mau balikan..ditmbah org tua angkat kyuhyun itu adalah org tua hyuwon..
    Jgn2 hyuwon makin benci gara2 itu..

    Aku penasaran sama nami authoooor..
    Dia emang jahat sih, tp entah kenapa aku juga kasian bgt sama dia..

    Ini bagus bgt..kyuhyun kasiaaaan..tp ya mau gmana lg..

    Ditunggu next chapnyaaa

    • Stress nungguin? Jangan dongg. Iya si Hyu Won emng batu bangett tpi semua karna penderitaan yang dia alami. Hyu Won belum tau ortu angkat kyu itu ortu dia kok. Nami nanti ada bagiannya kok.

  40. OH MY 😮 Finaly akhirnya d publish jg.

    Kejutan, ternyata Hyu Won ank dr ortu angkat kyu? Dunia emang sempit ya.

    Astaga eonnie bisa gilak aku baca ff nya, feelnya dpat, menguras emosi dan air mata ;(
    nyessek banget stiap hyu won dan kyu berdebat dan hyu won menunjukan ketidak sukaannya trhadap kyu, apalagi dgn kata2 tajam hyu won yg membuat hati kyu hancur.
    Sumveh, gak tau mau ngmong apa lg benar2 speechles 😡 susah nafas nih lihat kyuhyun dan hyu won yg sama2 tersakiti, d tambah lg mkirin prasaan jungsoo dan msalah ortu kandung hyu won *pecah nih pala*

    eonni ff nya luarbinasa(?) amazing, dan smoga d update’a kga kelamaan 😀
    #FightingForTheNextPart eonnie sayonggg :* :* (y)

    • Aduhh ini luapan perasaannya bikin merinding wkwk. Ngerti kok gimana perasaan kamu wkwk, gak usah mikirn ceritanya. Tunggu aja wkwk, yg musti pecah pala itu aku:(
      Nunggu part selanjutnya nyantei aja ya, akunya gak tau mau publish kapannnhehehe.

      • Eon aje merinding apalagi aku. Ini saking menghayati dan ff nya menguras emosi nih jd kek gini 😀
        gpp, biaar eonni ada temannya buat ntar palanya pecah XD

  41. akhirnyaaaa,,,setelah cukup lama nunggu di publish juga
    huh hah huh hah,,,,baca ff ini bikin aq bener-bener mewek,sumpah.Udah gak bisa ngomong apa-apa lagi ,pokoknya ff kakak emang selalu best dan sukses bikin aq nagis kejer.2part lagi nd ya..hmm jadi makin penasran,,,apalagi hyuwon ternyata anak nya orangtua angkat kyuhyun.Dan bagian yang selalu bikin aq penasaran adalah apa yang udah dilakuin minseok sama hyuwon????
    semoga cepet publish part 6 sama 7nya.Aq udah penasaran BGT
    Semangat kak,,,

  42. Sedih banget thor bca ini ff, ckp lama nunggu tp aku puas bnget dh bla ceritanya kyk gini, kya trbyarkan gitu rsanya hhe, aku lagi galau malah tambah galau bca ini *eh curhat hiks :’)
    Di tunggu next part nya, semangat thor, aku mendukungmuu 🙂

  43. Astagaaaa thor akuuu nangisss huaaaaa tangung jawabbbb *apaini*hahaa
    Dilain sisi kasihan banget sama ChoKyu tapi mmng kesalahan kyu terlalu besar walaupun cmn satu kesalahan tapi satu kesalahan itu sangat berdampak besr pada kehidupan Hyuwon yg sulit u/ dimaafkan walaupun banyak kebahagiaan mereka!! 😥
    Mungkin aku diposisi hyuwon jugak gak bakal nerima kyu bahkan orangtuanya terlalu banyak hal buruk yg dia lewati yah itu sih kl ∂Ķΰ ,hahhaaa ..
    Pokoknya part2 selanjutnya makin sedih yah galuh ,suka yg sedih2 sih tapi gk suka yg endingnya sad ‘LOL’ wkwk
    Makin semangatt yah nulisnya{} ϑãπ Postingnya jgn kelamaan :v

  44. Anjaaay, nyesek banget cuuuy. Gak tau kenapa lebih milih Hyuwon sama Jungsoo haha kalo mau balik lagi Kyuhyun harus ngelakuin hal yang besar dulu lah yaaa

  45. ahhh , eonnie misss uuu ({})
    kangen banget pokonyaaa sama kyu hyun -hyu won.
    udah rada kepikir sih pas kemaren di part 4 kalo ortu angkatnya kyu itu ortu nya hyu won , cuman ngak nyangka aja itu beneran.
    bingung mau mihak siapa , kyu sama hyu sama-sama tersakiti 😥 aku nangis bacanyaa , apa lagi pas mereka sama-sama nangis , ngak tega , bikin kyuhyun sama hyu won bahagia eon , kasihan mereka terlalu banyak tersakiti , buat hyu won belajar memaafkan kyuhyun lagi ,kasihan kyuhyun , aku sedih esmosi lagi pas baca part ini , eon pokoknya aku tunggu yaa kelanjutannyaaa 🙂

  46. Kyuhyun-hyuwon. Pliisss,eonni T.T nyesek banget liat Kyu di part ini. Yakin kalo Hyu Won ngga cinta sama Jung Soo. Hyu Won cuma anggap Jung Soo kakaknya, kan? Iyain deh eon. Pendukung setia Kyuhyun-Hyuwon aku mah. Semoga Hyuwon jg cepet tau ayah dan ibu kandungnya.

  47. Ntah knp walaupun kesel sama kyu yg ga percaya sama hyu won waktu it, aku ttp pilih kyu sama hyuwon..mereka bersama lebih lama, kenangan paling banyak, saling membagi bersama..well waluaoun jung soo menemani hyuwon di msa2 sulit krn kesalahpahaman kyuhyun.

    Katanya setiap org berhak dapat kesempatan kedua…semoga kyu dpt kesempatan kedua 😉

    Nelangsa bgt kyuhyun…semangat!!!!!

  48. Dilema tingkat dewa dh th! Aku rasa cinta ke jung so hnya rasa takut keilangan aja karna dy yg tlgin hyu won, klo sama kyu bener2 dr hati tp karna kyu buat keslahan yg buat dy takut jd. Gini dh, aku bingung hyuwon sma siapa ya? Sma kyu aja dh kyknya jungso syg ade kk gt!

  49. yeeeeaaaay gluu is back !!!! 😀

    ouh jadi hyuwon tuh anaknya ibu angkat kyuhyun ?what a fate ?kenapa bisa mereka kepisah ?penasaran nih ..

    euh hyuwon nggak yakin ya sama perasaannya sendiri ..aku rasa dia cuma takut kehilangan sosok yang penyayang kyk jungsoo makanya nerima cintanya jungsoo ..agak kasihan sih sama kyuhyun, tapi ya mau gimana ?kan dia yang bikin hyuwon berpaling ke jungsoo ..

  50. Akhirnyaaaaa ini ff nongol jugaaa lama sekali saya nungguin
    Over all ff unnie paling daebak, feelnya kerasa banget, yah 2 chapter lagi tamat yaa padahal masih penasaran banget sama hidupnya hyuwon yg tragis
    Next chapter aku tunggu unnie, fighting 🙌

  51. Kasihan juga sih sama kyuhyun, cuma gimana ya??? Siapa suruh dulu dia gak percaya sama hyuwon, malah ninggalin hyuwon dihotel dan percaya sama org lain, jadi gak masalah dong kalo skarang hyuwon mah gak peduli lg sm dia. Jadi gak masalah sih kalo hyuwon mau milih dia atau jungsoo sih terserah hyuwoon ajalah, yg penting hyuwoonnya bahagia…… Aku mah tetap ngedukung hyuwoon aja deh.

  52. Keren…. dibikin nyesek bacanya haaaa trik napas dlm2. Wlupun nung2u lama tp hsilnya ga’ mngcwakan ko’… trserahlah hyu won mau sma siapa ajah, ga’ tega pas bca kyu nangis. Haaa part 7 end yah??? Smga happy ending wlpun kyuhyun sma hyu wong ga’ bisa brsatu tp mrka bisa brtman kan???. Ksian mrka brdua. Fighting trs luh 😀

  53. Maaf baru bisa komen sekarang thor, internetnya lagi ngambek–‘.
    Untung baca warning dari author jadi udah siap mewek, chapter ini sukses nguras emosi deh jadi gak sabar nunggu chapter 6 nya.. tapi serius thor Hyuwon jadian ama Kyuhyun kan? happy ending kan? Kasian Kyuhyun ama Hyuwon nya thor.. banyak menderita huhu

  54. Wah kek gitu toh cerita a
    ..
    Kemaren di part 4 masih penasaran banget..sekrang baru tau…suka banget dengan ff mu…deq degan baca nya..untuk part selanjuntnya..jangan lama2 ya..:-)

  55. Halo, author… 
    Kenalin aku reader baru.Ini adalah ff pertama author yang aku baca.Baru kemaren nemu ff ini dan langsung aku baca dari part 1-5.Maaf ya komennya gak disetiap part justru cuma di part 5 doang.
    Emm, feelingnya kena banget buat aku.Terutama perasaanya Kyuhyun.Nyari+ menunggu orang yang dicintainya selama 10 tahun, dia pasti tulus banget.Kalau gak saking sayang, cintanya sama Hyu Won dia pasti gak bakal nunggu selama ini.Harusnya dia bahagia pas ketemu lagi sama Hyu Won, sayangnya Hyu Won bener-bener berubah dan tidak memperlakukannya dengan baik.
    Entah kenapa menurutku Hyu Won juga gak adil.Bener kalau dia menderita dan melupakan kejadian buruk itu.Lebih baik dia memulai hidup baru.Tapi aku setuju sama Kyuhyun, melupakan seseorang karena satu kesalahan saja itu sedikit kejam.Mereka udah mengenal sejak kecil, banyak banget kenangannya pasti.Kurang adil aja karena dia membenci Kyuhyun karena sebuah alasan yang secara tidak langsung dilakukan sama Kyuhyun, waktu itukan dia juga gak tahu yang sebenarnya terjadi.
    Hyu Won menderita (sangat) tapi Kyuhyun juga menderita….Tapi beneran deh, aku gak setuju dengan sifat naif Hyu Won.Apa lagi pas di part yang sebelumnya pas Hyu Won mecahin lampu buatan Kyuhyun.Serasa aku bisa merasakan gimana kesakitannya Kyuhyun.
    Kepengen kalau Hyu Won beneran ada dan bisa ketemu, aku pingin ngomongin dia.Aku pernah dalam kondisi yang sama tapi tentunya beda cerita.Cuma sama-sama satu kesalahan buat aku melupakan seseorang yang sudah menjadi teman sejak kecil.Saat memutuskan gak pengen kenal dan benci dia justru pergi.Disaat itu aku bener-bener merasa menyesal karena melupakan dia.Pengen ketemu lagi sama dia, tapi gak pernah bisa…. 
    Aduh kenapa aku jadi curhat ya? udah panjang banget lagi komennya hahahaha.Gegara ff author aku jadi inget sama kenangan itu.Hehehe ditunggu kelanjutannya ya thor…Semangat!! 

    • Bener tuh, bilang aja ke aku entar aku bilangin ke HYu Won biar gak jahat lagi sama KYU. Mungkin karna Hyu Won percaya bgt sama Kyu jadi dia hancur banget waktu kyu kayak gitu.

      Btw kenapa curhatannya sedih banget. Emng sih nyesel mah munculnya kalo udh pergi orangnya, semoga kita gak ngelakuin kesalahan yang sama. Semoga kita bisa berlapang dada. Btw lagi, ini seneng banget baca komenannya:)

  56. Hy thor readers baru nih baru baca hari ini kebut dari part 1-5 😀
    Duhh ceritanya bikin nyesek sampe keparu 😂 no comment ya thor yg penting next part nya aja ditunggu 😄

  57. Lebih tepatnya penasaran apa kak kyuhyun visa bareng hyuwon dan mendapatkan cintanya lagi. Maafkan aku yang baru menampakan diri di part ini. Selama baca ff ini aku tuh selalu menantikan moment kak kyuhyun dan hyuwon kisseu hahahah tapi sekali ada kisseu malah nyakitin. Nangis juga tahu kisah mereka seperti itu. Hyuwon coba ya buka hati kamu buat kak kyuhyun. Iya sih hyuwon.menderita. tapi apa gak ada rasa ingin bahagia bersama kak kyuhyun?

  58. Hyu won yakin sama pilihanmu?? Tp kok masih bimbang sama kyuhyun, hmm.. jgn sampe nyesel dgn keputusan sendiri, nanti kalo kyu pergi dari jarak pandang kamu bakal masih tetep sama keputusannya nih? Yakin? Manusia kan tempatnya buat salah . Toh tuh kyuhyun sdh mendapatkan karmanya kan, sakit hati, merasa ga dianggep lg, yg diperjuangkan tp ga mau diperjuangin. Ngerti ko ngerti nanti jungsoo tersakiti klo kalian bersama . Tp lbh sakit mana kalo lbh memandang rasa kasian drpda mengikuti kata hati. Bisa bohong lewat mulut tp hati ga bisa dibohongin. Hyu won emg yg paling menderita tp balik lg mereka tumbuh dan samasama dr kecil bkn 1 2 tahun, ya rasanya nyesek aja kalo ga bersatu.. semoga endingnya sesuai dgn harapan.. ^^

  59. satu kesalahan kyuhyun emang fata, menghancurkan hidup hyuwon..ah baper nih, dan kejutan ternyata orang tua gadis itu ternyata Jiwon..OMG apakah ia akan di terima oleh putrinya itu? lanjut thor ..

  60. andwe….!!!! ini terlalu menyakitkan,can’t hold it anymore. cinta,benci,rindu,penyesalan semua bercampur jadi 1. frustasi & depresi sama hubungan kyuwon,terlalu sakit untuk diteruskan tapi gak mungkin dilupakan juga. seandainya malam itu gak pernah terjdi (tapi berarti g da ff ini juga duong ya? he…) 1kesalahan kecil yg berakibat fatal. ini tuh kaya tanpa sengaja ninggalin sedikit puntung bekas korek api di pabrik kapas,cuma bara api yg sangat kecil tapi membakar& menghanguskan 1 gedung yg sangat besar.
    salut buat galuh,ceritanya bener2 menyentuh.feelnya dapet banget,terasa sampe kedalam hati. gimana dilema & trauma hyuwon,juga rasa bersalah & frustasinya kyu takut kehilangan hyuwon.
    hua….. this is to much,so hurt! yolong segera akhiri penderitaan ini (part 6 cepetan dilanjut) ,JEBAL…..

  61. Jadi sediiihh bacanya 😭😭 kenapa mereka harus menderita 😭
    Kyuhyun udah bilang cinta ke Hyu Won tapi ga ditanggepin.. /puk puk abang kyu/
    Sedikit ga rela kalo Hyu Won harus sama Jungsoo. Ehehehehe
    Ahh pengen tau banget apa yang uda dilakuin orang oranf jahat itu ke Hyu Won sampe dia jadi menderita begitu..

  62. eugh lasihan pasangan Uhm…tapi alasan apa mereka (tuan-nyonya Uhm) ninggalin Hyu Won di panti asuhan ituh???apa ada sangkut pautnya sama kisah yg dicritain nyonya Uhm ke Kyu Hyun waktu itu..pa dulunya tuan dan nyonya Uhm ngak bisa bersatu karna orangtuanya nya dulu??
    pasti sakit banget ituh si Kyu Hyun..posisinya digantiin sama Jung Soo..tapi kenapa Hyu Won juga ikut sakit liat Kyu Hyun nangis kaya gitu???
    moga Endingnya Hyu Won sma Kyu Hyun bosa bersatu san Hyu Won bisa jadi pribadinya yg dulu semasa kecil..bisa nerima tuan-nyonya uhm sebagai orangtuanya yg di impikan Hyu Won waktu kecil

  63. sebenernya lebih suka kyuhyun-hyuwon dibandingkan jungsoo-hyuwon. Tapi itu terserah authornya mau biikin endingnya gimana
    Yang pasti aku mau endingnya happy, please jgn sad ending oke

  64. Duuhhh ini ff bikin gemeeesss aja daahhh. Ternyata orang tua angkat Kyuhyun adalah orang tua kandung Hyu Won. Kyuhyun udah sampe ke titik kefrustasiannya. Kasian mereka berdua pada akhirnya sama-sama tersakiti.

  65. Andai hyuwon tau klo klurga uhm itu adlh org tua ny kira2 gmn y respon ny hyuwon?… tp q pnsran knp hyuwon bs smpai k pnti asuhan…..
    Wehhh kykny hyuwon bakal dilema nih. Pilih jungsoo ap pilih kyu..

  66. Astagaaa,,,
    Kenapa harus semenyakitkan iniii
    Oh my god,
    Kenapa mereka hyuwonsangat egois,, lebih mementingkan rasa sakitnya,, tanpa memikirkan perasaannya sendiri ..

    Berharap bgt jungsoo melihat kekacauan ini, dan mundur secara teratur untuk kebahagiaan hyu won dan kyuhyun

  67. So sad. Bagaimanan juga kesalahan kyu fatal krn gk percaya san dinggalin hyu di malam yg kelam. Coba klo kyu gk ninggalin gk akan kejadian seperti ini. Ckckck

  68. Padahal semua ini kesalahan na mi, kyuhyun memang salah tapi tidak bisakah hyu won memaafkan dia ?semoga aja hyu won bisa luluh,

Leave a comment